Sinestesia
12. Nenek Meninggal

80 INT. SEKRET PADUAN SUARA - DAY

Galang dan Wanda sedang berlatih. Kali ini tidak ditemani Pak Budi.

Di tengah-tengah latihan, Wanda melirik hpnya yang berdering di atas meja. Panggilan masuk dari “Tante Arum”.

WANDA
Bentar.

Galang berhenti bermain, Wanda meraih hpnya dan berjalan ke sudut ruangan untuk mengangkat telepon.

Galang memerhatikan Wanda.

WANDA
Halo?
TANTE ARUM
(berusaha berbicara sambil menahan tangis)
Wan.. kamu di mana? Kamu ke rumah sakit sekarang ya, nenek meninggal.

Terdengar suara tangis Tante Arum. Wanda menurunkan hpnya dari telinga, tampak syok. Galang masih memerhatikan Wanda.

GALANG
Kenapa, Wan?

Wanda masih syok dan tidak menanggapi Galang.

Wanda meraih tasnya dan berjalan menuju pintu keluar sekret.

WANDA
(sambil lalu)
Saya pulang duluan.

Galang bangkit dari kursi pianonya.

GALANG
Wan, kenapa?

Wanda sudah pergi.

Galang tampak bingung dan khawatir.

CUT TO:

81 INT. RUMAH SAKIT - DAY

Wanda baru tiba di rumah sakit, ia melihat Tante Arum yang tengah mengurus surat kematian di bagian administrasi.

WANDA
Tan!

Tante Arum menoleh. Wajahnya tampak sembab.

TANTE ARUM 
Wanda.

Wanda berjalan dengan lesu menghampiri Tante Arum. Ia memeluk Tante Arum sambil menangis.

CUT TO:

82 INT. SEKRET PADUAN SUARA - DAY

Galang yang baru saja ditinggal Wanda, melanjutkan latihannya seorang diri. Tapi di tengah-tengah permainannya, ia memencet nada fals. Galang berhenti bermain. Wajahnya tampak khawatir.

...Galang bangkit, meraih tas, dan berjalan keluar sekret.

CUT TO:

83 EXT. RUMAH GALANG - DAY

Sore hari, Galang baru tiba di rumahnya. Ia memutar gagang pintu. Tapi pintu terkunci. Ia memutar sekali lagi dengan lebih kuat. Tapi pintu tetap terkunci.

...Galang terdiam sejenak. Berbalik badan menatap keluar rumahnya

CUT TO:

84 EXT. RUMAH KOSONG - DAY

Galang berjalan menuju rumah kosong. Di sekitar area tersebut, sudah terbentang garis pembatas. Galang merunduk melewatinya dengan raut wajah bingung.

...Setibanya di depan rumah kosong, Galang memutar gagang pintu. Terkunci. Galang memutar gagang lagi lebih kuat. Tapi pintu tetap tidak terbuka.

Beat...

CUT TO:

85 EXT. PEMAKAMAN - DAY

Wanda dirangkul oleh ibu dan ayahnya, berdiri menyaksikan neneknya yang sedang dimasukan ke liang lahat. Wanda melihat Tante Arum yang menangis tersedu-sedu. Wanda ikutan menangis.

CUT TO:

86 INT. SEKRET PADUAN SUARA - DAY

Pak Budi tengah menutup matanya sambil mendengar permainan Galang. Ia tersenyum dan tampak puas dengar permainan Galang.

Galang memainkan pianonya, tapi raut wajahnya tiba-tiba berubah dan akhirnya memencet nada yang salah. Ia terdiam.

Pak Budi melek dan menatap Galang.

GALANG
Maaf, pak.

Pak Budi bangkit.

PAK BUDI
(bangkit dari tempat duduknya)
Belum ada kabar dari Wanda?
GALANG
Belum, pak.
PAK BUDI
Teman-teman Wanda gak ada yang ngabarin kamu?

Galang menggeleng.

PAK BUDI
Gak apa-apa, lagu kalian tinggal dipoles dikit lagi. Kalau dari saya aman. Kita tunggu kabar dari Wanda. Paling besok dia datang. 

Galang tidak puas dengan jawaban Pak Budi dan masih merasa khawatir.

CUT TO:

87 INT. RUMAH WANDA - NIGHT

Wanda baru masuk ke kamarnya dan langsung merebahkan badannya ke kasur. Ia memeluk gulingnya dengan erat.

88 INT. RUMAH WANDA - DAY - NEXT DAY

Wanda keluar dari kamar dengan memakai baju tidur, lalu berjalan menuju dapur. Dia membuka kulkas dan mengambil minuman dan makanan ringan. Wanda menghiraukan Ibu dan Bapaknya yang ada di sana.

IBU WANDA 
Wanda kamu makan apa?
WANDA
(sambil lalu)
Ini aja cukup.

Ibu dan Bapaknya hanya memperhatikan Wanda tanpa memberikan komentar. Wanda kembali menuju kamarnya.

CUT TO:

89 INT. RUMAH WANDA - RUANG KELUARGA - DAY

IBU WANDA (40), BAPAK WANDA (45), dan Tante Arum duduk berhadap-hadapan di ruang keluarga.

BAPAK WANDA
Gimana? Ini sudah tiga hari dia gak sekolah. Sekarang tergantung kamu, Rum?
IBU WANDA
Bukan apa-apa. Kita cuma gak mau ngerepotin kamu, sekarang sudah gak ada ibu.
TANTE ARUM
(masih bersedih)
Aku juga gak yakin bisa urus Wanda sendiri. Tapi semua tergantung dia. Kalau emang dia mau tetap di sini aku gak masalah. Aku tinggal cari kerjaan lain.
IBU WANDA
Jangan, Rum. Biar saya bujuk Wanda buat ikut kita.

Tante Arum terdiam sejenak, tapi akhirnya mengangguk.

90 INT. SEKRET PADUAN SUARA - DAY

Galang sedang memainkan lagu yang akan diikutsertakan kompetisi. Setelah itu dia melihat kursi kosong di sampingnya. Wanda belum juga hadir. Pak Budi masuk menanyakan keberadaan Wanda.

PAK BUDI
Masih belum dateng? wanda?

Galang menggeleng kepala.

PAK BUDI
Besok loh kompetisinya, udah coba kamu hubungi?
GALANG
Gak punya nomornya, pak.
PAK BUDI
Ya udah, kamu tetep latihan aja dulu. Nanti bapak coba tanya wali kelasnya.

Galang kembali memainkan lagunya. Sesekali Galang melihat kursi kosong.

91 EXT. TERAS. DAY

Wanda memasukan koper ke dalam bagasi belakang mobil lalu menutupnya. Tante Arum mendatangi Wanda dan memeluknya. Wanda mengeratkan pelukannya. Tante arum menatap wajah Wanda untuk perpisahan. 

WANDA
(menahan tangis)
Tante, Wanda belum sempat minta maaf sama nenek.
TANTE ARUM
(membelai rambut Wanda)
Tante yakin nenek udah maafin kita semua. Jangan terlalu dipikirin. Yang penting kamu tetap doain nenek, ya!

Wanda sekali lagi memeluk Tante Arum.

TANTE ARUM
Udaahh..jangan sedih. Besok kalau sempat tante main ke sana.

Wanda mengangguk dan melepas pelukan. Ia dengan berat hati masuk ke dalam mobil. 

...Mobil berjalan meninggalkan Tante Arum.

CUT TO:

Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar