DISSOLVE TO
4. EXT. KORIDOR SEKOLAH – PAGI
CAST: Ve dan Milka
Ve berjalan perlahan seorang diri di lorong sekolahnya dengan menunduk tidak menatap seorang pun yang dilaluinya. Ve menjadi pusat perhatian para siswa karena saat itu adalah hari Rabu dan dia tidak memakai batik, penampilannya juga menyeramkan dengan poni yang menutupi salah satu matanya, serta menunduk dan berjalan perlahan seperti hantu. Tanpa sengaja, Ve tiba-tiba menabrak Milka.
MILKA
Eh sorry ya, nggak lihat.
Milka mengamati Ve dengan saksama.
MILKA
Lo Ve, kan?
Ve mengangguk.
Milka melihat ke sekelilingnya. Para siswa tampak menatap Ve dengan tatapan sinis. Sebagian ada yang terlihat ketakutan.
MILKA
(menarik paksa tangan Ve)
Ke kelas, yuk. Buruan!
Tiba-tiba di depan ruang kantor guru Milka menghentikan langkahnya.
MILKA
Lo belum ngambil seragam sekolah, kan? Tunggu bentar, ya.
Milka masuk. Kemudian tak lama dia keluar dengan membawa beberapa seragam sekolah.
MILKA
(memberikan batik sekolah yang masih dibungkus plastik kepada Ve)
Mulai besok dipakai, ya. Jadi nggak akan ada yang ngatain lo lagi.
VE
(menerima batik yang diberikan Milka, lalu mendongakkan kepala, menatap Milka dengan ekspresi wajah datar)
Makasih. Kamu baik.
Milka tersenyum. Ve memasukkan seragam batiknya ke tas. Milka menggenggam tangan Ve. Mereka berjalan bersama dengan bergandengan tangan.
DISSOLVE TO
5. INT. RUANG KELAS - PAGI
CAST: Ve, Milka, Jessie, Alena
Baru saja masuk, sampai di depan pintu kelas, Jessie dan Alena memperlihatkan tatapan sinisnya kepada Ve dan Milka.
MILKA
(merangkulkan tangannya di pundak Ve, memelototi Jessie dan Alena)
Kenapa?
JESSIE
(ekspresi wajah kesal)
Lo ngapain sih sama cewek horor ini? Udah dihipnotis sama dia, ya?
ALENA
(melirik ke arah Ve)
Please deh, Mil. Dia itu nggak cocok temenan sama kita. Biarin aja dia nggak punya temen di sini. Nanti lama-lama dia juga bakalan pindah dari sini.
Belum sempat Milka menjawab, Ve langsung menepis tangan Milka usai mendengar perkataan Jessie dan Alena. Ve meninggalkan Milka dan segera duduk.
MILKA
(menatap Jessie dan Alena dengan ekspresi wajah kesal)
Keterlaluan banget sih kalian! Dia itu nggak ada salah apa-apa sama kita. Harusnya kita bisa memperlakukan dia dengan baik.
Milka mengejar Ve. Dia menghampiri Ve yang sedang duduk dengan wajah sedih.
MILKA
(duduk di samping Ve dan memegang pundak Ve)
Ve, lo jangan dengerin omongan mereka, ya. Mereka emang kaya gitu dari dulu. Nggak usah dipikirin. Gue mau kok temenan sama lo.
Ve diam dan menunduk. Milka terus memandangi Ve dengan penuh rasa iba.
JESSIE
(melihat ke arah Milka dan Ve dengan geram)
Dia kesambet apa sih. Si tomboi Milka tiba-tiba bisa bersikap selembut itu sama si cewek aneh. Pokoknya gue nggak akan biarin kuntilanak itu punya temen di sini.
ALENA
(menatap Jessie)
Kita harus bikin mereka berjauhan.
JESSIE
(menatap Alena dan tersenyum sinis)
Iya. Cewek aneh itu akan ngerasain sekolah ini seperti neraka buat dia sampai akhirnya dia pindah dari sini!
CUT TO
6. INT. KAMAR MANDI - PAGI
CAST: Ve, Milka, Nura
Saat jam istirahat, Ve hendak masuk ke kamar mandi. Ve terkejut melihat Milka dan Nura berada di salah satu kamar mandi dengan pintu yang terbuka. Darah tampak mengalir di bawah kaki mereka. Milka menoleh ke arah Ve. Sementara Nura masih sibuk membersihkan darah di hidungnya dengan air.
MILKA
Jangan kaget. Nura emang sering mimisan. Dia kaya gitu kalau lagi kecapekan atau banyak pikiran.
Ve mengambil tisu dari saku bajunya dan memberikannya kepada Milka.
MILKA
(tersenyum pada Ve)
Makasih, ya.
Ve mengangguk. Lalu masuk ke kamar mandi sebelah.