Sinestesia
13. Kehilangan

92 INT. RUMAH KOSONG - DAY

Galang duduk di depan piano dan memainkan not lagu milik ibunya. Di tengah-tengah permainannya dia berhenti di sebuah not dan memencetnya berulang kali. Dia kesulitan berkosentrasi. Galang melihat ruangan itu benar-benar kosong. Tak ada Wanda yang biasa menemaninya.

93 EXT. LORONG SEKOLAH - DAY

Galang duduk di sebuah kursi panjang. Dia menoleh kanan-kiri mencari-cari Wanda yang belum juga datang. Pak Budi datang.

GALANG
Pak...
PAK BUDI
Saya dapat kabar dari wali kelas, neneknya Wanda meninggal. 

Galang tampak terkejut.

PAK BUDI
Hmmm...Kayaknya kita batal ikuti kompetisi ini. Gak mungkin kita cari pengganti Wanda. Karena harus latihan dari awal lagi.
(pasrah)
Kita cari kesempatan yang lain ya.

Galang mengangguk.

CUT TO:

94 INT. RUMAH GALANG - NIGHT

Galang baru saja masuk ke rumahnya dan melepas sepatunya. Di ruang tengah tampak Bapak Galang dan pacarnya sedang makan bersama.

...selagi Galang melepas sepatu...

YANTI
Galang kamu sudah makan?

Galang mengabaikan. Ia bangkit, lalu berjalan menuju kamarnya.

BAPAK GALANG
(baru menelan makanan)
Kamu punya mulut, kan? Jangan kayak orang gak punya etika.

Galang berhenti berjalan.

GALANG
Yang gak punya etika siapa? Bapak pikir masukin perempuan gak jelas ke rumah itu etika?
BAPAK GALANG
(berdiri)
Siapa perempuan gak jelas yang kamu maksud. Jangan kurang ajar kamu.
YANTI
(menyentuh telapak tangan Bapak Galang)
Mas..

Galang lanjut berjalan menuju kamarnya.

CUT TO:

95 INT. KAMAR - RUMAH GALANG - NIGHT

Galang baru masuk ke kamarnya. Ia melapas tasnya di lantai, berjalan menuju jendela dan membukanya. 

...Galang merebahkan tubuh di kasur.

CUT TO FLASHBACK:

96 INT. KAMAR - RUMAH GALANG

Galang (10) bersama IBUNYA (35) tengah bermain piano bersama. Keduanya tampak riang.

Beat...

CUT TO:

97 INT. RUANG RAWAT - RUMAH SAKIT

Galang (10) menunjukan piagam kemenangannya sebagai juara 1 lomba piano kepada ibunya. Keduanya tampak bahagia. Ibu Galang memeluk Galang.

END FLASHBACK.

BACK TO SCENE:

98 INT. KAMAR - RUMAH GALANG - NIGHT

Galang rebahan sendirian di kasurnya. Terasa sunyi sekali.

CUT TO:

99 INT. RUMAH - NIGHT

Galang berjalan ke ruang tamu dan memasang sepatunya.

Bapak bersama Yanti masih ada di sekitar ruang tamu. Yanti hendak menyapa Galang, tapi Bapak Galang mencegahnya.

...Galang keluar.

CUT TO:

100 EXT. RUMAH WANDA - NIGHT

Galang tiba di rumah Wanda. Tapi rumah itu tampak sepi. Galang berjalan mendekat untuk menengok. Ia memutuskan duduk di tangga teras, menunggu penghuni rumah.

CUT TO:

Galang yang tampak menahan kantuk tiba-tiba memfokuskan pandangannya, ketika lampu mobil menyilaukan matanya. Tante Arum keluar dari mobil itu. Keduanya saling tatap.

CUT TO:

101 INT. RUMAH WANDA - NIGHT

Tante Arum menyodorkan minuman ke atas meja makan, tepat di hadapan Galang.

GALANG
Makasi.
TANTE ARUM
Kamu belum nyolong apa-apa, kan?

Tante Arum duduk di hadapan Galang. Galang menatapnya bingung.

TANTE ARUM
Bercanda. Jam segini kamu gak dicariin orangtuamu?
GALANG
Nggak.

Galang tampak celingak-celinguk. Tante Arum memerhatikan Galang.

TANTE ARUM
Wanda udah gak di sini.

Galang seketika menatap Tante Arum.

TANTE ARUM
(memelankan suara)
Wanda ikut orang tuanya.
(pause)
Kamu gak bermaksud nyariin Wanda ke rumah orangtuanya, kan?
GALANG
Alamatnya di mana, Tan?

Tante arum menghela napas

TANTE ARUM
(beranjak dari kursi)
Tunggu sebentar!

Tante Arum kembali dengan sebuah buku dan pulpen. Dia menulis sebuah alamat di buku lalu merobeknya. Dia memberikan itu kepada Galang. Galang membaca alamat itu. Galang terlihat lesu.

TANTE ARUM
Jangan pergi sendiri.

CUT TO:

102 EXT. TERAS. RUMAH WANDA - DAY

Galang berjalan keluar rumah. Tante Arum berjalan di belakangnya.

TANTE ARUM
Kamu masih latihan di rumah itu?

Galang berhenti dan menoleh dengan wajah bertanya-tanya.

TANTE ARUM
Wanda yang cerita.
(pause)
Kompetisi kemarin gimana?
GALANG
Batal tante.
TANTE ARUM
Maaf ya.
GALANG
Gak apa-apa tante. Yaudah, saya balik dulu tante.

Tante Arum tersenyum. Galang pergi meninggalkan Tante Arum yang melambaikan tangan.

CUT TO:

103 EXT. JALANAN - DAY

Galang sedang berjalan menuju rumah kosong. Terlihat begitu banyak orang di sekitar bangunan kosong. Galang mempercepat langkahnya

Beat...

Galang terlihat semakin lesu. Para pekerja kontraktor mengeluarkan barang-barang dari bangunan. Bangunan tempat dia dan Wanda bermain musik dirobohkan oleh kontraktor. Galang melihat sebuah kursi piano di tumpukan barang yang dikeluarkan para pekerja, Galang diam-diam mengambil kursi piano tersebut.

Beat...

Galang berjalan sambil menenteng kursi piano.

104 INT. KAMAR - RUMAH GALANG - DAY

Galang menaruh kursi pianonya lalu duduk. Galang berkhayal sedang bermain piano.

DISSOLVE TO:

Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar