Hampir dua minggu mereka tinggal di Jakarta, meninggalkan tanah kelahiran dan sekolah. Namun, syukurlah, Herdi telah meminta izin dari kepala sekolah untuk mereka yang tidak bisa masuk sekolah selama akhir-akhir ini, dan syukurlah, kepala sekolah, wali kelas, dan guru-guru yang lain memakluminya, asalkan bisa menjaga nama baik almamater sekolah.
Sambil menunggu hari grand final tiba, mereka menghabiskan waktu itu untuk latihan, terkadang bermain di luar, menelusuri kota Jakarta, dan kalau pagi, mereka sering berlari-lari pagi keliling komplek. Tidak ada duka saat mereka lalui bersama, hanya ada suka yang mampu menjauhkan mereka dari kenangan yang buruk, meskipun selamanya kenangan tidak akan lepas dari jiwa seseorang, baik buruk maupun indah.
_
Hingga tiba saatnya, waktu yang akan menjadi momen penting bagi mereka, akhirnya datang juga. Orang-orang semakin banyak yang datang, tapi, tidak ada sama sekali keluarga mereka yang datang, bahkan saat ini sekalipun. Padahal, malam ini adalah, malam penampilan terakhir dan penentuan siapa yang akan menjadi juaranya. Malam ini juga banyak artis-artis yang datang, sebagai tamu undangan. Seperti ; Bunga Citra Lestari, Marcella Zalianty, Lukman Sardi, Rano Karno, Prilly Latuconsina, Ray Sahetapy, dan masih banyak lagi artis ternama lainnya, terutama semua pengurus PARFI 56 (Persatuan Aktor Film Indonesia).
Tinggal dua finalis yang mampu bertahan sampai saat ini. kelompok Atarik dan kelompok Salsabila, yang menunjukkan karya seni tari. Penampilan pertama jatuh pada kelompok Atarik.
Suara tepuk tangan dari para juri, penonton, tamu undangan dan petugas lainnya menggema di ruangan tersebut, saaat melihat Atarik dan teman-temannya naik ke atas panggung.
Seperti biasa, Atarik memainkan pianonya terlebih dulu, kemudian Ayunda memainkan biola, setelah itu, petugas yang bagian suara dan musik mulai mengatur irama musik mereka, saat itupun Tania mulai bernyanyi.
Sehitam langit diangkasa
Yang mendung memurungkan bum
Takutkuke masa yang lalu
Menorehkan luka dalam hati
-Tania-
Kekasih, yakini cintaku
Di sinilah cintaku berlabuh
Perjalanan mencari jawaban
Berakhir karam di hatimu
-Ifan-
Cerita cinta anak remaja
Menggauli kidung kasih
Punahkah takut dihati
Terkutuklah bila kita berpisah
Slamanya harus bersama
Buktikan kita bahagia
-Ifan dan Tania-
Tentang dia tak perlu kau risau
Lagu cinta hanya untuk kita
-Tania-
Dan kini tidur ku tersenyum
Oh gadis aku cinta padamu
-Ifan-
Kekasih yakini cintaku
Disinilah cintaku berlabuh
(cintaku berlabuh)
Perjalanan mencari jawaban
Berakhir karam di hatimu
-Ifan-
Cerita cinta anak remaja
Menggauli kidung kasih
Punahkah takut dihati
Terkutuklah bila kita berpisah
Slamanya harus bersama
Buktikankita bahagia
-Ifan dan Tania-
Tentang dia, jangan pernah terlupa
Biar menjadi cerita
Dibalik cerita kita
-Ifan dan Tania-
Tentang dia, tak perlu kau risau
Lagu cinta hanya untuk kita
-Tania-
Dan kini tidurku tersenyum
Oh gadis, aku cinta padamu (ku cinta padamu)
Oh gadis, aku cinta padamu
-Ifan-
Perasaan para finalis malam ini begitu terasa tegang, cemas, takut, bercampur jadi satu. Setelah penampilan finalis yang kedua, maka kali ini adalah, saatnya untuk menentukan siapa yang menjadi juaranya. Para juri berbisik satu sama lain, merundingkan siapa yang paling pantas untuk menerima penghargaan dan dijuluki 'remaja Indonesia yang berbakat'.
Herdi pun merasakan yang sama, sebagai pemimpin dari segalanya, ia cukup andil untuk masalah seperti ini, baik menang maupun kalah.
"Oke, setelah para juri menilai finalis, kemudian saya dan Daniel yang menghitung semua jumlah hasil penilaian yang para juri ini berikan," Kata Fanny, yang masih tetap bertugas sebagai pembawa acara.
"Iya, dan ini juga tidak hanya penilaian dari juri saja yang bisa menentukan menang atau tidaknya, tetapi vote yang selama ini kalian dapatkan dari penggemar kalian, baik di rumah maupun di sini juga tetap dihitung. Siapa vote-nya yang paling tertinggi dan juri memberikan nilai yang bagus, maka sudah pasti menang," Sambung Daniel, dari ucapan Fanny tadi.
"Karena ini sudah larut malam, maka saya mengumumkan hasil vote yang terbanyak dan total nilai juri yang paling tertinggi diantara dua finalis ini adalah—"
Perasaan Atarik, Tania, Ayunda, Ifan, Riri dan Herdi semakin tidak karuan. Daniel tersenyum, sedangkan Fanny yang membawa pialanya.
"Atarik bersama tiga temannya."
Tania membekap mulutnya yang sempat menganga lebar. Pupil mata Ayunda melebar. Kening Atarik mengerut. Ifan tersenyum lebar. Sedangkan Herdi dan Riri saling berpelukan di bangku penonton. Mereka tidak pernah menyangka, bisa menjadi juara di acara sebesar ini. Puji syukur mereka berikan kepada Tuhan yang selama ini telah menciptakan realita yang tidak bisa di duga.
"Dipersilahkan, untuk Atarik dan teman-temannya naik ke atas panggung. Dan juga finalis yang mendapatkan juara dua juga naik ke atas panggung, atas nama Salsabila dan teman-temannya, untuk meyerahkan hadiah," Ucap Fanny.
Tania, Atarik, Ifan, Ayunda dan kelompok Salsabila naik ke atas panggung.
"Kepada Marcella Zalianty, selaku tamu undangan dan ketua PARFI 56, diharapkan naik ke atas panggung untuk menyerahkan penghargaan." Ucap Daniel.
Marcella naik ke atas panggung, dengan senyuman yang selalu menghiasi wajahnya. Kemudian ia memberikan penghargaan kepada juara pertama dulu dengan hadiah ; piala marmer kaca yang berukuran besar dengan bertulisan Remaja Indonesia yang Berbakat, dan uang senilai lima ratus juta. Yang juara duapun sama hadiahnya, hanya saja nominal uangnya yang berbeda, dua ratus lima puluh juta.
_
Ketika semua impian sudah mereka dapatkan, bukan berarti mereka kini sedang bersantai-santai. Ayunda, Riri, Ifan, Tania dan Atarik justru memiliki jadwal yang padat, padahal niat mereka setelah grand final selesai mereka langsung kembali ke Yogyakarta. Namun siapa sangka, saat pagi mendatang tiba-tiba ada Melly Goeslaw, Anto Hoed dan Herdi di depna rumah mereka.
"Kalian para finalis Remaja Indonesia yang Berbakat, kan?" Tanya Melly to the point. Mereka kini sudah duduk di ruang utama.
Tania mengangguk pelan, "Iya." Dengan terbata-bata pula. Masih tidak menyangka jika rumahnya di kunjungi Melly Goeslaw dan suaminya.
"Kalian tau nggak, kedatangannya teh Melly sama om Anto ke sini, mau ngapain?" Tanya Herdi, seakan-akan ingin mengajak bermain teka-teki pada mereka. Riri menggeleng cepat, "Enggak."
"Teh Melly, silahkan dijelasin pada mereka."
Melly menarik nafasnya dalam-dalam, setelah itu ia hembuskan secara pelan. "Gini lho, kedatangan teh Melly bersama om Anto ke sini mau menawarkan kalian untuk tampil di sebuah konser."
"konser apa itu, teh?"
"Konsernya BBB, dengan tema Persembahan dari Penggemar untuk BBB, dan sekalian memperingati hari jadinya BBB."
"Bukannya BBB itu, singkatan dari Bukan Bintang Biasa?"
"Benar sekali." Melly mengajungkan jempolnya pada Ayunda. "Nanti kalian berlima ini, akan berduet dengan saya, membawakan dua lagu ; CH2 dan Let's Dance Together," Lanjutnya.
"Terus, anggota BBB-nya gimana?"
"Tenang, saya dan om Anto sudah mengurus semuanya. Kita sudah berkonfirmasi dengan Raffi, Bella, Chelsea, Dimas dan Ayushita. Mereka sudah setuju kok, jika kalian menampilkan dua lagu itu. lagipula, BBB itu, lagunya banyak. Ada Bukan Bintang Biasa, Best Friend Forever, Jodoh di Tangan Tuhan, Jangan Bilang Tidak, Ku ingin Menikah, dan masih banyak yang lainnya."
"Nanti, di sana, juga ada penyanyi-penyanyi terkenal. Ada Rossa, BCL, Isyana, Raisa, Sheila Dara Aisyah, Afgan, dan masih banyak lagi juga. dan akan ada penampilan sepsial dari Ardhito Pramono, kalian kenal kan?"
Tania, Atarik, Ifan, Riri dan Ayunda kompak mengangguk. "Gimana? Kalian mau apa enggak? Kalau nggak mau, nanti saya akan mencari yang lain kok." Kini Anto yang mulai bersuara.
Mereka masih tak percaya dengan kedatangan Melly dan Anto ke sini, apalagi, Melly dan Anto mengajak mereka untuk tampil di acara konser BBB. Semuanya seperti mimpi.
"Kita setuju kok." Jawab Ifan tersenyum. Tania, Atarik, Riri dan Ayunda menatap Ifan tak percaya. Melly menaikkan sebelah alisnya, Anto mengerutkan dahinya.
"Iya, kita setuju kok." Kini Atarik yang menjawab.
"Benar kalian setuju? Saya nggak mau lho, kalau kalian menerimanya dengan terpaksa, bisa bikin acara rusak."
"Enggak kok, kita beneran, mau."
"Yaudah kalau gitu, berarti, besok kita udah mulai latihan ya, di sini Studio 6 Emtek City," Kata Melly.
"Nanti di sana juga ada anggota BBB, dan artis lainnya," Sambung Anto.
Setelah kepergian Herdi, Melly dan Anto, mereka masih bingung dengan semua ini, menyiapkan mental yang kuat. Di acara yang sebesar seperti itu, pasti banyak yang datang untuk menonton, apalagi, bagi yang pengidola, pasti rela mengantri membeli tiket, dan rela menguras uang sebanyak-banyaknya.
BBB, singkatan dari Bukan Bintang Biasa, grup musik yang terdiri Raffi Ahmad, Dimas Beck, Laudya Cynthia Bella, Ayushita Nugraha dan Chelsea Olivia yang dibentuk pada tahun dua ribu enam di Jakrta untuk mendampingi Melly Goeslaw dalam lagu Les't Dance Together, dalam album Mindnsoul, dan Melly sendiri yang memilih mereka, melalui audisi yang ia adakan. Tidak lama setelah perilisan album Mindsoul, grup ini merilis album Bukan Bintang Biasa pada tahun dua ribu tujuh, yang dipergunakan untuk mengiringi film perdana mereka, Bukan Bintang Biasa, yang dirilis pada tahun yang sama pula.