18. EXT. DEPAN RUMAH LAMA ERIL — SIANG
FLASH BACK LIMA BULAN YANG LALU.
Eril mengendarai sepeda gunung dengan headsetnya.
Ia tiba-tiba mengerem sesaat melihat mobil polisi dan banyak orang di depan rumahnya.
Seorang ibu-ibu datang menghampiri.
IBU-IBU
(wajah gosip)
Eril tercengang marah tidak percaya.
CUT TO:
19. EXT. RUMAH LAMA ERIL - HALAMAN — SIANG
Eril menuntun sepeda memasuki halaman rumah dengan panik, takut, bingung.
ERIL
(panik, takut)
Dari dalam rumah, Susi berlari dan memeluk Eril sambil menahan tangis.
ERIL
(cemas, takut)
Susi mengeratkan pelukan.
TARJO/AYAH ERIL (L/47) diborgol dan digiring dua polisi keluar rumah.
Eril membatu menatap ayahnya tak percaya. Tarjo menatap Eril dengan tatapan sayu.
ERIL
(takut kehilangan)
Eril berlari ke Tarjo, tapi dicegah polisi lain.
ERIL
Tarjo hanya bisa terdiam sendu.
Eril terlepas dari dekapan polisi dan berlari ke Tarjo, memeluknya erat.
Tarjo mengangkat tangan dan memasukkan Eril ke dalam pelukannya. Eril menangis ketakutan semakin erat memeluk.
TARJO
(tegar)
Eril mengangguk dipelukan Tarjo sambil menangis.
Susi berusaha melepas pelukan Eril dari Tarjo. Hingga dipaksa dua polisi dan akhirnya terlepas.
Susi memeluk Eril yang menangis bergetar dan tangannya bergemetar.
Tarjo memasuki mobil polisi dan pergi.
CUT TO:
20. EXT. RUMAH LAMA - DEPAN KAMAR ERIL — SIANG
Susi menggiring Eril masuk ke kamarnya.
SUSI
(tegar, berusaha tenang)
Eril berdiri diam di dekat pintu menghadap dan menatap Susi sambil menangis.
Susi menutup pintunya rapat. Kemudian tersungkur duduk, menutupi wajah dan menangis tertunduk tanpa suara.
CUT TO:
21. INT. KAMAR LAMA ERIL — SIANG
Eril terbaring di lantai samping kasur. Melihat kedua tangannya bergemetar hebat sambil tersedu-sedu dan napas tidak teratur. Kecemasan berlebihnya kambuh.
Ia mendekap kedua lututnya, menangis sangat sedih tersiksa.
CUT TO:
22. EXT. SEKOLAH LAMA ERIL — SIANG
Tatapan Eril kosong memarikirkan sepedanya di parkiran sepeda sekolah.
Ia menyadari orang-orang sesekali menatapnya sinis dan tajam sambil berbisik-bisik. Ia merasa malu, berjalan pergi menunduk dan gelisah memainkan kedua tangannya.
CUT TO:
23. INT. KELAS LAMA ERIL — SIANG
Eril memasuki kelas, dan menyadari semua orang langsung mengalihkan wajah setelah melihatnya. Ia sedih, kecewa, malu, dan bingung.
Eril duduk di kursi baris kedua dekat pintu, bingung, sedih, dan takut.
ERIL
NAKI (L/17) yang duduk tepat di depan Eril tidak menoleh.
Eril menoleh HITO (L/17) di seberang kiri depan. Hito tiba-tiba memalingkan wajah sesaat mendapati Eril menatap ke arahnya.
Eril menghadap ke belakang, dan GANI (L/17) langsung berbalik ke belakang.
Pengawas ujian masuk dan berdiri di hadapan kelas.
PENGAWAS (O.S.)
(menyemangati)
Eril kecewa berat menunduk, mengeraskan rahangnya, dan mengepalkan tangannya.
CUT TO:
24. EXT. LORONG LUAR KELAS - SIANG
Eril berjalan cepat keluar kelas dengan kesal mengepalkan tangannya, wajahnya kesal mendatangi Hito, Naki, dan Gani.
ERIL
(kesal, marah)
Orang-orang di lorong memandangi mereka.
ERIL
(marah kesal, sedih)
Naki, Hito, Gani hanya terdiam tak berani menatap Eril.
ERIL
(sedih, kecewa)
Eril merogoh ponsel dalam sakunya celananya.
ERIL
(marah, tidak tenang)
INSERT:
Memperlihatkan stiker geng persahabatan yang menempel di bagian punggung ponsel ke depan wajah mereka, bertulis : FRIDOM dan bergambar unik.
Eril merobek stiker itu dan melemparnya keras ke tampat sampah. Mereka bertiga masih tertunduk diam.
ERIL
(marah, kecewa, sedih)
Melangkah cepat ke depan, hingga pundaknya menabrak pundak Hito dan Gani. Mereka bertiga hanya diam malu dan sedih, melihat Eril pergi.
CUT TO:
25. INT. TENDA KAKI LIMA — SIANG
Mata Eril berkaca-kaca memandangi tangannya di atas meja.
ERIL
(berusaha tegar)
BELLA
(bersedih)
ERIL
Bella mendekatkan dirinya ke meja.
BELLA
(meyakinkan dan tulus)
Eril tersenyum tipis, mengangguk berterima kasih.
BELLA
Eril mengangguk mengusap matanya.
BELLA
(bersemangat)
Eril tersenyum mengangguk bersemangat dan sedikit terkekeh.
CUT TO:
26. INT. PARKIRAN MALL — SIANG
Bella berdiri terburu-buru melepas helmnya. Eril baru turun dari motor.
BELLA
(tergesa-gesa resah)
ERIL
(terkejut heran)
BELLA
Menarik tangan Eril, berlari.
BEGIN MONTAGE - VARIOUS LOCATION
- MALL - Mereka berlari melewati toko-toko. Eril senang Bella menarik tangannya sambil berlari di depannya.
- RUANG TEATER BIOSKOP - Mereka masuk, Bella sudah melepas tangan Eril dan melihat film sudah dimulai.
- RUANG TEATER BIOSKOP - Mereka duduk bersampingan. Bella fokus menonton film sedangkan Eril memandangi Bella dengan dalam, seperti melihat harapan. Eril kemudian tak sengaja melihat ke kursi bagian atas, dan melihat seseorang langsung menutupi wajahnya dengan kupluk jaketnya, dia adalah Bagas. Eril kemudian menghiraukannya karena mengira salah lihat.
END MONTAGE
CUT TO:
26. INT. MALL — MALAM
Mereka keluar ruang bioskop. Eril memperhatikan Bella yang berbicara.
BELLA
(ekspresif bersemangat)
Bella tersadar dan menyengir malu salah tingkah. Gerakan acak tangannya memegang telinga, rambut, pipi membuat Eril tersenyum.
Perhatian Eril beralih ke tempat bermain yang gemerlap warna-warni satu lantai di atas mereka.
ERIL
(bersemangat)
Bella melihat jam tangannya, 6.30 malam. Sesaat ragu dan bimbang.
BELLA
(ragu)
Eril sumringah menarik tangan Bella, mengajaknya berlari.
CUT TO:
27. INT. AREA PERMAINAN — MALAM - MONTAGE
- Eril dan Bella bermain dan tertawa bersama. Berlomba memasukkan bola basket ke ring.
- Berduel balapan motor dan mobil.
- Perang melawan zombie.
- Eril bermain capitan boneka dan mendapatkan boneka hiu biru. Mereka sangat akrab.
- Eril dan Bella bersiap berpose di bilik foto. Gaya pertama, mereka tersenyum bersebelahan. Kedua dan ketiga berpose ekspresif dengan berbagai gaya dan aksesoris.
- Gaya terakhir Eril menggandeng pundak Bella tersenyum lebar. Bella menatap Eril dengan hiu biru ditangannya.
END MONTAGE
CUT TO:
28. INT. LUAR BILIK FOTO — MALAM
Mereka memperhatikan masing-masing lembar foto miliknya. Bergambar 4 foto tadi.
ERIL
(senang bahagia)
Bella menatap Eril ikut senang terharu.
INSERT:
Eril menaruh foto itu di balik casing ponselnya.
CUT TO:
29. EXT. DEPAN RUMAH BELLA — MALAM
Eril menepikan motor di depan rumah Bella. Bella turun dari motor dan melepaskan helmnya.
ERIL
BELLA
ERIL
BELLA
(terkejut)
Eril turun dari motor, mengambil catatannya di tas dan melepaskan satu gelang hitam di tangannya.
ERIL
Bella tersentak tertegun.
BELLA
(gugup)
ERIL
Bella diam membisu menatap Eril tak percaya.
ERIL
Bella masih agak tertegun. Kemudian perlahan menerima catatan dan gelang itu.
Eril tersenyum.
ERIL
Bella masih membisu, memperhatikan Eril menggelangkan gelang hitam itu.
ERIL
CUT TO:
30. INT. KAMAR BELLA — MALAM
Bella membaring telentangkan tubuhnya di kasur dengan senang. Mengangkat tangan, memperhatikan gelang dari Eril dipergelangannya.
INSERT:
Membaca tulisan di gelang itu: Kamu pasti bisa, jangan pernah menyerah.
Ia ambil catatan Eril di meja samping kasur, dan telengkup membuka catatan itu dengan riang.
Bella
(penasaran)
INSERT:
Tulisan Eril: Eril (O.S.) Kasih baru, belakang bangku. Seseorang yang mungkin akan kurindukan nantinya. Suara nyaringnya seperti kicauan burung kenari dipagi hari. Pertama kali melihatnya membuatku penasaran. Tatapan kedua membuatku tertarik. Tatapan ketiga membuatku suka. Hingga tatapan keempat kurasa cinta akannya.
BELLA
(penasaran)
Ia tercengang dan menggulingkan tubuhnya telentang. Tersenyum malu menutupi wajahnya kegirangan.
CUT TO:
31. EXT. PERJALANAN PULANG — MALAM
Eril mengendarai motor dengan tersenyum bahagia menatap mesra ke depan.
32. INT. SEKOLAH - SIANG - MONTAGE
- FLASHBACK. Eril memasuki sekolah pertama kali, malas-malasan. Menyadari beberapa orang yang dilewatinya memandanginya. Eril menunduk kesal.
- FLASHBACK. Eril memasuki kelas memperkenalkan diri. Dan hanya menatap ke arah Bella yang sibuk menulis.
- FLASHBACK. Dengan sok cuek, Eril mencuri-curi pandang memperhatikan Bella yang sedang presentasi.
END MONTAGE
Eril mengendarai motor dengan tersenyum mesra sangat lebar.
ERIL (V.O.)
(tersenyum bahagia)
Jalanan lengang, Eril menarik napas dalam-dalam.
ERIL
FX: SUARA KLAKSON MOBIL DARI BELAKANG Eril.
Eril tidak bisa menghindar hingga akhirnya tertabrak dari belakang.
BEGIN MONTAGE - VARIOUS LOCATION
- Jalanan - Eril terbaring di atas aspal dengan tidak sadar, dan darah mulai mengalir ke aspal dari kepalanya.
- Lorong Rumah Sakit - Para perawat berlari mendorong ranjang yang terbaring Eril tidak sadar menuju IGD. Kepala dan wajah Eril berkucuran darah.
- Rumah sakit, IGD - Dokter dan perawat sangat sibuk dan cepat menangani Eril yang kritis di IGD.
FX: BUNYI ALAT PENDETEKSI JANTUNG YANG LEMAH.
DISSOLVE TO: