STORGE
1. Cinta monyet#1
Skrip ini masih diperiksa oleh kurator

SC.01 EXT.SEKOLAH.SIANG

Langit dipenuhi awan yang cerah kebiruan, suara riuh dari anak-anah di sekolah terdengar jelas. Jean duduk di bangku panjang di bawah pohon yang ada di halaman sekolah. Membaca bukunya dengan fokus.

INTERCUT 

Deon menatap punggung jean, ia berjalan menghampirinya dengan sedikit ragu. 

DEON

HAI!(mengangkat tangan sambil tersenyum)
Boleh aku duduk di sini? 

JEAN

Terserah!(dengan wajah datar)
Lakukan sesukamu,kenapa tiba-tiba meminta izin?
Bukankan kau selalu melakukan apa yang ingin kamu lakukan.
(kembali membaca bukunya) 

DEON

Hei... Kau blak-blakan sekali.
Sedang baca buku apa sih? Kau serius sekali membacanya.

Deon menyondongkan badannya ke depan, menoleh ke arah sampul buku yang sedang dibaca jean sambil sesekali mencuri pandang wajah Jean.

DEON

Ternyata kau sedang membaca novel, kupikir kau sedang membaca buku pelajaran. Patas saja kau membaca di sini bukan di perpustakaan. 

JEAN

(menutup buku sambil menatap Deon dengan jengkel) Berhentilah mengganguku, pergi sana!

Dari kejauhan Kimi berteriak, memangil Jean dan Deon. gadis itu berlari menghampiri mereka. 

DEON
Mmhh...pengganggu datang (bergumam)
Nanti pulang sekolah jangan langsung pulang ya, ada yang ingin kubicarakan.
Sampai ketemu nanti di gerbang sekolah. 

Jean tak sempat menjawab dan baru mau membuka mulutnya. Deon sudah pergi.

KIMI

Kemana anak itu pergi?

JEAN

Entahlah (mengangkat kedua pundaknya) 

CUT TO:

SC.02 EXT.GERBANG SEKOLAH. SIANG 

Beberapa anak keluar dari gerbang sekolah, jean berdiri persis di samping pintu keluar menunggu deon sambil menyilangkan kedua tangannya di depan dada. badannya bersender pada tembok gerbang sekolah sambil menundukan kepalanya.

JEAN

Kenapa dia lama sekali
(menendang-nendang tanah dengan ujung sepatunya)

 

Beberapa saat kemudian, Deon sudah berdiri di hadapan Jean. 

DEON

Maaf membuatmu menunggu, wali kelas memintaku ke ruangannya untuk menanyaiku tentang rencana masuk universitas.katanya hanya aku yang belum mengumpulkan lembar konsultasinya. 

JEAN

(pura-pura tidak mendengar) jadi apa yang mau kau bicarakah, sehingga membuatku menunggu? Jangan sampai hal itu tidak penting. 

DEON

Sebaiknya kita jalan dulu, aku akan mengatakannya sambil berjalan. 

Muka Jean merengut sambil mengikuti Deon.

CUT TO: 

SC.03 EXT. TAMAN KOTA. SIANG

Deon dan Jean duduk di bangku yang ada di taman kota sambil menikmati eskrim tanpa berkata-kata. Sementara wajah Deon terlihat gugup, sesekali ia melirik Jean dari sudut matanya.

DEON (V.O)

Kau harus mengatakannya, kau pasti bisa Deon (menyemangati dirinya sendiri) 

JEAN (V.O)

Ada apa sebenarnya kenapa dia tak berbicara sama sekali sejak tadi?

setelah lama terdiam wajah Deon terlihat penuh tekad, ia mengubah posisi duduknya dan menghadap ke arah Jean yang ada di sampingnya.

DEON

Jean..! 
(Jean meoleh ke arah Deon) 

DEON

(Terbata) aku menyukaimu, aku menyukaimu jean.

PAUSE

Jean terkejut mendengar itu, eskrim yang dipegangnya jatuh ke tanah.

CUT TO:

SC.04 EXT/INT. RUMAH. SORE

JEAN

Terima kasih sudah mengantarku (tersenyum canggung) kau pulanglah!

DEON

Masuklah! 

Jean membuka pintu pagar rumah, terlihat ibunya sedang berada di halaman rumah. 

SRI

Kenapa kau baru pulang? Bukanya hari ini tidak ada kegiatan ekskul? 

JEAN

Aku habis mengerjakan tugas kelompok bu.(berbohong) 

SRI

Sepertinya kau tidak pulang sendiri? Siapa anak laki-laki itu. 

JEAN

Teman sekelas

Jean meninggalkan ibunya dan berjalan dengan cepat masuk ke dalam rumah. 

SRI

Mau kemana kau ibu belum selesai bicara.

ibu mengikutinya masuk ke dalam rumah hingga depan pintu kamar jean, berdiri menatap jean dengan mata tajamnya di depan pintu 

JEAN

(memegang pintu kamar)aku lelah bu. 
SRI
Ibu sudah berkali-kali bilang padamu kau harus fokus belajar dan tak boleh teralihkan oleh hal lain, kau mengerti? 

JEAN

Aku mengerti bu, dia hanya teman. Aku belajar dengannya karena dia juara di sekolah. 

SRI

Baiklah ibu mengerti, mandilah dulu lalu beristirahat. Ibu akan membuatkan cemilan untuk jam belajar malammu nanti.(mengelus pipi jean) 

JEAN

Terima kasih bu (menutup pintu kamar)

Sri menghela napas, ia mendengar suara anaknya menangis dengan pelan. 

CUT TO:

SC.05 INT.RUMAH.MALAM

Deon berjalan memasuki rumah dengan lesu menuju kamarnya, melihat sekeliling rumahnya ia mendengus karena tak ada seorangpun disana.ia membuka pintu kamarnya menjatuhkan tas di lantai dan melemparkan dirinya diatas kasur. Raut wajahnya terlihat lelah. Ia teringat kejadian tadi saat ia menyatakan cintanya pada jean.

INSERT.FLASCBACK

DEON

Jean..! 

Jean meoleh ke arah Deon 

DEON

(Terbata) aku menyukaimu, aku menyukaimu jean. 

Jean mengalihakan pandangannya. Bola matanya berputar-putar sambil memikirkan apa yang harus ia katakan untuk menjawab penyataan cinta itu.  

JEAN

Mmmh...
Maafkan aku, aku.. (berpikir keras)
Sebenarnya aku sedang tidak berpikir untuk pacaran, aku hanya ingin fokus belajar saat ini. (merasa bersalah) 

CUT BACK TO

Deon menatap langit-langit kamarnya dengan pandangan kosong. ia mengedipkkan matanya dengan berat. terdengar suara ketukan dari pintu kamarnya.

(O.S)

Ibu mau bicara, boleh ibu masuk?

Deon bangun dari tempat tidurnya dan berjalan ke depan pintu, kemudian membuka pintu kamarnya sedikit.

DEON

Ada apa bu? (dalam hati bertanya kapan ibunya datang? 

IBU

Ibu mau bicara sebentar, boleh ibu masuk? (mendorong pintu kamar) 

Mata deon mengikuti ibu yang berjalan masuk dan duduk di atas kasurnya. 

IBU

Sini duduk, ada yang harus ibu bicarakan denganmu (menepukan tangannya ke kasur) 

Deon berjalan tanpa berkata-kata dan duduk persis di samping ibunya. 

IBU

Ayah dan ibu pindah tugas mulai minggu depan, jadi kau juga akan pindah sekolah. Ibu sudah mengurus semuanya kau hanya tinggal ikut saja. 

DEON

Apa?(terkejut, mengertnyit tak senang) kenapa ibu baru memberi tahuku? 

IBU

Apa ada masalah?(bingung), karena kita sudah sering pindah ibu pikir kau tak akan terkejut seperti ini. 

DEON

Tidak, aku hanya kaget karena terlalu mendadak. Aku tak berpikir kita akan pindah lagi dari sini. Aku pikir kita akan menetap di sini.

IBU

Maafkan ibu dan ayah, tapi ini kesempatan bagus untuk ayahmu, dan kabar baiknya kali ini dan seterusnya kita akan menetap di sana. Ibu harap kau mengerti. 

DEON

Baiklah bu (terpaksa) 

CUT TO:


Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar