Scene 58 dirumah she
Namun, salah satu teman laki-laki rupanya suka pada pandangan pertama dengan She dan mendekati she
Kyle: hai, she
She: hai, hmm tadi namanya siapa ya, lupa maaf
Kyle: hehe iya ga apa-apa, aku kyle, she.. hmm aku, boleh bertukar no hp kamu?
She: oo boleh, ini..
Prolog
Hubungan kita semakin intens, mengajak jalan bersama, nonton bersama sampai akhirnya kita berpacaran.
Scene 59 di bukit
Dia membawa ku ke sebuah bukit, lalu dia menyatakan rasanya. Fero adalah my sweet seventeen. Seperti judulnya, dia sweet. Romantis, sering sekali datang ke rumah seharian, keluarga sangat welcome. Kita berpacaran saat usia ku akan menginjak tujuh belas tahun.
Scene 60 di restaurant pool party
Aku akan mengadakan private sweet seventeen party. Aku menyiapkan segala sesuatunya sendiri, salah satunya adalah ide acara, dekor, dan tempatnya. Aku merayakan pesta ulang tahunku pada malam ini di sebuah restoran yang berada di pinggir kolam. Saat ulang tahun ke 17, dia memberikan surprise, saat aku turun dari lantai atas gedung pesta itu, dia menyambutku dengan memberikan bouqet bunga cantik. Dia juga memberi ku perhiasan sebagai hadiah. Padahal saat itu, aku baru saja jadian dengan nya.
Scene 61
Prolog
Hobinya naik motor gede, suka mengajak aku melihat pemandangan indah di kotaku sepulang sekolah. Sambil sekedar minum coklat panas yang dibeli di salah satu restoran langganan sebelumnya. Kami sering menghabiskan waktu bersama, hampir setiap hari. Kalau sedang bosan main di rumahku, kami kadang pergi menonton bioskop, ke mall untuk sekedar nongkrong, ke rumah teman, bahkan sampai menonton konser bersama. Hubungan kami cukup serius. Dia bahkan yang meyakinkan mama ku agar aku bisa berkuliah di Bandung karena kebetulan dia pun akan berkuliah di Bandung juga walapun berbeda universitas. Tapi semakin lama aku dekat dengannya, aku jadi mengetahui salah satu kekurangannya yang sulit aku terima dan menjadi agak kurang nyaman dengan hal itu.
Prolog
Sampai akhirnya.. Dya tiba-tiba menghubungi aku kembali mengajak bertemu dirumahku, tanpa sepengetahuan kyle.
Scene 62 dirumah she
Dya: permisi, she
She: hai, yuk masuk
Dya: okai, hmm kamu apa kabar?
She: baik, kamu?
Dya: baik juga.. hmm, aku mau ngobrol sambil bermain piano sama kamu, boleh?
She: oo boleh yuk kesana
Dya memainkan piano, sesekali she bergantian, sesekali sembari bernyanyi, sungguh aku tidak mengerti maksudnya, aku hanya menikmati, karena aku kangen dia, namun hanya kupendam dalam hati.
Ditengah-ditengah permainan piano dy, telepon she tiba-tiba berbunyi, dan itu dari kyle, yang tiba-tiba hendak datang kerumah beserta dengan orang tuanya untuk bersilahturahmi. Aku tidak bisa menolaknya, dan aku harus menjelaskan ini kepada dya dan kyle.
Dya: kenapa pacar kamu?
She: iya, dia mendadak mau dateng sama orang tuanya
Dya: yaudah tenang aja, aku kan tamu, aku bakal bantu jelasin ke dia supaya dia ga curiga kok.
She: oke makasih dy.