Sinestesia
5. Pertemuan Kedua

35 INT. KAMAR - RUMAH WANDA - NIGHT

Wanda duduk di meja belajarnya sambil membuka-buka buku not milik Galang. Nenek datang membuka pintu.

NENEK WANDA
Wan, ayo makan!
WANDA
Iya, Nek, bentar lagi Wanda turun.

Nenek meninggalkan Wanda. Wanda kembali fokus dengan buku not Galang. Di salah satu lembarnya, Wanda membaca nama komposor yang familier. Wanda berusaha mengingat-ingat.

CUT TO:

36 INT. RUANG MAKAN - RUMAH WANDA - NIGHT

Wanda dan Tante Arum sedang menikmati makanan. Nenek mengambil lauk dan menaruhnya ke pring Wanda.

WANDA
Cukup, Nek.

Mereka kembali menikmati makanan.

WANDA
(memecah suasana)
Nek, Nenek inget kita pernah dateng ke acara pentas musik klasik yang pianisnya perempuan gak? Waktu itu Wanda masih kecil.
TANTE ARUM
Kita dateng kebanyak acara musik, Wan, Nenek mana inget.
NENEK WANDA
Emang kenapa?
WANDA
Gak ada sih, cuma tiba-tiba keinget aja.

CUT TO:

37 INT. KELAS IPS - DAY

Bel pulang sekolah berbunyi. Siswa-siswa berhamburan keluar, di tengah itu Galang terburu-buru merapikan peralatannya lalu pergi. 

...Galang sedikit berlari di lorong sekolah. Dari kejauhan Wanda memperhatikan gelagat Galang. Teman-teman Wanda memecah fokus Wanda.

TEMAN WANDA
Wan, ayok!
WANDA
Eee haduh sorry, saya ada acara mendadak di rumah. Jadi saya kerjain tugas sendiri aja, ya?!
TEMAN WANDA
Yakin?

Wanda mengangguk. Teman-teman Wanda melambaikan tangan lalu pergi menginggalkan Wanda.

CUT TO:

38 INT. RUMAH KOSONG - DAY

Galang tiba di kamar tempat piano. Galang melihat buku notnya sudah tidak ada di atas piano. Dia mencari-cari di sekitar piano tetapi tetap saja tidak menemukan buku notnya.

Dari arah pintu, masuk Wanda.

WANDA
(melambaikan buku not)
Kamu nyari ini?

Galang diam sejenak melihat buku notnya di tangan Wanda.

GALANG
kok...
WANDA
Kamu sih langsung kabur.
(memberikan buku not)
Nih...

Galang mengulurkan tangannya, mencoba menerima buku itu.

WANDA
(menarik kembali buku not)
Bentar-bentar, saya mau dengar salah satu lagu di sini!

Galang terdiam kebingungan.

WANDA
(berpikir sejenak)
Hmm...kalo gak mau, saya laporin ke pak RT, biar kamu dikira maling.

Meski ragu, Galang menarik napas dan menuruti apa kata Wanda. 

GALANG
Yang mana?

Galang duduk di depan piano. Ia menatap catatan not itu agak lama sampai akhirnya mulai memainkan not lagu yang ada di bukunya. 

Beat...

BAPAK GALANG (V.O.)
(membentak)
Berhenti!

Galang tiba-tiba berhenti dan merasa berat untuk melanjutkan permainannya. 

WANDA
Kenapa berhenti?
(pause)
Lanjutin dong!

Galang tersentak dan berusaha melanjutkan lagi permainannya.

Beat...

Galang selesai memainkan not yang ada di buku itu. Wanda merasa kagum dengan permainan Galang.

WANDA
Keren-keren, kamu lolos ke babak selanjutnya.

Galang tersenyum tipis.

WANDA
Duluuuu banget, saya pernah dengar musik yang kamu mainin dan nama pengarangnya juga kayanya gak asing.

Terlihat beberapa orang melewati rumah kosong itu. Sontak Wanda menarik Galang untuk bersembunyi. Galang merasa bingung.

GALANG
Bukannya ini rumah kamu?

Wanda cengengesan.

Beat...

Galang duduk di depan piano, sedangkan Wanda berdiri di dekat jendela.

WANDA
Kamu udah sering main di sini, ya?
GALANG
Baru kemarin.
WANDA
(memajukan badannya)
Ehhh kamu mau gak ikut paduan suara gitu? Jago loh kamu mainnya.

Galang menggeleng.

WANDA
Kenapa?
GALANG
Aku lebih nyaman main sendiri.
WANDA
Orang yang punya bakat gak boleh sendiri terus. Kamu bakal di sini-sini aja. Harus ada yang ngedorong.
GALANG
Kayaknya gak perlu.
WANDA
Sayang banget.

Beat...

WANDA
(menyodorkan tangan)
Oohh iya, Wanda.
GALANG
(bersalaman)
Galang.

CUT TO:

Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar