INT. KELAS — DAY
Kelas dengan nuansa sekolah mewah. ARSYA, 17, tertidur di kelas dengan ditutupi buku agar tidak terlihat tertidur oleh sang guru. Guru tengah menjelaskan tentang aljabar. Tiba-tiba suara telepon berdering.
ARSYA
(Bangun dari tidur) Jawabannya dua puluh empat Bu!
Semua mata tertuju kepada Arsya yang kebingungan. Arsya membulatkan matanya menatap malu Bu guru lalu melirik teman- temannya.
BU GURU 1
Arsya... Arsya... Kamu jawab pertanyaan siapa? Gurumu itu saya? Atau yang gaib yang ada di samping kamu?
ARSYA
(Menampakkan deretan giginya) Hehe...
BU GURU 1
(Menggelengkan kepala, melirik ponselnya)
Saya izin menjawab telepon dulu ya
Bu Sinta berjalan ke luar kelas, mengangkat telepon dengan cepat menutupnya kembali.
BU GURU 1
Arsya... Kamu ke ruang guru ya, sekarang.
TEMAN KELAS 1
Hayoh dihukum...
TEMAN KELAS 2
Bu hukum Arsya keliling sekolah 7 keliling Bu..
TEMAN KELAS 3
Bersihin WC, Bu!
TAMAN KELAS 4
Dilemparin jumroh aja
ARSYA
(Berbisik pada temannya) WOY, dikira gue setan apa...
TEMAN KELAS 4
(Tertawa) Siapa tahu lo jadi tobat hahaha
Arsya berdiri lalu keluar dari kelas menuju ke ruang guru dengan gemetar.
INT. RUANG GURU — DAY
BU GURU 2
(Melirik Arsya yang kebingungan) Cari siapa?
ARSYA
Nggak tahu, Bu. Tadi disuruh Bu Sinta ke sini
BU GURU 2
(Menatap bingung) Lah ...
Keduanya melirik ke arah Wak Anda, 17. yang memasuki ruang guru.
WAK ANDA
Eh, Arsya? Ngapain disini?
ARSYA
Disuruh kesini, lo ngapain?
WAK ANDA
Cari ilmu lah...
Wak tertawa, Arsya menempeleng Wak.
BU GURU 2
(Menatap tajam keduanya) Heh sssttt
PELATIH JIM
Eh, kalian udah disini ternyata, kirain saya mau ngaret
ARSYA dan WAK ANDA melirik ke arah belakang dan mendapati PELATIH JIM, 30. berada di belakang mereka. Mereka pun membalikkan badan lalu menghadap PELATIH JIM.
PELATIH JIM (CON'T)
Bawa kursi itu, (menunjuk ke arah dua kursi plastik menumpuk di sudut ruang guru) sini... ada yang ingin bapa sampaikan ... (Berjalan ke arah mejanya)
WAK ANDA mengambil kursi lalu berjalan menuju meja PELATIH diikuti oleh ARSYA di belakangnya.
WAK ANDA
(Duduk di kursi yang telah di bawa di samping pak Jim) Kenapa panggil kami, Pak?
PELATIH JIM
Ada info untuk kalian, bahwa kalian berkesempatan untuk menjadi wakil dari provinsi untuk pemilihan calon atlet renang
WAK ANDA
(Membulatkan matanya) Beneran pak?
PELATIH JIM
(Mengangguk) Tapi, harus lawan dulu dari provinsi lain lah...
WAK ANDA
Ah, gampang itu, Pak (membusungkan dada)
PELATIH JIM
Heru ke mana? Dari pagi Bapak gak lihat tuh idung mancungnya
ARSYA
Biasa dia, Pak, pas latihan kemarin keram, punya penyakit demam after keram dia. (Tertawa diikuti oleh PELATIH JIM dan WAK ANDA)
PELATIH JIM
Lombanya dilaksanakan di Bandung, tanggal... 2 Mei (melirik ke arah kalendar yang berada di meja nya, menajamkan penglihatannya
48 hari dari sekarang...
BACKSOUND BERGANTI DAN KAMERA MENGGELAP.
INT. KOLAM RENANG — DAY
Cipratan air muncul di layar memperlihatkan Renji, 17. dan Agam, 17 sedang latihan renang di sebuah kolam renang indoor yang menjadi tempat latihan klub renang SMA-nya. Pada baris 3, Diujung sisi kolam renang Renji memutar badannya dalam air dan mendorong badannya dengan kakinya. Agam menyusul mengikuti gerakan Renji pada baris kedua. Renji berenang sejauh 500 m dan tangannya menyentuh dinding kolam renang di ujung. Kepala Renji muncul dari permukaan lalu membuka kacamata renangnya. Setengah menit kemudian kepala Agam ikut muncul dari permukaan dan berhadapan dengan Renji. Posisi mereka masih berada di kolam renang.
AGAM
Si paling sulit dikalahkan
Renji tertawa. Kemudian dia menaiki tangga keluar dari kolam renang. Renji menghampiri pacar Agam yang ikut menemani mereka berenang. Ia mendekati bangku tersebut lalu mengambil handuk dari tasnya.
SALJU
Ayanggggggggg!!!! (Berteriak sambil berjalan menghampiri Agam yang ikut menaiki tangga keluar dari kolam renang) kok masih kalah?
AGAM
Bukan rezeki
SALJU
(Melirik ke arah Renji) Apa jangan-jangan kamu pake ilmu hitam!? (Menatap tajam Renji)
RENJI
(Melirik Salju sambil mengeringkan rambutnya dengan handuk menaikkan satu alisnya) Apa dah...
SALJU
Cihh... (Kembali mendekati Agam lalu memberikan handuk) ayang jadi kan anter aku?
Renji melirik Agam yang menggangguk sambil menatap pacarnya. Renji mengambil kaos ganti dan perlengkapan mandinya lalu beranjak pergi ke kamar mandi. Tiba-tiba Pelatih Huya dari arah pintu masuk datang
PELATIH HUYA
Eits sebentar Renji, bentar yah, ibu punya info terpenting di perduniawian ini... ( Tangannya bergerak-gerak seakan tidak memperbolehkan Renji dan Agam
RENJI
Informasi apa, Bu? (Mendekati pelatih lalu duduk di bangku terdekat)
Agam ikut mendekat dan duduk disamping Renji diikuti dengan Salju yang kini berada di sampingnya.
PELATIH HUYA
Huwaaa, jadi gini infonya, ibu gak nyangka kalian dapet kesempatan buat bisa jadi atlit.(sedikit berteriak kegirangan)
AGAM
Aslina Bu? (Membulatkan mata)
PELATIH HUYA
(Mengangguk-angguk) asli ges. Oh iya, Bapak Kepala Sekolah kita yang tercinta, yang tersayang,yang terbaik, ngasih kalian ini. (Memberikan amplop kepada Renji dilanjutkan kepada Agam)
Renji membuka perlahan amplopnya sambil sesekali mengintip isinya.
AGAM
"Duit!" (Agam terbelalak, dibarengi dengan kepala Renji dan Salju yang tertuju pada Agam)
Renji, Agam, dan Salju langsung menatap Pelatih Huya dengan membulatkan kedua matanya. Pelatih Huya tersenyum tidak jelas.
PELATIH HUYA
Dipake ya anak-anakku, healing... Healing... Abis itu kalian lomba 48 hari lagi, itu yang nentuin siapa yang direkrut jadi atlet. Eh Ibu ada urusan, udah dulu ya...(Tersenyum lalu bangkit dari duduknya dan berjalan ke arah pintu.
PELATIH HUYA (CON'T D)
Pokoknya tunggu aku ya, ini otw kok kesana, iya siap aku bayarin
Renji, Agam, dan Salju hanya memandangi bingung Pelatih Huya dari kejauhan.
AGAM
Makasih, Bu! (Teriak sambil melayangkan tiket tersebut)
AGAM (CON'T D)
Healing kemana nih? (Renji dan Agam saling bertatapan)
RENJI
Pantai Santolo.
AGAM
Tumben jawab langsung, biasanya jawab terserah kek cewek.
Renji memberikan secarik tiket masuk ke Pantai Santolo beserta bukti pembayaran penginapan terdekat.
RENJI
Ada di amplopnya, makanya diliat dulu.
AGAM
lye iye... Ayok Sabtu dah berangkat.
RENJI
(Mengangguk) Gue duluan ya.
Renji beranjak dari duduknya, menyimpan amplop ke dalam tasnya lalu pergi meninggalkan Agam dan Salju.
SALJU
Ayang aku boleh ikut?
AGAM
Emang kamu punya duit?