Sebelum Tengah Malam
3. Scene 10-11

10. INT. KANTOR — SORE

Memandang serius layar komputer, jari tangan kiri menekan tuts keybord, tangan kanannya memegang pulpen, giginya menggigit ujung pulpen, kemudian datang Frans menepuk pundak Altino.


FRANS

Hei! Ngelamun aja. Mikirin utang.


ALTINO

Kamu itu yang banyak utang. (melepas pegangan tangan Frans)


FRANS

Kamu tahu aja (tawa tengil). Eh! Laporanmu dah selesai belum, ditanyain Pak Bos tuh!


AlTINO

Oh, iya! Lupa, Bro. Bilang aja udah. Entar, kukerjain dulu. Eh! Frans, katanya kamu baru beli PS baru. Aku ke rumah kamu ya, main PS.


FRANS

(Melirik) Oke, tapi kerjain dulu tugasmu. Aku nggak mau ditanyain Pak Leo lagi.


ALTINO

(Mengetik) Iya, iya, ini juga lagi ngerjain.


FRANS

Rencananya kapan mau ke rumah?


ALTINO

Entar aku telepon.


FRANS

Oke.. laporannya jangan lupa. Cepet selesaikan.


ALTINO

Iya, iya. Berisik..


CUT TO:


11. INT. RUMAH FRANS — MALAM

Menatap pintu tertutup. Altino berdiri menunggu tidak sabar di depan pintu. Mengetuk pintu 2 kali, 3 kali. Frans membuka pintu, rambut berantakan, telanjang dada, hanya memakai celana jeans hitam tak terkancing.


FRANS

Hei! Kok nggak telepon dulu. (muka panik)


ALTINO

Habis mandi? Kok nggak pakai baju. (menatap bingung)


Altino bergerak maju, tapi kaki Frans bertahan di depan pintu.


ALTINO

Hei! Aku mau masuk.


FRANS

Nggak boleh! Besok saja ke sini. Aku ada tamu.


Altino memaksa masuk, Frans menahan pintu, mereka adu kekuatan di depan pintu. Frans terpental mundur, Altino berhasil membuka pintu lebar-lebar, melihat seorang wanita Raisa (25) duduk di sofa tamu membetulkan kancing bajunya.


ALTINO

Raisa! (membelalak kaget)


Raisa berlagak tak peduli, membetulkan rambutnya, lalu mengambil tas. Menatap Frans, berjalan angkuh melewati keduanya.


FRANS

Raisa... (ingin menyusul, tapi urung)


FRANS (CONT'D)

(Memukul pelan) Kamu sih! Ngambek deh.


ALTINO

Kalian jadian? (menatap tak percaya) Kapan? Kok aku nggak pernah lihat.


FRANS

Shh.. diem. Bukun urusanmu. Jangan deketin Raisa, dia punyaku.


ALTINO

Iya, iya. Dia juga bukan tipeku. Cantik sih.. tapi judesnya minta ampun.


FRANS

Awalnya sih gitu, tapi ternyata..


CLOSE ON bibir Frans berbisik di telinga Altino.


ALTINO

Anjir! Pantes aja kamu suka.

(jeda)

Frans membalikkan badan, membelalak melihat tas besar di tangan Altino.


FRANS

Hei, kamu ngapain bawa tas sengala.


ALTINO

(Duduk di sofa) Mau nginap di sini (senyum tengil)


FRANS

Katamu cuma main game. (berkacak pinggang)


ALTINO

(Mengatupkan kedua tangan memohon)
Aku boleh kan nginep sini? beberapa hari saja.


FRANS

Ngapain? Bukannya kamu sudah tinggal di rumah pamanmu. (duduk seberang Altino)


AlTINO

Aku kesurupan. (muka serius)


FRANS

(Membelalak) Masa..Hantu apaan? Mas Cong? Mbak Kun? Apa Bang Gen?


ALTINO

Mana kutahu, kalau tahu hantunya udah pasti kutonjok mukanya.


FRANS

(Tertawa lepas) emang bisa nonjok hantu. Belum nonjok dah dicekik duluan.


ALTINO

Masalahnya.. (murung) Tiap pagi bangun tidur selalu ada aja kejadian aneh.


FRANS

Oh ya, kejadian apa?


AlTINO

Uangku ludes dalam semalam gara-gara belanja online, padahal nggak merasa pesan. Bayangin aja 3 juta, Bro. 3 juta amblas. Mau beli sepatu merk aja aku tahan buat naikin haji orang tua.


FRANS

Wuih! Anak berbakti ternyata.


SFX suasana berubah mengharukan.

ALTINO

(Muka sedih) Aku.. aku bukan anak mereka.


FRANS

(Membelalak) Apa? Serius? Jadi.. kamu..
Kapan kamu tahu? Mereka cerita sendiri?


ALTINO

Enggak. Aku nemuin surat adopsiku.

(jeda)

Frans terdiam, ikut merasa sedih. Matanya tak berkedip melihat kepala Altino tertunduk.


ALTINO

(Mengangkat kepala) Gimana? Boleh nggak aku nginep?


FRANS

Iya, iya, boleh. Ceritamu berhasil bikin aku mewek. (Menyipitkan mata) Tunggu dulu! Jangan-jangan.. cuma bohong, biar kamu bisa tidur sini.


ALTINO

(Tertawa) Ya.. anggap aja cerita pengantar tidur. Jangan cerita siapa-siapa. (jari telunjuk menunjuk)


FRANS

Iya, iya, (mengunci mulut) tapi jangan lupa, jaga kebersihan. Jaga kebersihan, Jangan buang sampah sembarangan. Aku ganti baju dulu. (mengambil hem di kursi)


ALTINO

(senyum simpul) Iya, iya, bawel. Makasih ya, Bro.


Altino berdiri dari duduk, diikuti Frans berjalan menuju kamar.

SFX kedua roda tas travel menggelinding pelan.


FRANS

(Menoleh kaget) Eh, eh, ngapain bawa tas.


ALTINO

(Membalikkan badan) Lah terus, aku tidur mana?


FRANS

Tidur situ aja. (menunjuk sofa)


ALTINO

Oke.. entar kalau ada Raisa. Aku ganti baju di sini.


Kedua tangannya (pura-pura) membuka tas di depan Frans.


FRANS

(Melotot galak) Awas kamu ya..


Altino menggoyang badan (mengejek) tersenyum konyol. Frans mengangkat tangan kanan seakan-akan hendak melempar ponsel. Keduanya saling menatap, lalu tertawa bersama.


FADE OUT:

Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar