25. INT. EXT. RUMAH — SORE
Daun-daun kering berserakan di halaman belakang rumah, satu pohon beringin tanpa daun. Altino memegang sapu ijuk membersihkan daun-daun kering, memindahkan kayu-kayu, pot bekas tidak terpakai.
SFX Suara azan Maghrib berkumandang. Altino menunaikan ibadah salat.
SFX Bel rumah. Altino berjalan menuju pintu, masih mengenakan sarung, dan kopiah.
FANNY
ALTINO
FANNY
ALTINO
ALTINO (CONT'D)
FANNY
Fanny mendadak diam, salah tingkah keceplosan bicara. (Jeda)
ALTINO
FANNY
ALTINO
FANNY
Fanny menggandeng tangan Altino, memaksa Altino duduk di sofa.
FANNY
Altino kaget melihat Fanny berjalan sendiri menuju dapur, kemudian kembali membawa kotak P3K, dan duduk di sampingnya.
ALTINO
Fanny tersenyum simpul melihat Altino.
FANNY
Altino terdiam, memalingkan muka, malu menatap kembali mata Fanny. Fanny membersihkan luka, lalu menempelkan plester luka pada lengan Altino.
FANNY
Altino menatap Fanny lekat.
ALTINO
FANNY
ALTINO
FANNY
Altino menatap Fanny, kemudian mengangguk mengiyakan.
DISSOLVE TO:
26. INT. KAFE IRWAN — SIANG
Altino mengantar kopi pesanan pelanggan, kemudian berjalan ke meja kasir. Irwan datang mendekati Altino, mengobrol dengan wajah senang.
IRWAN
ALTINO
IRWAN
Altino balas tersenyum simpul.
CUT BACK TO:
27. INT. RUMAH — MALAM
Wajah Fanny berubah murung, tertunduk sebentar seolah menahan air mata, lalu melihat Altino sembari menggigit bibir ragu untuk bercerita.
FANNY
FLASH BACK TO:
28. EXT. MONTAGE DEPAN PAGAR KOS FANNY - RUMAH IRWAN — TENGAH MALAM
Hujan mengguyur deras, Fanny pulang dari kerja naik sepeda motor, berhenti di depan pagar melihat Altino duduk berbaring dengan mata terpejam, di depan pagar tembok kos. Wajahnya pucat, hanya memakai kaus dalam dan celana pendek seatas lutut, tanpa alas kaki. Fanny bertanya, tapi Altino hanya diam menatap. Fanny mengantar Altino pulang dengan sepeda motornya, membawa Altino ke kamar. Melepas baju Altino yang basah, kemudian tertidur di sebelah Altino.
CUT BACK TO:
29. INT. RUANG TAMU — MALAM
Fanny menatap Altino dalam sambil tersenyum simpul.
FANNY
ALTINO
FANNY
ALTINO
Fanny meraih tangan kanan Altino, menempelkan ibu jari ke jari Altino, mengaitkan dengan jari telunjuk, mirip gembok.
FANNY
ALTINO
FANNY
Fanny mengambil kardus di sampingnya, menyerahkan pada Altino.
FANNY
Altino menerima, membuka, dan melihat isi kardus.
ALTINO
FANNY
ALTINO
Fanny tertawa manis, Altino terpesona melihat kecantikan Fanny. (Jeda)
ALTINO
FANNY
Keduanya sama-sama tersenyum.
ALTINO
FANNY
ALTINO
Jari Altino menyentuh punggung tangan Fanny.
FANNY
ALTINO
FANNY
ALTINO
Altino menggenggam kedua tangan Fanny, mengamati wajah Fanny, menatapnya dalam.
ALTINO
FANNY
ALTINO
Keduanya sama-sama tersenyum malu. Daun telinga Altino memerah, melepas tangannya, membetulkan posisi duduk, menunggu jawaban Fanny yang cuma bisa tersenyum malu. (Jeda)
SFX Daun pintu tertutup keras.
Altino dan Fanny spontan menoleh kaget ke arah pintu depan, sudah tertutup dari tadi. Beralih menatap tangga bersamaan.
FANNY
ALTINO
ALTINO
Fanny menarik ujung baju Altino, Altino menoleh.
ALTINO
FANNY
Altino menyulurkan tangan kanannya, Fanny menyambut, menggenggam tangan Altino erat. Mereka berdua berjalan menuju lantai atas.
SFX Detak jantung keduanya terdengar keras saat mereka tiba di kamar lantai tiga. Pintu kamar terbuka lebar, gelap, jendelanya terbuka.
ALTINO
Fanny ketakutan, menarik lengan Altino.
DISSOLVE TO:
30. INT. DALAM KAMAR — SIANG
Muncul ingatan lama Fanny saat melukis ditemani Irwan. Fanny menyoret pipi Irwan dengan kuas bercat biru, kemudian mereka berlarian saling mengejar, tertawa bahagia bersama.
CUT BACK TO:
31. INT. RUMAH — MALAM
Gelap, Altino masuk lebih dulu, Fanny mengikuti di belakang dengan was-was.
CLOSE ON Jendela terbuka, tirai melambai-lambai tertiup angin. Altino menutup jendela, kemudian terdiam membeku, tak bersuara, berdiri kaku.
FANNY
Fanny membalikkan badan Altino, mengerjap melihat wajah Altino. Menarik paksa tangan Altino keluar dari dalam kamar. Fanny menutup pintu kamar, lalu berbalik melihat pada Altino (muka dingin).
FANNY
Baru dua langkah, Altino menarik badan Fanny, memeluknya kencang.
FANNY
Fanny sadar yang memeluknya adalah Irwan.
FANNY
Pelukan terlepas, Fanny bergerak sedikit mundur, mengambil jarak, berlari turun. Altino mengejar Fanny sampai ke depan rumah.
CUT TO: