Sinestesia
2. Pengenalan

PRESENT DAY

4 INT. KAMAR - RUMAH GALANG - DAY

--Terdengar permainan piano GALANG (17).

Di sebuah kamar, terlihat poster-poster musisi ternama. Di meja belajar tertumpuk lembaran-lembaran not lagu. Seekor kucing melintas.

...Dengan seragam SMA-nya, Galang duduk di sebuah kursi piano yang terbuat dari bahan kulit. Di hadapannya, ada sebuah catatan not lagu yang ditempatkan di stand partitur. Ada ruang kosong di antara Galang dan stand partitur. Galang memainkan jari-jarinya seolah ada piano di hadapannya.

Beat...

Selagi Galang bermain piano imajinernya, tiba-tiba BAPAK GALANG (45) mengetuk pintu kamar Galang.

Galang tersentak. Ia melirik jam tangan, lalu bangkit mengambil tas sekolahnya dan keluar kamar.

CUT TO:

5 INT. RUANG MAKAN - RUMAH GALANG - DAY

Di meja makan hanya ada dua piring nasi untuk Galang sarapan bersama Bapaknya. Tidak ada interaksi di antara mereka. Keduanya fokus makan.

...Galang bangkit, memberikan kepala ikan kepada kucingnya. Lalu, ia berjalan menuju wastafel dan mencuci piringnya.

Beat...

Galang mengenakan sepatunya dan berjalan keluar rumah tanpa bertegur sapa dengan bapaknya. Bapaknya masih menyantap sarapannya, dia juga tampak tidak peduli.

CUT TO:

6 INT. RUANG MAKAN - RUMAH WANDA - DAY

WANDA (17) mengenakan seragam SMA-nya sedang buru-buru mengunyah sarapannya lalu bangkit dari kursi. NENEK-nya (65) tengah membereskan piring-piring di meja makan. Wanda bersalaman dengan neneknya.

NENEK WANDA
Hati-hati. Inget langsung pulang ya, harus kita rayain kemenangan cucu kesayangan nenek.
WANDA
(tesenyum)
Iya iya.

Wanda mengecup pipi nenek lalu pergi.

WANDA (CONT'D)
(melambaikan tangan)
Daaaaaahh nek.

Beat...

Dari arah halaman rumah, terdengar suara klakson mobil.

TEET..TEET..

WANDA (CONT'D)
(Teriak)
Bentar.

7 EXT. HALAMAN RUMAH WANDA - DAY

Wanda berjalan keluar rumah lalu masuk ke dalam mobilnya.

TANTE ARUM
Ngapain sih, lama.
WANDA
Iya iya maaf.

Mobil berangkat.

8 EXT. JALANAN - DAY

Galang berjalan menyusuri gang-gang pemukiman seorang diri. Terlihat ibu-ibu sedang bergosip saat membeli sayur di pedagang keliling. Ibu-ibu itu menggoda Galang yang sedang lewat.

IBU 1
Galaaaang, gimana kabar bapakmu? Sehat, kan?
IBU 2
Galang, nanti tante kirimin masakannya tante ya, buat kamu sama bapakmu.
IBU 3
Atau... kamu mau dimasakin apa? Tinggal ngomong ke tante aja.
PENJUAL SAYUR
Eehh udah ibu-ibu, jangan digituin, orang mau berangkat sekolah juga. Udah sana, Lang, jalan! Jangan hirauin ibu-ibu ganjen ini.
IBU 1
Apa sih abang ini.

Galang hanya tersenyum, lalu mempercepat langkahnya.

IBU 1,2,3
Hati-hati Galang.

Beat...

Galang melewati tanah kosong dan beberapa rumah terbengkalai di sekitar situ. Ada beberapa kontraktor bangunan yang ke sana kemari.

Galang menatap jam tangannya. Lalu, berjalan agak cepat.

CUT TO:

9 I/E. MOBIL - DAY

TANTE ARUM (34) memutar lagu di radio. Wanda dan Tante Arum bernyanyi bersama.

Beat...

Di tengah perjalanan, mereka hampir menabrak pengendara lain.

TANTE ARUM
(mengerem mendadak)
Bajingan.

Tante Arum dan Wanda terpental pelan.

WANDA
Tante, jaga mulutnya.

Tante Arum mengebut dan menyusul pengendara tadi. Saat keduanya berpapasan, Tante Arum menurunkan jendela mobil. Ketika hendak mengucapakan umpatan, Wanda mendahuluinya...

WANDA (CONT'D)
(teriak ke arah pengendara tadi)
Goblok!

Pengendara tadi berhenti dan menurunkan jendela mobil dan menatap mereka dengan sinis. Tante Arum langsung tancap gas.

Keduanya tertawa.

CUT TO:

10 EXT. LAPANGAN UPACARA SEKOLAH - DAY

Tampak bangunan sekolah SMA 2 Negeri Yogyakarta.

Beberapa siswa sedang berbaris di lapangan upacara. Pembina upacara sedang menyampaikan beberapa patah kata. Siswa-siswi tampak kepanasan dan malas mendengarkan. Sementara itu, Galang berdiri di barisan paling belakang.

PEMBINA UPACARA
...Sebelum Ibu akhiri, Ibu mau mengumumkan kabar membanggakan dari ekstrakulikuler paduan suara kita yang berhasil menjuarai kompetisi tingkat provinsi Jogjakarta.

--Terdengar suara tepuk tangan para guru, yang kemudian disambut oleh murid-murid.

Wanda yang berdiri di salah satu barisan upacara terlihat tersenyum. Beberapa teman kelas di barisan yang sama, menoleh ke Wanda, mengucapkan selamat sambil bertepuk tangan.

PEMBINA UPACARA (CONT'D)
Untuk itu, saya persilakan kepada Wanda Aluna Putri, selaku ketua ekstrakulikuler paduan suara, untuk maju ke depan.

Wanda berjalan maju ke depan, diiringi tepuk tangan yang lebih meriah dari peserta upacara.

...Wanda berdiri di samping Pembina Upacara.

PEMBINA UPACARA (CONT'D)
Semoga ini menjadi inspirasi bagi kita semua untuk membanggakan nama baik sekolah kita. Sekali lagi kita berikan tepuk tangan untuk ekstrakulikuler paduan suara.

Pembina menepuk-nepuk pundak Wanda.

PEMBINA UPACARA (CONT'D)
Selamat, ya, Wanda.

Wanda mengangguk sambil tersenyum.

CUT TO:

11 INT. KORIDOR SEKOLAH - DAY

Wanda dan teman-teman paduan suara berjalan menuju kelasnya. Beberapa siswa memberikan ucapan selamat.

Galang berjalan cepat melintasi kerumunan siswa yang memberikan selamat kepada Wanda.

CUT TO:

12 INT. KELAS IPS - DAY

GURU BAHASA INDONESIA (49) sedang menghapus papan tulis.

GURU BAHASA INDONESIA
Coba kalian buka halaman 74 tentang penyair Indonesia di masa kemerdekaan!

Guru menjelaskan tentang penyair di masa kemerdekaan sambil menuliskan beberapa nama penyair di papan tulis.

...Murid di kelas sibuk membolak-balik buku.

...Ada murid yang menjatuhkan bukunya.

...Murid yang berbicara dengan teman sebangku.

...Ada juga murid yang makan di kelas dengan sembunyi-sembunyi.

Sementara itu, Galang menunduk mendengarkan dan mencerna semua suara yang ada di dalam kelas. Kepalanya penuh dengan suara-suara acak di kelasnya.

GURU BAHASA INDONESIA (CONT'D)
Di dalam puisi lama biasanya menonjolkan rima. Ada yang mengakhiri bait dengan huruf vokal ada juga dengan huruf konsonan.

Guru melirik Galang yang sedang menunduk.

GURU BAHASA INDONESIA (CONT'D)
Galang! Coba sebutin apa saja huruf vokal!

Galang terkejut dan sontak mengangkat kepalanya dengan raut kebingungan.

GURU BAHASA INDONESIA (CONT'D)
Apa saja huruf vokal? Coba sebutkan!
GALANG
(ragu)
Do re mi Fa...

Murid-murid di kelas sontak tertawa.

GURU BAHASA INDONESIA
(menggeleng)
Galang, Galang, makanya fokus, Lang!
GALANG
Maaf, bu.

CUT TO:

13 EXT. KANTIN - DAY

Wanda, FRIZKA (17), EMA (17), dan YEYEN (17) sedang duduk di meja kantin. Mereka menyantap makanan masing-masing dengan khidmat.

...bunyi notifikasi chat WA.

YEYEN
(mengecek pesan di hp)
Aaaaaa...

Yeyen membekap mulutnya dengan tangan (terkejut). Ketiga temannya sontak memandanginya dengan kaget bercampur bingung.

FRIZKA
Apaan?
EMA
Yen, jangan bikin malu.
YEYEN
(masih menatap hp)
Astaga Angga..
WANDA
(seolah mafhum)
Ehh.. siapa lagi sekarang?
YEYEN
Angga anak IPS dua ngucapin selamat ke aku, nih...

Yeyen menunjukan layar handphone-nya ke teman-temannya.

EMA
Yaelah heboh amat.
YEYEN
Em, ini Angga loh. Aku tau kamu iri, kannnnn....
EMA
Idiih, ngapain.

Ema lanjut menyantap makanannya.

--Terdengar suara salah satu siswi yang duduk di pojokan kantin sedang bernyanyi sambil menggunakan headset. Suaranya merdu. Wanda berusaha mencari sumber suara yang terdengar kecil itu.

WANDA
(menempelkan jari ke mulut)
Shhhh...diem!

Ketiga teman Wanda memandangi Wanda dengan bingung.

...Wanda menemukan sumber suara. Seorang siswi, GITA (15), sedang duduk seorang diri di salah satu meja kantin di pojokan.

YEYEN
(seolah paham)
Hmmm...Wanda Mencari Bakat.

Wanda tersenyum ke arah Yeyen. Lalu, bangkit dan berjalan menghampiri Gita yang masih mengenakan headset.

...Ketiga teman Wanda memandangi Wanda yang sedang berbincang dengan Gita.

Beat...

Tak lama, Gita berpamitan dengan Wanda dengan sikap sopan. Setelah Gita pergi, Wanda menoleh ke teman-temannya dan mengacungkan jempol.

FRIZKA
Sukseeesss.

CUT TO:

14 I/E. SEKRET PADUAN SUARA - DAY

Wanda sedang berlatih sendirian sambil membaca lirik di tangannya. Meski kecil suara Wanda terdengar merdu.

Galang yang berjalan melintasi sekret paduan suara sambil memikul tasnya mendadak berhenti begitu mendengar nyanyian Wanda. Dari luar sekret, ia melihat sosok Wanda yang sedang berlatih sendirian.

Galang lanjut berjalan.

Handphone Wanda berdering. Ia berhenti bernyanyi dan mengangkat telepon.

CUT TO:

15 INT. RUMAH GALANG - DAY

Bapak Galang memotret barang-barang yang ada di rumah. Dia terlihat mencari-cari sesuatu, pada ahkirnya bapak masuk ke kamar Galang dan memotret sebuah kursi piano antik. Dia tersenyum.

...kucing Galang masuk ke kamar lalu mengelus-elus kaki Bapak Galang. Bapak Galang merasa risih dengan kucing itu. Kucing itu tetap mengelus-elus kaki Bapak.

BAPAK GALANG
(menendang pelan kucing)
Arghhh...

Bapak membawa kucing itu keluar rumah.

CUT TO:

16 INT. RUMAH ARMAN - DAY

-- Terdengar suara piano.

Di sebuah kamar, ARMAN (44) sedang mengemasi barang-barangnya. Arman mengambil sebuah foto yang memperlihatkan tiga orang tengah berpose di depan kamera: Arman, Ibu Galang, dan Bapak Galang.

Kamar Arman tampak kosong. Ada beberapa koper yang dijejalkan di sudut ruangan.

...Arman berjalan keluar dari kamarnya dan menghampiri Galang yang sedang bermain piano di ruang tengah.

ARMAN
(pembawaan asyik)
Lagu apa ni, lagu apa?

...Arman menaruh foto itu di atas meja dan mengambil sebuah biola. Arman mengiringi permainan piano Galang.

Sambil tetap bermain, Galang menatap Arman sambil tersenyum.

Beat...

Permainan mereka selesai. Arman menaruh biolanya di atas meja dan kembali duduk. Sementara Galang masih duduk di kursi piano.

ARMAN (CONT'D)
Yap, itu duet terakhir kita.

Galang menatap dengan wajah bertanya-tanya.

ARMAN (CONT'D)
Sejak ibu kamu gak ada, om gak tau mau ngiringin siapa lagi, Lang.
(pause)
Ya..om sudah putusin buat pulang kampung. Buka usaha di sana. Om rasa, hidup om sudah cukup untuk musik.

Galang tersenyum.

GALANG
Aku ngerti kok, Om.
ARMAN
Lang, om tahu gak semua orang bisa sukses di dunia ini. Tapi, jangan jadiin om patokan, loh ya. Kalau memang kamu suka, lakuin! Suatu saat pasti ada jalan. Kamu masih muda.

Arman meraih kembali foto yang tadi ia taruh dan berjalan menghampiri Galang. Arman memberikan Galang foto itu.

ARMAN (CONT'D)
Simpen! Kenang-kenangan dari Om.

Galang meraih foto itu dan menatapnya.

CUT TO:

Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar