Satu Cara Untuk Pergi
7. #7 (SCENE 48-51)

48. INT. RUMAH SAKIT – MALEM

Intercut

49. EXT. SEBUAH LAPANGAN - MALAM

Kemoterapi sudah selesai. Diruang rawat Keygi berbaring di kasur ruangan berwajah pucat, tubuhnya lemas, bibirnya kering. Bintan terlihat menahan eneg, lalu mual dan muntah.


Prada berdiri disamping Bintan, mengelus pundaknya untuk membantu Bintan segera lega. Dibawah samping kasur ada kotak sampah sebagai tempat muntah.


Selesai, Bintan berbaring lagi menatap kearah pintu.


Prada membereskan bekas muntah, masuk ke toilet. Terdengar suara kran westafel.


KEYGI

Gangga belum dateng?


Prada keluar toilet.


PRADA

Bentar lagi mungkin, lagi ada kegiatan kayaknya dia ayah perhatiin akhir-akhir ini.


Wajah Keygi berubah tidak suka, memanglingkan wajah berbalik kearah jendela.


PRADA

Ayah tanya aja ya?


Prada mengambil ponsel di nakas. Menekan panggil ke Gangga lalu terhubung.


GANGGA

Halo, om?


PRADA

Ngga,kamu lagi ada kegiatan ya?


GANGGA

Iya om, tapi sebentar lagi aku bakal on the way ke sana ya.. maaf, Key tanyain aku ya om?


PRADA

Iyah, mau coba ngomong ke Key?


GANGGA

Nanti aja ketemu langsung om. Dia pasti kecewa jadi harus aku Dateng dulu om.


Sambungan terputus, Prada meletakkan ponsel lagi lalu duduk di tepi kasur Bintan.


PRADA

Sebentar lagi (mengusap lengannya dan memeluk)


CUT TO

50. INT. RUMAH SAKIT – KAMAR RAWAT – MALAM

Suara pintu ruang rawat terbuka keras. Jreng! Muncul Gangga dengan wajah panik.


Keygi dan Prada menengok ke pintu. Keygi lagi muntah muntah dibantu Prada dengan kantong plastik di hadapannya.


GANGGA

Key? Sorry, tadi-


Tangan Keygi memberi isyarat untuk Gangga berhenti mendekat. CU wajah bersalah Gangga.


KEYGI

Minum, yah.


Keygi menyandarkan tubuhnya di bantal yang Prada letakkan dibelakang punggung lalu memberikan gelas air.


Setelah minum Keygi berbaring sembari menutup matanya lagi.


Prada mendekati lalu mengusap punggung Gangga yang membawa parcel buah dan paperback.


GANGGA

Tadi baru selesai rapat dikomunitas.. ini untuk aku bawakan buat Keygi, om (mengangkat/menunjuk paperback)


PRADA

Kasih langsung ke orangnya. Om mau temuin dokter Erwin dulu. Titip, ya..


Gangga mengangguk. Berjalan sampai di samping grammar Keygi.


GANGGA

Aku bawa novel yang kamu pengen baca. Mau aku bacakan atau baca sendiri?


Hening. Keygi masih memejamkan mata dan memunggungi Gangga. Ia menjinjing melihat wajah Keygi, penasaran.


KEYGI

Aku bisa baca sendiri. (Membuka mata perlahan)


GANGGA

Aku gak pernah lupa jadwal kemoterapi sahabatku sendiri. Tadi memang ada yang harus aku selesaikan dulu.. Kamu mau terima penjelasan sahabat satu ini.


Tangan Keygi menjulur kehadapan Gangga.


KEYGI

Mana? Aku mau baca sekarang!


GANGGA

Senyum dulu! Baru aku kasih! Mana cewek strong yang bakal rilis novelnya sendiri sebentar lagi?


Keygi menggeleng. Gangga langsung menarik kedua sudut bibir Keygi hingga membuat lengkungan senyuman.


GANGGA

Gitu dong, baru cantik. Semoga ceritanya tidak mengecewakan pembaca.


CUT TO


51. INT. RUMAH SAKIT – RUANG DOKTER – PAGI

Diruang dokter Hito, CU lembar kertas yang bertulis diagnosa dokter dan Prada menerima hasil pemeriksaan terakhir perkembangan Keygi.


DOKTER HITO

Kanker ini sudah tidak bisa dikatakan jinak karena sesuai hasil pemeriksaan terakhir sel kanker sudah  kebal dengan obat terapi kemoterapi yang diberikan, sehingga benjolan yang sejak dddiagnosis pertama hanya berada di dua titik leher dan ketiak Keygi kini benjolan itu sudah menjalar ke bagian paha Keygi dan bagian tubuh Keygi lain.


Surat itu tak jadi dibaca Prada langsung diletakkan di meja kembali. Prada menutup mulut, syok dan menangis.



PRADA

Apa yang harus kita lakukan dok. Segera ambil tindakan, apapun itu demi kesembuhannya, saya ambil segala resiko.


DOKTER HITO

Setelah menyelesaikan rangkaian jadwal 6x kemoterapi nanti Keygi dianjurkan melakukan kemoterapi lanjutan dengan dosis dan obat kemo yang berbeda.


PRADA

Adakah kemungkinan sel kanker itu akan musnah setelahnya,dok?


DOKTER HITO

Untuk kasus ini, tidak dapat dipastikan. Namun, kesehatan dan perubahan sesuai kehendak yang maha kuasa, pak. Doakan saja memberikan hasil baik.


Prada

Berapa banyak kemungkinan?


DOKTER HITO

Berapa pun, tapi hal itu tidak akan sebanding dengan keinginan besar itu sendiri. Keygi ingin sembuh, pak!


Prada menatap Dokter Hito lekat.

CUT TO


Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar