CUT TO
16. INT. KAMAR INDEKOS VE – SORE, HARI SABTU
CAST: VE
Ve duduk di kasurnya, mengambil ponsel dari dalam tasnya. Lalu dia menelepon sopirnya.
VE
Pak, jemput saya sekarang. Saya mau pulang ke Bandung. Ini kan hari Sabtu, jadi besok nggak sekolah. Weekend ini saya mau menghabiskan waktu di rumah. Jangan bilang mama sama papa ya, Pak.
CUT TO
17. INT. MOBIL VE – SORE, HARI SABTU
CAST: VE
Ve duduk di dalam mobil sembari menikmati pemandangan dari kaca mobil. Beberapa kali dia menguap, lalu mulai memejamkan mata.
CUT TO
18. EXT. BANDUNG, DI DEPAN RUMAH VE - MALAM
CAST: VE dan sopir Ve
Ve terbangun ketika mobilnya berhenti di depan rumahnya. Sopir Ve membukakan pintu. Ve melangkah keluar dari mobil, lalu mengamati rumahnya. Ve berjalan masuk ke dalam rumah.
CUT TO
19. INT. BANDUNG, DI DALAM RUMAH VE – MALAM
CAST: Ve, Adera Anderson (ibu Ve), Frans Anderson (ayah Ve)
Ve berjalan perlahan, mengamati setiap sudut rumahnya. Rumah Ve begitu besar dan mewah.
VE
Ma, Ve pulang!
IBU VE muncul dan terkejut melihat Ve.
ADERA ANDERSON (IBU VE)
Ve, kamu pulang?
VE
(tersenyum menatap ibunya)
Iya, Ma. Mumpung lagi weekend. Ve kangen banget sama Mama.
Ve berjalan mendekat sembari merenggangkan tangan, hendak memeluk ibunya. Namun, ibu Ve melangkah mundur.
VE
(mengernyit heran)
Ada apa, Ma? Mama nggak kangen Ve?
ADERA ANDERSON (IBU VE)
(menatap Ve dengan marah)
Mama sama papa sekolahin kamu di sekolah mahal, kamu jangan sampai mencoreng nama baik kami. Apalagi kita ini dari keluarga terpandang. Kamu baru sekolah belum ada beberapa bulan udah punya pacar di sana? Kamu pergi ke mana sama pacar kamu? Ke hotel? Pulang sekolah bukannya langsung pulang malah pergi sama cowok. Siapa sih dia? Cepet banget dia ngambil hati kamu. Atau malah yang dia ambil dari kamu lebih dari sekadar hati?
VE
(menatap ibunya dengan sedih)
Ma, Ve nggak kaya yang Mama pikir. Ve tau batasan. Ve juga nggak punya pacar. Ve pulang berharap Mama akan senang lihat Ve. Kenapa malah kaya gini sambutan Mama?
ADERA ANDERSON (IBU VE)
Udah, kamu nggak usah bohongin mama. Ibu kos kamu yang nelpon mama dan bilang kalau dia lihat kamu dibonceng laki-laki waktu pulang sekolah. Mama nggak tau apa kamu masih bisa mama percaya atau nggak. Kapan terakhir kamu datang bulan?
VE
(menatap ibunya dengan mata berkaca-kaca)
Kenapa Mama langsung nyimpulin gitu aja tanpa tau yang sebenarnya? Bahkan Mama nggak tanya Ve dulu. Dia bukan pacar Ve. Ve aja baru kenal dia dan apa yang terjadi itu juga nggak seperti yang mama pikir. Apa maksud Mama nanya gitu tadi? Mama nuduh Ve hamil? Mama selalu lebih percaya sama orang lain. Bahkan papa juga nggak mau menatap Ve sedikit pun. Dari kecil Ve nggak merasakan kasih sayang seorang ayah. Ve cuma punya Mama, tapi Mama sendiri suka menuduh Ve yang macem-macem. Apa Mama juga mau membenci Ve seperti papa?
FRANS ANDERSON, AYAH VE muncul dan berdiri di samping ibu Ve.
FRANS ANDERSON (AYAH VE)
Sudah aku bilang kan kalau anak ini nggak berguna. Dia cuma bisa menyusahkan kita dan bikin kita malu.
VE
(menatap ayahnya dengan menitikkan air mata)
Papa kenapa sih dari dulu benci banget sama Ve? Apa salah Ve, Pa? Sekali aja Ve pengin Papa memandang Ve dengan penuh cinta seperti ketika di depan orang lain. Saat nggak ada orang lain, kenapa sedikit pun Papa nggak pernah mau memandang Ve?
FRANS ANDERSON (AYAH VE)
(berbicara dengan memandang ke arah lain, tanpa menatap Ve)
Kamu pengin tau alasannya?
VE
Iya. Bilang aja apa salah Ve biar Ve perbaiki kesalahan itu. Ve cuma mau merasakan kasih sayang seorang ayah.
FRANS ANDERSON (AYAH VE)
(ekspresi wajah kesal)
Karena kamu sudah melakukan kesalahan yang nggak bisa saya maafkan. Apa kamu inget? Waktu kamu umur tiga tahun, kamu memaksa mama kamu bermain padahal kondisi dia sedang lemah karena lagi mengandung calon adik kamu. Kamu terus merengek. Kamu menarik paksa mama kamu sampai dia terjatuh dan perutnya terbentur. Adik kamu yang kehadirannya sangat saya nantikan harus meninggal bahkan sebelum dia lahir. Kamu tau? Saya sangat menginginkan anak laki-laki. Saat saya hampir mendapatkannya, kamu membunuhnya. Kamu juga membuat mama kamu terpaksa harus diangkat rahimnya dan nggak bisa hamil lagi. Padahal sebelumnya dia adalah wanita paling sempurna yang sangat saya cintai. Kamu menghancurkan semuanya! Kalau bukan untuk menjaga nama baik saya sendiri, saya nggak akan ngasih kamu semua kemewahan ini dan menyekolahkan kamu di sekolah-sekolah elit. Kamu harus inget baik-baik kata-kata ini. Saya sangat membenci kamu. Saya nggak pernah sudi menatap mata kamu. Kalaupun saya melakukannya, maka yang kamu lihat di wajah saya hanyalah kebencian yang sangat dalam. Kamu di mata saya cuma seorang pembunuh!
Ve menangis sesenggukan mendengar perkataan ayahnya. Ibu Ve ikut meneteskan air mata, lalu mendekati Ve dan memeluknya.
ADERA ANDERSON (IBU VE)
(menatap ayah Ve sambil meneteskan air mata)
Pa, udah. Jangan ngomong gitu ke Ve. Bagaimanapun dia anak kamu. Waktu itu dia masih kecil. Dia nggak sengaja melakukan itu.
Ve melepaskan pelukan ibunya, lalu menunduk.
VE
Papa bener, Ma. Ve nggak pantes dimaafkan. Ve adalah seorang pembunuh, kan? Mama juga sekarang nggak percaya lagi sama Ve. Biarin semua orang benci sama Ve.
Ve lari sambil menangis menuju kamarnya.
CUT TO
20. INT. BANDUNG, DI DALAM KAMAR VE – MALAM
CAST: Ve dan Adera Anderson (ibu Ve)
Ve tengkurap di tempat tidurnya sambil menangis sesenggukan. Ibu Ve masuk dan berjalan perlahan mendekati Ve. Ibu Ve duduk di tempat tidur, di samping Ve. Ibu Ve membelai rambut Ve sambil meneteskan air mata.
ADERA ANDERSON (IBU VE)
Sayang, udah ya jangan dipikirin kata-kata papa kamu. Mama nggak benci kok sama Ve. Semua yang udah terjadi adalah takdir. Bukan salah kamu. Maafin mama juga tadi udah nuduh kamu yang macem-macem. Ve marah ya sama mama?
Ve duduk dan memeluk ibunya dengan erat sambil terus menangis.
VE
Ve nggak pernah marah atau benci sama Mama. Selama ini Mama yang selalu menguatkan Ve. Makasih, Ma. Setidaknya Ve masih bisa merasakan kasih sayang dari salah satu orang tua Ve. Maafin Ve ya, Ma. Ve nggak sengaja membunuh calon adik Ve. Ve juga udah bikin Mama kehilangan kesempatan untuk hamil lagi. Ve emang pantes dibenci dan disebut pembunuh.
Ibu Ve melepaskan pelukannya dan mengusap air mata Ve.
ADERA ANDERSON (IBU VE)
(memegang kedua pipi Ve sambil meneteskan air mata)
Enggak, sayang. Kamu itu anak baik. Kamu anak kebanggaan mama. Jangan pernah berpikir begitu.
Ve memeluk ibunya lagi. Ve dan ibunya menangis.