CUT TO
29. EXT. DI BAWAH POHON BERINGIN HALAMAN SEKOLAH – PAGI
CAST: Ve dan Milka
Milka melepaskan tangan Ve, lalu mereka duduk di bangku yang ada di bawah pohon beringin.
MILKA
(menatap Ve yang duduk sambil menunduk di sampingnya)
Ve, emang siapa sih pahlawan kesiangan yang dimaksud Alena? Lo punya pacar?
VE
(menunduk)
Brilian. Bukan anak kelas kita. Dia orangnya baik. Kami cuma temenan kok.
MILKA
Lo yakin dia baik? Gimana kalau beneran dia yang bunuh Askar dan Ardi buat ngelindungin lo? Gue sering tuh ya nonton di YouTube gitu, banyak kasus cowok yang terobsesi sama cewek yang dia suka gitu sampai rela nglakuin apa pun demi cewek itu. Gimana kalau Brilian itu emang membunuh mereka untuk membalas perbuatan jahat mereka ke lo?
VE
(menatap Milka dengan eskpresi datar)
Enggak. Dia baik.
Ve bangkit dari tempat duduknya dan berjalan meninggalkan Milka. Milka mengekorinya.
MILKA
Ve, tunggu! Sorry deh. Gue nggak akan ngomong yang buruk lagi tentang dia kok.
CUT TO
30. INT. RUMAH ASKAR – PAGI
CAST: Beberapa polisi
Polisi melakukan penyelidikan di TKP, yaitu di rumah Askar. Polisi memeriksa lantai dan beberapa benda di rumah Askar, mencoba menemukan sidik jari dan barang bukti.
CUT TO
31. INT. KANTOR POLISI – SORE
CAST: Ve, Milka, Nura, Jessie, Alena, Liana, beberapa polisi
Untuk menyelidiki siapa pembunuh Askar dan Ardian, polisi menginterogasi teman-teman sekelas Askar dan Ardian. Ve, Milka, Nura, Jessie, Alena, dan Liana bergantian masuk untuk diberi beberapa pertanyaan oleh polisi.
CUT TO
32. EXT. DI DEPAN KANTOR POLISI - SORE
CAST: Ve, Milka, Nura, Jessie, Alena, Liana
Ve berdiri di tengah Milka dan Nura, berhadapan dengan para anggota geng RB, berada di depan kantor polisi.
MILKA
(tersenyum menatap Jessie, Alena, dan Liana)
Kalian nggak nyeritain apa yang terjadi pada hari sebelum Askar dan Ardian dibunuh? Soal pem-bully-an itu? Kenapa? Takut malah jadi kalian yang dipenjara, ya?
LIANA
(menatap Milka tajam)
Diem lo! Lagian kalau gue ceritain, bukan cuma geng RB yang kena masalah, tapi sahabat lo juga dan bahkan lo. Kalian akan dijadikan tersangka karena punya motif balas dendam buat melakukan pembunuhan itu. Jadi nggak usah ngeledek!
MILKA
Cuma tersangka kan bukan terdakwa? Setelah penyidikan, aku dan Ve auto bebas dari semua tuduhan karena memang bukan kami yang membunuh mereka. Sedangkan kalian akan ditahan di sel karena telah mem-bully Ve dengan sangat kejam. Pendidikan dan nama baik kalian akan hancur.
Liana hendak maju memukul Milka dengan wajah marah. Namun, Jessie dan Alena memegangi tangannya.
ALENA
Ini di kantor polisi. Jangan bikin masalah di sini. Yuk pergi dari sini.
Jessie, Alena, dan Liana melenggang pergi sambil melempar tatapan tajam ke arah Milka. Setelah para anggota geng RB pergi, Milka menggandeng tangan Ve.
MILKA
(menatap Ve dan Nura)
Yuk pulang, guys. Ve, lo sama gue, ya.
VE
(melepaskan tangan Milka dan menatap Milka dengan ekspresi datar)
Nggak usah. Aku jalan kaki aja.
NURA
Jalan kaki? Kan ini jauh dari kosan kamu. Kalau nggak sama aku aja.
VE
Aku kan udah biasa jalan kaki. Kalau capek nanti biar aku naik angkot. Kalian nggak usah khawatir.
Milka dan Nura saling bertukar pandang.
MILKA
Ya udah kalau gitu. Lo hati-hati, ya.
Ve mengangguk. Lalu melangkah pergi. Milka segera menaiki motornya dan pergi. Nura juga segera menuju mobil dan pergi.