88. EXT. JALAN PERUMAHAN ERIL — SIANG
Bella berdiri di depan pagar rumah Eril, memastikan alamat di KTP Eril yang dipegangnya sama dengan nomor rumah yang menempel di rumah Eril, nomor 8.
BELLA
Seorang ibu-ibu datang tiba-tiba mendekati Bella dari samping.
IBU-IBU TETANGG
BELLA
IBU-IBU TETANGGA
BELLA
(tercengang)
Bella mematung. Melihat KTP Eril di tangannya dengan tercengang kasihan, khawatir.
Bella masuk ke dalam mobil. Memegang setir, termenung menatap ke depan. Kemudian ia melihat BU RATRI (P/42) keluar dari rumah seberang rumah Eril sambil berlari menangis sedih.
Bella melihatnya dengan ekpresi masih termenung hingga Ratri melewati mobilnya ke belakang.
BELLA
(termenung)
Menggeleng tersadar khawatir dan menjalankan mobilnya.
CUT TO:
89. INT. RUMAH SAKIT - RUANG RAWAT INAP — SIANG
Ruangan itu memiliki 4 kasur. Dua kasur seberang Eril, terisi.
Bella masuk, melihat dokter dengan seorang suster sedang memeriksa keadaan Eril yang masih tidak sadar. Bella menghampiri dan berdiri di seberang dokter dan suster, samping ranjang Eril.
BELLA
(kasihan)
DOKTER
BELLA
(khawatir)
DOKTER
Menatap Eril, Bella berekspresi tak percaya, kasihan, takut.
JUMP CUT TO:
Ruangan sepi, tertinggal Bella dan Eril yang masih tidak sadar.
Bella duduk memangku tasnya di kursi samping kiri Eril. Menatap Eril.
BELLA
(kasihan, khawatir, sedih kesal)
Tertunduk menangis. Ia melihat satu gelang hitam buatan Eril di pergelangan tangan kirinya.
BELLA
(sendu)
Sesaat Bella menatap wajah Eril. Kemudian menyalakan ponsel. Ragu, cemburu, bimbang. Melihat foto-foto Eril dan Mira di akun instagram Eril. Bella menekan foto itu, dan muncul akun Mira yang di tag. Bella menekannya.
Ia ragu sesaat akan menulis pesan kepada Mira. Ia mulai menulis pesan.
BELLA (V.O.)
(ragu)
Bella menurunkan ponsel dan menatap Eril dengan cemburu, sedih, kasihan.
CUT TO:
90. INT. RUANG RAWAT INAP — MALAM
Bella tertidur duduk di kursi dan kepalanya di sisi ranjang, di atas tangan kirinya menghadap kanan. Tangan kanannya menggenggam tangan kiri Eril di ubun-ubun kepalanya.
SFX: Berbunyi ringtone telepon ponsel Bella, lagu romantis.
Bella membuka mata perlahan, menatap wajah Eril dengan mata ngantuk. Mengeratkan genggaman tangannya dan mengelus-eluskan jempolnya.
Sesaat kemudian Bella membuka mata lebar, melepaskan genggaman dan terbangun duduk tegak.
BELLA
(terkejut)
Ia mengambil ponselnya, di ranjang.
BELLA
MAMA LIRA (O.S.)
(risau)
BELLA
(risau)
MAMA LIRA (O.S.)
(risau)
BELLA
Bella menatap Eril risau dan sedih. Kemudian melihat dua pasien lain di seberang yang masing-masing memiliki pendamping. Bella menatap Eril dengan kasihan.
BELLA
(teringat)
CUT TO:
91. EXT. BERANDA RUMAH BELLA — MALAM
Mama berdiri di pintu, bersedekap, menatap tajam Bella yang keluar dari mobil yang terparkir dan berjalan ke arahnya agak tertunduk sedih.
MAMA LIRA
(agak marah)
Bella berdiri di hadapan Mama dan menatapnya berkaca-kaca.
Ekspresi Mama berubah menjadi khawatir menatap wajah Bella.
MAMA LIRA
Bella memeluk Mama dan menangis.
Surya datang dari dalam menghampiri mereka yang berpelukan di pintu.
BELLA
(merengek)
MAMA LIRA
Surya ikut memeluk mereka tersenyum hangat dan agak menggoyang-goyangkan pelukan.
DISSOLVE TO:
92. INT. RUMAH SAKIT - RUANG RAWAT INAP — SIANG
Ruangan itu kini hanya ada Bella dan Eril yang masih terbaring tak sadar, tiga ranjang lainnya telah kosong. Bella duduk di kursi menatap Eril.
BELLA (V.O.)
(berharap, bimbang, gugup)
Pintu membuka perlahan, dan Fiki melangkah masuk agak menunduk menggendong tas kuliahnya. Ia melihat Bella yang juga melihat ke arahnya. Bella menegakkan duduknya.
Fiki duduk di seberang Bella, memandang Eril sendu. Duduknya agak bungkuk masih menggendong tas, kakinya rapat.
BELLA
(canggung)
FIKI
(canggung, gugup)
BELLA
FIKI
(canggung)
Bella menatap Eril sendu.
BELLA
(sendu)
Fiki mencoba memahami ikut sedih dan khawatir beberapa saat.
FIKI
(ragu, kaku)
Bella menahan sedihnya dan sedikit mengusap mata, berusaha menyimak.
FIKI
Bella terkejut berusaha mencerna.
FIKI
Bella terkejut, menatap Eril tak percaya, melamun.
FIKI
Bella masih melamun.
BELLA (V.O.)
(melamun menerka-nerka)
FIKI
Bella tersadar dan melihat Fiki.
BELLA
FIKI
Bella melihat ruang pesan pada Mira waktu itu, masih belum dibalas Mira.
Fiki menatap Bella ragu-ragu.
FIKI
Jari telunjuk Eril bergerak-gerak, menarik perhatian Bella dan Fiki. Bella agak panik melihatnya.
BELLA
Bella bergegas pergi membawa tasnya.
Eril membuka matanya perlahan. Setengah tersadar masih berbaring, melihat sekitar.
ERIL
(melantur)
FIKI
ERIL
(terkejut, pusing, marah)
FIKI
(berusaha tenang)
Eril marah memberontak.
ERIL
Eril melepas infusan dan berdiri. Ia tersungkur lemas, memegangi kepalanya merintih kesakitan di lantai.
Fiki membantunya kembali ke ranjangnya dengan sabar.
FIKI
(agak cemas)
Seorang dokter dan suster memasuki ruangan, menghampiri Eril.
CUT TO:
93. INT. RUMAH SAKIT - LORONG, LUAR RUANG INAP ERIL — SIANG
Bella berdiri mengintip sembunyi-sembunyi dari balik jendela. Memperhatikan Eril yang telah sadar berbaring ditangani dokter dengan kesakitan.
BELLA
(kasihan dan lega)
INSERT:
Di dalam ruangan Fiki mencari-cari Bella.
Bella menunduk bersembunyi sesaat melihat Fiki menengok ke arahnya.
Bella kemudian berbalik, dan berjalan pergi menjauhi ruangan itu memegangi tali tas dengan kedua tangannya. Agak menunduk.
CUT TO:
94. INT. RUMAH SAKIT - RUANG RAWAT INAP — SIANG
Dokter sudah pergi. Fiki duduk di samping ranjang Eril. Eril terbaring tenang masih memegangi kepalanya menatap kosong langit-langit.
FIKI
ERIL
(putus asa)
Fiki agak terkejut dan merasa sedih.
FIKI
(yakin)
Eril masih menatap langit-langit dengan kekosongan.
FIKI
Fiki menatap Eril dengan keyakinan. Eril masih menatap kosong langit-langit.
FIKI
Eril menatap Fiki dengan ekspresi berterima kasih. Fiki tersenyum hangat.
CUT TO:
95. INT. KAMAR BELLA — MALAM
SFX: LAGU SENDU DISETEL BELLA DI HEADSETNYA.
Bella berbaring di kasur menutup mata, meresapi lagu yang didengar melalui headsetnya.
SFX: SUARA NOTIFIKASI PESAN MENURUNKAN SUARA LAGU.
Bella membuka pesan.
INSERT:
Pesan dari Fiki : Bella, kamu pergi kemana tadi? Eril sudah sadar. Besok dia sudah bisa pulang. Kamu harus menemuinya. Eril benar-benar amnesia.
Bella tercengang hingga terbangun duduk di kasur. Memahami situasi dan berpikir-pikir sesaat.
BELLA
(tercengang bingung)
Bella membayangkan ada harapan.
CUT TO:
96. INT. RUMAH SAKIT - RUANG RAWAT INAP — MALAM
Suasana kamar sepi tanpa siapapun, hanya Eril sendirian.
SFX: SUARA TELEVISI MENYALA.
Eril setengah duduk menyandarkan punggung menatap sendu kosong lampu ruangan itu. Ekspresinya putus asa.
Ia mengangkat tangannya yang terlingkar gelang hitam miliknya.
ERIL
(penasaran)
Eril menarik napas dan menghembuskannya jelas.
ERIL
Eril menghela napas, memejamkan matanya.
Ia menggerak-gerakkan punggungnya tidak nyaman. Ia membalikkan bantalnya dan terlihat catatan hariannya ada di bawah bantal. Ia terheran dan mengambil catatan itu.
ERIL
(terheran)
CUT TO: