Sebelum Tengah Malam
4. Scene 12-17

12. INT. DALAM MOBIL — SORE

Tiga hari kemudian... Tas laptop warna abu-abu bersandar di kursi penumpang. Kedua mata Altino melihat ragu ke pintu rumah. (Jeda)


ALTINO (V.O)

Aman, aman, para setan sudah diusir sama Hery.


Altino mengambil tas, memegang handle pintu mobil, keluar dari dalam mobil. Berjalan, berdiri di depan pintu.

CLOSE ON Tangan membuka handle pintu.

SFX Detak jantung keras. Langkah kaki berjalan pelan, masuk ke dalam rumah, melihat ke tangga (sepi).

SFX Suara pintu ditutup. Altino berjalan pelan-pelan menuju lantai 3. Berdiri di depan pintu tertutup.

CLOSE ON Tangan memegang handle pintu.

SFX Suara telepon berdering.

Altino buru-buru mengangkat telepon sambil mengelus dada pelan.


ALTINO (INTO PHONE)

Ya, Ver. Ada apa? (Jeda)


Tersenyum selesai telepon. Kaget, tiba-tiba mati lampu, menatap bergantian lampu lantai bawah yang masih menyala, sedangkan lampu mati di tempatnya berdiri. Altino buru-buru turun, berlari keluar rumah.


FLASH BACK TO:


13. INT. KANTOR — SORE

Dua hari lalu.. Altino cemas menunggu telepon diangkat, tangan kanannya memainkan mousepad.

SFX Nada sambung telepon.


ALTINO

(Senyum) Assalamualaikum, Pak Ustad. Gimana kabar? (Jeda) Lagi di mana?


Senyum- senyum sendiri mendengarkan suara Hery di telepon, memundurkan kursi, kaki disilangkan.


ALTINO

Aku sekarang di Surabaya, dipindah ke sini.


INTERCUT ON SCENE:


14. EXT. TERAS RUMAH HERY — SORE

Bunga mawar, daun lebar gelombang cinta, pot warna putih dengan tanaman bervariasi mengitari sepanjang tembok. Hery berjalan menuju kursi kayu di teras. Duduk sambil menyeruput secangkir kopi hitam di atas meja taman yang dibawakan istrinya.


HERY (INTO PHONE)

Katanya kamu tinggal di rumah Paman Irwan.


Altino mengupil, mengusap upilnya ke celana. Tiana yang berdiri di depan mesin fotokopi, memandang jijik pada Altino.


ALTINO (OVER THE PHONE)

Makanya itu, rumahnya angker. Bisa minta tolong nggak usirin penghuni-penghuni halus di sana. (Jeda)


HERY (INTO PHONE)

Serius.. Kamu lihat sendiri? Paling cuma perasaan kamu aja.


ALTINO (OVER THE PHONE)

Aku tahu kamu bakal nggak percaya. Aku kirimin rekaman CCTV biar percaya.


SFX Pesan masuk ke WhatsApp Hery.


FLASH BACK:


15. INT./EXT. RUMAH IRWAN-KANTOR — ALL DAY

Kamera CCTV terpasang di seluruh ruangan, Altino mengecek hasil rekaman CCTV rumah sambil duduk di kursi kantor. Terekam jelas pergerakan dirinya antara pukul 00.00 hingga pukul 3 pagi, bangun dari tempat tidur, lalu berjalan keluar rumah jalan kaki, dan kembali ke rumah.


BACK TO:


16. EXT. TERAS RUMAH HERY — SAME TIME

Hery melihat sebentar pesan di HP-nya, tanpa membuka video rekaman.


HERY (INTO THE PHONE)

Oke, nanti aku lihat.


ALTINO (OVER THE PHONE)

Aku nginep di rumah temenku. Kalau besok bisa ke sini, langsung ke kantor aja ambil kunci rumah.


HERY (INTO THE PHONE)

Nanti aku telepon dulu bisa nggak-nya, pasienku banyak.


ALTINO

Oke, usahain bisa ya Her. Aku dah nggak tenang tinggal di situ.


HERY

Iya, aku ke sana.


BACK TO:


17. INT. KANTOR — SORE

Altino menutup telepon selesai mengucap salam, menaruh HP-nya di meja, lalu tersenyum lega.


ALTINO (V.O)

(Bernyanyi) Sik, asyik, asyik, Hery mau ke rumah. Syik, asik, asyik Hery mau ke rumah. Pergi kau setan-setan, jangan balik sekalian. (kaki menendang berlagak bruce lee)


CUT TO:

Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar