STORGE
9. Akhirnya ku menemukanmu#9
Skrip ini masih diperiksa oleh kurator

SC.44.INT. KLINIK. SIANG

Deon masuk ke dalam klinik, semua orang memperhatikannya karena ia satu-satunya laki-laki yang ada di sana.

Respsionis

Ada yang bisa kami bantu? 

DEON

Saya ingin bertemu dengan Dokter Sieta.

RESEPSIONIS

Apa ada sudah ada janji sebelumnya?

DEON

Saya tidak bisa menghubunginya, tolong katakan padanya kalau Deon ingin bertemu. 

RESPSIONIS

Mohon tunggu sebentar. 

resepsionis pergi ke ruangan Sieta dan kembali. 

RESEPSIONIS

Silahkan masuk! 

DEON

Terima kasih! 

Deon masuk ke dalam ruangan dimana Sieta berada.

SIETA

Ada apa kakak datang kesini? (ketus) 

DEON

Aku datang untuk minta maaf secara langsung padamu. Maaf karena telah menyakiti hatimu!
Sungguh aku tak bermaksud seperti itu, hanya saja aku tak bisa membohongimu dan bilang bahwa aku juga mencintaimu. Aku memang menyayangimu tapi sebagai adik tidak lebih. 

SIETA

Itu bahkan lebih menyakitkan (mengatakan dengan pelan) 

DEON

Kau baik dan cantik, pasti banyak laki-laki yang akan menyukaimu di luar sana.

SIETA

Lalu kenapa kakak tidak menyukaiku?

DEON

Karena hatiku sudah milik Jean sejak lama, aku menyukainya sejak kami SMA. Meski saat itu dia menolakku. Dan kau tahu sampai kemarinpun dia tetap menolakku karena tak ingin menyakitimu.
Intinya aku datang kesini hari ini  untuk meminta maaf padamu karena sudah membuatmu salah paham. 

SIETA

Baiklah aku mengerti. 

DEON

Kalau begitu kau mau memaafkanku? 

Sieta hanya diam, namun ia sadar Deon tak akan pernah menjadi miliknya. 

CUT TO: 

SC.45.INT. KANTOR JEAN. SORE

Suasana kantor Jean sudah sepi, namun Sieta bisa melihat lampu di kantor Jean masih menyala. ia mengetuk pintu ruangan Jean.

SFX (suara ketukan pintu)

JEAN

Masuk!

Sieta membuka pintu, Jean beranjak dari tempat duduknya ketika tahu bahwa orang yang datang adalah Sieta.

JEAN

Sieta sedang apa kau di sini? masuklah! 

SIETA

Kenapa kakak belum pulang? padahal semua karyawan sudah pulang. 

JEAN

Kakak masih ada kerjaan (berusaha tersenyum) 

SIETA

Padahal aku mau mengajak kakak makan malam di luar 

JEAN

Kalau begitu tunggu sebentar, kakak mau mematikan komputer dulu. 

SIETA

Jika kakah masih memiliki banyak pekerjaan, aku bisa menunggu. 

JEAN

Tidak apa, kakak bisa mngerjakannya besok. 

Jean segera merapihkan mejanya dan membawa tasnya. 

JEAN

Ayo!  

CUT TO: 

SC.46.EXT. WARUNG TENDA. MALAM

Sieta mengajak jean berhenti tepat di depan sebuah warung tenda di pinggir jalan.

JEAN

Kau yakin akan makan di sini? 

SIETA

Sudah lama aku ingin mencobanya. Apa kakak pernah makan di tempat seperti ini?

JEAN

Tentu saja, rata-rata orang-orang di negara kita pasti pernah makan di warung tenda seperti ini. 

SIETA

Benarkah?

JEAN

Sepertinya begitu (tertawa), sebenarnya itu hanya teori kakak saja. 

SIETA

Aku ingin makan ceker pedas kak. 

JEAN

Baiklah, pesan apapun yang kau mau. Kakak yang mentraktirmu hari ini. 

menunggu pesanan 

SIETA

Kak, boleh aku tanya sesuatu?

JEAN

Apa yang ingin kau tanyakan? (Jean meneguk minuman)

SIETA

Apa kakak juga menyukai kak Deon? 

Jean tersedak, batuk-batuk kemudian meletakkan gelas di meja. 

SIETA

Kakak tidak apa? (menepuk punggung Jean) 

JEAN

Aku tidak apa (mengelap mulut dengan tisu)

SIETA

Jadii.. apa kakak juga menyukai ka Deon? 

JEAN

Kenapa kau tiba-tiba menanyakan hal itu? 

SIETA

Kurasa aku bisa melepaskannya jika kakak juga menyukainya, aku berharap kakak juga bahagia. 

JEAN

(terharu) terima kasih karena sudah memikirkanku, tapi kau tidak perlu khawatir. Lakukan saja seperti yang kamu mau kakak juga ingin kamu bahagia.
(tersenyum) kau benar-benar adik yang baik (mengelus kepala sieta)

pesanan merekapun datang satu piring porsi besar ceker pedas dan kerang 

JEAN

Karena pesanan sudah datang ayo kita makan! 

Sieta mengangguk 

JEAN

Selamat makan! 

Sementara mereka makan, Deon dan dan sahabatnya masuk ke tenda yang sama.

TORO

Bukankah wanita itu Jean? Wanita yang mencari ib... (deon membekap mulutnya)

Jean melihat ke arah mereka, dan kembali memalingkan wajahnya berusaha tidak peduli dengan siapa yang datang. 

DEON

Sebaiknya kita makan di tempat lain. 

Melihat sikap kakaknya Sieta menoleh ke belakang. ia bisa melihat Deon dan beberapa orang sedang berdiri di sana. 

SIETA

Kak Deon (melambaikan tangannya)

ANDRE

Siapa gadis itu? dia cantik sekali. Ayo kita makan di sini saja. 

TORO

Setuju!

Mereka berjalan menghapiri meja yang di tempati Jean dan Sieta. Gilang dan Dewi juga mengikuti mereka. Akhirnya Deon juga terpaksa mengikuti. 

SIETA

Kak Deon sering makan di sini juga? 

DEON

Sebenarnnya temanku tinggal di sekitar sini (menggosok lehernya) 

Andre menyikut Deon yang duduk di sampingnya. ia melirik Andre. 

DEON

Ah.. kenalkan ini teman-temanku.
Ini Andre (menunjuk andre) 

ANDRE

Hallo! (mejulurkan tangannya pada Sieta sambil tersnyum) Andre! 

DEON

Ini Toro, gilang dan dewi.

(ketiga orang itu menganggukan kepala) 

SIETA

Senang bertemu kalian (tersenyum), silahkan duduk! jika tak keberatan bergabung dengan kami. 

TORO

Ternyata kau gadis yang menyenangkan. 

SIETA

Ah terima kasih atas pujiannya, oya ini kakakku Jean. 

JEAN

Hallo! (menganggukan kepala dengan canggung) 

DEWI

Oh.. bukankah cinta pertama Deon juga namanya Jean? Aku ingat namanya, karena namanya cukup unik.
Ku dengar Deon di tolak oleh gadis itu untuk kedua kalinya (tertawa)

Semua orang panik, meletakan jari telunjuk di mulut mereka sambil berpura-pura. Namun dewi sama sekali tak menyadarinya. Gilang mencubitnya.

Wajah Jean memerah.

DEWI

Kenapa kau mencubitku? Sakit tau 

GILANG

Dia itu memang orang yang kau maksud (berbisik) 

DEWI

Apa? ups (menutup mulutnya merasa bersalah) 

JEAN

Aku permisi, sepertinya ada telpon masuk. (beranjak dari tempat duduknya dan keluar dari tenda) 

Semua orang memandang Deon. Deon pergi keluar tenda mengikutinya.

DEON

Maafkan teman-temanku.
Aku sudah meminta maaf pada sieta tentang kejadian malam itu.
Tidak bisakah kita seperti sebelumnya? Sulit bagiku jika harus menghindarimu, apalagi kita memiliki proyek yang dikerjakan bersama. 

JEAN

Baiklah!(dengan wajah datar) 

CUT TO: 

SC.47.INT. APARTMEN DEON. MALAM

Deon sedang merebahkan dirinya.

SFX (suara bel apartmennya berbunyi)

DEON

Siapa yang datang malam-malam begini (mengerutu sambil berjalan menuju pintu aparment)

DEON

Siapa? 

(O.S)

Aku (Deon membukakan pintu aparmennya)

ANDRE

Kenapa kau lama sekali (menerobos masuk) 

TORO

Di luar dingin sekali (ikut masuk) 

DEON

Ada apa kalian ke sini? 

ANDRE

Kau pasti akan senang mendengar informsi yang kami bawa.

Tebaklah apa yang akan kami sampaikan! 

DEON

Langsung saja, apa sebenarnya yang ingin kalian sampaikan? (menguap) 

ANDRE

Kami menemukan alamat baru ibu Sri 

DEON

Ibu Sri? (berpikir sejenak) Maksudmu ibunya Jean? 

ANDRE

Ya (mengangguk) 

DEON

Benarkah? 

TORO

Tentu saja untuk apa kami membohongimu.
(bangga) Kan aku sudah pernah bilang kalau aku bahkan bisa menemukan jarum di dalam tumpukan jerami. 

DEON

Bagaimana kalian bisa menemukannya? 

ANDRE

Sebenarnya semuanya berkat toro.

FLASHBACK

Toro berjalan mencari alamat yang diberikan oleh deon, ia mengecek satu persatu nomer rumah dan menghitungnya sesuai nomer urut. Namun di depan rumah yang ia cari terlihat seorang wanita menggunakan kursi roda bersama seorang pria sedang menunggu seseorang keluar dari rumah itu.

Namun wajah wanita di kursi roda itu sama foto wajah orang yang sedang ia cari, ia mendekat untuk memastikannya.

TORO

Permisi! 

Semua orang menoleh, benar saja wajah wanita berkursi roda itu adalah Sri. 

PEMILIK RUMAH

Ada yang bisa di bantu? 

TORO

Oh saya sedang mencari alamat, Jalan pastri no 18 sebelah mana ya? (pura-pura menanyakan alamat lain)

PEMILIK RUMAH

Kau jalan terus, rumahnya ada di paling ujung.

Toro pergi tanpa bisa mendengar percakapan mereka.

CUT BACK TO

DEON

Lalu bagaimana kau bisa tahu alamat barunya. 

TORO

Tentu saja itu berkat ahli komputer kita (menunjuk Andre)

FLASHBACK

Toro bergegas menemui Andre dan memberikan catatan hasil penyelidikannya.

TORO

Aku telah menemukan wanita itu. aku tak sengaja melihat ia di rumah lamanya. Aku tak bisa mengikutinya karena mobil itu memasuki tol sedangkan aku sedang mengendari motorku saat itu. tapi aku mancatat plat nomor mobil yang meraka kendarai. 

ANDRE

Baiklah aku akan mencarinya, serahkan sisanya padaku.

Andre mengotak-atik komputernya tak sampai satu menit ia sudah selesai. 

ANDRE

Aku menemukannya.

 

CUT BACK TO

DEON

Wah.. Kalian memang hebat, aku mengakui itu. Terima kasih friends. 

TORO

Jangan lupa! 

DEON

Tentu saja aku akan segera mentransfernya. 

CUT TO: 

SC.48.EXT/INT. RUMAH. SIANG

Deon berada di depan sebuah rumah tidak jauh dari pusat kota. Rumah itu tampak begitu besar dan asri. ia memencet bel rumah, tak lama sesorang membukakan pintu. 

SAMUEL

Siapa ya? 

DEON

Apa betul ini rumah Bu Sri?

SAMUEL

Iya betul, anda siapa?

DEON

Saya temannya Jean. 

Sri keluar dengan kursi rodanya saat mendengar nama anaknya disebut. 

SRI

Siapa sayang? 

SAMUEL

Dia bilang temannya Jean. 

DEON

Apa kabar tante (menganggukan kepala saat melihat Sri) 

SRI

Kau anak yang mencari Jean waktu itu. 

DEON

Ia tante, ternyata tante masih ingat. 

SRI

Masuklah! 

Deon masuk ke dalam rumah, sementara samuel mendorong kursi roda Sri. 

SRI

Duduklah!
Mbo tolong buatkan minum. 

PENGURUS RUMAH

Baik bu 

SRI

Bagaimana kau bisa tahu tante ada di sini? 

DEON

Sebenarnya teman saya yang membantu mencarikan alamat ini. 

Pengurus rumah membawa minuman dan meletakannya di meja.  

SRI

Silahkan di minum 

DEON

terima kasih tante (meminumnya) 

SRI

Jadi ada urusan apa nak Deon datang ke sini? 

DOEN

Sebenarnya saya ke sini untuk memastikan informasi yang saya dapat itu benar.
Sebenarnya sudah lama Jean mencari tante. Ia sangat sedih saat tau tante sudah tidak tingal di rumah itu lagi.
Jadi saya mencoba untuk membantunya. 

SRI

Aku berencana menemuinya saat kakiku sudah sembuh. Tante sedang melakukan terapi saat ini. mungkin butuh sekitar sebulan lagi untuk bisa kembali berjalan normal.
Tante akan menemuinya saat itu, tante harap kamu bisa merahasiakan ini. Tante tidak mau ia khawatir.

DEON

Baik tante. 

SRI

Deon terima kasih telah menjaga Jean selama di rumah sakit. 

DEON

Bagaimana tante bisa tau? (berpikir sejenak)
Apakah laki-laki yang waktu itu adalah orang suruhan tante? 

SRI

Benar, tante tak bisa mengawasinya secara langsung jadi suami tante menyuruh orang kepercayaannya untuk menjaganya secara sembunyi-sembunyi. 

DEON

Saat itu saya benar-benar khawatir, saya pikir ada seorang yang sedang menguntit Jean saat itu. 

Sri tersenyum

SRI

Apa kamu sangat menyukai Jean? 

DEON

(tersenyum) saya sangat menyukainya sejak kami SMA. tapi sepertinya dia tidak memiliki perasaan yang sama. dia sudah menolak saya 2 kali. 

SRI

Benarkah?
Tante tau sebenarnya dia juga menyukaimu. Tante mendengar ia menangis di kamarnya saat kau mengantarnya pulang waktu itu, tante pikir kau yang menolaknya.

DEON

Saya juga berharap dia menyukai saya, walau sepertinya tidak begitu. Namun yang penting saat ini saya hanya berharap dia bahagia. 

 

CUT TO:


Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar