Sebelum Kita Menikah
1. Scene 1 - Debat
Skrip ini masih diperiksa oleh kurator

INT - RUMAH GALAPANG, RUANG KELUARGA - MALAM HARI

Galapang, Vitasari, Rika (Kakak Galapang), dan kedua orang tua Galapang sedang duduk di ruang keluarga.

Mereka berlima menonton acara berita.

(Suara Televisi)

dihimbau kepada masyarakat untuk tetap menjaga jarak dan mematuhi protokol kesehatan. Hindari keramaian dan…

RIKA(29 TAHUN)

Tuh. Hindari keramaian, katanya. Berarti nggak boleh bikin pesta dong, kan itu mengundang keramaian. (sambil menunjuk TV)

Vitasari memanyunkan bibirnya.

Galapang mengusap-usap dagunya. Pandangan masih tertuju ke layar TV.

GALAPANG (26 TAHUN)

Kita tunda aja dulu. Gimana, Vit?

VITA (26 TAHUN)

Kok ditunda sih, Bang? Kita udah persiapan loh ini. (dengan nada keberatan, tidak setuju dengan usul Galapang)

RIKA

Persiapan tapi masih ngitung-ngitung kan? Belum keluar duit buat bayar DP sewa gedung sama katering. Belum sebar undangan juga kan. Udah deh, tunda aja dulu.

Vita melirik sinis pada Rika. 

GALAPANG

Bener kata kak Rita. Ketimbang nanti kena masalah terus dirazia sama polisi, makin panjang urusan. Belum lagi kalo nanti betulan ada yang kena covid 

IBU GALAPANG

Tahun depan saja kalian nikah.

Bapak Galapang manggut-manggut setuju.

Rika ikut membetulkan ucapan ibunya.

RIKA

Kalau mau nikah secepatnya sih, mending nggak usah dibikin pesta aja sekalian. Cukup akad nikahnya saja. (sambil tertawa sinis)

Vita melirik Rika dengan sama sinisnya. Tak suka dengan usul kakak iparnya itu.

VITA

Nggak asik lah kalo cuma akad nikah. Mesti ada pestalah, biar meriah. Biar orang-orang tahu kalau kami sudah menikah. Ya nggak, beb?

Vita sambil melingkarkan tangannya di lengan Galapang.

GALAPANG

Jadi gimana? Tunda aja, ya?

Vita tampak berpikir sebentar

VITA

Kan covidnya masih baru masuk ke Indonesia. Jadi tersebarnya mungkin masih sedikit. Apalagi kita ini wilayah Medan yang kasusnya nggak seramai Jakarta.

RIKA

Entah di sini kasusnya masih dikit atau banyak, tetap aja kita nggak tahu apa yang terjadi nanti kan. Bisa jadi nanti ada tamu positif covid satu orang, terus virusnya nyebar ke semua tamu undangan. Yang rugi siapa? Bukan cuma kita, tapi juga tamu-tamunya. Mikir dong, Vit

Rika akhirnya sudah tak sabaran dengan kekeraskepalaan Vita yang masih ingin melanjutkan pesta di tengah pandemi

Rika mendengus sebal. 

VITA

Nanti kita sediain masker aja, sama tempat cuci tangan. Nggak ada gunanya bikin protokol macam gitu, kalau nggak dipakai

RIKA

Duh. Susah banget sih dibilangin. Banyak kali cakapnya. Nggak sabaran kali mau nikah.

Rika makin kesal. Dia menghempaskan punggungnya ke sandaran sofa. 

Rika mengganti memencet remote TV, sehingga acara berita berganti menjadi sinetron azab.

Galapang menengahi perdebatan antara Vita dan Rika

GALAPANG

Yang dibilang kak Vita itu benar, Vit. Nanti kalau banyak orang kena covid gara-gara pesta kita, bisa-bisa kita diminta ganti rugi. Belum lagi nanti kalau seandainya kita kena juga. Makin bahaya lah nanti.

IBU GALAPANG

Betul itu. Tenang aja, kalian tetap nikah nanti. Nggak usah takut kau dicuri orang calonmu itu.

Vita pun akhirnya menghela napas pasrah. 

VITA

Ya udah deh kalo gitu. (sambil mengangguk pelan)

RIKA

Dari tadi kek. Nggak perlu tarik urat kek tadi (dengan tatapan tetap tertuju ke televisi)

Vita memanyunkan bibirnya mendengar itu. Rika memang tidak mau akur dengan Vita, meskipun Vita mencoba untuk itu.

VITA

Tapi gaun pengantinnya gimana? Udah sempat aku pesen.

GALAPANG

Yah, nggak papa. Kan emang milik kamu, bukan sewaan. Jadi kapanpun bisa dipake. Tahun depan pun bisa

VITA

Tapi kan, nanti kayaknya ukurannya bakalan jadi sempit deh kalo kupake tahun depan. Siapa tahu nanti aku jadi kegendutan

RIKA

YAELAH! TINGGAL DIET AJA SIH WOY (dengan suara kesal) 

RIKA

Au ah, mau bobo aja.

Rika beranjak dari sofa, kemudian pergi ke kamar.

Sementara itu, mata Vita menengoki Rika dengan sama kesalnya.

Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar