Satu Cara Untuk Pergi
2. #2 ( SCENE 9-15)

9. INT. SEKOLAH – KANTIN – SIANG

Suasana kantin ramai dipenuhi siswa yang makan dan nongkrong geng anak SMA. Diujung kantin Keygi menunggu Maria dari kejauhan mengantri makanan. Keygi celingukan di keramaian.

Tak lama Maria menghampiri Keygi membawa wadah makanan.


MARIA

Batagor  pakai timun, pake cabe dikit, bumbu kacang yang banyak udah aku beliin, gratis!


KEYGI

Ehh, makasih Maria cantik yang kadang kelakuan kaya lelaki!


MARIA

Huss, bisa gak usah lebai gak Key? balik ke kelas yuk!


Maria langsung jalan begitu aja.

Keygi mengejar Maria.


CUT TO


10. INT.EKOLAH – KORIDOR – SIANG

Keygi dan maria berjalan di koridor, didari belakang Gangga bawa kotak bekal di kasih ke Keygi.


GANGGA

Key! Keygi!!


Keygi dan Maria berhenti, menengok Gangga yang tersenyum menyerahkan kotak bekal ke Keygi.


GANGGA

Dari ayah, tadi pagi dititip ke aku, kamu kebiasaan deh suka lupa!


KEYGI

(Meringis) Makasih, ya.


GANGGA

Itu aja?


KEYGI

Terus? Kan kamu udah kasih ini, ya, aku bilang termkasih Gangga. Udah?


GANGGA

Maksud aku, kamu jangan iya aja, (menengok ke Maria) nanti pastiin Keygi makan bekalnya ya,Mar, jangan boleh jajan kata ayah.


Jrengg! Maria langsung melirik somay yang Keygi pegang. Maria gelagapan mengangguk.


KEYGI

Iya, nanti aku makan (ke Maria) kalo gak abis ada Maria, Aman!


GANGGA

Awas bohong, aku cctv ayah, loh! Kasian ayah udah siapin.


KEYGI

Iyah bawel!


Keygi mendorong tubuh Gangga supaya berjalan pergi tapi Gangga terus memastikan kalo Keygi makan.


KEYGI

Iyah!



CUT TO

11. INT. RUMAH PRADA – KAMAR – MALAM (FLASHBACK)

Notebook berwarna coklat ukuran A5 terbuka, berisi catatan menu makanan sehat, fungsi berbagai obat, tips mengasuh anak saat demam.

Dara duduk sibuk menulis sesuatu dari ponsel miliknya di meja belajar. Mata Dara sedikit berair, sesekali diusapnya.

Insert Prada dari balik luar pintu kamar mengintip. Wajah Prada sendu, sebenarnya khawatir juga takut memperhatikan gerak Dara sedang menulis.


CUT TO


12. INT. RUMAH PRADA – SEBUAH RUANGAN – MALAM (FLASHBACK)

Prada dan Dara sedang menonton film di tivi, saling berpelukan merangkul. Suasana lampu sudah redup hanya penerangan dari televisi.

Prada bersandar di sofa sambil merangkul Dara.


PRADA

Apa yang tadi kamu tulis, sayang?


DARA

Untuk kamu nanti kalau aku gak bisa temenin Keygi tumbuh, semua sudah aku tulis disana.


PRADA

Jangan pernah bilang begitu, bilang kamu akan sembuh karena Keygi butuh bunda terbaik seperti kamu.


Dara menggelelng lalu berdiri. Beberapa langkah Dara pingsan, built tension Prada kaget jadi histeris berusaha membangunkan Dara.


CUT TO


13. INT. RUMAH PRADA – SEBUAH RUANGAN – SIANG

Ruangan sepi, mesin jahit menghadap jendela tertatap sinar matahari. Prada berkalung meteran jahit, kaki mengayuh mesin jahit, tatapan fokus ke kain yang sedang dijahit. (Catatan suara khas mesin jahit)

Pintu terbuka, Keygi masuk berseragam sekolah mengusap kening yang berkeringat.


KEYGI

Lagi banyak pesanan, yah?


Keygi mendekati Prada menyalami, lalu duduk di kursi melepas tali sepatu.


PRADA

Ada, lumayan, bersyukur ayah ada komunitas yang pesan kemeja rompi sepuluh. (Celingukan ke arah pintu) loh, Gangga mana?


KEYGI

Dia udah pulang, nanti sore Gangga ajak Key lihat festival layangan, boleh?


PRADA

Festival dimana?


KEYGI

Gak tau! (mengangkat kedua bahu)


Prada berdiri meletakkan hasil jahitan di meja, menghampiri lalu mencium kening Keygi.


PRADA

Jangan kesorean pulangnya.. obat jangan lupa di atas kulkas udah ayah siapin.


Camera change semangkuk kecil berisi obat dan segelas air diatas kulkas.

Prada saling tatap dengan Keygi, lalu Keygi menarik napas panjang dan sedikit memejamkan mata.


CUT TO


14. INT. RUMAH PRADA – KAMAR KEYGI – SIANG

Keygi merebahkan tubuhnya di kasur, memegang kepalanya yang merasa sakit. Ketukan pintu.

Insert Prada berdiri di depan pintu kamar Keygi, bawa makan manggil Keygi.


PRADA

Keygi makan! minum vitamin dulu jangan lupa yaa..


Keygi keliatan pucat menengok ke arah pintu. Lalu berdiri keluar kamar.


KEYGI

Ayah, jangan berlebihan, deh.


PRADA

Seorang ayah-


KEYGI DAN PRADA

Gak akan biarin anak cantiknya pucat!


Prada dan Keygi tertawa, menyerahkan makanan yang dibawa sambil mengacak rambut Keygi.


PRADA

Ayah khawatir, Key.


KEYGI

Key, gapapa ayah. Lagian ini karena olahraga tadi mungkin.


PRADA

Bukan mungkin, tapi fisik Key, kan-


KEYGI

Lemah!


Prada memeluk Keygi.


CUT TO


15. EXT. RUMAH PRADA – HALAMAN RUMAH – SORE

Gangga berdiri di depan rumah Prada menunggu Keygi, ada sepeda berwarna biru dibawa Gangga.

Prada keluar dari rumah tersenyum, langsung mendekati Gangga.


PRADA

Mau lihat festival dimana, Ngga?


GANGGA

Lapangan depan gerbang komplek, om. Bolehkan?


Keygi keluar dari rumah dengan pakaian santai, tersenyum gembira.


KEYGI

Boleh! Untuk anaknya yang paling cantik ini, ayah mana mungkin tega biarin sendirian dirumah. Iya, kan, yah?!(Tertawa)


PRADA

(Menyengir) Yang ada Key, paling bisa buat hati ayahnya melow.


KEYGI

Ihh, nanti kalo Key tinggal nangis gak ayah?


PRADA

Emang anak keci!


Gangga isyarat berbatuk.


GANGGA

Mau sampe acara festival bubar, deh, kalo kaya gini aja.


KEYGI

Ayah sih, Key sama Gangga berangkat dulu, ya.


Keygi dan Gangga bergantian salam serta pamit pergi ke Prada.

Gangga naik sepeda, diikuti Keygi duduk di boncengan belakang. Wajah gembira Keygi, melambaikan tangan ke Prada setelah sepeda Prada melaju.


CUT TO

Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar