STORGE
6. mencurigakan memang#6
Skrip ini masih diperiksa oleh kurator

SC.26.INT. KANTOR. PAGI

Suasanan kantor sudah ramai karena semua karyawan di kantor Jean sudah datang, semua sedang sibuk dengan pekerjaan mereka. Kimi juga tampak sedang sibuk di depan komputernya.

JEAN

Selamat pagi! (tersenyum)

Semua karyawan terkejut, karena baru kali ini mereka melihat bosnya menyapa sambil tersenyum.

Semua karyawan saling berbisik.

SFX (PERCAKAPAN KARYAWAN SAMAR)

Kau lihat dia baru saja tersenyum?
Ya aku melihatnya.
Apa ada yang salah dengan kepalanya karena sakit?
Kurasa berada di rumah sakit adalah hal yang bagus.
Dia ternyata cantik saat tersenyum.
Aku harap dia seterusnya seperti itu.

KIMI

Jean, bukankah harusnya kau keluar besok dari rumah sakit? 

JEAN

Aku meminta dokter untuk mngijinkanku pulang. Aku tidak betah di sana lama-lama karena makannanya tidak enak.

KIMI

Seharusnya kau istirahat dulu, kenapa langsung bekerja. 

JEAN

Aku merindukanmu

KIMI

Kenapa tak bilang, aku pasti akan langsung datang ke rumah sakit kapanpun jika kau merindukanku. 

JEAN

Aku juga merindukan pekerjaan. 

KIMI

Kau yakin sudah sehat? 

JEAN

Tentu saja, kalau tidak kenapa dokter mengijinkanku pulang. 

KIMI

Baiklah, tapi untuk sementara kau cukup mengawasi saja biar kami yang mengerjakan semuanya. 

JEAN

Baiklah, beruntungnya aku karena punya teman yang bisa diandalkan sepertimu.

Sementara itu seseorang masuk ke dalam kantor membawa buket bunga lili.

PENGIRIMAN PAKET

Ada kiriman untuk Bu Jean. 

JEAN

Saya? 

PENGIRIM PAKET

Mohon tanda terimanya (memberikan buket bunga) 

JEAN

Terima kasih! 

Pengirim bucket pergi.

KIMI

Dari siapa? 

JEAN

Entahlah 

KIMI

Ada kartu ucapannya. 

JEAN

(membuka kartu ucapan) oh dari pak Samuel. 

KIMI

Samuel? Oh klien VIP kita? Dia bilang apa? 

JEAN

Dia minta maaf karena tak bisa menjenguk selama aku berada di rumah sakit. 

KIMI

Apa kau memberi tahunya? 

JEAN

(menggeleng) Tidak

KIMI

Lalu bagaimana dia tahu bahwa kamu sakit?

JEAN

Entahlah (mengengkat kedua bahunya)

Kimi dan Jean saling memandang penuh curiga. 

KIMI

Mungkinkah dia menguntitmu selama ini? 

JEAN

(teringat perkataan Deon yang melihat seseorang sedang mengintip ke kamarnya saat ia di RS) Untuk apa? 

KIMI

Jangan-jangan kakek tua itu menyukaimu jean? (merinding) 

JEAN

Hei itu tidak mungkin, dia sudah punya istri. 

KIMI

Punya istri bukan berarti dia tak bisa menyukai wanita lain, ayahmu saja begitu. 

Jean terdiam, yang dikatakan kimi memang tidak salah. 

KIMI

Maaf jean aku tidak bermaksud.. (menggaruk kepala) 

JEAN

Tidak apa kau hanya mengatakan kebenaran. 

KIMI

Tidak jean, aku benar-benar minta maaf.

CUT TO:

 

SC.27.INT. KANTOR. PAGI

Jean duduk termenung, Perkataan kimi tentang ayahnya sebenarnya tak membuat jean terganggu, namun perkataan mengenai pak Samuel jelas sangat mengganggu pikirannya. 

JEAN (V.O)

Tidak mungkin seperti itu kan?
Tidak, tidak mungkin. (menggelengkan kepala)

SFX (suara getar handphone)

Jean terperanjat mendengar suara itu, ia mencari ponsel, ia merogoh tasnya setelah ingat dia belum mengeluarkan ponselnya dari tadi karena terlalu sibuk dengan pikiranya sendiri.

Di layar ponselnya terlihat nama VIP Samuel memanggil. Jean menerima panggilan dengan sedikit ragu.

JEAN

Hallo Pak! 

SAMUEL (V.O)

Apa kau telah menerimanya? 

JEAN

Ya saya telah menerima kirimannya. Bunganya cantik, terima kasih! 

SAMUEL (V.O)

Istri saya yang memilihnya, apa kau menyukainya? 

JEAN

Tentu saja saya menyukainya, terima kasih Pak! Tolong sampaikan juga ucapan terima kasih saya untuk istri anda.
Mmhh.. sebenarnya ada yang saya ingin tanyakan pada anda. 

SAMUEL

Silahkan tanya saja 

JEAN

Bagaimana bapak tau kalau saya masuk rumah sakit. 

SAMUEL (V.O)

Oh itu karena anak buah saya sedang ada di sana ketika kamu pingsan.

JEAN

Oh begitu (tersenyum)

SAMUEL (V.O)

Kami tak bisa menjengukmu karena kami baru tiba di Indonesia hari ini. 
Kalau kau tidak sibuk mampirlah ke rumah hari ini, ada sesuatu yang ingin kami berikan padamu. Istriku sangat menyukai hasil dekorasimu. 

JEAN

Baiklah, nanti siang saya akan mampir ke sana.

Jean menutup telponnya.

CUT TO: 

SC.28.EXT/INT. RUMAH SAMUEL. SIANG

Mobil suv parkir di depan rumah Samuel, Jean dan Kimi keluar dari dalam mobil dan memecet bel rumah. tak lama seseorang membuka pintu rumah itu, Jean dan Kimi bisa melihat sosok laki-laki tua yang seumuran ayahnya.

JEAN

Selamat siang Pak! 

SAMUEL

Jean, masuklah!

JEAN

Ini rekan kerja saya. 

KIMI

Saya Kimi Pak. 

SAMUEL

Ayo mari masuk!

Pak samuel berjalan ke dapur menghampiri pengurus rumah, memintanya membawakan air minum dan beberapa cemilan.

JEAN

Apakah ada yang kurang dari pekerjaan kami pak? 

SAMUEL

Tidak sama sekali, sudah sempurna sesuai dengan keinginan istri saya. 

JEAN

Dimana istri anda? Apa kami bisa bertemu? 

SAMUEL

Dia sedang istirahat, sepertinya ia kelelahan karena perjalannan kami. Lain waktu saya pasti akan mengenalkannya padamu. 

Pengurus rumah datang membawa minuman dan cemilan. 

SAMUEL

Silahkan di nikmati. 

JEAN/KIMI

Terima kasih (mengambil minuman) 

SAMUEL

Saya permisi sebentar

Samuel pergi menuju kamarnya 

KIMI

Ternyata dia orang yang baik. 

JEAN

Sesuai yang bilang kan? 

KIMI

Ya, sepertinya dia juga sangat mencintai istrinya. 

Pak Samuel keluar dari kamarnya membawa dua buah kotak ukuran besar.

SAMUEL

Ini oleh-oleh untuk kalian 

JEAN

Untuk kami? 

SAMUEL

Istriku yang memilihnya, kami tak tau selera kalian. Kami harap kalian menyukainya. 

JEAN

Seharusnya anda tak perlu repot-repot membawakan kami oleh-oleh seperti ini. 

SAMUEL

Kami hanya melakukan yang ingin kami lakukan, sama sekali tak merepotkkan. 

KIMI

Kami sangat bersyukur, terima kasih atas hadiahnya pak. 

JEAN

Iya, saya tak tau harus berkata apa lagi. terima kasih!

SAMUEL

Tidak perlu dipikirkan

CUT TO: 

SC.29.EXT/INT.MOBIL.SIANG

dalam mobil yang sedang melaju, Kimi dan Jean tampak senang.

JEAN

Terima kasih sudah menyetir untukku 

KIMI

Terima kasih telah mengajakku, berkatmu aku mendapatkan sebuah tas edisi terbatas.

JEAN

Kau sesenang itu?

KIMI

Tentu saja, tadinya kupikir dia laki-laki bajingan. ternyata aku salah. 

JEAN

Sudah ku bilang kan dia orang yang sangat baik. 

KIMI

Beruntung sekali jika jadi anaknya. 

JEAN

Kau mau jadi anaknya. 

KIMI

Jika bisa (terkekeh) tapi sayangnya kita tidak bisa memilih di keluarga mana kita ingin dilahirkan. 

CUT TO: 

SC.30.EXT/INT, KANTOR PROYEK.SIANG

Di proyek pembangunan cuaca panas seperti biasanya. Sieta melambaikan tangannya saat meliahat sosok Deon yang sedang menunggunya di depan kantor proyek.

DEON

Ada apa kau ke sini? 

SIETA

Aku mau mengajak kakak makan siang bareng (mengacungkan tas berisi makanan) 

DEON

Di sini sangat panas, kamu pasti tak akan nyaman. 

SIETA

Tidak apa kak, aku juga ingin tau kantor proyek kakak seperti apa. 

DEON

Masuklah sebelum kulitmu gosong. 

SIETA

Kakak lupa kalau aku dokter kecantikan (tertawa)

CUT TO:

SIETA

Selamat makan kak. 

DEON

Terima kasih, kau juga makan lah (menyuap sendok pertama)
Oya bagaimana keadaan kakakmu? 

SIETA

(berpikir) dia baik-baik saja.
Memangnya kenapa? 

DEON

Kudengar dia sudah masuk kerja padahal baru keluar dari rumah sakit. 

SIETA

Bagaimana kakak tau? Apa kakak sering berhubungan dengannya? 

DEON

Kau tak tahu kalau aku yang membawanya ke rumah sakit?

SIETA

Aku baru dengar.

DEON

Kebetulan kami juga mengerjakan proyek ini bersama, ia pingsan saat ia mangantarkan berkas ke kantorku. 

SIETA

Oh begitu

SIETA (O.S)

Kak Jean tak pernah cerita kalau ia mengerjakan proyek yang sama dengan ka Deon? ah sudah mungkin dia lupa mengatakannya.

CUT TO:

 

SC.31.INT.RUMAH.MALAM

Sesampai di kamarnya jean membuka kembali kotak yang diberikan pak Samuel untuknya, sebuah tas edisi terbatas. Di bagian bawah kotak itu ia juga menemukan alat gambar dan sebuah buku sketsa. Jean mengeluarkannya.

SFX (suara pintu di ketuk) 

SIETA

Kakak ini Sieta 

JEAN

Masuklah!

Sieta membuka pintu kamar

JEAN

Ada apa sieta? 

SIETA

Apa kakak baik-baik saja? Aku dengar kakak masuk rumah sakit.

JEAN

Ya, kakak baik-baik saja. Aku hanya kelelahan, tak perlu khawatir.
Tahu dari mana kalau kakak di rawat? 

SIETA

Kak Deon memberitahuku. 

JEAN (V.O)

Dasar anak itu. 

JEAN

Kakak sudah sembuh sekarang, jadi kau tidak perlu cemas. 

SIETA

Maafkan aku karena baru tahu.
Oya aku dengar, kakak juga menengani proyek yang sama dengan kak Deon? 

JEAN

Ya benar,proyeknya baru saja di mulai. kami baru mulai kerjasama akhir-akhir ini. 

SIETA

Kakak jagalah kesehatan, jangan terlalu capek.

JEAN

Baiklah, terima kasih atas perhatianmu. Kamu memang adik yang baik (memeluk) 

SIETA

Oya, ini apa kak? 

JEAN

Ini hadiah dari klien, kakak baru saja membukanya. Kata kimi ini tas edisi terbatas. 

SIETA

Boleh aku melihatnya? 

JEAN

Tentu saja. 

Sieta membuka kotaknya. 

SIETA

Waaah,, bukankah tas ini keluaran terbaru, ini memang tas edisi terbatas. Aku dan teman-temanku bahkan tak mendapatkannya karena hanya beberapa yang di jual di sini. 

JEAN

Oya? Klien kakak baru kembali dari luar negeri. Dia memberikannya sebagai oleh-oleh.

SIETA

Waah.. kakak sangat beruntung. 

JEAN

Apa kau sangat menyukainya? 

SIETA

Iya (mengangguk) 

JEAN

Ambillah jika kau menginginkannya. 

SIETA

Bolehkah?
Tidak, tidak, tidak, sebelumnya aku sudah memakai gaun hadiah kakak, aku tidak bisa meminta yang ini juga. 

JEAN

Tidak apa, lagi pula ini bukan selera kakak. Kakak pasti tak akan menggunakannya. Lebih baik kau yang memakainya.

SIETA

Beneran kak? (jean mengangguk)
Terima kasih kakak (memeluk)

JEAN

Sama-sama

CUT TO: 

Sieta keluar dari kamar jean sambil membawa kotak berisi tas, wajahnya terlihat sangat senang.

UTAMI

Sieta kenapa kau keluar dari kamar Jean.

SIETA

Aku ingin meminta maaf padanya karena baru tau kalau ia di rawat di rumah sakit. apa ibu tahu? 

UTAMI

Kau tahu dari mana? 

SIETA

Kak Deon yang cerita 

UTAMI

Deon? Bagaimana dia bisa tahu? 

SIETA

Katanya dia yang membawa kakak ke rumah sakit, karena kakak pingsan di depan kantornya. 

UTAMI

Sebaiknya kau hati-hati, jika tak ingin Deon direbut oleh Jean. Dia itu gadis pencari perhatian sama seperti ibunya. 

SIETA

Tapi kak Jean itu baik bu?
Bahkan dia memberikanku tas edisi terbatas miliknya padaku? 

UTAMI

Bagaimana dia bisa membeli tas itu?

SIETA

Katanya ini hadiah dari kliennya. 

UTAMI

Kau lihat? Kliennya pasti sudah tergoda oleh rayuannya, bagaimana bisa ia memberikan barang mahal seperti itu secara cuma-Cuma. 

SIETA

Kak Jean bukan orang yang seperti itu bu. 

UTAMI

Jangan sampai kau menyesal nanti karena tak mendengarkan kata-kata ibu, sebaiknya kau jaga Deon baik-baik jika tak ingin menyesal nanti.

CUT TO:


Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar