1. INT.RUANG TAMU-DAY
Mika masuk ke dalam rumah. Suara tawa ibu-ibu membuatnya menoleh ke ruang tamu. Langkah Mika terhenti saat mendengar percakapan ibu-ibu
IBU #1
Anakku Rehan mau kuliah di luar negeri, katanya mau jadi pengusaha seperti bapaknya
SINTA
Sudah ada penerus saja
IBU #1
Iya, makanya dia rajin belajar, diem di kama terus.
Ya, gak masalah cuma aku takut dia jadi kuper
IBU #2
Gak apa-apa, semasih muda biarkan dia belajar.
Anakku jarang banget belajar di rumah, tapi
nilainya bagus, masuk tiga besar terus
SINTA
Keren banget, kok bisa sih?
IBU #2
Dia suka belajar sama temannya yang pintar. Oh iya Sin,
si Mika bagaimana kabarnya? Sudah ada peningkatan?
SINTA
(menunduk, kemudian menatap temannya sambil tersenyum)
Masih sama, belum ada peningkatan
IBU #3
Padahal dua anakmu pintar lo… si Boby saja dapat
beasiswa berprestasi, belum lagi si Mila yang sering
ikut lomba sana-sini
Mika berbalik badan, menghela napas dalam-dalam. Ia berjalan menaiki tangga dengan kepala tertunduk
(Suara ibu-ibu terdengar samar-samar)
IBU #4 (O.S)
Ya namanya kemampuan anak-anak pasti beda-beda
IBU #5 (O.S)
Bukan bagaimana, Sin. Kamu harus mengawasi Mika, kadang
teman-temannya juga bisa mempengaruhi dia
CUT TO:
2. INT. RUANG MAKAN-NIGHT
Mika, Roy, Sinta, Boby dan Mila duduk di meja makan. Mika menatap ayam goreng yang ada di atas meja.
MIKA
Ayamnya cuma empat, ya, Ma? Kita, kan berlima
SINTA
Kamu harus banyak makan sayur, gak perlu makan ayam
MIKA
Aku tidak suka sayur, Ma
SINTA
Itu sebabnya kamu beda dari kakak-kakak kamu. Lihat
Kak Boby dan Mila mereka pintar karena suka sayur
ROY
Sin, sudah cukup. Mika gak suka sayur, biarkan saja
dia makan daging. Itu tidak akan berpengaruh
SINTA
Papa selalu manjain dia, makanya dia gak pernah
berkembang
ROY
Kita sedang makan Sinta
mengambilkan nasi dan lauk untuk Roy dan ketiga anaknya namun Mika hanya mendapatkan bagian tumis sayur yang banyak.
ROY
Tukar sama papa
MIKA
Gak apa-apa, Pa. Mika coba makan sayur, siapa tau
suka.
SINTA
Nah gitu bagus. Harus makan sayur yang banyak
Mika mencicipi sayur itu. Ia pun menutup mulutnya sambil mengunyah pelan
ROY
Jangan makan yang tidak kamu sukai, itu sama saja
memasukkan racun (Roy menuangkan lauknya ke piring
Mika) makan yang banyak (mengusap kepala Mika)
SINTA
Ini hasilnya kalau dari dulu dimanja. Harusnya papa
bisa tegas dengan Mika.
ROY
Sinta, cukup
SINTA
Papa gak tau rasanya dipermalukan sama teman-teman
arisan. Itu semua gara-gara Mika
Sinta pergi dari ruang makan kemudian Roy menyusul. Mika menatap kepergian kedua orang tuanya. Mika menundukkan wajahnya mendengar pertengkaran kedua orang tuanya untuk pertama kali.
ROY (O.S)
Sudah berapa kali aku bilang jangan beda-bedakan mereka
SINTA (O.S)
Siapa yang membeda-bedakan? Aku cuma mau yang terbaik
untuk Mika apa itu salah?
ROY (O.S)
Tapi gak seperti itu caranya. Masih ada cara yang lebih
baik
Mika meremas sendok garpunya. Mila dan Boby berdiri menatap Mika
BOBY
Baru pertama kali gue dengar mama sama papa bertengkar
cuma gara-gara sayur
(Boby pergi dari ruang makan)
MILA
Ini semua gara-gara lo, coba saja lo lebih rajin
belajar dan gak malu-maluin Mama, hal kayak gini gak
akan terjadi
(Mila pergi meningglkan Mika sendiri)
Mika menekuk kakinya dan memeluknya erat. Kepalanya dibenamkan di sela-sela.
MIKA (V.O)
Pada akhirnya gue sendirian.
3. INT.KAMAR MIKA-NIGHT
Mika merebahkan diri di atas kasur sambil memeluk boneka beruang besarnya.
MIKA
Gue harus dapat nilai yang bagus UTS nanti. Gue harus
buktiin ke mama kalau gue juga bisa jadi anak yang
pintar (beat) tapi gimana caranya ya?
Mika meraih ponselnya dan mencari group bernama pulu-pulu crew yang ada di Whatsapp
MIKA (V.O)
Woi… kalian sibuk?
LETA (V.O)
Sibuk, jangan ganggu lagi nonton bola Timnas versus
Korea Selatan
MIKA (V.O)
Serius? Score berapa?
LETA (V.O)
0-0, jalan pertandingannya seru
KIRANA (V.O)
Nyimak…
MIKA (V.O)
Gue lagi galau nih, temani dong
LETA (V.O)
Galau kenapa?
KIRANA (V.O)
Kamu sudah punya pacar Mik? Kok aku gak tau?
LETA (V.O)
Bukan pacar, Kira. Dia galau karena sesuatu
MIKA (V.O)
Gue mau minta saran kalian.
KIRANA (V.O)
Saran apa? Sebisa mungkin aku kasi
MIKA (V.O)
Gimana caranya biar nilai sama rangking gue naik?
LETA (V.O)
Hahaha… lo kesambet setan ya?
KIRANA (V.O)
Ngakak
MIKA (V.O)
Gue serius, gak becanda
LETA (V.O)
Lo tanya ke orang yang salah. Kalau lo tanya olahraga mungkin gue bisa bantu tapi kalau pelajaran jangan harap
Kirana (V.O)
Kamu tau dong Mik, sejak masuk sekolah kita bertiga adalah juru kunci di kelas. Berurutan lagi, itulah bukti persahabatan kita. Saling setia
LETA (V.O)
Hmm… gue punya ide
MIKA (V.O)
Ide apaan?
LETA (V.O)
Besok saja, di sekolah gue ceritain.
Gue off dulu mau lanjut nonton bola
Mika meletakkan ponselnya. Ia pun menatap langit-langit kamar sambil menghela napas panjang
CUT TO:
4. INT. RUANG KELAS – MORNING
Mika, Leta, dan Kirana duduk melingkar. Kirana memainkan rambutnya, Leta memainkan pulpennya di atas meja sementara Mika meletakkan kepalanya di atas meja
LETA
Lo perlu guru yang bisa ngertiin lo
MIKA
Apa? (duduk tegak) Guru? Gue sudah pernah les private tapi hasilnya sama.
CUT TO FLASH BACK:
5. INT-RUANG BELAJAR-DAY
Seorang wanita tua sedang menjelaskan materi yang ada di buku dengan suara seperti orang mendongeng yang membuat Mika malah mengantuk dan tertidur. Wanita itu menatap Mika setelah selesai menjelaskan. Wanita itu pun mengguncang tubuh Mika.
MIKA (V.O)
Gue gak bisa konsen apalagi dengar suaranya yang gak
ada semangat.
FLASH BACK CUT TO:
6. INT. RUANG KELAS – MORNING
Mika menopang dagu, Leta menggaruk kepala sedangkan Kirana memainkan rambutnya
KIRANA
Nah itu, gimana caranya?
LETA
Hmm… kita coba saja belajar sepulang sekolah,
MIKA
Gue gak yakin, terakhir kali kita belajar bareng yang
ada kita main mulu
CUT TO FLASH BACK:
7. INT. KAMAR MIKA-DAY
Mika, Leta dan Kirana sedang serius menatap kartu remi masing-masing. Di atas meja berserakan buku pelajaran. Terlihat tiga garis merah di masing-masing pipi Mika. Tiga garis merah juga ada di dahi Leta, sementara wajah Kirana hampir penuh dengan coretan merah. Tiba-tiba terdengar suara Sinta dari luar
SINTA (O.S)
Bi, ada lihat lipstick saya gak?
Mika memberi kode agar temannya diam. Ketiganya kompak menatap lipstick yang ada di atas meja.
FLASH BACK CUT TO:
8. INT. RUANG KELAS – MORNING
Mika, Leta dan Kirana terdiam. Kirana menggaruk kepalanya, Leta mengusap dagunya
KIRANA
Terus gimana?
MIKA
Ya, gue juga gak tau (bersandar di kursi)
Tiba-tiba Radit datang membuat Leta dan Kirana duduk di tempat masing-masing.
MIKA
Pagi Radit
Radit tidak menjawab dan memilih duduk di tempatnya. Ibu guru masuk ke dalam kelas membuat para siswa duduk di tempatnya masing-masing
BU GURU
Kali ini kita belajar kelompok. Kalian bisa
tentukan kelompok masing-masing 4 orang. Silakan.
Siswa siswi sibuk mencari teman kelompok. Diana yang duduk di depan Radit pun menoleh ke belakang membuat Mika memicingkan matanya
DIANA
Kamu Radit, kan? (mengulurkan tangannya) Aku Diana
RADIT
(Menyambut uluran tangan Diana) Radit
DIANA
Mau gabung di kelompok aku gak?
TEMAN #1
Loh, bukannya kelompok kita sudah genap? Terus
siapa yang keluar?
DIANA
Ya, kamu. Selama ini kamu jarang ikut kerja
kelompok
TEMAN #1
Tapi…
MIKA
Masuk ke kelompok gue aja. Kebetulan kurang lagi
satu
TEMAN #1
Enggak ah, entar nilai gue jeblok
Leta mengepalkan tangannya, sementara Kirana menatap tajam. Radit menatap Mika dan Diana bergantian.
RADIT
Aku gabung di kelompok Mika saja
DIANA
Apa?
MIKA
Apa? (beat) serius?
Radit menulis namanya di sebuah kertas kemudian memberikannya pada Mika. Gadis itu tersenyum kemudian menulis namanya dan dua temannya. Diana kembali menghadap ke depan
CUT TO:
9. EXT. PARKIRAN (JAM PULANG SEKOLAH)
Radit duduk di atas motornya, tiba-tiba Mika dan teman-temannya menghampiri membuat Radit urung memakai helm
MIKA
Makasi ya, Dit, sudah mau gabung kelompok kita.
Ngomong-ngomong sore ini ada acara gak? Kita mau buat
tugas bareng
RADIT
Terserah
MIKA
Oke, deh… Hmm… boleh tau nomor lo?
RADIT
Nomor 28
MIKA
Bukan nomor absen Dit. Nomor telfon
RADIT
(Mengeluarkan kertas dan menulis nomornya)
Ini (beat) jangan hubungi aku kalau tidak penting dan
jangan disebar karena itu bukan nomor togel
MIKA
Tenang saja. Aman sama gue
Radit mengenakan kembali helmnya dan pergi.
CUT TO:
10. INT. RUMAH MIKA-DAY
(bel rumah berbunyi)
Mila berjalan cepat untuk membuka pintu. Ia terkejut melihat Radit berdiri di depannya. Mila menutup kembali pintunya sambil bersandar pada pintu, memegangi dadanya dan menengadahkan kepala.
Mila menepuk pelan pipinya. Ia kembali membuka pintu dan lagi-lagi menutupnya. Mila mengatur napasnya. Mika yang sedang menuruni anak tangga melihat reaksi aneh kakaknya pun menghampiri
MIKA
Ada apa, Kak?
MILA
Ada pangeran (menggigit jari telunjuknya)
MIKA
Pangeran? Siapa?
Mika membuka pintu melihat Radit berdiri di depan pintunya
MIKA
Eh, lo udah datang Dit? Cepat banget. Ayo masuk
Radit memperbaiki tas punggungnya yang tersampir di bahu kanan. Ia pun mengikuti Mika. Mila bengong melihat Radit berjalan di depannya
CUT TO:
11. EXT.HALAMAN BELAKANG-DAY
Mika dan Radit duduk di meja dekat kolam renang.
MIKA
Duduk, Dit. Kita belajar di sini saja ya, biar gak bosan,
sambil nunggu Leta dan Kirana gue ambilin lo minum (beat)
bentar ya
Mika berdiri namun saat melihat Mila datang membawa minuman ia pun duduk kembali
MILA
Ini diminum dulu kamu pasti haus
MIKA
Tumben lo yang ngaterin
MILA
Kan, special. (Berbisik di telinga Mika) Mik, kenalin gue
dong sama brondong jagung
MIKA
Beli di pasar aja Kak
MILA
Bukan itu, maksudnya teman kamu
MIKA
(Mengacungi jempol)
Oh, iya Dit kenalin ini kakak gue yang paling cantik
namanya Mila. Kak Mila ini teman sekelas gue namanya
Radit dia anak baru.
MILA
Aku Mila (mengulurkan tangan)
RADIT
(Menerima uluran tangan) Radit
MILA
Kamu tinggal di mana? (Mila masih menggenggam tangan
Radit)
RADIT
Dekat sini (berusaha melepaskan tangannya)
Mila melepaskan tangan Radit kemudian mencolek dagu Radit membuat pria itu melotot. Sementara Mika menekuk alisnya saat melihat Mila bertingkah aneh
MIKA
Dit kita belajar di kamar gue aja. Yuk!
RADIT
Maaf, aku lupa hari ini mau nganter mama belanja. Kita
tunda saja ya belajarnya. Aku permisi dulu
Radit berlari pergi membuat Mila dan Mika terdiam
MIKA
Gara-gara lo teman gue jadi kabur
MILA
Kok salahin gue sih?
MIKA
Udah deh, gue mau nungguin Leta dan Kirana di luar saja.
CUT TO:
12. INT. RUMAH RADIT-DAY
Lilis menghampiri Radit saat menutup pintu rumah.
LILIS
Sayang, kok udah pulang? Katanya mau kerja kelompok?
Radit menatap Lilis namun tidak bicara
LILIS
Kenapa wajah kamu bete gitu? Kamu ada masalah?
RADIT
Enggak, Ma (beat) Radit ke kamar dulu.
CUT TO:
13. INT. KAMAR MIKA-DAY
Mika, Leta dan Kirana tengah mengerjakan tugas. Leta menggaruk kepalanya ketika melihat soal matematika. Semantara Mika dan Kirana asik memainkan pulpen.
LETA
Kenapa si Radit pakai acara kabur segala sih? Susah kan
jadinya
KIRANA
Sudah jangan marah, mungkin Radit ada keperluan
LETA
Belain aja terus si Radit
MIKA
Udah dong jangan ribut terus gue pusing nih
KIRANA
Kamu sakit Mika? Udah ke dokter?
MIKA
Bukan pusing karena sakit tapi mikirin jawaban
KIRANA
Ya sudah jangan dipikirin biar gak sakit
LETA
Tumben Kira pintar (Tersenyum geram)
KIRANA
Aku emang pintar
LETA
Tapi kalau gak dipikirin tugasnya gak bakalan selesai Kira
(mengelus dada)
KIRANA
Oh, iya benar.Tumben Leta pintar
MIKA
Udah-udah jangan ribut lagi. Kita harus selesaikan ini
dengan atau tanpa si Radit
LETA
Caranya? Lo tau, ‘kan kita gak ngerti
MIKA
Ya, kita berdoa saja siapa tau dapat bisikan jawaban
CUT TO:
14. INT. RUANG KELAS – MORNING
Mika, Leta dan Kirana duduk di bangku masing-masing sambil menopang dagu. Radit muncul dan duduk di samping Mika. Radit mengeluarkan beberapa lembar kertas double folio dan memberikannya pada Mika.
MIKA
Apaan nih?
Mika menerima kertas itu dan melihat isinya
MIKA
Ini lo ngerjainnya sendiri?
Leta dan Kirana menghampiri meja Mika dan merebut kertas itu dari tangan Mika. Radit mengangguk membuat Mika menunduk.
MIKA
Ini kerja kelompok, Dit. Buatnya berkelompok bukan sendiri-
sendiri. Lo gak percaya sama kemampuan kita? Walau pun gue
sama teman gue gak pintar tapi kita gak pernah lepas
tanggung jawab
RADIT
Kalau mau dipakai silakan kalau enggak ya terserah
MIKA
Kok lo ngeselin sih? (Mika berdiri menatap Radit)
RADIT
Terus mau kamu apa? (Radit berdiri menatap Mika)
Semua teman sekelasnya menatap Mika dan Radit
LETA
(Berbisik)
Sudah jangan berantem. Tugasnya sudah selesai
Tiba-tiba ibu guru memasuki kelas membuat Mika dan Radit kembali duduk.
BU GURU
Sekarang kumpulkan tugas kalian
Leta berjalan ke depan untuk mengumpul tugasnya. Radit dan Mika saling bertatapan kemudian memalingkan wajah kea rah lain.
CUT TO:
15. EXT. PAKRIRAN- (JAM PULANG SEKOLAH)
Mika mengejar Radit yang berjalan cepat di depannya
MIKA
Radit dengerin gue dulu
Radit duduk di atas motor, saat ia mengambil helm Mika menghentikannya
MIKA
Dit, gue minta maaf. Gak seharusnya gue marah sama lo
RADIT
Bagus kalau sadar
MIKA
Tapi lo maafin gue, kan?
Radit tidak menjawab. Ia kembali mengenakan helm-nya tapi Mika menghentikannya lagi
MIKA
Jawab dulu
RADIT
Bisa gak, sehari saja gak ganggu hidup aku?
MIKA
Gue cuma mau minta maaf, gak ganggu lo
RADIT
Tapi cara kamu seperti ini buat aku risih. Nyesel aku
satu kelompok sama kamu
MIKA
Oh, jadi lo nyesel sekarang? Kenapa kemarin gak milih
kelompok bareng Diana? Kenapa juga milih kelompok sama gue?
Gue tau, kita bertiga gak sepintar Diana dan teman-
temannya, tapi kita gak pernah ngerjain tugas kelompok
sendiri-sendiri
RADIT
Aku cuma kasihan sama kalian yang selalu mendapatkan
peringkat akhir di kelas. Aku bisa saja menerima ajakan
Diana tapi aku gak suka orang yang berhianat sama temannya.
Radit mengenakan helmnya kemudian pergi meninggalkan Mika. Leta dan Kirana menghampiri Mika.
LETA
Radit kayaknya marah banget sama lo
KIRANA
Aku rasa Radit bisa bantu kita
MIKA
Maksud lo?
KIRANA
Radit pintar, tampan dan baik siapa tau dia mau bantu
kita belajar
MIKA
Ih, gak-gak, yang ada gue naik darah
LETA
Kali ini gue setuju sama Kirana. Lo mau buat Tante
Sinta banggakan? Lo tau itu butuh perjuangan
MIKA
Tapi…
LETA
Kita berdua selalu dukung lo.
CUT TO: