SEPARUH MAWAR
5. ACT 5 (KLIMAKS)
Skrip ini masih diperiksa oleh kurator

EKT. TAMAN - SORE 

Sepulang sekolah Dita dan pacarnya duduk di ayunan. Dita hanya memandang kosong ke arah depan. B.M menengok ke arah Dita dan memperhatikan Dita.


ANDRI

Kamu kenapa Ta? kok mukanya sedih?


Dita menghela napas. 


DITA

Aku tuh enggak normal deh kayanya (beat). Aku belum pernah haid seumur hidup.


ANDRI

Mungkin belum aja kali Ta. Kan setiap orang waktu haidnya beda-beda. Adik-adik aku cewe yang satu haid dari SMP, yang satu lagi baru SMA.


DITA

Aku udah ke dokter sebulan yang lalu, cuma dikasih obat aja dan enggak ada perubahan.


ANDRI

Kamu udah tanya kenapa?


DITA

Katanya aku cuma belum waktunya.


ANDRI

Tuh kan emang belum waktunya aja.


DITA

Aku malu, capek ditanya terus sama temen kelas.


Andri Menghampiri Dita, Duduk dihadapannya.


ANDRI 

Kamu mau cek lagi besok sama aku? aku temenin? 


Dita terdiam dan mengangguk.

ANDRI 

Jangan sedih gitu dong, paling juga bentar lagi obatnya lagi bereaksi tuh diperut kamu (sambil menunjuk perut Dita). Tuh kamu denger gak ada suaranya?


DITA

Ih itu mah bunyi perut aku yang laper tau.


ANDRI

Bunyi cacing-cacing di perut ya (sambil menggelitik Dita).


Mereka berdua tertawa.


INT. PUSKESMAS - SIANG 

Dita dan Andri masuk ke puskesmas. Andri duduk menunggu di ruang tunggu. Dita menuju ke meja pendaftaran.


Dita kembali duduk di sebelah Andri dengan muka cemas. Andri berusaha menenangkan dengan menggenggam tangan Dita. Dita menengok ke arah Andri dengan muka cemas.


ANDRI

Gapapa kok. ga akan kenapa-kenapa.


PETUGAS PUSKESMAS

Atas nama Dita Anggraeni.


Dita menengok ke arah Andri. Andri menenangkan dengan memberi isyarat anggukan dan mengarahkan wajah ke ruang dokter.


DOKTER

Gimana ada yang bisa dibantu?


DITA

Dok saya sebulan yang lalu kesini karena belum haid sampai saat ini juga belum.


Dokter memasang muka bingung dan menuliskan resep untuk Dita.


DOKTER

Dita selama ini apa ada keluhan di perut atau maaf di alat kelamin?


DITA

Engga ada Dok.


DOKTER

Saat ini kami hanya bisa kasih resep obat untuk membantu stimulus hormon Dita, tapi jika belum ada perkembangan atau belum juga menstruasi saya kasih rujukan Dita untuk mengecek di dokter kenalan saya di rumah sakit. Karena ada beberapa faktor yang bisa mempengaruhi siklus menstruasi Dita yang akan bisa kita ketahui lebih jelas di rumah sakit.


DITA

Baik Dok, terima kasih (muka khawatir).


DITA beranjak berdiri dan keluar ruangan dokter menemui Andri di tempat duduk ruang tunggu. 


ANDRI

Gimana Ta? gapapa kan?


Dita menoleh ke arah Andri dengan muka datar.


DITA

Aku tebus resep dokter dulu ya.


Andri mengangguk. Dita beranjak ke arah apoteker obat. 


DITA

Mba, ini ya resepnya.


Dita memberikan resep obat ke apoteker puskesmas.


APOTEKER PUSKESMAS

Mohon tunggu ya.


Apoteker mengambil resep obat Dita.


DITA

Iya, makasih mba.


Dita berdiri di depan tempat pengambilan obat.


APOTEKER PUSKESMAS

Atas nama Dita Puspitasari.


DITA

(menengok ke arah Apoteker) Iya saya Mba.


APOTEKER PUSKESMAS

Ini dua obat diminum tiga kali sehari, ada vitamin juga ya dihabiskan. Ohiya ini ada surat rujukan ke rumah sakit kalau dalam satu bulan ke depan belum mesntruasi juga ya. 


DITA

Baik mba, makasih ya mba (Tersenyum simpul).


Dita menghampiri Andri di ruang tunggu.


DITA

yuk, kak kita pulang.


ANDRI

Oke Ta.


Mereka berdua beranjak ke luar puskesmas dan menghampiri motor bersiap menaiki motor.


ANDRI

Abis ini kita mau kemana Ta? 


Andri memasangkan helm Dita.


DITA

Kalau langsung pulang aja gimana kak?


ANDRI

Langsung pulang? (muka bingung)


DITA

Iya kak, Dita agak capek kak. gapapa ya?


ANDRI 

Iya gapapa Ta, yuk naik. 


Dita dan Andri pergi dengan motor meninggalkan puskesmas.


EKT. DEPAN HALAMAN RUMAH DITA - SORE 

Dita menuruni motor dan membuka helm memberikannya kepada Andri.


DITA

Makasih ya kak, aku ke dalam dulu.


ANDRI

Iya, kamu gapapa Ta?(muka khawatir)


DITA

Enggak papa kak, Dita cuma cape aja kok. Dita istirahat dulu ya kak. Maaf ya kak kita enggak main dulu hari ini.


ANDRI

Gapapa Ta, kan kita emang niatnya mau cek kondisi kamu di puskesmas. Yaudah kamu istirahat aja, kalo butuh apa-apa kabarin aku ya. 


DITA

Iya kak, makasih ya.


ANDRI

Kalo mau cerita, cerita aja ya Ta (beat). Jangan dipendem sendiri kan ada aku.


Dita mengangguk.

 

ANDRI

Yaudah aku pamit ya Dita, dah Assalamualaikum.


Andri meninggalkan Dita dengan motor, Dita masuk ke rumah.


  1. INT. KAMAR DITA - MALAM  


Dita memasuki kamar dan duduk di kursi menghadap ke meja belajar. Ia menyalakan laptop dan searching faktor-faktor penyebab belum menstruasi, menstruasi tidak lancar, dampak menstruasi tidak lancar. Dita memperhatikan dan membaca jurnal ilmiah tentang menstruasi tidak lancar.  


INT. RUMAH SAKIT - SORE 

Dita masuk rumah sakit menghampiri resepsionis.


DITA

Misi, mba saya mau ke dokter obgyn, bisa?


RESEPSIONIS

Bisa sebentar ya mendaftar terlebih dulu. Maaf sebelumnya usdah pernah periksa?


DITA

Belum mba, baru pertama kali.


RESEPSIONIS

Baik, Boleh saya minta kartu identitasnya?


Dita mengeluarkan kartu identitas dari tas dan memberikannya ke resepsionis.


RESEPSIONIS

Terima kasih Kak. kalau boleh tau keluhannya apa kak? (sambil mengetik di komputer).


DITA

Menstruasi tidak lancar Mba (beat). Eh maaf bukan Mba, tapi belum pernah menstruasi.


RESEPSIONIS

Baik kak, nanti kakak bisa naik ke lantai tiga dan mohon tunggu ya kak disana nanti akan dipanggil. 


Resepsionis menunjuk ke arah lift dan mengembalikan kartu identitas Dita.


DITA

Oh iya, baik Mba, terima kasih ya Mba.


Dita menuju lift dan masuk lift. Dita keluar lift di lt,3. Dita duduk di ruang tunggu.


PETUGAS RUMAH SAKIT.

Atas nama Dita Puspitasari 


Petugas berdiri dengan mata mencari Dita. Dita berdiri dan menghampiri petugas rumah sakit.


PETUGAS RUMAH SAKIT

Atas nama Dita Puspitasari ya?


DITA

Iya Mba.


PETUGAS RUMAH SAKIT

Ke dokter obgyn betul?


DITA

Iya Mba. 


PETUGAS RUMAH SAKIT

Baik bisa langsung masuk ke ruang dua ya.


Petugas rumah sakit menunjuk ruang dua. 


DITA

Makasih Mba.


Dita mengikuti arahan Petugas rumah sakit dan berjalan menuju ruang dua.


INT. RUANG PERIKSA - SORE 

Dita masuk ke ruang dokter dan Dokter menyapa Dita.


DOKTER

Halo, selamat sore.


DITA

Sore Dokter, saya dapat rujukan ke sini dari puskesmas.


DOKTER

Baik, ada keluhan apa?


DITA

Jadi gini Dok, selama ini saya belum pernah menstruasi Dok. Udah coba minum obat selama berbulan-bulan tapi belum ada hasilnya Dok. Saya juga enggak merasa nyeri perut atau apapun.


Dokter mengangguk. 


DOKTER

Pernah ada keluhan pencernaan?


Dita menggelengkan kepala 


DOKTER

Baik kita coba pemeriksaan USG dulu ya untuk melihat kondisi rahim Dita. 


Dita mengangguk. 


DOKTER

Silakan berbaring di sebelah sana ya.


Dita beranjak menuju kasur dan membuka bagian perut. Dokter mulai menyiapkan peralatan dan memeriksa Dita. Dokter bingung.


DOKTER

Baik, sudah selesai besok Dita bisa datang lagi kesini untuk saya jadwalkan tes darah ya. 


DITA

Gimana Dok hasilnya?


DOKTER

Kita belum bisa memastikan kondisi Dita saat ini, namun ada beberapa diagnosis setelah melihat USG tadi. Salah satunya adalah tidak berkembangnya rahim atau agenesis uterus. Namun, itu masih belum pasti. Oleh karena itu lebih jelasnya Dita akan dijadwalkan pemeriksaan lanjutan ya.


Dita terdiam dan mengangguk pelan. 


EKT. TAMAN - SORE 

Dita duduk di ayunan taman dengan lesu di sebelah Andri.


DITA

Kak, mulai hari ini kita enggak usah ketemu lagi ya. Kakak cari perempuan lain aja ya. Maafin Dita.


Dita dengan datar menatap lurus ke depan.


ANDRI

Ada apa Dita? Kamu kenapa sih? Coba cerita? 


Andri berdiri di hadapan dita memegang lengan Dita.


ANDRI

Aku gamau kalo kamu enggak jelas kaya gini.


Dita menangis, Andri memeluk Dita erat dan mengelus punggung Dita (beat). Dita melepaskan pelukan Andri dan menatap Andri


DITA

Aku enggak normal. Aku kelainan, kakak cari orang lain aja ya maafin Dita. Dita sayang Kakak.


Dita berjalan melewati Andri. Andri menahan Dita.


ANDRI

Aku enggak peduli, kamu kelainan, kamu aneh, kamu cacat sekalipun Dita. Aku sayang sama kamu. 


Dita menoleh ke arah Andri


DITA

Ini yang terbaik buat kita. Kita enggak akan bisa bersama kak. Aku bukan perempuan seutuhnya kak. Aku harap kakak bisa ngerti perasaan aku.


Dita melepas genggaman Andri dan meninggalkan Andri.


ANDRI

ARGHH (kesal).


EKT. DI DEPAN RUMAH DITA - SORE MONTAGE 

Andri beberapa hari bolak balik lewat depan rumah Dita dan memperhatikan rumah Dita. Andri mendatangi rumah Bu Sugeng, bertemu anaknya Bu Sugeng dan menanyakan kondisi Dita. Anak Bu Sugeng hanya menggeleng kepala dan tidak tau keadaan.Di kampus Andri menanyakan kondisi Dita ke sahabatnya dan sahabatnya juga enggak tau keadaan Dita. 


TEMAN#1

(saling menatap ke teman lainnya) kita enggak pada tau Kak, soalnya udah jarang ngobrol karna udah sibuk masing-masing


ANDRI

(muka khawatir) Yaudah kalau kalian ngehubungin Dita dan tau kabarnya gimana tolong kasih tau gue ya (muka memohon).


Teman#1 mengangguk.

Dita berkali-kali cek kondisinya ke dokter rumah sakit.

 

INT. KAMAR DITA - SIANG 

Sahabat-sahabat duduk di atas kasur Dita. Dita cerita sama sahabatnya di kamar lalu meneteskan air mata. Temen-temennya menguatkan Dita. Teman#! mengelus punggung Dita dan memeluknya.


TEMAN#1 

Ta, kan kaya enggak kok itu mah belum pasti. Kata dokter kan itu masih kemungkinan terburuk aja Ta. Kan tahapannya masih panjang juga kan buat nentuin lu tuh beneran ada kelainan atau engga. Gue yakin elu tuh baik-baik aja kok. 


TEMAN#2

Iya kan masih belum pasti Ta. Belum pasti kan diagnosanya. 


TEMAN#3

Gue tau lu kuat Ta, jangan pesimis gitu dong. 


Teman#3 memeluk Dita dari samping.


TEMAN#1

Maaf ya Ta, kita telat ada buat lu. 


DITA

Makasih ya, kalian bener-bener baik sama gue. Maafin gue bikin kalian khawatir.


TEMAN#2

Apaan sih kan emang tugas temen buat saling jaga satu sama lain, ya kan (menyenggol teman lainnya).


TEMAN#3 

Iya Ta, udah lu kalo mau ke dokter lagi kabarin kita ya biar kita temenin. Masa lu sendirian aja sih kasian amat.


TEMAN#1

Iya Ta, kita temenin ya gapapa kan?


Dita mengangguk tersenyum.


TEMAN#2 

By the way Ta, kemarin pacar lu kak Andri nemuin kita, terus dia nanyain keadaan lu. Emang lu enggak cerita Ta sama dia?


DITA

Gue cerita kok, dari awal dia tau. Cuma gue enggak mau nyusahin dia dan bikin dia kepikiran aja, makanya gue lagi jaga jarak.


TEMAN#3

Ta, tapi ini saran aja ya dari gue, lu gaboleh gitu Ta kalo emang dia cinta dan sayang beneran sama lu harusnya dia enggak akan merasa terganggu atau terbebani karena masalah ini. Lu gaboleh mikir dari satu sisi aja Ta, dia sampe cari lu berhari-hari nungguin kabar dari lu.


TEMAN#1

Iya Ta, ada baiknya lu ketemu sama dia baik-baik, kalo emang lu udah gamau sama dia ya bilang tapi kalo emang lu masih mau bertahan sama dia jangan biarin dia berjuang sendiri Ta. Maaf ya Ta, bukannya kita mau nambahin beban lu, tapi kita tau kalian berdua tuh serasi banget jadi kita gamau hubungan kalian kandas gitu aja.


Dita terdiam dan melihat ke arah teman-temannya.


DITA

Iya gue coba ngomong sama dia nanti setelah gue tau hasil dari dokter. Gue juga enggak mau bikin dia sedih dan kasian liat keadaan gue yang kayak gini.


TEMAN#1

Dia pasti ngerti Ta, buktinya dia udah tau dari awal kan.


Dita terdiam.


TEMAN#2

Yaudah gausah bahas yang berat-berat mulu deh gimana kalo gue masakin mie terus kita nonton bareng. 


Teman#2 Beranjak dari kasur berdiri di depan teman-temannya.


TEMAN#3 

Nah gitu dong, dari tadi gue laper tau. Kalo bahas yang pake otak bawaannya gue jadi cepet laper.


TEMAN#1

Yeu..elu gabisa dikit aja tuh otak dipake.


Teman#1 menepuk Teman#3 dengan guling. Mereka semua tertawa.



Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar