49. EXT. UNIVERSITAS KATIAN BAKTI — SIANG
SATU BULAN KEMUDIAN. ESTABLISH UNIVERSITAS KATIAN BAKTI
BEGIN MONTAGE:
- Eril memasuki gerbang kampus mengenakan seragam dan aksesoris ospek. Name tag besar dikalungkan.
- Ia kebingungan melihat mahasiswa baru lainnya berlarian berbeda arah. Ia melihat jam tangannya resah, kemudian berlari menoleh sana-sini.
END MONTAGE
50. INT. GEDUNG KEDOKTERAN - LORONG — SIANG
Eril berlari ke pintu Aula yang sudah tertutup dan dijaga dua orang senior. Eril berhenti, mengatur napasnya.
SENIOR 1
ERIL
(memelas)
SENIOR 2
Eril berjalan dengan berat hati, melihat beberapa mahasiswa lain juga berdiri di sana. Ia berdiri sekitar sepuluh langkah dari mereka, sendirian menyandar ke dinding, menengadahkan kepala.
INSERT:
Bella datang terengah-engah ke depan pintu aula.
SENIOR 2
Bella berjalan agak menunduk ke sana dan melihat seorang laki-laki, belum menyadari itu adalah Eril.
Eril mengarahkan pandangannya ke kanan dengan datar, membaca name tag Bella.
Bella menengadah dan seketika menghentikan langkahnya sesaat bertatapan dengan Eril.
BELLA
(tertegun)
Mereka saling menatap sesaat. Eril datar, Bella berharap dan kecewa.
Eril mengalihkan wajahnya dan menengadah kembali. Seperti tidak mengenal Bella.
Bella berbalik, kecewa, kemudian berlari pergi.
CUT TO:
51. INT. GEDUNG KEDOKTERAN - TOILET — SIANG
Di hadapan cermin besar, Bella membasuh wajahnya di wastafel. Menatap dirinya di cermin.
BELLA
(resah, berusaha tenang)
Berdiri tegak mengambil napas dalam-dalam menatap dirinya.
CUT TO:
52. INT. GEDUNG KEDOKTERAN - AULA — SIANG
Eril dan Bella duduk di lantai, berseberangan. Di barisan paling belakang. Bella duduk sebelah kiri belakang Eril.
Eril menunduk memainkan tali sepatunya, sedangkan Bella menatap Eril kesal.
BELLA (V.O.)
Bella melihat tiga orang perempuan di baris kirinya agak depan sedang memandangi Eril dengan centil. Bella agak cemburu.
BELLA
(sedikit kesal)
CUT TO:
53. UNIVERSITAS KATIAN BAKTI - GERBANG — SIANG
Suasana sore ramai, banyak mahasiswa baru lalu lalang di dekat gerbang kampus.
Bella berjalan dengan sedikit tatapan kosong. Eril melewatinya begitu saja sambil tersenyum tipis menyapa seseorang di luar gerbang depan. Bella tertegun menyadari Eril melewatinya begitu saja.
Bella melihat Eril menghampiri sebuah mobil hitam. Sesaat pintu kursi bagian tengah mobil itu terbuka, Bella melihat Mira mengenakan seragam SMA tersenyum menyambut Eril.
Bella tertegun melihat kepergian mobil itu.
BEGIN MONTAGE - VARIOUS LOCATION
- Kamar Bella - Bella masuk dengan jalan kesal, masih mengenakan seragam ospeknya. Ia membuka kotak dibawah kasurnya. Di kotak itu ada boneka hiu dan catatan Eril. Ia mengambil catatan itu.
- Dapur rumah Bella - Bella berjalan cepat menghampiri tempat sampah. Sesaat kemudian, melemparkan catatan itu ke tempat sampah dengan kesal. Menatap sakit hati catatan itu sambil mengelap matanya yang mulai berkaca-kaca.
END MONTAGE
54. INT. RUMAH BELLA - KAMAR BELLA — MALAM
Duduk di kasurnya, Bella memeluk kedua kakinya. Menaruh kening di lutut. Menangis tersedu-sedu beberapa saat.
Ia mengangkat kepala mengelap tangisannya.
BELLA
(merengek)
Menangis lagi menaruh keningnya di lutut.
CUT TO:
55. INT. GEDUNG KEDOKTERAN - KELAS — SIANG
Eril masuk ke kelas dengan jalan cepat menatap lantai mengenakan headset, menghiraukan siapapun di kelasnya. Duduk di kursi baris kedua dari belakang, tepat disamping jalan setapak, barisan kosong. Ia resah, sesekali dipandangi orang-orang.
INSERT:
3 Mahasiswa mengobrol sambil sesekali menoleh Eril dengan centil senyam-senyum.
Eril menyadarinya.
ERIL
(risih dan kesal)
Menutup wajah sedikit dengan penutup kepala jaketnya lalu mengeluarkan buku dan botol minumnya ditaruh di meja.
INSERT:
Bella memasuki kelas dan melihat kursi di depan telah penuh. Ia melihat kursi kosong di belakang. Ia berjalan ke sana dan melihat Eril yang sedang menegakkan duduknya, Bella terkejut dan tiba-tiba berbalik.
Eril melihat ke arah Bella dengan aneh lalu mengalihkan perhatian, cuek sambil minum.
BELLA (V.O.)
(agak merengek)
Bella berbalik, dan berjalan terunduk ke belakang sambil pura-pura menggaruk keningnya agar wajahnya tertutupi.
Bella duduk di kursi kosong terjauh dari Eril. Bella tertunduk di meja, ditutupi lengannya yang menyikap.
GANAN (L/18) dan IDAN (L/18) yang duduk di depan Eril berbalik setengah badan menghadap Eril.
GANAN
ERIL
(datar, cuek)
IDAN
GANAN
IDAN
FIKI (L/18) membuka pintu kelas pelan. Berjaket panjang hingga paha berwarna coklat. Ia berjalan menunduk tidak percaya diri ke belakang.
Ganan memperhatikan pakaian Fiki yang kemudian duduk tepat di belakang Eril.
GANAN
(menyindir)
Ganan tertawa bersama Idan. Sedangkan Eril menatap heran dan geram mereka.
Pak Dosen memasuki kelas. Ganan dan Idan menghadap ke depan.
Eril menatap tajam mereka sambil minum. Tangan lainnya mencengkram penanya dengan kuat di atas buku tulisnya, geram.
PAK DOSEN
Eril merobek secarik kertas dan mulai menulis sesuatu dengan cepat. Ia melipat kertas itu dan meletakkannya di atas meja Fiki tanpa berbalik.
Fiki bingung dan sedikit takut. Ia membuka kertas itu dan membacanya.
ERIL (V.O.)
Membacanya Fiki lega. Menatap Eril dengan tentram dan hangat berterima kasih.
CUT TO:
56. INT. GEDUNG KEDOKTERAN - LORONG — SIANG
Bella keluar kelas dan berjalan. Ia melihat Eril berdiri di hadapan mading sedang membaca selebaran yang tertempel.
Bella salah tingkah, ragu dan takut melewati Eril.
BELLA
(tegas)
Bella berjalan lurus melewati Eril yang fokus menatap selebaran perlombaan menulis cerpen tingkat nasional yang diadakan sebuah penerbitan.
ERIL
(percaya diri, heran)
Ia pusing, memejam-mejamkan mata dan menggeleng-geleng menyadarkan diri. Tangannya bersandar ke dinding.
Fiki keluar dari toilet dan tak sengaja melihat Eril memegangi kepalanya di depan mading. Fiki mendekatinya dengan ragu-ragu dan tak percaya diri.
FIKI
ERIL
FIKI
Mereka saling berjabat tangan.
CUT TO:
57. INT. RUMAH BELLA - KAMAR BELLA - MALAM
Bella sedang belajar di mejanya, menatap kosong bukunya sambil mengetuk-ngetukkan pulpennya.
BELLA
(bimbang penasaran)
Ia berpikir-pikir.
BELLA
(tersadar takut)
Surya datang memegang kopinya di pintu kamar Bella yang terbuka.
SURYA
(penasaran dan gelisah)
Kamu kenapa lagi, Bella?
BELLA
Surya tersenyum tipis dan berbalik pergi.
Bella tertunduk menyesali perbuatannya.
BELLA
(merengek)
Surya datang berjalan masuk sambil berbicara dan duduk di sisi kasur.
SURYA
(lembut)
Bella berbalik menatap catatan itu di tangan Surya.
BELLA
(penasaran, merasa aneh)
SURYA
Bella memeluk Surya.
BELLA
SURYA
JUMP CUT TO:
Di meja belajar, Bella membuka-buka catatan Eril, membaca ulang.
Ia kemudian membuka halaman paling belakang, terdapat secarik foto Bella dan Eril, dan gelang hitam Eril menempel disana. Bella memperhatikan foto itu dengan tatapan rindu.
BELLA
(merenung)
Bella mengacak-acak rambutnya bimbang dan resah.
CUT TO:
58. INT. RUMAH ERIL — SIANG
Susi keluar kamar membawa tas hariannya dengan tergesa-gesa. Wajahnya lesu kelelahan, kurang tidur. Mendatangi meja kerjanya yang penuh kertas pesanan katering dan merapikannya.
Eril datang pulang membuka pintu rumah.
ERIL
SUSI
(tergesa-gesa, agak resah, lelah)
ERIL
(khawatir)
SUSI
Eril menatap ibu khawatir.
ERIL
Susi menaruh kertas yang dicatatnya dan berjalan ke meja ruang tamu.
SUSI
(tergesa-gesa)
Susi berjalan tergesa-gesa keluar rumah dan menutup pintu.
Eril menatapnya khawatir dan kasihan tidak tega.
CUT TO:
59. INT. RUMAH SAKIT - RAWAT INAP — SIANG
Susi memasuki kamar rawat inap Bu TIni. Menyapa Bu Tini yang terbaring dan Mira duduk menemaninya.
SUSI
(agak khawatir)
BU TINI
(tersenyum ramah)
Susi tersenyum lega.
BU TINI
SUSI
BU TINI
SUSI
BU TINI
(khawatir)
Susi hanya tersenyum mengangguk. Matanya jelas kelelahan.
CUT TO:
60. INT. RUMAH ERIL - KAMAR ERIL — SIANG
Eril sedang menggerak-gerakkan penunjuk di layar laptopnya di halaman email.
ERIL
Eril bersandar di kursi menatap langit-langit.
ERIL
(tidak sabar, heran)
FX: GEMURUH LANGIT.
Eril menatap langit berawan hitam melalui jendelanya yang terbuka. Ia khawatir.
BEGIN MONTAGE - VARIOUS LOCATION
- Kamar Eril - Ia ambil jaket yang tergeletak di lantai dan berjalan cepat keluar.
- Pemberthentian Bis - Eril duduk menunggu bis. Ia menatap langit yang mulai gerimis sambil mengetuk-ngetuk payung hijaunya ke tanah.
- Tempat Parkir Rumah Sakit - Eril berdiri memayungi dirinya sambil melihat ibunya sedang duduk di kursi lobi luar, menunggu hujan reda. Ia kemudian berlari ke arah Susi sambil menghindari genangan-genangan air yang dilewatinya.
END MONTAGE
61. EXT. RUMAH SAKIT - GERBANG — MALAM
Susi melihat Eril menghampirinya sambil tersenyum lebar senang, dan berhenti dihadapan Susi.
SUSI
(terkejut, sedikit khawatir)
ERIL
(tersenyum)
SUSI
(tersenyum ringan)
Mereka berjalan pergi beriringan. Satu payung berdua. Eril merangkul lengan Susi dengan hangat menempel. Ibu tersenyum ke arahnya, dan juga Eril.
CUT TO:
62. INT. BIS, PERJALANAN PULANG — MALAM
Eril tersenyum duduk di sebelah jendela menatap langit yang masih hujan. Kepalanya di pundak Susi.
Susi menggenggam tangan kanan Eril dan mengusapnya.
SUSI
ERIL
Susi tersenyum hangat menatap Eril di pundaknya.
SUSI (V.O.)
DISSOLVE TO: