32. EXT. DEPAN RUMAH — MALAM
Fanny sedih melihat Altino (Irwan) berdiri tak berkedip. Air mata Fanny menetes perlahan.
FANNY
FANNY (CONT'D)
Altino menatap datar Fanny, setitik air mata menetes dari pipi pucat sepucat mayat seolah-olah roh Irwan menahan tangis di dalam sosok Altino.
DiSSOLVE TO:
33. EXT. MONTAGE PARKIRAN RUMAH SAKIT — MALAM
SFX Pintu mobil digebrak. Irwan keluar dari dalam mobil, berlari menghajar pria (27 tahun) saat tahu Fanny hendak naik ke dalam mobil. Fanny menjerit histeris melihat temannya dipukuli Irwan.
SEBELUMNYA...
CLOSE ON Pesan di HP Irwan 'aku pulang bareng teman'
Irwan marah, mengambil kunci mobil, dan pergi. Di parkiran, Irwan memergoki pria (27 tahun) bersama 2 orang pria lain berbincang sembari bertukar barang, pria (27 tahun) mengulurkan tangan, pria (28 tahun) mengambil sekantong sabu-sabu dari kantong celana.
JUMP TO:
34. INT. KAMAR PASIEN — TENGAH MALAM
Fanny merawat pasien di kamar pasien, seorang saudara pasien berbuat cabul saat Fanny sedang memeriksa, pemuda (37 tahun) memegang bagian tubuh Fanny. Lalu, Altino (Irwan) tiba-tiba datang memukul pemuda (37 tahun), lengan Altino tersayat pisau buah saat memegangi tangan pemuda itu.
BACK TO:
35. EXT. DEPAN RUMAH — MALAM
Bibir Fanny gemetar ketakutan menatap Altino (Irwan) berjalan mendekat dengan muka sepucat mayat, mengambil langkah mundur tiga petak hingga punggungnya menabrak pagar.
FANNY
Altino (Irwan) mengulurkan sebelah tangan meminta Fanny memegangnya. Ragu-ragu Fanny menyambut tangan Altino (Irwan). Altino (Irwan) membalikkan tangan Fanny. Jari telunjuk Altino (Irwan) menunjuk pada dirinya sendiri, lalu menulis kata 'mau' di telapak tangan Fanny, lalu menunjuk pada Fanny, lalu memegang cincin di jari Fanny, lalu terakhir sekali lagi menunjuk pada diri sediri.
FANNY
Altino (Irwan) menggeleng sekali, bukan dirinya yang dia maksud.
FANNY
Altino (Irwan) mengangguk kaku sekali. Menempelkan ibu jarinya ke jari Fanny dan mengaitkannya.
FANNY
Altino (Irwan) tersenyum pucat. Meletakkan telapak tangan kanannya menutupi kedua mata (basah air mata) Fanny. (Jeda)
Altino tiba-tiba pingsan tak sadarkan diri. Fanny duduk bersimpuh, menggoyang bahu tangan Altino.
FANNY
FADE IN:
36. INT. RUANG TAMU — SIANG
Dekorasi ruangan penuh bunga-bunga, karpet hijau tergelar dipenuhi para tamu undangan yang hadir duduk bersila, kedua orang tua mempelai menyaksikan dengan khusyuk acara akad nikah. Altino mengenakan kostum pernikahan, mengucap ijab kobul dengan wajah tenang, senyum bahagia tertampang jelas dari wajah keduanya, Altino dan Fanny.
37. INT. KAMAR LANTAI TIGA — SIANG
Memperlihatkan kamar lantai tiga yang menjadi kamar utama Fanny dan Altino. Close Up: Altino terbangun, mengecup sayang kening Fanny. Fanny terbangun dengan senyuman di bibir. Altino bangun dari tempat tidur melihat Fanny menatap manja sambil merentangkan kedua tangan ke depan, meminta digendong. Dengan wajah penuh senyum Altino menggendong Fanny keluar dari kamar.
ALTINO (O.S)
Suasana kamar berubah suram, tiba-tiba muncul arwah Irwan dengan muka pucat sepucat mayat berdiri di pojokan sudut kamar, lambat-lambat senyum menyeramkan tersungging dari bibir penuh darah.
SELESAI
CUT TO BLACK: