1. EXT. PINGGIR PANTAI – SORE
Pantai nampak indah dan sepi dengan cahaya matahari yang mulai tenggelam, seorang pria nampak sedang berdiri sendiri di pantai namun nampak cemas, dia adalah SURYA MUDA (25th).
SURYA MUDA (V.O)
Langit hari ini nampak sangat indah, tak banyak awan yang menghalangi cahaya matahari untuk memberikan kebahagiaan bagi yang melihatnya
Tapi aku takut..
CUT TO
2. INT. RUMAH SURYA – SORE
Rumah nampak sepi hanya terlihat seorang anak yang menunggu di depan pintu kamar dengan cemas, dia adalah ADIT KECIL (9th). Sementara di dalam kamar terdengar SUARA PEREMPUAN yang sedang melakukan proses persalinan, di rumah terlihat juga beberapa foto Surya bersama Adit, dan juga istri Surya yaitu BINTANG. Tidak lama terdengar suara TANGISAN BAYI, bersamaan dengan itu wajah Adit nampak bahagia mendengar suara bayi.
SURYA MUDA (V.O)
Bintang pernah bilang..
“Tuhan itu menyukai keseimbangan, maka saat kita sedih tuhan juga akan memberikan kebahagiaan..”
Tapi jika kita bahagia apakah tuhan juga akan memberikan kita kesedihan?
BACK TO
3. EXT. PINGGIR PANTAI – SORE
Surya Muda masih menunggu dengan cemas, sesekali terlihat berjalan mondar mandir dan tampak gelisah. Tidak lama terdengar suara Adit berteriak sambil berlari menghampiri Surya Muda
SURYA MUDA
(berbicara sendiri)
Bayi.. lahir..
Jadi ayah
ADIT
(berteriak)
Kak Suryaaa
Adit kemudian memeluk Surya Muda sambil menangis, sementara Surya Muda yang mengidap autis seperti tidak memperhatikan Adit yang menangis dan terus seperti berbicara sendiri
SURYA MUDA
Bayi.. lahir..
Adit menjawab Surya Muda sambil tetap menangis
ADIT
Udahh lahir kak..
Bayinya perempuan,
Tapi.. kak Bintang kak..
Adit tidak melanjutkan pembicaraannya dan kembali menangis
SURYA MUDA (V.O)
Bintang juga pernah bilang..
“Akan ada saatnya tuhan mengambil hal yang kita Sayangi, dan menggantinya dengan hal lain yang kita Cintai..”
SURYA MUDA
Cinta..
Surya Muda meneteskan air mata setelah menyebut kata Cinta.
TITLE : SATU KATA CINTA
(25 Tahun Kemudian)
4. INT. KAMAR CINTA – PAGI
Matahari sudah terbit dan cahaya masuk melalui jendela dan menyinari wajah seorang perempuan muda cantik, dia adalah CINTA (25th). Cinta yang terganggu oleh cahaya matahari yang mengenai wajahnya lalu membuka matanya dan bangun dari tidurnya. Cinta kemudian berdiri dan berjalan ke arah cermin, lalu bercermin sambil memperhatikan kalung berbentuk hati yang dia kenakan dan seakan berbicara kepada cermin itu
CINTA
(sambil tersenyum)
Selamat pagi..
Cinta..
BACK TO (25 Tahun Sebelumnya)
5. INT. KAMAR SURYA – SIANG
Surya nampak sedang menutup tubuhnya dengan selimut dan duduk di lantai, di atas kasur terlihat bayinya. Sementara Adit nampak berdiri dekat pintu dengan wajah cemas sambil memegangi gagang pintu, di luar terdengar SUARA OBROLAN yang terdengar jelas sampai ke kamar
KAKEK (O.S)
Kita harus bawa pulang bayi itu
Mana mungkin dia bisa urus bayi itu! buat urus dirinya sendiri aja dia susah
NENEK (O.S)
Iya pahhh, sabar ya..
Kasian, dia pasti masih sedih baru kehilangan istrinya.. masa sekarang harus kehilangan anaknya juga..
KAKEK (O.S)
Bukan cuma dia yang sedih!
Kita juga baru kehilangan anak kita! Pokoknya malam ini kita pulang dan bawa bayi itu.. Aku gak mau nasib cucu aku berakhir kaya ibunya..
Wajah Adit nampak tambah cemas sambil melihat ke arah Surya yang masih menutupi tubuhnya dengan selimut sambil berbicara sendiri
ADIT
Kakkk
SURYA
Bayi.. Ayah..
Ibu gak ada..
Bayi harus sama Ayah..
Bayi harus sama ayah
Surya lalu berjalan membuka selimutnya kemudian membuka lemari dan mengeluarkan tas serta beberapa barangnya, sambil terus berbicara sendiri dengan wajah panik
SURYA
Bayi harus sama Ayah..
Bayi harus sama Ayah..
Bayi harus sama Ayah..
CUT TO (PRESENT DAY)
6. INT. MOBIL CINTA – SIANG
Cinta mengendarai mobil sambil berbincang dengan calon suaminya, melalui telepon di mobilnya
CINTA
Bukannya aku gak peduli sama persiapan pernikahan kita, tapi aku harus keluar kota dulu sebentar..
Ada urusan penting yang harus aku selesain dulu
CHRIS (O.S)
Maksud kamu pernikahan kita gak penting?
CINTA
Bukannya gitu Chris..
Nanti aku jelasin semuanya, setelah aku pulang..
Udah dong kamu jangan salah paham, dan jangan marah gitu..
CHRIS (O.S)
Yaudah kalau gitu..
Take care
CINTA
Thank you sayang..
Love..
Tiba-tiba Chris menutup teleponnya
CINTA
You..
Cinta menarik nafas dan mencoba bersabar, lalu dia menghubungi teman kantornya yang juga sahabatnya
CINTA
Hallo ras..
LARAS (O.S)
Cinta.. lu dimana? Kok belum sampe kantor sih?
CINTA
Ras tolong handle kerjaan hari ini dan besok ya, gue ada urusan penting, gue mendadak harus keluar kota, tapi lusa gue udah balik kok
LARAS (O.S)
Urusan apa sih? Kok lo baru bilang?
CINTA
Nanti gue jelasin kalo gue udah balik..
Terus klo kakek nanyain gue, bilang aja gue ada urusan kerjaan di luar kota ya.. please bantuin gue..
LARAS (O.S)
Kebiasaan deh lu suruh gue boong mulu..
Yaudah lu hati-hati ya, jangan lupa lusa lu harus udah balik, kalo gak kakek lu pasti curiga..
CINTA
Oke larasss..
Thank you.. lu emang sahabat gue yg paling baik
Yaudah ya.. dahhh
LARAS (O.S)
Dahhh
Cinta mematikan teleponnya lalu kembali fokus mengendarai mobilnya
7. EXT. JALANAN - SIANG
Mobil yang Cinta kendarai berjalan dan mulai keluar dari perkotaan lalu mulai memasuki jalanan pedesaan, jalanan yang seperti menuju desa di daerah dekat pesisir pantai.
BACK TO (25 Tahun Sebelumnya)
8. EXT. PEPOHONAN DEKAT PANTAI – SORE
Surya dan Adit sedang duduk dan istirahat di pepohonan dekat pantai, Surya terlihat sedang menggendong bayi dan memperhatikannya sambil memberikan susu dari botol serta sambil terus berbicara sendiri
SURYA
Bayi harus sama ayah
Bayi harus sama ayah
Wajah Adit masih terlihat cemas, dan sesekali melihat sekelilingnya
ADIT
Kak gak apa-apa kita pergi?
SURYA
Bayi harus sama ayah
Jangan diambil..
ADIT
Terus kita mau kemana kak?
Surya lalu melihat ke sekelilingnya dan ke arah langit yang perlahan demi perlahan mulai gelas, lalu Surya berdiri
SURYA
Jalan lagi.. kita pergi..
Sebentar lagi malam..
Surya lalu berjalan, Adit ikut berdiri lalu berlari mengejar Surya yang sudah jalan terlebih dahulu
ADIT
(Sambil berlari)
Tunggu kakkk
9. EXT. JALANAN DEKAT PANTAI – SORE
Langit perlahan demi perlahan makin gelap, sementara Adit dan Surya yang masih menggendong bayinya terus berjalan dengan terburu-buru.
10. EXT. JALANAN PERBATASAN DESA – MALAM
Langit sudah nampak gelap sepenuhnya, Adit dan Surya beserta bayi nya sedang menunggu mobil yang lewat di jalanan perbatasan desa. Tidak lama terlihat dari kejauhan mobil berjalan mendekati mereka
ADIT
Kak ada mobil kak
Adit lalu berdiri, kemudian Surya ikut berdiri sambil terus menggendong bayinya. Mobil itu mendekati mereka, sehingga cahaya dari lampu mobil itu menyinari mereka.
CUT TO (PRESENT DAY)
11. INT. MOBIL CINTA – MALAM
Cinta seperti melihat seseorang lalu memberhentikan mobilnya di dekat orang itu, setelah itu Cinta turun dari mobilnya.
12. EXT. JALANAN PERBATASAN DESA - MALAM
Orang di jalanan desa itu ternyata ADIT (34th) yang sudah dewasa dan sedang membenarkan motornya yang mogok. Adit melihat kearah mobil yang menyinarinya lalu berdiri, sementara Cinta terlihat keluar dari mobil dan berjalan mendekati Adit
CINTA
Maaf mas mau tanya..
Tau alamat ini gak?
Cinta memberikan kertas yang berisi alamat dan nama “Surya Dewata”, wajah Adit kaget dan bingung melihat kertas itu lalu memperhatikan Cinta kemudian berbicara
ADIT
Tau mba.. ada perlu apa ya?
Kebetulan saya tinggal disana juga
CINTA
Wahhh yang bener mas.. kebetulan banget ya, syukur deh kalo gitu..
Saya udah muter-muter cari alamat ini tapi gak ketemu, untung ketemu mas disini..
Bisa anter saya kesana gak mas? Nanti saya sekalian jelasin di mobil semuanya
ADIT
Yaudah kalau gtu
CINTA
Tapi motor mas gimana?
ADIT
Gampang nanti saya ambil, lagian gak bakal ada yang ambil motor mogok
CINTA
Yaudah kalo gitu ayo mas
Cinta dan Adit kemudian masuk kedalam mobil, setelah itu mobil Cinta berjalan menuju rumah Surya.
BACK TO (25 Tahun Sebelumnya)
13. EXT. JALANAN PERBATASAN DESA – MALAM
Adit dan Surya yang masih menggendong Cinta bayi lalu berjalan mendekati mobil yang berhenti, tidak lama KAKEK dan NENEK keluar dari mobil. Surya yang menyadari itu berniat berlari namun Kakek terlebih dahulu memeganginya, sementara Nenek memegangi dan menahan Adit yang berniat membantu Surya
ADIT
Lepasin kak Surya..
Kak lari kak
SURYA
Bayi harus sama Ayah…
Bayi harus sama Ayah..
Surya terus mengulangi kata-katanya sambil panik dan melindungi bayinya, Kakek kemudian merebut bayi itu dan mendorong Surya hingga terjatuh. Nenek melepaskan Adit, kemudian Adit menolong Surya sementara Nenek menghampiri Kakek untuk menggendong bayi itu
KAKEK
Ayah kata kamu?
Kamu ngerasa diri kamu Ayah?
Kamu gak layak jadi Ayah!
Jadi suami aja kamu gagal, jangan sok mau jadi Ayah
Surya menangis sambil terus mengulangi kata-katanya, sementara Adit juga ikut menangis sambil memeluk Surya
NENEK
Surya.. biarin anak ini sama kami ya..
Kami bakal jaga anak ini dengan baik, ini semua demi kebaikan dan masa depan anak ini..
Kalau kamu mau jadi ayah yang baik, tolong biarin anak ini tinggal sama kami
KAKEK
Udah lah bu.. gak ada gunanya ngomong sama orang kaya gini, dia gak bakal ngerti
Masuk bu, kita pergi aja
Kakek dan Nenek kemudian berniat masuk ke dalam mobil, Surya lalu berdiri dan berlari menghampiri Nenek dan memberikan kalung berbentuk hati sambil berbicara
SURYA
Anak Ayah.. cinta
Nenek mengambil kalung itu kemudian memegang tangan Surya
NENEK
Kami pasti jagain Cinta
KAKEK
Masuk bu!
Nenek lalu masuk kedalam mobil, setelah itu mobil berjalan meninggalkan Surya dan Adit yang masih menangis. Tiba-tiba hujan pun turun dan membasahi Surya dan Adit yang masih tetap menangis disitu seakan tidak rela kehilangan Cinta.
14. INT. MOBIL KAKEK – MALAM
Hujan semakin deras, Cinta bayi masih berada di pangkuan nenek, sementara kakek masih nampak kesal dan mengendarai mobil dengan serius. Tidak lama tangan Cinta bayi seakan meraih dan menggenggam kalung hati yang diberikan Surya.
CUT TO (PRESENT DAY)
15. INT. MOBIL CINTA – MALAM
Cinta terlihat masih menyetir sambil bercerita, sementara Adit diam memandangi kalung hati yang digunakan oleh Cinta lalu seperti memikirkan sesuatu
CINTA
Iya aku udah lama pengen banget ketemu Ayah aku
Untung nenek mau kasih alamatnya
Cinta lalu menyadari bahwa Adit hanya diam seperti sedang memikirkan sesuatu
CINTA
Mas.. mas adit
ADIT
Iya.. iya itu rumahnya yang itu
Cinta merasa aneh dan bingung melihat tingkah Adit, lalu Cinta menghentikan mobilnya di depan rumah yang ditunjukan oleh Adit.
16. EXT. DEPAN RUMAH – MALAM
Mobil Cinta berhenti di depan rumah, sementara di teras rumah terlihat juga SURYA yang sudah lebih tua sedang memandangi bintang di langit. Cinta dan Adit keluar dari mobil, Adit langsung berlari kearah Surya kemudian mengajak Surya menghampiri Cinta. Cinta nampak bahagia karena pertama kalinya akan bertemu ayahnya, saat Surya dan Adit sudah di dekatnya Cinta tidak menyadari bahwa Surya adalah ayahnya
CINTA
(sambil menjabat tangan)
Halo.. Saya Cinta
Pak Surya nya ada kan di dalem mas?
Cinta lalu mencari dan memandangi kearah dalam rumah, sementara Adit yang awalnya nampak bahagia kemudian bingung dan terdiam
CINTA
Mas.. mas Adit..
Pak Surya nya di dalem?
Adit kemudian memandang kearah Surya, Cinta mulai menyadari bahwa ayahnya adalah orang di depannya yang menderita autis. Surya melihat kearah kalung hati yang dipakai Cinta kemudian histeris dan menginginkan kalung itu, Adit kemudian membuka jaketnya dan menutupkannya ke kepala Surya yang terus mengulang perkataan yang sama
SURYA
Kalung.. kalung..
Kalung bintang
Kalung bintang punya anak
Kalung bintang punya anakkkk
ADIT
Kak tenang kak..
Boleh saya pinjem kalungnya sebentar?
Cinta yang masih kaget dan terdiam melihat Ayahnya kemudian menganggukan kepalanya sambil melepas kalungnya, setelah itu Cinta kembali memandangi Surya seakan tidak percaya dengan keadaan Ayahnya. Sementara Surya terus histeris, Adit lalu membawa Surya ke dalam sambil memeluknya dan terus menutup kepala Surya dengan jaketnya.