Sinful Appetite
1. Cita Rasa Penuh Dosa

1. INT. RUMAH KENAN - RUANG TENGAH - MALAM

CAST : KENAN

KENAN bermain game di ponselnya sambil berbaring di atas sofa. Dengan mengenakan earphone, ia berkomunikasi dengan teman bermainnya.

KENAN

Ayo Yan, itu tinggal satu doang musuhnya. Belakang pintu!

CUT TO:

2. INT. RUMAH RYAN - KAMAR RYAN - CONTINUOUS

CAST : RYAN

RYAN

Mana anjir, lincah banget dia. Lah... Nin, kok lu mati!?

CUT TO:

3. INT. RUMAH ANIN - KAMAR ANIN - CONTINUOUS

CAST : ANIN

ANIN

Ya sorry kalo beban... Have fun aja lah yang penting.

CUT TO:

4. INT. RUMAH KENAN - RUANG TENGAH - CONTINUOUS

CAST : KENAN, MAMA KENAN

RYAN (O.S.)

(suara dari earphone KENAN)
Have fun have fun pala kau. Emang dasar cewek...

KENAN

Yan... Lu juga udah mati...

MAMA KENAN berjalan melewati KENAN, hendak mengambil minum.

MAMA KENAN

Belajar, Naan... Udah malem.

KENAN

(belum menghiraukan Mamanya)
Yaaahh... Sorry guys, gagal chicken dinner.

MAMA KENAN

Chickan-chicken... Chicken nugget noh di meja. Makan dulu sana! Terus belajar.

KENAN

Iya, Ma. Ini juga udah kelar kok game-nya. Lagian Kenan juga udah makan tadi. 
(sambil beranjak dari sofa)

MAMA KENAN

Udah kelas 3 lho. Bentar lagi kuliah.

KENAN berjalan menuju kamarnya.

KENAN

Yah, Ma... Malah diingetin. Kenan tuh gelisah kalo keinget soal kuliah. Kudu belajar lagi materi dari kelas 1.

MAMA KENAN

Ya bagus dong kalo keinget. Sana buru, belajar!

KENAN yang tengah berjalan menuju kamarnya, berhenti sejenak dan menoleh ke belakang, ke arah MAMA KENAN.

KENAN

(dengan muka sebal)
Iya ini Kenan ke kamar kan mau belaajaar~ 
(intonasi meliuk)

MAMA KENAN hanya tersenyum ke arah KENAN sambil mengacungkan jempol.


5. INT. RUMAH KENAN - KAMAR KENAN - MALAM

CAST : KENAN, KUCING KENAN

KENAN duduk di meja belajarnya. Ia tampak tidak termotivasi untuk belajar, dan sesekali memandangi ponsel di sebelah buku yang ia baca.

KENAN mengambil ponselnya.

KENAN

(dengan nada lelah)
 Hmmmhh...

KENAN (V.O.)

Namaku Kenan. Di umur segini, nggak sedikit dari teman-temanku yang udah mulai merencanakan masa depan. 

BEGIN QUICK FLASHBACK:

--KENAN dan 3 teman lainnya saling bercerita.

KENAN (V.O.)

Meskipun beberapa ada juga yang masih bingung pengen kerja jadi apa, at least mereka udah nentuin jurusan kuliah yang mereka suka.

--FOKUS KE KENAN

KENAN (V.O.)

Aku? Cuma pendengar cerita mereka.

BACK TO SCENE

KENAN (V.O.)

Nggak ada hal yang benar-benar pengen aku lakukan di dunia ini.

KENAN mengenakan earphone dan mulai menonton video dari ponselnya di meja belajar.

KENAN (V.O.)

Keseharianku ya, gini-gini aja. Aku suka nonton film... Dengerin musik... Main game...

Tiba-tiba KUCING KENAN naik ke atas meja belajarnya.

KENAN (V.O.)(CONT'D)

Ngelus-elus kucing...
(mengambil pensil dan menggosok-gosokkan ke meja)
Main sama kucing...

KENAN beranjak dari meja belajar, dan mulai berbaring di kasurnya sambil tetap menatap ponselnya.

KENAN (V.O.)(CONT'D)

Nontonin video kucing...

KENAN meletakkan ponselnya dengan kasar ke atas kasurnya.

KENAN

(dengan nada bosan dan malas)
Hmmhhh...

KENAN (V.O.)

(sambil melamun ke langit-langit)
Seru kali ya kalau punya alasan kuat buat semangat belajar. Tapi, cita-citaku... Apa ya?

Situasi menjadi hening beberapa saat.

KUCING KENAN tiba-tiba melompat ke atas kasur, menindihi perut KENAN.

KENAN

(mengumpat dengan kagetnya)
BABI!

KUCING KENAN

Meow...
(memandangi KENAN)


6. INT. SEKOLAH - RUANG KELAS LANTAI 2 - PAGI HARI BERIKUTNYA

CAST : KENAN, BU NAIMAH, RYAN, MICHELLE, TEMAN-TEMAN SEKELAS

Pelajaran Bahasa Indonesia baru saja berlangsung. BU NAIMAH yang mengajar mata pelajaran tersebut.

Suasana masih hening, belum sepatah kata pun keluar dari BU NAIMAH.

BU NAIMAH

"Apa manfaat yang ingin kamu bagikan kepada orang-orang di sekitarmu?"

Murid-murid memandang satu sama lain karena bingung dengan kata-kata BU NAIMAH yang tiba-tiba keluar tanpa konteks.

BU NAIMAH

Itu tema untuk essay hari ini. Kerjakan dalam waktu 30 menit. Ingat, ejaan harus benar, karena itu penilaian ibu yang paling utama untuk essay kali ini.

Semua murid mengeluarkan selembar kertas.

BU NAIMAH

Supaya nggak bosan, nanti ibu pilih tiga orang secara acak buat bacain di depan, ya.

KENAN terlihat gelisah dan kebingungan.

KENAN (V.O.)

Sial. Baru juga mikirin ini tadi malem. Boro-boro ngomongin manfaat untuk orang-orang di sekitar. Hal-hal kesukaanku aja nggak ada faedahnya semua.

KENAN tampak tidak fokus dengan pekerjaannya sendiri, dan bergerak-gerak kebingungan karena tidak tahu apa yang ingin dia tulis. Ekspresinya sedih namun kocak.

Kenan melirik pekerjaan teman bangku sebelahnya, yaitu RYAN.

RYAN

Anjir, Nan, hina banget lu, essay beginian aja nyontek!

KENAN

Gua bingung, Yan...

RYAN

Ini mah tugas for fun doang, ngarang aja udah. Ngarang pengen jadi dokter kek, atau presiden kek, yang penting bermanfaat.

KENAN

(sedikit memelas)
Gua ga mau jadi dokter, Yan... apalagi presiden...

RYAN

Ya kan ngaaraang~
(intonasi meliuk)

KENAN

Ntar jadi do'a, Yan... Kan susah ntar kalau beneran jadi presiden.

RYAN

Yakin bener nih bocah. Kaga bakal lu jadi presiden.

KENAN

Kok lu doain jelek sih, Yan...

RYAN

Yaudah, Amin! Amin lu jadi presiden!

KENAN

(ekspresi kecewa)
Ck...
(kembali melihat kertas essaynya)

30 MENIT BERLALU

BU NAIMAH

Yak, langsung kumpulkan ke depan!


Teman-teman sekelas maju ke meja guru untuk mengumpulkan essay, kecuali 6 orang termasuk KENAN.

BU NAIMAH

Karena cukup banyak yang belum selesai, saya beri tambahan waktu sepuluh menit.

KENAN (V.O.)

Ah... Lega sih. Tapi tetep aja bingung mau nulis apaan.

BU NAIMAH

(sambil melihat-lihat kertas essay murid-murid)
Michelle Kirania, maju nak!

MICHELLE berdiri dari tempat duduknya.

MICHELLE maju, berdiri di depan teman-teman sembari memegang kertas essay-nya yang baru saja diberikan kembali oleh Bu Naimah.

MICHELLE memulainya dengan senyuman, lalu membacanya.


BEGIN FLASHBACK:

7. EXT. RUMAH MICHELLE DI PEDESAAN - TERAS - SIANG

CAST : MICHELLE (O.S.), MICHELLE KECIL, MAMA MICHELLE, PAPA MICHELLE

MICHELLE (O.S.)

Ketika saya masih TK, saya tinggal di pedesaan.

MICHELLE KECIL menangis sambil berlari pulang menuju teras rumah.

Di teras terdapat MAMA MICHELLE dan PAPA MICHELLE.

MICHELLE (O.S.)

Dulu, saya adalah gadis yang sangat cengeng. Ketika saya menangis, hanya waktu yang bisa menghentikan saya.

MICHELLE KECIL

(menangis)
HUAAAAA!!!

PAPA MICHELLE

Tunggu aja sampai dia capek.

MICHELLE (O.S.)

(menyambung kalimat PAPA MICHELLE sebelumnya)
...Begitu kata ayah saya.
Suatu hari, pernah saya menangis. Lalu ibu memasakkan saya makanan yang belum pernah saya makan sebelumnya.


8. INT. RUMAH MICHELLE DI PEDESAAN - MEJA MAKAN - SIANG

CAST : MICHELLE (O.S.), MICHELLE KECIL, MAMA MICHELLE, PAPA MICHELLE

MICHELLE makan bersama mama dan papanya. Walau sambil menangis, MICHELLE tampak menikmati masakan mamanya.

MAMA MICHELLE

Kalau di sini, susah ini nyarinya.

MICHELLE (O.S.)

Gigitan pertama, saya berandai-andai, makanan apa ini? Mengapa lezat sekali? Namun rasa senang itu masih bercampur dengan tangisan saya.

MAMA MICHELLE

Kalau masih nangis, nggak usah makan!

MICHELLE (O.S.)

Pada saat itulah saya akhirnya berusaha keras untuk menahan tangisan. Tersedu-sedu, terceguk-ceguk, hingga saya tutup mata rapat-rapat agar tidak menangis, sambil berteriak...

MICHELLE KECIL

MAMA, AKU MAU MAKAN!

MICHELLE (O.S.)

Akhirnya ibu memberi suapan-suapan berikutnya, yang mengubah tangisan saya menjadi senyum, bahkan tawa.

MAMA MICHELLE

Hahaha, gitu dong! Makan itu dinikmati!

MICHELLE KECIL

Ma, ini makanan apa? Michelle suka banget.

MAMA MICHELLE

Ini Babi Kecap. Syukur deh kalo adek suka. Soalnya beli dagingnya jauh!

MICHELLE (O.S.)

Sejak itulah, ibu senantiasa memasakkan saya babi kecap ketika saya sedang bersedih.

END FLASHBACK


9. INT. SEKOLAH - RUANG KELAS LANTAI 2 - PAGI

CAST : KENAN, BU NAIMAH, MICHELLE, TEMAN-TEMAN SEKELAS

Cerita MICHELLE masih berlanjut dengan memperlihatkan MICHELLE sebagai pencerita.

MICHELLE mulai terlihat semakin bersemangat di bagian cerita berikutnya.

MICHELLE

Ketika SD, setiap kali saya berangkat sekolah, ibu sering membawakan saya bekal babi kecap.
Dan di sekolah itu...

Seketika BU NAIMAH menyela cerita MICHELLE.

BU NAIMAH

(dengan tersenyum)
Michelle, sudah ya.

MICHELLE

Ada apa, Bu?

BU NAIMAH

Bukan apa-apa. Kan nggak semua teman kamu makan babi. Hargai teman-teman kamu, ya?
(tersenyum)
Takutnya nanti pada kepengen... Ibu sekadar mengingatkan aja.

MICHELLE

Tapi, Bu, kan saya belum selesai. Masih belum di bagian tetang hal yang ingin saya bagikan.

BU NAIMAH

Sudah, nggak apa-apa. Kita lanjut saja, keburu bel istirahat.
(melihat-lihat kertas essay)
Lanjut, umm, Farhan, maju!

MICHELLE berjalan kembali ke tempat duduknya dengan murung.

KENAN diam-diam memperhatikan MICHELLE yang sedang berjalan menuju tempat duduknya.

Pandangan KENAN tampak serius dengan sedikit rasa geram.

Waktu terasa begitu lambat ketika KENAN memperhatikan MICHELLE berjalan dengan sedihnya.

KENAN mulai tersenyum dengan wajah penuh keyakinan.

KENAN kembali melihat kertas essaynya.

KENAN (V.O.)

Cuma tinggal 5 menit... Tapi...
(tersenyum)
Kayaknya aku udah tahu apa yang harus aku tulis.

KENAN menulis essaynya dengan cepat dan menggebu-gebu, hingga akhirnya ia berhasil menyelesaikannya.

KANAN mengumpulkan essay-nya ke BU NAIMAH. Wajahnya terlihat sangat puas.

Selang beberapa lama, BEL ISTIRAHAT PERTAMA BERBUNYI.

Murid-murid bergegas keluar kelas untuk beristirahat.

KENAN tetap duduk di tempatnya.

Di kelas yang mulai sepi, KENAN iseng-iseng menggambar MICHELLE di buku tulisnya, sambil memandangi MICHELLE, yang tempat duduknya berada lebih depan daripada tempat duduk KENAN.

Dua teman MICHELLE menghampiri MICHELLE untuk mengajaknya ke kantin.

TEMAN MICHELLE #1

Michelle, ke kantin yuk!

MICHELLE

Oh, kalian duluan aja, hehe.

TEMAN MICHELLE #2

Oke Chelle, duluan ya!

Setelah teman-teman MICHELLE keluar dari kelas, KENAN memperhatikan MICHELLE yang mengeluarkan bekal makanan dari dalam tasnya.

KENAN kembali melihat bukunya, dan melanjutkan menggambar.

Ketika KENAN kembali melihat ke arah MICHELLE, MICHELLE sudah tidak berada di dalam kelas.

BEBERAPA SAAT KEMUDIAN

KENAN tidak sengaja melihat ke arah jendela.

Dari kelasnya di lantai 2, ia mendapati MICHELLE sedang memakan bekalnya sendirian di taman lantai bawah yang sepi, di dekat kelasnya.

KENAN berpindah duduk ke bangku di dekat jendela untuk melihat MICHELLE dengan lebih jelas.

KENAN

Ngapain tuh anak, menyendiri kayak nggak punya temen aja.

KENAN terus memperhatikan MICHELLE dalam waktu cukup lama.

Tiba-tiba MICHELLE melihat ke arah KENAN dari kejauhan.

KENAN

(terkejut)
Eh!?

MICHELLE mengernyitkan dahi sambil tetap menatap KENAN, memastikan bahwa KENAN sedang memperhatikannya.

KENAN tetap memperhatikan MICHELLE, lalu melambaikan tangan.

MICHELLE mengunyah makanannya dengan ekspresi merem melek. Kepalanya menari-nari kecil, sok-sok menikmati untuk mengiming-iming KENAN.

KENAN

(menggelengkan kepala)
Nggak jelas nih anak.

Sambil memegang bekalnya, MICHELLE menjulurkan kedua tangannya seolah menawarkan makanannya pada KENAN.

KENAN membalas dengan menengadahkan tangan seolah menerima tawarannya.

Tetapi MICHELLE justru membalasnya dengan menarik kembali bekalnya, sambil menjulurkan lidah ke arah KENAN, dan melanjutkan kunyahannya dengan ekspresi kenikmatan.

KENAN

Sialan, ngeselin juga.

Situasi hening sejenak. MICHELLE kembali fokus untuk makan. KENAN mulai memperhatikan bekal yang dibawa MICHELLE.

KENAN

(mata terbuka lebar)
Jangan-jangan...

KENAN melambai-lambaikan tangan, seolah memanggil MICHELLE.

MICHELLE melihat ke arah KENAN lagi.

Karena jarak yang cukup jauh, KENAN mencoba bertanya dengan menggunakan gestur tubuh.

Kenan menunjuk-nunjuk bekal MICHELLE. Setelah itu, KENAN mendorong batang hidungnya ke atas hingga menyerupai hidung babi.

Michelle pun mengangguk.

Seketika KENAN terkejut. Wajahnya nampak penuh dengan rasa penasaran.

Dari tempat duduk, ia pun berlari kencang menuju pintu kelas.

CUT TO:

10. INT. SEKOLAH - LORONG SEKOLAH - CONTINUOUS

CAST : KENAN

Dari pintu kelas, ia berlarian di lorong sekolah, menuju tangga.

Dari tangga, ia berlari menurun, hingga menuju ke taman di tempat Michelle duduk.

CUT TO:

11. EXT. SEKOLAH - TAMAN SEKOLAH - CONTINUOUS

CAST : KENAN, MICHELLE

KENAN yang ngos-ngosan setelah berlari, berhenti sejenak hingga tenang.

KENAN berdiri di depan MICHELLE, sedangkan MICHELLE masih di tempat duduknya.

KENAN

(dengan nada sok cool)
Makan aja ngumpet.

MICHELLE

Kan nggak semuanya makan babi. Ntar pada kepengen...

KENAN tertawa ringan.

KENAN

Bu Naimah aja kali yang pengen...

Suasana hening sejenak.

KENAN

Penasaran...

MICHELLE

Penasaran? Pengen coba?

KENAN

Bukan... Penasaran sama ceritamu tadi.

MICHELLE

Oh... Baca aja nanti. Ntar juga dibaggiin lagi essay-nya sama Bu Naimah.

KENAN

Halah, kelamaan. Iya kalau dibagiin lagi.

MICHELLE

Kalau kuceritain sekarang, ntar ujung-ujungnya juga di-stop lagi.

KENAN

Nggak akan aku stop.

MICHELLE

Di-stop sama bel masuk.

KENAN

Ya lanjutin. Nggak usah masuk.

MICHELLE

Ih, hmm...
(memalingkan wajah dengan agak canggung)

Suasana menjadi hening sejenak.

MICHELLE

Ahahahah! Kepo banget, Nan. Yaudah deh.

KENAN

Itu, yang di bekalmu, babi kecap?

MICHELLE

Iya. Akhir-akhir ini, mamaku sering banget bawain babi kecap. Sejak pindah ke kota pas SMP, mama nggak bisa masak pagi-pagi. Tapi baru-baru ini mama udah nggak kerja, jadinya bisa masakin aku babi kecap tiap hari, kayak waktu aku SD.

KENAN

Dari SD udah ngumpet-ngumpet juga dong makan bekalnya?

MICHELLE

Hahah, ya nggak lah. Bocah mana ngerti toleransi beragama. 
(jeda sejenak)
Jadi gini lanjutan cerita essay-ku tadi...


BEGIN FLASHBACK:

12. EXT. TK - TAMAN BERMAIN - SIANG

CAST : MICHELLE (O.S.), MICHELLE KECIL, TEMAN MICHELLE KECIL

MICHELLE KECIL berlari menuju taman bermain sambil menenteng bekal babi kecapnya.

MICHELLE (O.S.)

Waktu kecil, babi kecap dari mama benar-benar udah jadi obatku waktu lagi sedih.

MICHELLE KECIL menari-nari kecil dengan bahagia sambil membuka bekal babi kecapnya.

MICHELLE (O.S.)

Dulu itu, aku banggaaa banget, seolah menemukan obat kesedihan untuk semua umat.

MICHELLE KECIL melihat seorang temannya yang sedang menangis karena terjatuh dari ayunan.

MICHELLE KECIL berlari menuju temannya.

MICHELLE KECIL membagikan sedikit babi kecapnya pada temannya.

MICHELLE (O.S.)

Waktu ada temenku yang sedih, aku coba untuk membagi sedikit bekal babi yang aku bawa dari rumah.

Temannya tersenyum, menikmati babi kecap tersebut dan berhenti menangis.

MICHELLE (O.S.)

Seneeeng banget rasanya, ngelihat temenku tersenyum lagi setelah makan babi yang aku bagi.

TEMAN MICHELLE KECIL

Makasih ya, Chelle! Gara-gara babimu, aku jadi lupa kalau aku lagi nangis! Hehe.


13. EXT. MICHELLE DI PEDESAAN - TERAS - MALAM

CAST : MICHELLE (O.S.), MICHELLE KECIL, MAMA MICHELLE, TEMAN MICHELLE KECIL, IBU TEMAN MICHELLE KECIL

TEMAN MICHELLE KECIL beserta ibunya mendatangi rumah MICHELLE.

Di teras, Ibunya tampak sedang protes kepada MAMA MICHELLE dengan penuh amarah.

MICHELLE (O.S.)

Tapi nggak lama setelah itu, ibunya datang ke rumahku. Teriak-teriak ke mamaku karena aku ngasih yang enggak-enggak ke anaknya.

MICHELLE hanya memandangi mereka dari balik pintu, dengan ekspresi ketakutan.

MICHELLE (O.S.)

Padahal kan, aku cuma ngasih babi.

TEMAN MICHELLE KECIL juga tampak ketakutan.

MICHELLE (O.S.)

Temanku merasa bahagia setelah makan babiku. Lalu apa salah babiku? Dan kalau itu salahku, kenapa mamaku yang kena?

MAMA MICHELLE terlihat sedih dan panik di saat yang bersamaan, dan terus menerus meminta maaf pada ibu tersebut.

MICHELLE (O.S.)

Kenapa sesulit itu?
Kenapa sulit untuk membagikan kebahagiaan, meski padahal mudah untuk dilakukan?

Dari ekspresi ketakutan, ekspresi MICHELLE KECIL perlahan berubah menjadi ekspresi sedih hingga mengeluarkan air mata.


14. EXT. RUMAH MICHELLE DI PERKOTAAN - TERAS - PAGI

CAST : MICHELLE

MICHELLE sekeluarga, kini tinggal di perkotaan.

MICHELLE yang sudah beranjak SMP, berdiri di depan teras mengenakan seragam SMP dan siap untuk berangkat sekolah.

MICHELLE (O.S.)

Seiring bertambah dewasa, aku makin banyak ketemu sama bermacam-macam orang.
Aku jadi makin paham kalau aku nggak bisa memaksakan yang kuharapkan, karena perbedaan latar belakang setiap orang.


15. INT. RUMAH MICHELLE DI PERKOTAAN - MEJA MAKAN - MALAM

CAST : MICHELLE

MICHELLE duduk sendirian di meja makan, tengah menikmati babi kecap.

MICHELLE (O.S.)

Nggak semua hal, bisa dan boleh dilakukan, sekalipun itu membawa kebaikan, atau kebahagiaan... Karena kebaikan itu relatif.

CLOSE UP KE BABI KECAP

MICHELLE (O.S.)

Tapi tetap. Kalau boleh berandai-andai... Aku pengen bisa membagikan cita rasa itu.

FOKUS KE MICHELLE DAN BABI KECAP

MICHELLE tersenyum penuh harap.

MICHELLE (O.S.)

Cita rasa, yang katanya penuh dosa.

END FLASHBACK


Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Bukan maksudnya
1 tahun 9 bulan lalu
Pasti Michelle Islam.
1 tahun 9 bulan lalu