#2. INT. TOILET- KUBIKAL - PAGI
Mata yang terbuka itu dengan tanpa sadar tertutup Kembali. Mata yang ditutup oleh kedua tangan yang dengan kedua 3 jari tengah disetiap mata. Dengan menundukkan wajahnya berlahan, mulai tampak kepalanya yang turun. Poni pun jatuh menutupi wajah itu yang terlihat jelas rambut panjang terurai dan sedikit mengganggu. Dengan cepat kedua tangan yang ada di wajah itu terbuka dan seraya mengibaskan poni yang jatuh mengganggu. Tampaklah sosok itu adalah seorang wanita.
Wanita itu bernama RARA.
Saat ini Rara sedang duduk disebuah kubikal tengah kamar mandi dengan memakai seragam sekolah. Dengan kedua tangannya, Rara merapikan rambutnya yang panjang dengan mengumpulkannya menjadi satu dan menguncirnya dengan sebuah kuncir rambut yang diambilnya dari gantungan baju yang menggantung di pintu tepat di depan Rara. Saat kuncir rambut sudah terpasang, Rara mengambil Hp yang ada di sakunya dan dan mendekatkan Hp itu untuk memastikan sesuatu, apakah kuncir rambut yang dipakainya sudah dipasang dengan benar. Sebuah Kuncir rambut dengan hiasan dadu diatasnya.
Rara berdiri dan bersiap keluar dari kubikal itu, tetapi sebelum keluar dia menghirup dan menghembuskan nafasnya seperti bersiap dan mengubah ekspresi wajahnya seperti seseorang yang tidak takut apapun, dan akhirnya Rara pun keluar dari kubikal itu, langsung berjalan keluar dari kamar mandi yang ternyata berada di tempat karaoke.
#3. INT. KORIDOR KARAOKE - LOBBY TEMPAT KARAOKE - PAGI
Rara berjalan dan berjalan menyusuri koridor tempat itu dan akhirnya berhenti di lobby dimana ada 2 orang wanita remaja menunggunya. 2 wanita itu adalah teman sekelas Rara, Sani dan Eunbi.
SANI
EUNBI
RARA
Mereka bertiga dengan dekatnya berjalan keluar dari tempat itu bersama untuk berangkat sekolah.
#4. INT. SEKOLAH - PAGI
Di sokolah, terlihat anak-anak yang fokus untuk belajar, sebagian diantara mereka terlihat memenuhi kursi di perpustakaan. Di kelas Rara, dia baru saja sampai dengan kedua temannya. Karena kelas Rara adalah kelas campuran dimana laki-laki dan perempuan dalam satu kelas yang sama. Di kelas ini, Rara duduk di kursi paling depan yang berada di tengah, sedangkan kedua temannya duduk di kursi yang berbeda dan berjarak cukup jauh karena sistem tempat duduk campuran dan random. Baru saja ketiga sejoli itu sampai dan duduk di kelas , guru pun masuk dan kelas dimulai.
Ini adalah tingkat ke 2 Rara di SMA. Rara adalah murid pindahan dimana hari ini tehitung genap bulan keempatnya bersekolah di sekolah ini. Rara tidak terlalu mengenal banyak orang disekolah, karena sekolah ini termasuk sekolah elit yang didominasi anak orang kaya. Bagi anak-anak di sekolah ini Nilai dan Kekayaan adalah nomer #1, jadi mereka sangat mempertimbangkan dalam hal bergaul.
Kedua teman Rara yaitu Sani dan Eunbi masuk sekolah ini karena mereka berdua anak orang kaya baru, sedangkan Rara sebatang kara dan hanya tinggal menumpang di tempat karaoke dan menjadi pekerja paruh waktu disana, itu yang semua orang dekatnya disekolah ketahui. Oleh sebab itu, banyak anak tidak menyukai Rara. Ditambah lagi Rara dengan kepintarannya membuat anak-anak orang kaya yang hanya mementingkan Nilai itu, mengalami penurunan peringkat. Sani dan Eunbi tidak bisa membantu Rara banyak, mereka sesekali membantu Rara untuk melawan anak-anak yang menganggu Rara. Tapi sayangnya anak-anak itu jumlahnya terlalu banyak, perempuan maupun juga lak-laki.
#5. INT. HOSPITAL - UGD - SIANG
Di sebuah Rumah Sakit, telefon UGD tiba-tiba berbunyi dan ada sebuah tangan yang mengangkatnya. Dengan mata kaget setelah mendengar seseorang yang di telefon berbicara, perawat yang mengangkat telefon itu menutup telefonnya dengan cepat dan berteriak ke beberapa rekannya untuk mempersiapkan beberapa bangsal lalu berlari menuju dokter wanita untuk mengatakan kondisi darurat dengan 8 mobil ambulance sedang menuju ke rumah sakit membawa pasien luka parah. Mendengar itu beberapa dokter UGD lainnya juga bersiap-siap.
#6. INT. RUMAH SAKIT – LOBBY UGD - SIANG
Mereka semua berlari menuju pintu masuk UGD dan tepat saat itu, ambulance-ambulance itu datang menurunkan 8 pasien. 3 diantaranya mengalami pendarahan parah karena keruntuhan batu besar, 2 orang mengalami luka bakar disekujur tubuhnya, 2 orang tidak sadarkan diri dan sudah babak belur, sedangkan 1 orang lainnya mengalami luka tembak yang cukup dalam.
#7. INT. RUMAH SAKIT – UGD - SIANG
Karena keterbatasan dokter, UGD sangat membutuhkan bantuan. Tidak banyak tenaga medis yang ahli, sedangkan pasien-pasien harus segera melakukan beberapa operasi di waktu yang bersamaan.
Polisi yang baru saja sampai dirumah sakit kaget melihat kondisi UGD yang sangat berantakan , dan lagi pasien-pasien itu belum juga ditangani. Seorang polisi mendekati dokter Wanita itu dan bertanya yang terjadi .
POLISI
DOKTER YUNA
Polisi yang mendengar penjelasan dokter itu murka, bagaimana bisa rumah sakit sebesar ini kekurangan dokter, apalagi ini adalah kondisi darurat dimana mereka semua nantinya harus hidup dan menjadi saksi untuk apa yang telah terjadi. Polisi itu sudah tidak bisa bersabar dan membentak dokter agar
POLISI
DOKTER YUNA
Dari seberang, seorang perawat memanggil-manggil dokter karena kondisi pasien yang terkena luka tembak sudah terlalu banyak mengeluarkan darah dengan nafas tidak stabil. Dokter yang mendengar langsung berlari menuju perawat dan meninggalkan polisi.
DOKTER YUNA
PERAWAT
DOKTER YUNA
Setelah mendengar perintah sang Dokter, perawat itu pergi meninggalkan dokter untuk melakukan apa yang diperintahkan. Tetapi Polisi yang mendengar itu semua mencoba menghentikan Dokter karena menghawatirkan 5 pasien lainnya.
POLISI
Dokter perempuan yang mulai merasa geram itu memukul polisi yang terus membuat dokter tidak nyaman agar membuatnya pingsan. Sekali pukul yang disaksikan banyak orang di UGD, polisi itu langsung pingsan. Dokter pun memberikan isyarat kepada perawat untuk menangani polisi yang pingsan tersebut.