1. Ext. halaman rumah Kayla. Malam hari.
Cast : Kayla, Ratan, Yuyut
(Ratan membukakan pintu untuk Kayla)
Ratan
“silakan tuan putri”
(mempersilakan Kayla keluar kemudian Kayla keluar)
Kayla
“makasih Tan, mau mampir dulu nggak?”
(menunjuk ke arah rumah)
Ratan
“Bunda ada?”
Kayla
“enggak ada, tadi dia bilang dia ada urusan ke rumah om ku malam ini, paling Cuma ada Yuyut sama Demas”
Ratan
“nggak usah deh Kay, nggak enak nggak ada bunda. Titip salam saja buat Demas sama mbak Yuyut”
Kayla
“yaudah, mau langsung pulang berarti?”
Ratan
“aku masih ingin sama kamu Kay. Masih kangen aku”
Kayla
“yaudah terserah kamu, mau duduk di kursi itu?”
(menunjuk ke arah kursi di taman)
Ratan
“nggak usah Kay, takut nyaman ntar malah kemalaman”
Kayla
“lah terus?”
Ratan
“yaudah sana masuk istirahat”
Kayla
“kamu?”
Ratan
“kalau kamu masuk aku pulang”
(tiba-tiba Yuyut keluar)
Yuyut
“non Kayla, bunda telepon”
Kayla
“ada apa mbak?”
(melihat bergantian Yuyut dan Ratan)
Ratan
“sudah kamu masuk saja, aku pulang”
Kayla
“yaudah aku masuk dulu yaa”
Ratan
“byebye Kay?”
(melambaikan tangan)
Kayla
“bye Tan, hati-hati kalau pulang”
(masuk ke rumah sambil melambaikan tangan)
Yuyut
“mari Mas”
(menutup pintu dan masuk)
Ratan
“iyaa mbak”
(masuk ke dalam mobil kemudian pergi)
2. Int. Kamar Kayla, rumah Om Ardi. Malam hari.
Cast : Kayla, Yuyut, Bunda
(Kayla masuk ke kamar lalu mengecas ponselnya)
Kayla
“telepon apa mbak Bunda tadi?”
Yuyut
“aduh, belum sempet ngomong Non Bunda, Cuma bilang kalau Kayla sudah pulang suruh telepon Bunda”
Kayla
“boleh pinjem handphone nggak mbak?”
Yuyut
“ini non”
(menyerahkan handphonenya)
Kayla
“mbak Yuyut kalau mau keluar nggak papa, nanti saya anterin Handphonenya”
Yuyut
“iyaa non, kalau nggak nanti panggil saja Yuyut biar saya kesini”
(meninggalkan kamar Kayla)
Dalam panggilan
Kayla : assalamualaikum Bunda?
Bunda : waalaikumsalam kak, sudah pulang?
Kayla : sudah Bun, maaf yaa, tadi handphonenya lowbat, terus baru pulang
Bunda : iya nggak papa, sudah di rumah kan sekarang?
Kayla : sudah bun, ada apa kok katanya mbak Yuyut bunda nyariin Kayla
Bunda : enggak bunda Cuma ngabarin saja kalau bunda nggak bisa pulang malam ini, banyak banget yang harus diurus, temenin Demas ya
Kayla : oh iya Bun
Bunda : begitu saja yaa Kay, bunda lanjut lagi
Kayla : iyaa bun, assalamualaikum
Bunda : waalaikumsalam
Kayla
“hemmm, apa semua orangtua sibuk dengan pekerjaannya? Istri? Juga harus kerja?”
(keluar kamar dan memberikan handphone Yuyut)
3. Int. Rumah Kayla, rumah Cencen. Pagi hari.
Cast : Kayla, Demas, Cencen
(Kayla sedang menemani Demas belajar di ruang tengah, kemudian teringat Cencen)
Kayla
“ohh iya kemarin kan Cencen mau ngomong sesuatu, gua hubungin saja kalik ya”
(mengambil ponselnya)
Demas
“kak bisa tolong ambilin snack”
(tertawa)
Kayla
“bentar”
(berjalan ke kulkas dan masih berusaha menelepon Cencen)
Kayla
“ini snacknya, cepetan kerjaiinya”
(memberikan snack)
Kayla
“ihh kemana sih Cencen, kok nggak bisa dihubungin, bisa sih Cuma nggak diangkat”
Demas
“kenapa kak? Kak Cencen kenapa?”
Kayla
“sudah cepet selesain dulu, nanti kakak mau pergi”
(Meletakkan ponsel kemudian mengajari Demas belajar)
CUT TO
Cencen
“males banget gua di rumah ini terus-terusan”
(memberesi pakaian dan dimasukkan ke tas)
Cencen
“ini juga ngapain Kayla ngubungin gua, masih peduli sama gua? Kemarin lu kemana, gua butuh lu, malah lu sama Ratan, lu tu siapa gua sih Kay? Lu nggak peduli sama gua? Gua yang selalu nemenin lu pas lu susah, sekarang? Nggak ada sama sekali lu buat gua”
(melihat log panggilan Kayla)
Cencen
“gua harus kemana sekarang?”
(marah teriak)
4. Ext. halaman rumah Ratan. Sore hari.
Cast : Ratan, Reyman, Fahri
(Ratan, Reyman, dan Fahri sedang mencuci motor di halaman, kemudian Fahri duduk di kursi disusul Ratan)
Fahri
“lu sudah di chat sama Rachel?”
(berbisik)
Ratan
“siapa Rachel?”
Fahri
“itu anak kampus sebelah, yang sering jadi model acara motor”
Ratan
“engga, belum, kenapa memang?”
Fahri
“kemarin waktu gua post foto sama lu, dia komen minta nomor lu”
Ratan
“yang mana sih orangnya?”
(Fahri mengambil ponsel dan mencari foto Rachel)
Fahri
“ini loo Tan, gila yaa lu ngga tahu”
Ratan
“wahh, masuk ini, lu kasih kan nomor gua?”
Fahri
“sebagai teman yang baik, ya gua kasih lah”
(Reyman menyusul mereka duduk)
Reyman
“Abang gua bener-bener ya, gua nggak habis pikir, baru saja ditinggal sama cewek yang pdkt sama dia, eh sudah dapet lagi saja”
Fahri
“mana ceweknya cantik-cantik lagi”
Ratan
“Lagi bagus rejekinya, hahaha. Sudahlah, mau mandi aku”
(meninggalkan Reyman dan Fahri)
5. Int. Mobil Kayla. Sore hari.
Cast : Kayla, Bunda
(Kayla di dalam perjalanan menuju rumah Cencen, kemudian Bunda meneleponnya)
Dalam panggilan
Bunda : hallo kak?
Kayla : hallo Bun, ada apa?
Bunda : kamu dimana kak?
Kayla : di jalan Bun, mau ke rumah Cencen
Bunda : haduh bunda belum bisa pulang juga, Demas sama siapa di rumah?
Kayla : sama mbak Yuyut lah, siapa lagi. Sudah ya bun, Kayla nyetir, Assalamualaikum
Bunda : yaudah hati-hati Waalaikumsalam
Kayla
“Cencen kenapa sih, kemarin katanya mau ketemu, sekarang di telepon nggak bisa, bener-bener bikin khawatir yaa dia itu”
(melihat ke kontak Cenen)
(Kayla melihat ke arah warung makan nasi padang)
Kayla
“gua beliin Nenda makanan kalik ya, dia kan suka nasi padang”
(mengarahkan mobilnya ke warung nasi padang)
6. Int. Rumah Ratan. Sore hari.
Cast : Ratan, Reyman, Kayla, Nenda
(Kayla sampai di rumah Ratan, kemudian berjalan ke arah pintu masuk)
Kayla
“Assalamualaikum”
(mengetuk pintu)
Ratan
“Waalaikumsalam, Kayla?”
(membukakan pintu)
Kayla
“Nenda ada?”
Ratan
“Itu lagi di dalam sama Rey, masuk saja”
(Masuk ke rumah diikuti Kayla)
Kayla
“Nendaaa!!!”
(memeluk Nenda)
Nenda
“Kayla, sama siapa kamu tadi?”
Kayla
“sendiri Nda, kebetulan lewat terus ngeliat nasi padang keinget Nenda”
(menunjukkan nasi padang)
Nenda
“waah, makasih Kaylaa, Nenda juga belum makan ini, pasti enak”
(menerima nasi padang)
Reyman
“yang dibeliin Cuma Nenda?”
Kayla
“enggak kok buat Ratan juga ada”
Reyman
“aku Reyman bukan Ratan!”
Ratan
“nggak fokus itu dia hahaha”
Kayla
“ehh iyaa maksudnya buat Reyman sama Ratan juga ada”
Nenda
“kamu mau kemana memang Kay?”
Kayla
“mau ke rumah Cencen Nda”
Nenda
“biar dianterin sama Ratan saja”
(memegang tangan Ratan)
V.O Ratan
“kalau aku nganterin Kayla, aku nggak jadi video call sama Rachel dong”
V.O Kayla
“aduh Nenda bisa saja deh, kira-kira Ratan mau nggak ya”
(melihat ke arah Ratan)
Ratan
“maaf Kay, kayaknya aku nggak bisa deh, soalnya sudah janji sama Fahri mau pergi”
V.O Kayla
“benar kan dia pasti nggak mau, ahh Kayl kebiasaan deh, berharap sama orang yang nggak jelas”
(tersenyum)
Kayla
“iyaa nggak papa Tan, kan memang tadi niat aku kesini mau nganterin nasi Nenda, Cuma mampir”
Nenda
“ aduh maapin Ratan yaa Kay”
Ratan
“nggak begitu Nda, kalau Ratan nggak ada janji sama Fahri sebelumnya juga bakalan Ratan anterin kok”
Kayla
“yaudah, Kayla pamit yaa Nda, Tan, Rey”
(berdiri)
Ratan
“hati-hati Kay”
(Kayla tersenyum)
Nenda
“yuk Nenda anterin ke depan”
(mengantar Kayla)
Reyman
“Memang lu apa janji apa sama Fahri?”
Ratan
“stt jangan keras-keras”
(berbisik, kemudian Kayla mendengar)
Kayla
“sudah Nda, sampai sini saja, Kayla pamit ya, Assalamualaikum”
(mencium tangan kemudian pergi)
7. Ext. Halaman rumah Cencen. Petang.
Cast : Kayla, Bapak, Ibu
(Kayla sampai di halaman rumah Cencen, melihat Bapak dan Ibu Cencen di luar rumah sedang beradu mulut)
Kayla
“Misi Pak, Buk, Assalamualaikum”
(mendekati Bapak dan Ibu)
Bapak
“Waalaikumsalam, ada apa nak?”
Ibu
“Waalaikumsalam, Kayla Cencen mana?”
Kayla
“Loh, maaf buk, Kayla nggak sama Cencen, malah ini Kayla mau cari Cencen”
Bapak
“lah memang Cencen kemana?”
(membentak Ibu)
ibu
“ibu nggak tahu lah, kan katanya ke rumah Kayla”
(menjawab dengan nada tinggi hingga Kayla kaget)
Kayla
“Maaf pak buk, kalau begitu saya permisi dulu, saya mau lanjut cari Cencen”
(mengangguk)
Bapak
“iya cari sampai ketemu yaa Kay”
Ibu
“memang dasar anak kurang ajar, ada masalah bukannya bantu di rumah malah pergi nggak tahu kemana”
Kayla
“yasudah saya permisi pak buk, Assalamualaikum”
Meninggalkan mereka dan masuk ke mobil)
8. Int. Cafe Djo. Malam hari.
Cast : Cencen, Danendra
(Cencen dan Danendra saling memakan pesanan mereka)
Cencen
“makasih yaa Dan, sudah mau nemenin gua disini’
Danendra
“iyaa sama-sama”
Cencen
“kira-kira aku harus kemana habis ini?”
Danendra
“pulang lah, jangan kabur-kaburan begitu”
Cencen
“tapi kamu tahu kan? Aku itu males sama bapak ibuk yang terus-terusan bertengkar, aku tu capek, bener-bener capek”
Danendra
“lah terus kamu mau kemana kalau nggak pulang? Mau nginep dimana? Kamu cewek lo Cen”
Cencen
“ahh si Kayla juga nggak ada lagi”
Danendra
“iyaa itu, Kayla kan ada”
Cencen
“nggak ada, dia nggak ada buat aku”
(menghentikan makannya)
Danendra
“kemana?”
Cencen
“dia ngurusin mantannya yang sudah ninggalin dia bertahun-tahun”
(sinis)
Danendra
“Ratan?”
Cencen
“yaa siapa lagi kalau bukan Ratan, memang bener-bener si Kayla itu, bodo banget”
Danendra
“yaudah bagaimana kamu sekarang mau kemana?”
Cencen
“ahh ya terpaksa aku pulang”
Danendra
“jangan begitu. Nanti kalau sudah di rumah aku temenin kok biar nggak kerasa sepinya”
(Cencen tersenyum)
9. Int. Kamar Kayla. Malam hari.
Cast : Kayla, Danendra
(Kayla melempar tas dan ponselnya)
Kayla
“ahhh! Semua menyebalkan hari ini!. Nggak rumah, nggak Ratan, nggak Cencen, hihhh!! Kenapa sih mau seneng saja susah banget, bisa seneng Cuma sebentar. Sebel banget deh”
(Kayla menuju ke kamar mandi dan mandi)
Kayla
“udahlah gua mau tidur, nggak mau mikirin masalah-masalah itu, gua capekk”
(menyiapkan untuk tidur kemudian mematikan lampu, lalu ada pesan masuk)
Isi pesan
“Kay, ini Danendra. Tadi gua seharian nemenin Cencen. Dia nggak papa kok sekarang. Cuma memang tadi ada masalah sama keluarganya, terus katanya mau ketemu sama lu, lu ny masih sibuk ngurusin Ratan, dia sudah tenang, sekarang sudah gua anter pulang”
Kayla
“apa? Jadi Cencen pergi gara-gara tadi ibu sama bapaknya berantem, gila jahat banget gua, gua harus bagaimana dong”
(duduk)
(ponsel Kayla berbunyi lagi)
Isi pesan :
“kalau lu mau lu besuk boleh dateng ke Cafe Djo, besuk gua mau ketemu sama dia lagi disana, kalau memang lu mau nemuin dia, gua bakal dateng setelah lu”
kayla
“apa gua dateng saja ya. Kasian banget Cencen”
(setelah membalas Danendra Kayla keluar kamar)
Kayla
“sudah pada tidur lagi”
(mengambil minuman di kulkas kemudian kembali ke kamar)
Kayla
“itu kan, Ratan juga nggak ada ngehubungin gua, memang bener-bener dia itu nggak butuh gua dia itu Cuma dateng pas dia ada maunya”
10. Ext. Rumah Ratan. Malam hari.
Cast : Ratan, Fahri, Rachel
(Rachel datang dengan mengendarai motor sport)
Rachel
“Haii Fahri!!”
(bersalaman dengan Fahri)
Fahri
“heii, kok malem banget kesininya”
Rachel
“tadi ada pemotretan dulu di jalan Permata, terus sekarang baru selesai”
(duduk di dekat Fahri)
Fahri
“eh bentar, gua panggilin Ratan dulu”
(berdiri kemudian di tahan tangannya)
Ratan
“jangan lama-lama yaa, aku takut”
(memandang)
Fahri
“okee, tunggu bentar ya”
(masuk ke rumah kemudian selang beberapa saat keluar bersama Ratan)
Ratan
“hai? Sudah lama?”
(duduk di dekat Rachel)
Rachel
“yaah, belum sih, baru saja kok”
Ratan
“Bawa motor?”
(menunjuk motor Rachel)
Rachel
“Iyaa lah aku bawa motor”
Ratan
“yaa ampun, masa cewek cantik maalem-malem naik motor, awas lo bahaya”
Rachel
“yaa mau bagaimana lagi, kan tadi pemotretan terus pakai motor itu, yaudah sekalian saja, lagian juga nggak ada apa-apa kok”
Ratan
“aduh sudah cantik, jago naik motor, siapa sih yang punya, hahaha”
(tertawa)
V.O Fahri
“cantik banget anak ini, memang dasar Ratan itu selalu beruntung dalam hal cewek, dia selalu dapet yang cantik hmm andai saja dulu gua nggak kasih nomornya Ratan, pasti cewek ini deketnya sama gua”
(melihat Ratan dan Rachel hingga bengong)
Rachel
“ehh Fahri, lu kenapa bengong disitu, sini gabung sama kita, masa kaya anak tiri diem berdiri disitu”
(meminta Fahri untuk duduk di dekat mereka)
Ratan
“kenapa lu? Kok malah melamun, mikirin apa lu”
(menarik kaki Fahri)
Fahri
“ahh, engga kok, enak saja tiba-tiba ngalamun begitu, tenang banget rasanya”
(duduk di dekat Ratan)
Rachel
“ehh nggak boleh lo, bahaya tahu kalau sering ngalamun begitu, nggak baik, harus fokus”
(menjelaskan sambil menatap tajam Fahri)
Ratan
“sudah biarin saja, orang gila kaya dia nggak usah dipikirin”
Fahri
“kayaknya gua harus ke dalem deh, gua laper mau makan”
(berdiri)
Fahri
“Rachel mau makan?”
Rachel
“enggak Ri, makasih, tadi aku sudah makan”
(Fahri mengangguk kemudian masuk ke rumah)
Ratan
“nanti pulangnya aku saja ya yang nganterin”
Rachel
“tapi kan aku bawa motor”
(menunjuk motornya)
Ratan
“nanti biar motornya dibawa Fahri, kamu sama aku naik mobil”
Rachel
“memang Fahri mau? Terus nggak ngrepotin memang?”
Ratan
“enggak lah, santai saja”
Rachel
“yaudah kalau begitu, terserah kamu”
11. Ext/int. Halaman rumah Ratan, mobil Ratan, Jalan Raya. Malam hari.
Cast : Ratan, Rachel, Fahri
(Fahri keluar dari dalam rumah)
Ratan
“sudah makannya?”
Fahri
“sudah, kenapa?”
(duduk di dekat Ratan)
Ratan
“Kita anterin Rachel pulang, lu bawa motornya, gua sama dia naik mobil, mau kan?”
Rachel
“kalau nggak juga nggak papa kok Ri, Tan”
Fahri
“apaan sih, nggak papa lah, gua mau kok”
(menatap Rachel)
Ratan
“itu kan, dia pasti mau”
Rachel
“kalau begitu yuk, gua mau balik sekarang”
(berdiri kemudian diikuti oleh Ratan dan Fahri)
Ratan
“bentar gua ambil kunci mobil dulu”
(masuk ke dalam rumah)
Rachel
“iyaa Tan”
(mendektai Fahri setelah Ratan masuk)
Rachel
“ini kuncinya”
Fahri
“okee, biar gua yang bawa”
Rachel
“kamu ganteng banget”
Fahri
“hah bagaimana?”
Rachel
“gant...”
(tiba-tiba Ratan datang)
Ratan
“Yuk”
(menggandeng Rachel ke mobil)
Ratan
“hati-hati Ri”
Rachel
“hati-hati”
(melambaikan tangan dan menoleh ke arah Fahri)
Fahri
“kalian duluan saja nanti gua susul di belakang”
(menaiki motor Rachel kemudian Rachel dan Ratan memasuki mobil dan meninggalkan rumah Ratan)