1. INT. KELAS- MORNING
Mika melirik Radit yang sedang mencatat. Mika pun menoleh ke teman-temannya. Kedua temannya mengangguk dan mengepalkan tangannya memberi semangat.
(bel berbunyi)
PAK GURU
Baiklah, pelajaran hari ini dicukupkan. Selamat
beristirahat
Para siswa membereskan buku-buku mereka. Mika menatap Radit kemudian memalingkan wajahnya saat Radit menatap balik. Tiba-tiba Diana menghampiri meja Radit.
DIANA
Radit, mau makan siang bareng gak?
RADIT
Maaf, aku harus balikin buku ke perpus, kamu duluan
saja ya
Radit pergi membawa beberapa buku. Diana melipat tangannya di depan dada sambil menghentakkan kaki
DIANA
Susah banget sih di deketin
MIKA
Balok es kayak Radit perlu cara panas buat deketin
DIANA
Ngomong apa sih lo?
Diana keluar dari kelas. Leta dan Kirana mendekati Mika
MIKA
Udah di kasi tau gak percaya
LETA
Apa rencana lo?
Mika mengeluarkan sebuah surat dari dalam tasnya.
MIKA
Surat cinta untuk Radit
KIRANA
Kamu beneran suka sama Radit (menggigit kukunya)
MIKA
Suka? Sama si balok es? Enggaklah. Ini surat sakti
yang bisa luluhin hati bekunya itu
Mika menatap sekeliling, ia pun menyisipkan surat itu ke dalam tas Radit.
MIKA
Misi selesai saatnya makan.
KIRANA
Mie ayam
LETA
Sosis panggang
Ketiganya berteriak dan berlari keluar kelas.
CUT TO:
2. INT. KAMAR RADIT-DAY
Radit tengah asik membaca komik. Tiba-tiba Lilis mengetuk pintu kamarnya. Lilis pun membuka pintu
LILIS
Radit, ada teman-teman kamu yang datang
Radit menurunkan komiknya kemudian menatap Lilis
RADIT
Teman? Siapa Ma? Radit gak punya teman
LILIS
Mika sama dua temannya. Mama lupa nama mereka berdua
Radit kembali membaca komik
RADIT
Bilang saja Radit sibuk
LILIS
Sayang mereka katanya mau belajar sama kamu, gak
boleh nolak tamu yang datang baik-baik
RADIT
Radit emang lagi sibuk, Ma
LILIS
Radit, mama gak pernah didik kamu jadi orang yang
tidak sopan apalagi sama teman wanita.
Radit menutup komiknya. Ia pun turun dari tempat tidur
RADIT
Iya, Radit bakalan ketemu mereka
Lilis tersenyum dan mengusap kepala Radit
LILIS
Belajar yang baik, ya
Lilis kemudian membersihkan tempat tidur dan meja belajar Radit setelah anaknya pergi. Tidak sengaja ia melihat sebuah surat di atas meja. Lilis pun membukanya dan membaca isi surat itu. Lilis tersenyum dan melipatnya kembali
LILIS
Anak-anak jaman sekarang cepat banget gedenya
CUT TO:
3. INT. RUANG TAMU-DAY
Radit turun dari tangga membuat Mika dan kedua temannya menoleh. Mika, Leta dan Kirana berdiri sambil tersenyum manis.
RADIT
Kalian mau belajar, kan?
Ketiganya kompak mengangguk
RADIT
Ya sudah ikut aku ke halaman depan. Kita belajar di sana
MIKA
Beneran?
Radit mengangguk dan berjalan mendahului mereka. Mika, Leta dan Kirana saling berpandangan.
RADIT
(Balik badan)
Woi… cepetan. Lelet banget, sih. Katanya mau belajar
Mereka bertiga berlari menyusul Radit. Radit membuka pintu untuk ketiganya. Dengan cepat Radit menutup pintu ketika Mika, Leta dan Kirana berada di luar. Mika berbalik dan menggedor pintu
MIKA
Dit, kok pintunya di tutup?
LETA
Katanya mau belajar
Gorden jendela terbuka. Radit melambaikan tangan pada Mika dan teman-temannya kemudian menutup gordenya kembali
MIKA
(berteriak) Radit… awas lo ya, gue gak akan lepasin
lo. Tunggu aja pembalasan gue
Mika dan dua sahabatnya pun pergi.
CUT TO:
4. INT. DEPAN JENDELA-DAY
Mama berjalan mendekati Radit yang sedang tersenyum lebar di depan jendela.
LILIS
Teman-teman kamu ke mana Dit
RADIT
Udah pulang, Ma
LILIS
Gak jadi belajar bareng?
RADIT
Gak tau, mereka malah pulang
Radit menaiki tangga membuat Lilis mengernyitkan alisnya.
LILIS
Kok aneh? Perasaan tadi temannya semangat mau
belajar.
CUT TO:
5. INT. KAMAR MIKA-DAY
Mika membersihkan meja belajarnya. Kedua alisnya tertekuk. Leta dan Kirana berbaring di tempat tidur Mika sambil memainkan bonekanya.
LETA
Usaha kita gagal terus
KIRANA
Mungkin Radit gak mau diganggu
Leta bergiring menatap Mika yang sibuk bersih-bersih
LETA
Lo ngapain Mik? Rajin banget bersih-bersih
MIKA
Gue lagi hilangin stres gara-gara si Radit, sambil
mikir rencana selanjutnya
KIRANA
Kita cuma punya waktu satu hari. Senin depan UTS
LETA
Nilai kita bakalan hancur lagi
MIKA
Gue punya ide
KIRANA
Ide apa?
MIKA
(Berbalik menatap temannya)
Besok kita belajar dari pagi. Gue mau buktiin ke
Radit kalau kita gak bodoh-bodoh banget
KIRANA
Besok aku ada acara sama keluarga, jadi gak bisa
ikut belajar sama kalian
LETA
Gue ada latihan silat. Kayaknya juga gak bisa,
jadwalnya tiap minggu
MIKA
(Menunduk)
berarti gue belajar sendiri?
CUT TO:
6. INT. KAMAR RADIT-NIGHT
Radit sedang sibuk menulis di buku catatannya. Lilis membuka pintu kamar Radit
LILIS
Radit, mama boleh masuk?
RADIT
Masuk saja Ma, pintu gak dikunci
Lilis masuk dan duduk di atas tempat tidur Radit, menatap punggung anaknya yang sedang belajar.
LILIS
Kamu lagi sibuk, ya?
RADIT
Hhmm… ada apa Ma?
LILIS
Kenapa kamu tidak mau membantu Mika dan teman-
temannya belajar?
RADIT
(Radit berhenti menulis) Bukannya gak mau, Ma,
Radit tidak sepintar itu untuk bantu mereka
LILIS
Kamu gak percaya sama kemampuan sendiri?
RADIT
Radit juga pengen fokus belajar, Ma
LILIS
Dit, tidak perlu hebat untuk membantu seseorang.
Bantu sesuai kemampuan kamu, setidaknya kamu sudah
berusaha membantu(beat) Masalah hasil itu kembali
lagi pada diri masing-masing tidak ada salahnya
kamu belajar bersama mereka.
Tiba-tiba Herman masuk ke kamar Radit
HERMAN
Yang dibilang sama mama kamu benar. Radit,hidup itu
memang perlu kompetisi tapi jangan sampai hal itu
membuat kamu gak punya empati.
RADIT
Papa kapan pulang? (Berbalik dan menatap Lilis dan
Herman)
HERMAN
Baru saja, terus mama kamu cerita tentang surat yang
ada di atas meja
RADIT
Jadi mama baca surat itu?
LILIS
Radit, mama hanya ingin lihat kamu punya teman,
belajar bersama, bermain bersama. Jangan kurung
diri kamu terus.
HERMAN
Kamu tahu Dit, pemenang sesungguhnya adalah mereka
yang menciptakan pemenang-pemenang lainnya.
RADIT
Iya, Pa, Ma, Radit pikir-pikir dulu
LILIS
Ya sudah kamu selesaikan tugas sekolahnya, ingat
jangan tidur larut malam (Lilis mengusap kepala
Radit)
CUT TO:
7. INT.KAMAR MIKA-DAY
Mika membaca buku-buku pelajaran. Sesekali ia menguap dan memijit kepalanya. Tiba-tiba pintu kamarnya dibuka oleh Mila
MILA
Mika, lo jaga rumah ya, gue sama Mama mau jalan-
jalan
MIKA
Gue boleh ikut, kan Kak?
MILA
Gak boleh. Kata mama kamu belajar saja di rumah.
Besok UTS kan?
MIKA
Aku ikut ya, sekali saja
Sinta muncul di belakang Mila
SINTA
Gak boleh, belajar saja di rumah biar rengking kamu
naik (beat) Ayo sayang kita pergi
Mila
Daaa… jaga rumah ya, Kak Boby juga gak di rumah
jadi lo sendirian
Mila dan Sinta pergi membuat Mika tertunduk lesu
MIKA
Enak ya jadi anak kesayangan Mama, jalan-jalan ada
yang nemenin
Mika mencoret-coret buku tulisnya. Ia kemudian menoleh ke pintu saat mendengar suara asing. Roy memainkan boneka beruang yang ia bawa.
ROY
(suara yang dibuat-buat) Halo cantik kenapa sedih?
MIKA
(Mika tersenyum lebar) Beruang, gue kangen sama Papa.
Kira-kira Papa sudah pulang belum ya?
ROY
Kamu kangen Papa ya? Papa juga kangen kamu
Melihat Roy yang merentangkan tangannya di ambang pintu membuat Mika bangkit memeluknya
MIKA
Mika kangen Papa
ROY
Papa juga kangen sama Mika
Mika
(melepaskan pelukannya) Ini boneka buat Mika?
ROY
Iya dong, buat anak papa tercinta. Papa masih punya
hadiah buat kamu
MIKA
Beneran?
ROY
Iya, tapi buatin papa makan dulu. Papa kangen
masakan kamu
MIKA
Siap Bos. Mika ke dapur dulu ya?
ROY
Ini kamu taruh dulu bonekanya
Mika meletakkan boneka itu di kasurnya. Ia pun menghampiri Roy.
CUT TO:
8. INT. RUMAH RADIT-DAY
Radit membaca surat yang Mika tulis. Ia tersenyum dan menggeleng
RADIT
Dasar gadis bar-bar
Radit melipat surat itu dan menyelipkannya ke dalam buku catatan
CUT TO:
9. INT. RUANG MAKAN-DAY
Mika menghidangkan nasi goreng untuk Roy. Pria itu pun menghirup aromanya
ROY
Dari aromanya sudah lezat
MIKA
Ya jelas siapa dulu yang masak
ROY
Masakan Chef Mika emang gak perlu diragukan lagi,
Papa percaya pasti enak
MIKA
Pasti enak dong. Kan dibuat dengan cinta
ROY
(Mengacungi jempol) Mama bilang kamu mau ujian
besok?
MIKA
Iya, Pa. UTS
ROY
Ingat kamu harus jujur ngerjain ujiannya. Papa lebih
suka nilai dari hasil belajar kamu, bukan nilai dari
teman.
MIKA
Kalau nilai Mika kecil lagi gimana?
ROY
Berarti kemampuan kamu hanya segitu. Jangan berkecil
hati, mungkin saja kamu berbakat di bidang lain,
seperti masak. Gak semua orang bisa masak seenak ini.
MIKA
(tersenyum lebar) Hmmm… sweet. Terima kasih Papa.
CUT TO: