Skala Manusia
2. ACT 1 SEQUENCE 2

18. EXT. DEPAN RUMAH LAMA ERIL — SIANG

FLASH BACK LIMA BULAN YANG LALU.

Eril mengendarai sepeda gunung dengan headsetnya.

Ia tiba-tiba mengerem sesaat melihat mobil polisi dan banyak orang di depan rumahnya.

Seorang ibu-ibu datang menghampiri.

IBU-IBU

(wajah gosip)

Dek Eril, emang benar Bapa kamu pengedar narkoba?

Eril tercengang marah tidak percaya.

CUT TO:

19. EXT. RUMAH LAMA ERIL - HALAMAN — SIANG

Eril menuntun sepeda memasuki halaman rumah dengan panik, takut, bingung.

ERIL

(panik, takut)

Ayah! Ayah! (memanggil-manggil)

Dari dalam rumah, Susi berlari dan memeluk Eril sambil menahan tangis.

ERIL

(cemas, takut)

Ada apa ini bu? Kenapa ada mobil polisi di sini? Apa yang terjadi?

Susi mengeratkan pelukan.

TARJO/AYAH ERIL (L/47) diborgol dan digiring dua polisi keluar rumah.

Eril membatu menatap ayahnya tak percaya. Tarjo menatap Eril dengan tatapan sayu.

ERIL

(takut kehilangan)

AYAH!! (berteriak, melepas pelukan Ibu)

Eril berlari ke Tarjo, tapi dicegah polisi lain.

ERIL

LEPAS! LEPASIN!!! (memberontak)

Tarjo hanya bisa terdiam sendu.

Eril terlepas dari dekapan polisi dan berlari ke Tarjo, memeluknya erat.

Tarjo mengangkat tangan dan memasukkan Eril ke dalam pelukannya. Eril menangis ketakutan semakin erat memeluk.

TARJO

(tegar)

Eril, maafin Ayah enggak bisa menemani kamu ke perpustakaan hari ini. Ayah janji besok kita pergi ke pameran, dan beli banyak buku di sana. Tolong jaga ibumu sebentar, sampai ayah pulang.

Eril mengangguk dipelukan Tarjo sambil menangis.

Susi berusaha melepas pelukan Eril dari Tarjo. Hingga dipaksa dua polisi dan akhirnya terlepas.

Susi memeluk Eril yang menangis bergetar dan tangannya bergemetar.

Tarjo memasuki mobil polisi dan pergi.

CUT TO:

20. EXT. RUMAH LAMA - DEPAN KAMAR ERIL — SIANG

Susi menggiring Eril masuk ke kamarnya.

SUSI

(tegar, berusaha tenang)

Ibu mohon, tenangkan diri kamu, Eril.

Eril berdiri diam di dekat pintu menghadap dan menatap Susi sambil menangis.

Susi menutup pintunya rapat. Kemudian tersungkur duduk, menutupi wajah dan menangis tertunduk tanpa suara.

CUT TO:

21. INT. KAMAR LAMA ERIL — SIANG

Eril terbaring di lantai samping kasur. Melihat kedua tangannya bergemetar hebat sambil tersedu-sedu dan napas tidak teratur. Kecemasan berlebihnya kambuh.

Ia mendekap kedua lututnya, menangis sangat sedih tersiksa.

CUT TO:

22. EXT. SEKOLAH LAMA ERIL — SIANG

Tatapan Eril kosong memarikirkan sepedanya di parkiran sepeda sekolah.

Ia menyadari orang-orang sesekali menatapnya sinis dan tajam sambil berbisik-bisik. Ia merasa malu, berjalan pergi menunduk dan gelisah memainkan kedua tangannya.

CUT TO:

23. INT. KELAS LAMA ERIL — SIANG

Eril memasuki kelas, dan menyadari semua orang langsung mengalihkan wajah setelah melihatnya. Ia sedih, kecewa, malu, dan bingung.

Eril duduk di kursi baris kedua dekat pintu, bingung, sedih, dan takut.

ERIL

Naki! Naki! (berbisik ke depan)

NAKI (L/17) yang duduk tepat di depan Eril tidak menoleh.

Eril menoleh HITO (L/17) di seberang kiri depan. Hito tiba-tiba memalingkan wajah sesaat mendapati Eril menatap ke arahnya.

Eril menghadap ke belakang, dan GANI (L/17) langsung berbalik ke belakang.

Pengawas ujian masuk dan berdiri di hadapan kelas.

PENGAWAS (O.S.)

(menyemangati)

Anak-anak mohon tenang, ujian tinggal satu pelajaran terakhir, jadi lakukan semaksimal mungkin.

Eril kecewa berat menunduk, mengeraskan rahangnya, dan mengepalkan tangannya.

CUT TO:

24. EXT. LORONG LUAR KELAS - SIANG

Eril berjalan cepat keluar kelas dengan kesal mengepalkan tangannya, wajahnya kesal mendatangi Hito, Naki, dan Gani.

ERIL

(kesal, marah)

Kalian pada kenapa sih? (membalikkan pundak Hito dan Naki ke arahnya). Kenapa kalian ngejauhin gue juga?!

Orang-orang di lorong memandangi mereka.

ERIL

(marah kesal, sedih)

Gue butuh sandaran. Gue butuh motivasi dari kalian. Gue butuh persahabatan kita!

Naki, Hito, Gani hanya terdiam tak berani menatap Eril.

ERIL

(sedih, kecewa)

Kalian tahu ‘kan keadaan gue sekarang, hahh? (jeda) Oke. Sekarang gue paham. Kalian enggak mau temenan sama anak pengedar narkoba ‘kan? (jeda) Gue kira, kalian yang bisa bikin gue kuat. Mana kalimat susah senang bersama yang selalu kita omongin?! MANA!!!

Eril merogoh ponsel dalam sakunya celananya.

ERIL

(marah, tidak tenang)

Ini yang kalian sebut tanda persahabatan?

INSERT:

Memperlihatkan stiker geng persahabatan yang menempel di bagian punggung ponsel ke depan wajah mereka, bertulis : FRIDOM dan bergambar unik.

Eril merobek stiker itu dan melemparnya keras ke tampat sampah. Mereka bertiga masih tertunduk diam.

ERIL

(marah, kecewa, sedih)

Ternyata, semuanya cuma omong kosong. Seharusnya gue tahu, kalian cuma manfaatin gue doang. Gue bener-bener benci sama kalian! BANGSAT KALIAN ANJING!!! (membentak)

Melangkah cepat ke depan, hingga pundaknya menabrak pundak Hito dan Gani. Mereka bertiga hanya diam malu dan sedih, melihat Eril pergi.

CUT TO:

25. INT. TENDA KAKI LIMA — SIANG

Mata Eril berkaca-kaca memandangi tangannya di atas meja.

ERIL

(berusaha tegar)

Hari-hari itu terasa sangat berat, seakan hanya mati yang aku harapkan. Aku benci tatapan mereka. Tatapan yang terasa mengiris dadaku. Karena itu, aku menutup diri dari orang lain.

BELLA

(bersedih)

Aku minta maaf.

ERIL

Enggak Bella, justru sebaliknya. Aku ingin menceritakannya sejak dulu, tapi tidak ada orang yang bisa aku percayai, bahkan ibuku sendiri. Sekarang hanya ada kamu, dan aku percaya sama kamu.

Bella mendekatkan dirinya ke meja.

BELLA

(meyakinkan dan tulus)

Eril, sungguh. Kamu boleh menceritakannya padaku, apapun itu. Jika akan membuat perasaan kamu jadi lebih baik.

Eril tersenyum tipis, mengangguk berterima kasih.

BELLA

Kamu suka film action? Superhero misalnya?

Eril mengangguk mengusap matanya.

BELLA

(bersemangat)

Kalau gitu ayo nonton, aku traktir.

Eril tersenyum mengangguk bersemangat dan sedikit terkekeh.

CUT TO:

26. INT. PARKIRAN MALL — SIANG

Bella berdiri terburu-buru melepas helmnya. Eril baru turun dari motor.

BELLA

(tergesa-gesa resah)

Ayo! Filmnya sebentar lagi dimulai.

ERIL

(terkejut heran)

Mau dimulai?

BELLA

Ayo cepat kita lari!

Menarik tangan Eril, berlari.

BEGIN MONTAGE - VARIOUS LOCATION

  1. MALL - Mereka berlari melewati toko-toko. Eril senang Bella menarik tangannya sambil berlari di depannya.
  2. RUANG TEATER BIOSKOP - Mereka masuk, Bella sudah melepas tangan Eril dan melihat film sudah dimulai.
  3. RUANG TEATER BIOSKOP - Mereka duduk bersampingan. Bella fokus menonton film sedangkan Eril memandangi Bella dengan dalam, seperti melihat harapan. Eril kemudian tak sengaja melihat ke kursi bagian atas, dan melihat seseorang langsung menutupi wajahnya dengan kupluk jaketnya, dia adalah Bagas. Eril kemudian menghiraukannya karena mengira salah lihat.

END MONTAGE

CUT TO:

26. INT. MALL — MALAM

Mereka keluar ruang bioskop. Eril memperhatikan Bella yang berbicara.

BELLA

(ekspresif bersemangat)

Adegan di ending tadi benar-benar membuatku merinding. Aku sangat puas. Kalo menurut kamu gimana?

Bella tersadar dan menyengir malu salah tingkah. Gerakan acak tangannya memegang telinga, rambut, pipi membuat Eril tersenyum.

Perhatian Eril beralih ke tempat bermain yang gemerlap warna-warni satu lantai di atas mereka.

ERIL

(bersemangat)

Ayo kita ke sana.

Bella melihat jam tangannya, 6.30 malam. Sesaat ragu dan bimbang.

BELLA

(ragu)

Tapi ini sudah, (menatap wajah Eril yang senang berharap). Baiklah, ayo! (tersenyum)

Eril sumringah menarik tangan Bella, mengajaknya berlari.

CUT TO:

27. INT. AREA PERMAINAN — MALAM - MONTAGE

  1. Eril dan Bella bermain dan tertawa bersama. Berlomba memasukkan bola basket ke ring.
  2. Berduel balapan motor dan mobil.
  3. Perang melawan zombie.
  4. Eril bermain capitan boneka dan mendapatkan boneka hiu biru. Mereka sangat akrab.
  5. Eril dan Bella bersiap berpose di bilik foto. Gaya pertama, mereka tersenyum bersebelahan. Kedua dan ketiga berpose ekspresif dengan berbagai gaya dan aksesoris.
  6. Gaya terakhir Eril menggandeng pundak Bella tersenyum lebar. Bella menatap Eril dengan hiu biru ditangannya.

END MONTAGE

CUT TO:

28. INT. LUAR BILIK FOTO — MALAM

Mereka memperhatikan masing-masing lembar foto miliknya. Bergambar 4 foto tadi.

ERIL

(senang bahagia)

Lihat. Kita kelihatan kayak anak kecil (tertawa). (jeda) Aku enggak pernah merasa sebahagia ini sebelumnya.

Bella menatap Eril ikut senang terharu.

INSERT:

Eril menaruh foto itu di balik casing ponselnya.

CUT TO:

29. EXT. DEPAN RUMAH BELLA — MALAM

Eril menepikan motor di depan rumah Bella. Bella turun dari motor dan melepaskan helmnya.

ERIL

Makasih untuk hari ini. Aku tidak akan pernah melupakannya. Terima kasih telah menjadi teman curhat dan membuat perasaanku menjadi lebih baik.

BELLA

Aku ikut senang, kamu merasa lebih baik. Mungkin lain waktu kita bisa main bersama lagi. (menyeringai tersenyum senang)

ERIL

Euuu, Bella. Gimana kalau kita kencan?

BELLA

(terkejut)

Kencan?

Eril turun dari motor, mengambil catatannya di tas dan melepaskan satu gelang hitam di tangannya.

ERIL

Simpan gelang dan catatanku ini. Kamu boleh membaca semuanya. Karena, kita akan senang ketika seseorang yang kita suka, menjadi satu-satunya orang yang kita beri tahu hal tersembunyi dari diri kita. (menyodorkan catatan dan gelangnya)

Bella tersentak tertegun.

BELLA

(gugup)

Ma-maksud kamu?

ERIL

Aku suka sama kamu, Bella.

Bella diam membisu menatap Eril tak percaya.

ERIL

Kamu satu-satunya orang yang tidak aku benci di sekolah. (jeda) Sejak aku memperkenalkan diri di kelas, aku tidak pernah melihat kamu menatapku seperti yang lain. Aku tidak berani bicara padamu, karena takut kamu akan semakin menjauh. Tapi sepertinya, sejak saat itu juga aku mulai menyukaimu. (jeda) Aku tidak ingin memaksa kamu menerimaku, aku hanya senang disamping kamu, seperti hari ini. Pilihannya ditangan kamu sekarang.

Bella masih agak tertegun. Kemudian perlahan menerima catatan dan gelang itu.

Eril tersenyum.

ERIL

Gelang ini, hadiah pertama dariku. Aku membuatnya sendiri. Pakai gelang ini saat kamu menghadapi hal yang mungkin membuat kamu tidak percaya diri. (memakaikan gelang di tangan kiri Bella yang penuh gelang warna-warni)

Bella masih membisu, memperhatikan Eril menggelangkan gelang hitam itu.

ERIL

Jaga catatanku ya. Sampai nanti (tersenyum)

CUT TO:

30. INT. KAMAR BELLA — MALAM

Bella membaring telentangkan tubuhnya di kasur dengan senang. Mengangkat tangan, memperhatikan gelang dari Eril dipergelangannya.

INSERT:

Membaca tulisan di gelang itu: Kamu pasti bisa, jangan pernah menyerah.

Ia ambil catatan Eril di meja samping kasur, dan telengkup membuka catatan itu dengan riang.

Bella

(penasaran)

Kasih baru?! Kasih baru! (membolak balikkan halaman mencari judul itu). Oh, ini dia.

INSERT:

Tulisan Eril: Eril (O.S.) Kasih baru, belakang bangku. Seseorang yang mungkin akan kurindukan nantinya. Suara nyaringnya seperti kicauan burung kenari dipagi hari. Pertama kali melihatnya membuatku penasaran. Tatapan kedua membuatku tertarik. Tatapan ketiga membuatku suka. Hingga tatapan keempat kurasa cinta akannya.

BELLA

(penasaran)

Bertanggal 9 Februari 2019. Berarti saat Eril sudah pindah ke sekolahku. (matanya membelalak) Belakang bangkunya? Apa itu aku?! (menunjuk dirinya).

Ia tercengang dan menggulingkan tubuhnya telentang. Tersenyum malu menutupi wajahnya kegirangan.

CUT TO:

31. EXT. PERJALANAN PULANG — MALAM

Eril mengendarai motor dengan tersenyum bahagia menatap mesra ke depan.

32. INT. SEKOLAH - SIANG - MONTAGE

  1. FLASHBACK. Eril memasuki sekolah pertama kali, malas-malasan. Menyadari beberapa orang yang dilewatinya memandanginya. Eril menunduk kesal.
  2. FLASHBACK. Eril memasuki kelas memperkenalkan diri. Dan hanya menatap ke arah Bella yang sibuk menulis.
  3. FLASHBACK. Dengan sok cuek, Eril mencuri-curi pandang memperhatikan Bella yang sedang presentasi.

END MONTAGE

Eril mengendarai motor dengan tersenyum mesra sangat lebar.

ERIL (V.O.)

(tersenyum bahagia)

Hingga akhirnya tiba hari ini. Menghabiskan waktu bersamanya seharian, bercerita, tersenyum dan bahkan menangis dihadapannya. Hatiku kini seperti awan, serasa ingin terbang ke langit begitu tinggi dan mengikuti kemana angin berkelana. Perasaanku terasa sangat tenang sekali. Aku rasa, ini menjadi hari yang paling membahagiakan dalam hidupku setelah waktu yang begitu lama. Akhirnya, aku bisa bersama dengan seseorang yang bisa membuatku bahagia. Diakah kebahagiaanku?

Jalanan lengang, Eril menarik napas dalam-dalam.

ERIL

AKU CINTA KAMU, BELLAAAA!!! (berteriak sekencang-kencangnya)

FX: SUARA KLAKSON MOBIL DARI BELAKANG Eril.

Eril tidak bisa menghindar hingga akhirnya tertabrak dari belakang.

BEGIN MONTAGE - VARIOUS LOCATION

  1. Jalanan - Eril terbaring di atas aspal dengan tidak sadar, dan darah mulai mengalir ke aspal dari kepalanya.
  2. Lorong Rumah Sakit - Para perawat berlari mendorong ranjang yang terbaring Eril tidak sadar menuju IGD. Kepala dan wajah Eril berkucuran darah.
  3. Rumah sakit, IGD - Dokter dan perawat sangat sibuk dan cepat menangani Eril yang kritis di IGD.

FX: BUNYI ALAT PENDETEKSI JANTUNG YANG LEMAH.

DISSOLVE TO:

Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar