42. INT. RUANG TAMU — PAGI
Kita melihat kursi-kursi didorong, lalu zoom out memperlihatkan ruang tamu yang udah kosong hanya tersisa piano.
ALAN
(Membersihkan tangan)
JOANA
(Menyeka keringat)
Joana lalu menoleh melihat anak-anak yang terduduk lelah karena tadi ikut mengosongkan ruang tamu. Mereka kelihatan asyik mengobrol bersama. Joana memiringkan bibirnya dan berkacak pinggang.
JOANA (CONT'D)
Alan yang memperhatikan kata-kata Joana, mengangguk.
ALAN
Joana terkesima, tak pernah terpikirkan olehnya Alan sampai belajar koreografi untuk membantunya. Dia spontan memeluk Alan dan pria itu kaget.
JOANA
Alan salah tingkah, tangannya pelan membalas memeluk Joana. Dan tersenyum canggung, rasanya seneng sekali dipeluk sama orang yang disukainya.
ALAN
Maka latihan pun dimulai.
MONTAGE:
1. Alan melatih Radi, ditangan Radi ada gelang penanda kiri dan kanan karena salah satu kelemahan Radi nggak tau arah.
2. Ayudia membantu Siska, mereka kelihatan harmonis. Ayudia memang lembut pada Siska.
3. Rangga berlatih sendiri, karena dia sudah hafal.
4. Joana melatih Amelia, dia menggunakan cahaya senter agar anak itu bisa mengikuti arah gerak.
5. Joana melatih Aditya dengan riang dan pujian agar anak itu nggak merasa terbebani, Aditya pun kelihatan jadi senang melakukannya.
Joana memperagakan salah satu gerakan tari mereka, yang Radi gambar menjadi kupu-kupu. Alan tertawa melihat Joana memperagakannya dengan wajah jelek.
RADI
Oke, setiap nari bagian ini aku bakal ingat kupu-kupu!
JOANA
(Mengelus kepala Radi)
AMELIA (O.S.)
JOANA
Joana langsung pergi, Alan memperhatikan Joana yang sedang melatih Amel dengan senyuman penuh cinta. Ada tangan yang melambai-lambai di depan mata Alan, Alan pun tersadar. Dia menoleh dan mendapati Ayudia disampingnya. Ayu mengikat rambutnya ekor kuda, dia nggak menutup luka bakar di mukanya dengan rambut lagi. Dia kelihatan lebih percaya diri.
AYUDIA
(Datar)
ALAN
(Kaget)
AYUDIA
ALAN
(Malu-malu)
Ayudia menunjukkan kertas ke muka Alan, Alan kaget menyadari itu tulisan cerpennya semalam.
AYUDIA
(Ngeledek)
Alan langsung mengambilnya dengan panik, dia kayak orang habis kepergok aja.
AYUDIA (CONT'D)
(Goda)
ALAN
(Ragu-ragu)
AYUDIA
Alan langsung berubah lemas dan murung.
ALAN
(Pelan)
Ayudia tertegun melihat kelingking itu, dia nggak kuasa menahan tawa melihat Alan sampai minta janji dirahasiakan segala. Dia pun membalasnya dan mereka janji jari kelingking.
AYUDIA
Mereka ketawa bersama. Lalu Alan terdiam.
ALAN
AYUDIA
(Menggeleng)
ALAN
(Noyor)
Bu Sri yang baru lewat, mendengar penolakan Ayu.
CUT TO:
43. INT. KAMAR AYUDIA — SORE
Bu Sri berdiri di depan kamar Ayu untuk meletakkan baju Ayu yang disetrikanya. Pintu kamar Ayu terbuka sedikit, Bu Sri mengintip dan mendapati Ayu yang sedang menarikan koreografi mereka. Rupanya Ayu pun diam-diam berlatih. Bu Sri ketawa dengan suara kecil melihatnya.
BU SRI
(Bisik)
DISSOLVE TO:
44. INT. RUANG TAMU — SORE
Jam menunjuk pukul 4 sore. Joana terduduk, mukanya tersenyum tapi perasaan frustasi terasa. Dia melihat Aditya yang sedang menari tapi bersalahan gerakannya. Dia bahkan rasanya sudah lelah untuk menegur Adit salah gerakan.
JOANA (V.O.)
JOANA (CONT'D)
(Kecil dan pelan)
Joana memghela nafas, dia bangkit dan berusaha terlihat tidak kesal. Dia kembali mengarahkan tubuh Adit ke posisi yang benar dengan ramah dan lembut.
JOANA (CONT'D)
(Ramah)
Joana mempraktekkan dengan senyum cerah.
JOANA (V.O.)
JUMP CUT TO:
Jam menunjuk pukul 7 malam, mereka masih latihan tapi Adit kelihatan sudah bosan dan hilang fokus. Joana tersenyum simpul dan mengelus kepala Adit.
JOANA
Adit mengangguk dan memeluknya, Joana jadi terhibur. Lalu Bu Sri menepuk tangan, mengambil atensi semuanya. Dia tersenyum cerah sambil meletakkan nampan berisi cookies dan teh manis.
BU SRI
ALAN
Bu Sri tertawa. Kita melihat tuts piano yang dipencet, Bu Sri memainkan lagunya dulu. Semuanya menikmati alunan musik, mereka lalu bersemangat melihat Adit yang menari mengikuti alunan musik Bu Sri.
Tiba-tiba senyum Joana menghilang, pupilnya membesar. Dia memperhatikan Adit yang menari.
JOANA (V.O.)
CUT TO:
45. INT. DAPUR — MALAM
Bu Sri sedang memotong wortel, bahunya ditepuk dari belakang. Bu Sri berbalik dan melihat Joana.
JOANA
BU SRI
JOANA
BU SRI
JOANA
(Merasa bersalah)
BU SRI
JOANA
Apa dia selalu menarikan tarian yang sama?
BU SRI
(Mengangguk)
BU SRI (CONT'D)
(Ketawa kecil)
Joana membeku.
JOANA (V.O.)
FADE OUT
46. INT. RUANG TAMU — PAGI
Semuanya duduk rapi menatap Joana yang berdiri di depan dengan salah tingkah, mereka bingung. Wajah Joana menyiratkan perasaan bersalah.
JOANA
Semuanya kelihatan menantikan apa yang mau disampaikan Joana.
JOANA
Semuanya kaget dan saling bertatapan, keributan kecil terjadi dan Alan bangkit mewakili anak-anak
ALAN
JOANA
JOANA (CONT'D)
ADITYA
AYUDIA
(Mengernyit)
Joana memberikan handphonenya ke Ayudia dan semua langsung merapat ke Ayu, karena ingin lihat juga. Sebuah video terputar.
INSERT:
KUMPULAN VIDEO ADIT MENARI DENGAN GERAKAN SAMA Di LAGU YANG SAMA
Semua kelihatan tercengang. Pada baru menyadarinya.
BU SRI
AYUDIA
JOANA
SISKA
(Penasaran)
JOANA
Semua nampak terkesima dengan rencana baru itu, Joana memiringkan bibirnya, dia senang semua nampak suka. Siska mengangkat tangan.
SISKA
JOANA
(Bingung)
SISKA
Joana terkejut, dia nggak pernah memikirkan tentang itu. Tapi suasana langsung heboh, semua suka dengan syarat itu.
RADI
AMELIA
BU SRI
(Ketawa)
Joana kelihatan tak enak melihat antusias itu, dia merasa bersalah dan takut mengecewakan
JOANA
Keramaian itu langsung hilang, anak-anak kelihatan sedih mendengarnya. Alan tak ingin anak-anak kecewa, makanya dia cepat-cepat memberi solusi.
ALAN
Joana mengerjap, dia lalu mengernyit sambil menggigit bibir bawahnya.
JOANA
Suasana langsung heboh lagi, Joana tertawa sekaligus terharu melihat betapa anak-anak begitu menginginkan kehadirannya. Joana merangkul Bu Sri.
JOANA
BU SRI
CUT TO:
47. INT. RUANG TAMU — PAGI
INSERT:
BALASAN CHAT PAK SUTRADARA: Lebih bagus kalau Joana bersedia buat koreografi yang sesuai dengan kondisi anak, saya izinkan ya!
MONTAGE:
1. Kalender dimeja memperlihatkan tanggal 13 Desember, terlihat Joana yang sedang mengikuti gerakan Adit sambil tertawa ria. Kali ini justru dia yang belajar dari anak itu.
2. Halaman kalender dibalik jadi tanggal 14 Desember, Joana mendorong kursi roda Siska untuk menghitung gerakkannya.
3. Halaman kalender dibalik jadi tanggal 15 Desember, Joana terlihat penuh keringat menarikan koreografi bikinannya.
4. Halaman kalender dibalik jadi tanggal 16 Desember, Joana sedang berbicara serius dengan Ayudia dan Ayudia memberi pendapat.
JUMP CUT TO:
Joana membalikkan halaman kalender jadi tanggal 17 Desember. Dia bertelepon dengan Johan.
JOHAN
(Kesal)
JOANA
JOHAN
(Menghela nafas)
JOANA
JOHAN
JOANA
JOHAN
JOANA
(P.O.V Siska) Siska melambai tangannya memanggil Joana, Joana pun terlihat mengakhiri telepon dan bergabung dengan mereka untuk ngemil.
JOANA
Joana merenggangkan badannya. Rangga langsung datang memijit pundaknya, bikin Joana ketawa kecil.
RANGGA
JOANA
Ayudia tersedak, dia langsung canggung, nggak suka jadi pusat perhatian.
AYUDIA
(Datar)
Joana menyipitkan mata sambil tersenyum, dia udah duga. Dia memukul lengan Ayu yang bikin Ayu langsung kaget.
JOANA
Suara tertawa memenuhi ruangan, Joana yang tertawa tanpa sengaja melihat Siska. Hanya anak itu yang nggak ketawa dan kelihatan murung. Joana jadi bingung.
JOANA (CONT'D)
(Ceria)
Wajah Siska terlihat khawatir.
SISKA
(Khawatir)
Alan langsung mengelus bahu Siska dan Joana menggenggam tangannya. Joana tau perasaan inferior Siska datang kembali.
JOANA
(Melihat yang lain)
JUMP CUT TO:
Sejam kemudian, kita melihat hasil gambar anak-anak di lantai. Joana menyusun gambar itu dan semuanya duduk membentuk lingkaran memperhatikan gambar itu.
JOANA
Joana mengeluarkan pensil, lalu menarik garis dan menggambar pola bintang dari menyatukan gambar-gambar planet bintang tadi.
JOANA (CONT'D)
JOANA (CONT'D)
Semuanya jadi speechless. Joana tersenyum dan menatap semuanya perorangan.
JOANA (CONT'D)
Mata Siska berkaca-kaca, Alan tersenyum dan memeluk Siska untuk menenangkannya. Kata-kata Joana lagi-lagi menyentuh hati dna menguatkannya.
CUT TO: