Satu Cara Untuk Pergi
9. #9 (SCENE 57-64)

57. EXT. LAPANGAN – SORE

Lapangan luas yang ramai penuh anak-anak. Ada yang bermain bola, penjual mainan pinggir lapangan.

Keygi berjalan ditepi lapangan membawa totebag berwarna putih canvas berisi laptop. Ia duduk dibangku semen pinggir lapangan, memperhatikan sekitar lalu membuka laptop.

CU: Layar walpaper laptop menampilkan foto Keygi dan Prada saat perayaan ulangtahun. Kursor dilayar laptop membuka file.

Dari tengah lapangan ada bola menggelinding ketepi lapangan berhenti dihadapa Keygi. Beberapa anak laki berlarian mendekat kehadapan keygi.


         ANAK KECIL 1

Kakak kok sendirian? Kakak hiro kemana?


Keygi menengok kebingungan.


         KEYGI

Hiro siapa ya yang kalian maksud?


         ANAK KECIL 1

Kakak yang tubuhnya tinggi, putih yang kesini sama kakak pas festival layangan waktu itu.


         ANAK KECIL 2

Temen kakak itu baik banget sering beliin kita es krim kalau kesini. Katanya juga mau buat layangan bareng kita lagi.


         KEYGI

Gangga namanya adik-adik. Ahh.. kenapa kalian panggilnya kak Hiro?


ANAK KECIL 1

Karena kak Hiro kaya superhiro yang udah selamatin layangan kita pas festival waktu itu yang putus, teman kakak juga udah mau bantu kita benerin layangan yang rusak waktu itu.


ANAK KECIL 2

Apalagi kita dibolehin beli es krim yang banyak.. ahh aku suka sekali es krim.


BEBERAPA ANAK KECIL

Huuhft.. kamu ini soal gratisan cepet.


KEYGI

(tertawa) ohh.. karena itu kalian panggilnya kakak hiro. Dia namanya Gangga, kalian panggil aja kak Gangga ya, nanti dia kege-eran orangnya... nah, kak Gangga lagi ada keperluan disebuah misi rahasia makanya dia gak kesini.


ANAK KECIL 3

Yah, kita gak bisa makan es krim gratis dong hari ini! (wajahnya berubah sedih)


KEYGI

Kalau gitu, besok kakak ajak kakak hiro kesini deh..asal kalian jangan sedih ya, kakak janji!


Anak-anak kecil itu kegirangan senang sekali, ada yang melompat-lompat.


         ANAK LAKI 1

Kalau begitu kita main lagi, ya kak... kita tunggu besok!


Keygi langsung menarik tangannya kedepan dahi seperti hormat. Pandangan Keygi lurus kedepan tersenyum memperhatikan anak-anak itu berlarian ke tengah lapangan bermain bola lagi.

Pandangan Keygi kembali ke laptop dipangkuannya, mengetik sesuatu dilayar.


Hidup adalah sebuah misteri. Yang datang pasti akan pergi, yang pergi pasti akan tergantikan, yang tergantikan makin lama pasti akan terlupakan hingga semua hal terjadi tanpa bisa terprediksi. Ketika satu atau dua kedepan kedepan cerita diri kita pasti sudah berubah atau terlupakan oleh semua hingga yang tersisa hanya diantara kebaikan atau keburukan yang tertingat dalam raga lainnya.


Suasana keadaan semakin kian sepi, satu persatu anak-anak pulang, langit pun berubah menjadi akan gelap perlahan.

DISOLVES TO

58. INT. RUMAH PRADA – SEBUAH RUANG – MALAM

Suasana ruangan berantakan dengan kain-kain, ada sebuah gambar desain gaun yang ditempel dihadapan tembok.

Suara mesin jahit digunakan. Camera change; Prada duduk dihadapan mesin jahit, tatapannya fokus ke kain yang sedang dijahitnya.


         PRADA

Gimana kbar novel?


Keygi duduk disofa tak jauh dari hadapan mesin jahit. Ia menghembuskan napas panjang, mengambil kain brukat yang berada dibawah kaki sofa.


         KEYGI

Tokoh utamanya masih bimbang, aku belum jadi lanjutin lagi.

         

         PRADA

Biasanya kalo ayah bimbang pasti bakal memilih sesuatu yang paling memungkinkan berpengaruh bukan ke diri sendiri aja tapi kesiapapun.


         KEYGI

Pas ibu gak ada, perasaan ayah gimana sampe bisa setegar sekarang?


PRADA

Manusia itu akan tegar seiring berjalannya waktu. Mungkin berat banget saat kehilangan, seakan dunia kita runtuh terlebih ketika ditinggal untuk selamanya. Tapi, perlahan akan memahami bahwa hidup akan terus berjalan, kita gak bisa berhenti karena kehilangan seseorang. Hidup kita masih harus tetap berjalan.


Keygi menyandarkan tubuhnya disofa, memeluk kain brukat yang diambilnya lalu memperhatikan Prada.

Mesin jahit berhenti, Prada berdiri membawa kain yang setengah selesai jadi untuk dipasangkan ke patung maneken.


         PRADA (CON’T)

         Jangan lupa obatnya.


Prada mengambil beberapa obat dari lemari obat yang berada di samping patung manequin. Ia berjalan mendekati Keygi menyerahkan obat.


         KEYGI

Dokter bilang apa aja kemarin, yah?


Wajah prada berubah murung, ia diam saja sambil mengalihkan dengan memberikan segelas air dan menyuruh segera minum obat. Keygi menerima gelas langsung menelan obatnya. Kembali memperhatikan Prada.


         KEYGI (CON’T)

Keygi udah masuk di stadium tiga dan benjolan itu udah bukan tumbuh di satu bagian tubuh key, aja, kan?


Keygi berubah posisi duduk, menarik lengan baju hingga keatas menunjukkan ada satu benjolan keras dekat ketiak lalu, mengusap lehernya dan tersenyum samar.


         KEYGI (CON’T)

Ini? Ini juga? Benjolan-benjolan ini lebih banyak dar enam bulan lalu. Ada yang mau ayah sampein ke Keygi?... Keygi butuh jawaban, ayah.


         PRADA

         Sejak kapan ini? sakit, nak?


Keygi menggeleng, matanya mulai berair hampir menangis.


         KEYGI

Keygi berharap gak akan sakit, tapi... apakah kemoterapi hanya memperpanjang umur hari demi hari?


         PRADA

Key gak akan kenapa-kenapa, ini sementara dan akan hilang nanti. Selalu ada Ayah jadi jangan takut.


Prada diam terus memeluk Keygi. Built moment sad.

CUT TO

59. INT. RUMAH GANGGA – KAMAR GANGGA – MALAM

Kamar yang bernuansa biru dengan tatanan rapi, ada sebuah Laptop menyala i meja belajar menampilkan sebuah dailyplanner dilayar laptop. Camera change sebuah tangan mengetik lalu menunjukkan wajah serius Gangga.


         GANGGA

         I can do it!


Gangga mengusap kedua tangan kewajah selesai berdoa. Kepalanya menengok kearah jendela, ia memperhatikan halaman rumah Keygi yang terlihat sunyi namun lampu tengah ruangan yang nampak masih menyala.

CUT TO

60. INSERT- INT. RUMAH PRADA – KAMAR KEYGI – MALAM

Keygi berbaring di kasur sudah memeluk selimut dengan mata menutup. Prada mengusap kening kepala Keygi lalu mencium keningnya, memandanginya sebentar.

Prada bangkit berjalan kearah pintu keluar kamar Keygi dengan hati-hati supaya tidak menciptakan suara.

CUT TO

61. INT. RUMAH PRADA – SEBUAH RUANGAN – MALAM

Keluar dari kamar Keygi mendekati kembali bahan jahitnya, membawa beberapa manik-manik untuk dipasang di setengah jadi jahitan gaunnya.

Prada mulai memasang Payet di gaun perlahan dengan tangannya.

Prada beberapa kali bolak balik mencari manik dan benang yang di perlukannya.

Jam nunjukin pukul 2 pagi, Prada bersandar duduk di bangku sambil meneguk gelas kopi yang hampir hampis pas mau diminum.

Prada akhirnya bergerak akan mengisi gelas airnya lagi. Tapi pas mau jalan melihat listrik yang mati. Prada menengok ke sebuah ruangan yang menggelap.

CUT TO

62. INT. RUMAH PRADA – TERAS – MALAM

Prada berjalan hati-hati memegang ponsel dengan senter yang menyala. Prada mendongak, mengarahkan senter ponsel ke bagian atas tembok melihat pada meteran listrik yang berkedip merah.

Saat menengok, tanda merah berkedip dan bunyi.

Prada membuka ponselnya, mengetik untuk mengisi pulsa listrik, terlihat angka saldo ATM/Dana Prada 40 ribu, jadi Prada Cuma isi listrik 20 ribu.


         PRADA

 Hadehh.. semoga bertahan cukup, ya.


Prada berdiri, tangannya mengetik angka token ke meteran listrik saat klik tombol merah lampu satu persatu menyala semua.

CUT TO 

63. INT. RUMAH GANGGA – SEBUAH RUANGAN – PAGI

Diatas meja ada beberapa botol, Marsha mematikan kompor lalu mengangkat panci berisi jamu yang dituangkan hati-hati ke dalam botol. Marsha cerlingukkan mencari seseornag.


         MARSHA

Ngga.. Gangga... tolong anterin ini ke Keygi dulu ya sebelum berangkat.


Gangga muncul sambil bersiap memakai jaket, ia langsung meneguk susu di gelas dengan buru-buru sampai berlepotan susu di sudut bibir.


         GANGGA

Gak bisa deh, ma. Aku buru-buru banget ini. Dahh...


Marsha selesai menungkan langsung cepat menutup botol dan memasukkan ke paperbag. Marsha menarik lengan tangan Gangga yang mau melangkah pergi.


         MARSHA

Kamu itu mau kemana sih, buru-buru banget. Ini antar dulu ke rumah Keygi, dia harus rutin tau demi kesembuhannya.


         GANGGA

         Tapi, ma..


         MARSHA

Udah. Kamu anter dulu, gak ada tapi-tapian!!


Gangga menerima paperbag itu dengan paksaan. Menyalami tangan Marsha lalu pergi.

CUT TO

64. EXT. RUMAH PRADA – HALAMAN DEPAN – PAGI

Suasana hening diteras rumah Keygi duduk di bangku sambil memangku laptop mengetik sesuatu.

Dari sebrang Gangga berlari mausk kehalaman rumah Keygi. Ia berdiri dihadapan Keygi yang kebingungan melihatnya buru-buru.

Prada lalu nyapa Keygi terus kasihin paper bag isi beberapa botol jamu/obat herbal kehadapan wajah Keygi.

         

         GANGGA

Harus diminum dan dihabisin kata mama biar cepet sembuh. Aku langsung pergi ya soalnya ada kegiatan hari ini.


Keygi mengangguk. Gangga langsung berbalik pergi, saat keluar halaman Gangga menengok lagi.

       

         GANGGA (CON’T)

Besok aku bakal anterin kamu jalan-jalan, see you tomorrow.


Keygi tersenyum, menutup mulutnya yang menahan tawa memperhatikan Gangga buru-buru hampir jatuh saat menyebrang.

CUT TO


Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar