1. INT.KAMAR MIKA-DAY
Mika sibuk mencari sesuatu di dalam rumah, kemudian ia keluar dari kamarnya.
CUT TO:
2. INT. DAPUR-DAY
Mika menghampiri Ippa yang sedang memotong terong.
MIKA
Bibi IP,lihat kardus yang isinya raket sama bola gak?
IPAA
Aduh, bibi taruh di gudang, Non. Bibi kira gak kepakai
lagi. Bibi ambilin ya?
MIKA
Gak usah, gak usah, bibi masak saja biar aku yang cari
ke gudang
IPAA
Bibi taruh dekat pintu masuk, Non
MIKA
Oke, Bi
CUT TO:
3. INT.GUDANG-DAY
Mika membuka pintu gudang dan mencari kardus miliknya. Ia pun mengambil sebuah kardus dekat dengan tumbukan kursi tak terpakai. Tanpa sengaja Mika melihat sebuah album foto. Ia pun mengambilnya
MIKA
Ini foto apaan sih? Kenapa taruh di sini?
Mika membuka album foto itu satu per satu. Ia berhenti menggerakkan tangan saat melihat foto terakhir
(foto pria dan wanita sedang pelukan. Si wanita tersenyum lebar di bawahnya ada tulisan tangan berisi nama keduanya)
MIKA
Alan Dwi Putra. Mika Casandra putri (beat) mirip nama
gue
Mika pun menutup kembali album itu dan segera keluar membawa kardusnya.
CUT TO:
4. INT. RUMAH MIKA-RUANG TAMU – NIGHT
Sinta duduk di sofa depan televise, sementara Mika duduk di sofa single. Sinta asik membaca majalah sedangkan Mika sesekali meliriknya. Tiba-tiba Mila datang menghampiri Sinta
MILA
Ma, Mila pergi sama teman-teman dulu ya
Mila mencium kedua pipi Sinta dan memeluknya
SINTA
Jangan pulang malam, ya
MILA
Oke, Ma
(Mila menatap Mika) Belajar yang rajin
MIKA
Ish, lo apa-apaan sih
Mila pun pergi. Selang beberapa saat Boby pulang dan mencium kedua pipi Sinta.
SINTA
Tugasnya banyak ya?
BOBY
Banget. Aku langsung istirahat ya, udah capek
SINTA
Mau mama buatin makanan?
BOBY
Boleh tapi anterin ke kamar ya, Ma.
SINTA
Iya, sudah sana mandi dulu
Mika menatap Boby dan Sinta bergantian. Ia pun tersenyum dan mendekati Sinta setelah Boby pergi
MIKA
Hmm… Ma, aku boleh keluar sebentar gak? Ada yang mau aku
beli
SINTA
Boleh, gak ada yang ngelarang
Mika mendekati Sinta namun Sinta beranjak ke dapur
MIKA
(bergumam)
Kok gue gak dipeluk dan dicium ya?
(menggaruk pipinya)
CUT TO:
5. EXT. JALAN PERUMAHAN-NIGHT
Mika berjalan sendiri dengan kepala menunduk. Sesekali ia menoleh ke belakang. Mika berhenti saat melihat kaleng bekas minuman di depannya. Dengan penuh semangat Mika menendangnya.
RADIT
Aaww!
Mika menutup mulutnya. Ia berlari menghampiri seorang pria yang memegangi kepala dekat tong sampah
MIKA
Aduh, maaf gue gak sengaja sakit ya?
Radit berbalik menatap Mika
MIKA
Eh? Radit? Lo ngapain di sini?
RADIT
Kamu tuh yang ngapain di depan rumah orang? Buang sampah
sembarangan lagi.
MIKA
Oh jadi ini rumah lo? (beat) Berarti Tante Lilis dan Om
Herman itu orang tua lo?
RADIT
Kenapa kamu bisa tahu nama papa dan mama?
MIKA
Tau dong. Mika gitu loh, siapa yang gue gak tau?
Radit pergi meninggalkan Mika tapi gadis itu menahan tangannya. Mika menghadang Radit membuat pria itu cemberut
MIKA
Gue mau minta maaf sama lo… gue benar-benar tulus setulus-
tulusnya dari hati paling paling dalam sedalam-dalamnya
RADIT
Lebay banget sih?
Radit mendorong Mika yang menghalangi jalannya tapi Mika kembali mencegatnya dengan merentangan tangan di depan Radit.)
RADIT
Apa lagi?
MIKA
Gue serius
RADIT
Ya aku tahu kamu serius
MIKA
Terus gimana
RADIT
Apanya?
MIKA
Permintaan maaf gue? Lo terima, ’kan?
Radit memalingkan wajahnya. Kedua tangannya di lipat di depan dada
MIKA
Gue bakalan ikutin lo terus sampai lo maafin. Bila perlu
gue masuk ke dalam mimpi lo.(Beat)
Dit, gue sadar gak sepantasnya gue marah sama lo yang
susah-susah ngerjain tugasnya, tapi gimana pun juga walau
gue gak pintar setidaknya gue ikut bantu.
RADIT
Emang kamu mau bantuin apaan?
MIKA
Bantuin doa(beat)Please maafin gue, Dit
RADIT
Oke aku maafin tapi jangan pernah ganggu aku lagi mengerti?
MIKA
Hmm… itu… ee… kayaknya gak bisa deh Dit. Gue butuh banget
bantuan lo
RADIT
Kamu bisa cari bantuan ke teman yang lain. Cari bantuan itu
ke teman yang mau bantu
MIKA
Tapi cuma lo harapan gue Dit. Please bantuin gue
RADIT
Gak mau
MIKA
Dit, please
RADIT
Minggir, aku mau masuk
Mika memegang lengan Radit erat.
MIKA
Gak boleh masuk sebelum lo mau bantuin gue
RADIT
Kok maksa sih?
MIKA
Biarin
RADIT
(berusaha melepaskan tangan) Eh, ada satpam
Mika menoleh ke arah yang ditunjuk Radit. Kesempatan itu digunakan Radit untuk kabur. Radit dengan cepat membuka gerbang dan menguncinya
MIKA
Eh, Radit aku belum selesai ngomong.
Mika mendekati gerbang. Radit menjulurkan lidahnya kemudian berlari masuk ke dalam rumah.
MIKA
Radit ngeselin!
CUT TO:
6. EXT.HALAMAN RUMAH MIKA-MORNING
Leta dan Kirana sudah menunggu Mika di luar gerbang. Mika berlari menghampiri kedua sahabatnya
MIKA
Kalian berdua sudah siap, kan?
LETA
Siap dong
KIRANA
Emang kita mau ngapain?
MIKA
Mau makan bakso. By the way, gue udah tau di mana rumahnya
Radit
LETA
Beneran?
MIKA
Beneran. Untuk itu, gue minta kalian datang ke sini pagi-
pagi
KIRANA
Kita mau makan bakso bareng Radit?
MIKA
Bukan makan bakso tapi ada misi rahasia yang harus kita
lakukan.
CUT TO:
7. EXT. DEPAN RUMAH RADIT-MORNING
Mika, Leta dan Kirana mundar-mandir di depan gerbang rumah Radit.Tiba-tiba seorang satpam yang sedang keliling menghampirinya.
SATPAM
Cari siapa Dik?
MIKA
Gaka ada Pak. Lagi olahraga aja
LETA
Biasa pemanasan
SATPAM
Oh, olahraga
KIRANA
Kenapa gak bilang kalau mau cari Ra-
Leta dan Mika menutup mulut Kirana sambil tersenyum pada satpam itu.
SATPAM
Oh, ya sudah bapak tinggal dulu
MIKA
Oh iya, Pak. Selamat bertugas
LETA
Jangan bilang-bilang kalau mau cari Radit
Mika dan Leta melepaskan dekapan dari mulut Kirana.
MIKA
Nanti kalau Radit keluar gue akting, pura-pura sakit, gitu.
KIRANA
Kenapa gak bilang dari awal?
Mika dan Leta menghembuskan napas panjang. Kemudian terlihat Radit membawa tas punggung keluar dari rumah.
LETA
Eh, itu Radit keluar. Cepat-cepat ambil posisi
Mika, Leta dan Kirana melakukan pemanasan merenggangkan tangan dan kaki. Saat Radit membuka pintu gerbang Mika segera menjatuhkan dirinya. Leta dan Kirana pun menolongnya sementara Radit hanya diam melihat Mika dan dua sahabatnya.
MIKA
(Berteriak) Aduh kaki gue kram… Aduh sakit
LETA
Lo kenapa Mik? Kaki lo kram?
MIKA
Aduh sakit banget, gue butuh pertolongan pertama pada
kecelakaan
KIRANA
Perasaan tadi baik-baik saja, deh
Mika dan Leta memberi kode pada Kirana agar diam. Radit yang melihat ketiganya kemudian pergi begitu saja.
LETA
Eh, Radit bantuin dong. Teman lagi susah malah ditinggal
Radit menghentikan langkahnya, ia berbalik menatap ketiganya. Kedua tangan Radit dimasukkan ke dalam saku celana olahraganya yang pendek.
RADIT
Bawa aja ke rumah sakit gitu aja repot
Radit berbalik untuk pergi namun lagi-lagi ia harus menghentikan langkahnya
LETA
Ya, bantuin dong jangan diam saja. Gendong atau papah
gitu?
RADIT
(Berbaik menatap Leta) Harus aku yang tolongin?
Mika, Leta dan Kirana kompak mengangguk. Tiba-tiba Radit tersenyum
RADIT
(Berteriak)
Ada tikus!
Mika langsung berdiri sambil loncat-loncat ketakutan. Kirana dan Leta pun ikut berteriak
RADIT
Nah, sekarang sudah sembuh.
Mika menghentakkan kakinya kesal. Ia menatap Radit.
MIKA
Radit (beat) gue mau nantangin lo main basket.
RADIT
Buat apa?
MIKA
(Berjalan mendekati Radit)
Buat nentuin nasib lo. Kalau gue menang lo harus bantuin
gue belajar, tapi kalau gue kalah, gue gak bakalan ganggu
lo lagi
RADIT
Oke, siapa takut
CUT TO:
8. INT. LAPANGAN BASKET –MORNING
Radit men-drabble bola berhadapan dengan Mika.
LETA
(berteriak)
Ayo semangat, Mika lo pasti bisa
KIRANA
(berteriak)
Ayo Radit semangat
LETA
Kok lo dukung Radit sih?
KIRANA
Hehe, biar imbang
LETA
Lo mau jadi penghianat?
KIRANA
Eng… enggak (beat) Aku dukung Mika. (Dengan suara kecil)
Mika semangat
Dengan gesit Radit mengecoh Mika sehingga ia bisa lolos dari penjagaan dan mencetak angka pertamanya
Mika mengepalkan tangannya saat Radit memperoleh angka lagi. Bola terus masuk ke dalam ring saat Radit melemparnya. Leta menghentakkan kakinya.
LETA
Apa sih yang gak bisa dilakuin si Radit? Heran deh
semuanya dia bisa
KIRANA
Radit emang the best
LETA
Mau belaain Radit lagi?
KIRANA
(Menggeleng, menatap ke depan) Mika semangat
(bicara dengan suara kecil)
Mika menerima bola yang dilempar Radit
RADIT
Aku sudah menang, jadi kamu gak boleh ganggu aku
MIKA
Dit, kasi gue kesempatan sekali saja (mencangkupkan
tangan di depan wajah)
RADIT
Kamu gak bermaksud jilat ludah sendiri kan?
MIKA
Ya, gak masalah sih jilat ludah sendiri dari pada jilat
ludah orang lain. (beat) Dit bantuin gue ya
RADIT
Enggak. Aku gak mau diganggu sama kalian
Radit mengambil tasnya dan menyampirkannya di bahu kanan. Ia pun pergi meninggalkan Mika. Leta dan Kirana berlari menghampiri Mika yang berdiri di tengah lapangan
LETA
Terus sekarang gimana?
MIKA
Gue gak akan nyerah
KIRANA
Bagaimana caranya kita bujuk dia?
MIKA
Gue punya ide
LETA
Apa?
MIKA
Besok kalian akan tau
CUT TO: