32. INT. KEDIAMAN SAUDAGAR ZHI – PAGI
Selama beberapa hari kepergian Zhi Lan, Damar bukan hanya memeriksa dan mencatat tanaman herbal dan obat-obatan seperti tugas yang diberikan padanya. Damar diam-diam membuat ramuan obat dan mencoba untuk dirinya sendiri. Beberapa menimbulkan reaksi alergi beberapa lainnya tidak. Damar selalu menulis hasil percobaannya pada catatan pribadinya. Namun Damar tidak menyadari jika aktivitasnya selalu dipantau oleh salah satu pelayan Zhi Lan.
Zhi Lan dan Tantri kembali dari perjalanan. Dari kejauhan Damar menatap Zhi Lan dengan mata menyala.
Tantri menurunkan sebuah peti yang terikat di kudanya. Dia membawanya sendiri. Damar yang melihat tampak penasaran dan mengikuti dengan gerakan mata.
DAMAR
TANTRI
(marah)
Damar tidak gentar. Matanya tetap menyala.
DAMAR
TANTRI
ZHI LAN
(pada Tantri)
(melirik peti yang dibawa Tantri)
Tantri segera pergi melaksanakan perintah.
DAMAR
ZHI LAN
Damar penasaran akan banyak hal. Tetapi Zhi Lan tidak berencana menjawab semua rasa penasarannya. Zhi Lan pun pergi menyusul Tantri.
CUT TO:
33. INT. KEDIAMAN SAUDAGAR ZHI - KAMAR ZHI LAN – PAGI
Tantri masih menunggu tuannya di dalam kamar, bersama pelayan yang bertugas mengawasi Damar yang siap melapor. Zhi Lan masuk.
ZHI LAN
(pada pelayannya)
PELAYAN
TANTRI
ZHI LAN
CUT TO:
34. EXT. PASAR PAYODAPURA - KEDAI MAKAN – SIANG
Yada dan Wira duduk di salah satu sudut di dalam kedai makan yang berubah menjadi markas mereka ketika malam tiba. Giriputra baru saja datang langsung menghampiri meja mereka.
YADA
GIRIPUTRA
WIRA
YADA
Wira dan Giriputra mengangguk.
CUT TO:
35. INT. KEDATON PRABU DHANANJAYA – BALAI – SORE
Pangeran Gentala dan Mahapatih Danadyaksa keluar dari kamar Prabu Dhananjaya. Berjalan menuju balai utama.
PANGERAN GENTALA
MAHAPATIH DANADYAKSA
PANGERAN GENTALA
MAHAPATIH DANADYAKSA
PANGERAN GENTALA
MAHAPATIH DANADYAKSA
PANGERAN GENTALA
MAHAPATIH DANADYAKSA
PANGERAN GENTALA
MAHAPATIH DANADYAKSA
PANGERAN GENTALA
(tersenyum kecut)
Pangeran Gentala ragu, memutuskan tidak melanjutkan ucapannya.
MAHAPATIH DANADYAKSA
PANGERAN GENTALA
MAHAPATIH DANADYAKSA
PANGERAN GENTALA
MAHAPATIH DANADYAKSA
PANGERAN GENTALA
CUT TO:
36. INT. KEDIAMAN SAUDAGAR ZHI – PAVILIUN – MALAM
Tantri tampak lebih kesal dari tuannya saat seorang prajurit melaporkan sesuatu pada mereka.
TANTRI
ZHI LAN
(bergumam antusias)
TANTRI
(sama antusias)
CUT TO:
37. INT. KEDIAMAN SAUDAGAR ZHI – PAGI
Yada berkunjung ke kediaman Zhi Lan dan melakukan percakapan pada satu demi satu pelayan yang ada di sana. Tetapi mereka menggeleng-geleng sebagai jawaban atas pertanyaan Yada. Lalu Yada berpapasan dengan Damar.
YADA
DAMAR
(sinis)
Yada merasa bingung tetapi tidak mencoba mencari tahu alasan di balik sikap Damar. Dia datang untuk hal lain.
YADA
DAMAR
YADA
DAMAR
Yada mengerutkan kening. Namun Damar tidak berencana memberitahu alasannya bersikap ketus. Damar pergi dan seorang pelayan lewat.
PELAYAN
YADA
(bersemangat)
PELAYAN
YADA
Yada tampak gusar.
CUT TO:
38. EXT. HUTAN JATI – SORE
Tepat sesuai perhitungan. Zhi Lan dan prajuritnya yang berkuda berhasil menyusul dan menghadang rombongan perompak yang membawa lari barang-barangnya.
PEROMPAK 1
Zhi Lan melirik peti yang ada di atas kereta barang para perompak dan terdapat simbol dagang miliknya.
ZHI LAN
Sontak, semua perompak tertawa.
PEROMPAK 2
PEROMPAK 1
ZHI LAN
PEROMPAK 2
PEROMPAK 1
Para perompak menghunus pedang masing-masing menyerbu, disambut kelima prajurit Zhi Lan dan Tantri yang meloncat dari kudanya. Sedangkan Zhi Lan duduk di atas kudanya sambil tersenyum-senyum.
ZHI LAN
Ucapan Zhi Lan bukan omong kosong. Tantri bukan sekedar pelayan yang mengikutinya kemana-mana. Bertubuh kekar, bertenaga besar, dan ilmu kanuragan yang mumpuni. Dengan mudah Tantri berhasil merobohkan lima perompak. Sedangkan lima lainnya berhadapan dengan prajurit Zhi Lan.
Zhi Lan turun dari kudanya berjalan memeriksa barang-barangnya di atas kereta para perompak. Masih terkunci. Zhi Lan tersenyum senang melanjutkan tontonan di depan matanya.
CUT TO:
39. INT. KEDIAMAN SAUDAGAR ZHI – KAMAR ZHI LAN – MALAM
Larut malam. Kamar Zhi Lan tampak gelap saat pemiliknya tidak ada. Namun ada pergerakan di dalam kamar itu. Damar diam-diam menyelinap masuk ke kamar Zhi Lan. Tidak banyak barang di dalam kamar Zhi Lan. Jadi Damar bisa menemukan barang yang dicari dengan mudah. Peti yang didapatkan Zhi Lan dari bepergian.
Damar menarik peti yang berada di bawah meja. Peti itu tidak terkunci. Damar pun membuka dan memeriksa. Peti itu berisi botol-botol kayu berukuran besar, sedang, dan kecil. Botol kayu kecil menarik perhatian Damar. Dia memungutnya dan dalam remang-remang dia melihat tanda silang pada botol.
DAMAR
Damar mengetahui dari tandanya. Dia segera mengembalikan botol dan menutup kembali peti itu. Berencana keluar tetapi sesuatu yang lain menahannya. Sebuah rak yang bersandar di dinding yang menyimpan banyak lembar catatan dan buku.
Damar yang penasaran memeriksa satu per satu. Lalu terhenti pada sebuah catatan yang sangat menarik perhatiannya.
DAMAR
CUT TO: