Bagian terakhir
(menunjukkan kenangan Ratan dan Kayla ketika berpacaran, baik yang sedih ataupun yang senang, tanpa suara)
V.O Kayla
“aku beruntung Tan, mengenalmu, dan diberi Tuhan kesempatan untuk bisa memilikimu. Hanya prakata memang. Bukan milikku sepenuhnya. Kamu yang ketika ku kenal sangat memperhatikanku, kamu yang sangat mencintai aku lewat perlakuanmu. Lalu hubungan yang dikatakan komitmen itu aku dan kamu jalani bersama, sampai akhirnya, kita merasa sangat takut untuk kehilangan. Caraku untuk mengatasi hal itu ternyata salah, aku yang terlalu mengekangmu, aku yang terlalu memintamu ini itu. Tapi kenapa Tan? Aku menyadari kesalahan itu ketika aku sudah tidak memilikimu. Satu pertanyaan yang masih belum terjawab. Apa benar kamu mencintaiku? Lalu mengapa caramu lain dari oranglain? Mengapa pertanggung jawabanmu pada rasa ini berbeda dengan orang lainnya? Tak usah banyak ku ceritakan, pada intinya, aku bahagia bisa mengenalmu sejauh itu, dan aku bahagia, bisa memilikimu meskipun sesingkat itu, aku Kayla Davrendra Khasasti Rastyodjo pamit undur diri dari cerita ini”
V.O Ratan
“aku juga berterima kasih Kay, atas waktu enam bulan mengenalmu, dua tahun memilikimu, dan dua tahun lagi untuk melupakan kamu. Pada awalnya memang begitulah cinta Kay, semua pasti akan dirasakan indah, bahkan jiwa raga semua dipertaruhkan. Tapi, akupun memiliki duniaku yang lain, yang tanpa perlu kamu masuk ke dalamnya. Aku punya pertemanan, dan aku tahu bagaimana aku harus bersikap di dalamnya. Aku beruntung memiliki seorang kekasih cerewet seperti kamu, aku sangat beruntung. Tapi, yuk, sama belajar dari kesalahan, cerewet itu harus ada pada tempatnya, dan pasti akan sangat aku hargai keberadaannya. Aku mencintai kamu sungguh-sungguh, dan mungkin benar, aku sudah memilikimu sebagai rumah, tapi aku masih terus mencari dimana dan siapa rumahku. Kau harusnya berhak membenciku, harusnya kau yang lebih dulu melupakan kita. Tapi ternyata, ketulusan kamu, membuat kamu bertahan sejauh ini, untuk kedepannya, berlari lagi yaa, buka hati perlahan, kamu berhak mendapatkan kebahagiaan, kamu jaga diri baik-baik, cacing di perut jangan lupa di kasih makan, maafin aku yaa, aku tahu aku bukan yang terbaik bahkan sampai aku pergipun, aku Ratan Syailendra Athar Sudjadi pamit dari kisah ini”
V.O Kayla dan Ratan
“perkara mencintai, kita tidak tahu kepada siapa akan bertuan, tapi ketika menemukan, jaga dan simpan baik-baik, perkara rumah, kamu sendirilah yang menciptakan. Ketika datang, beritahu tuanmu, kamu mau kopi atau hati, kamu benar sungguh atau hanya singgah? Atau kau sungguh tak singgah pada satu rumah”
END