08. INT. KAMAR NANTI. DAY
Cast: Nanti 18 tahun dan Nanti 32 tahun
Kita ubah suasana menjadi terang. Kemudian kita Zoom out atau menjauh dari wajah Nanti.
Nanti 18 yang masih tertidur menghadap ke kiri. Kaki dan tangannya menindih sesuatu. Matanya membuka penuh, dan ia langsung memelotot. Ingin berbicara, tapi suaranya tercekat di tenggorokan.
Kita perlihatkan di sampingnya tiba-tiba Nanti 32 yang rambutnya lebih pendek terbangun dengan mata membelalak.
Nanti 18 ikut bangkit. Saking kagetnya, ia terjatuh ke lantai. Nanti 18 teriak. Nanti 32 pun ikut teriak.
Nanti buru-buru berdiri ketakutan dan menjauh. Namun ia sudah agak tenang. Penasaran siapa yang ada di depannya.
Nanti 32 melihat ke sekitarnya. Ada jendela, kursi, tempat tidur. Ia kemudian menatap Nanti 18. Mereka sama-sama membelalak dan teriak untuk kedua kalinya.
Nanti 32 terkenjut melihat foto Senja di dinding dan pandangannya melembut, tapi kemudian sedih dan marah. Ia melihat tanggal yang jatuh di 10 Oktober 2008. Nanti 32 menghadap Nanti 18 dengan ekspresi khawatir.
Nanti 18 masih berusaha menghindari Nanti 32.
Nanti 32 kesal dan memejamkan matanya rapat-rapat. Ia mencopot foto Senja dan diinjak-injak dengan penuh amarah.
Nanti 18 mengambil foto Senja itu dan memeluknya.
Nanti 18 tentu saja kebingungan dan ketakutan mendengan ucapan Nanti 32. Tapi Nanti 18 orangnya nggak mudah dipengaruhi.
Nanti 32 jadi kesal sendiri karena Nanti 18 yang tidak percaya dengannya. Ia malah merasa kayak udah gila.
Nanti 18 tahun terperangah tidak percaya.
Nanti 32 tahun semakin pusing mendengar ucapan dirinya yang lebih muda itu.
Nanti 18 kebingungan karena tidak paham dengan ucapan Nanti 32.
Nanti 32 terdiam sejenak dan wajahnya melunak.
JRENG! Kita tambahkan suasana yang intens.
Nanti 32 yang sedih kemudian keluar kamar buru-buru.
Nanti 18 cepat-cepat menyusul Nanti 32 keluar kamar. Ia membutuhkan penjelasan
CUT TO
09. INT. Rumah Nanti (Dapur). Day
Cast: Nanti 18 tahun dan Nanti 32 tahun
Nanti 32 membuka kulkas, minum banyak-banyak sampai airnya tumpah. Napasnya tersengal dan ia menutup pintu kulkas dengan kasar.
Nanti 18 masih bengong lihatin Nanti 32.
Nanti 32 menyimpan botolnya di atas meja. Ia berkacak pinggang dengan ekspresi kesal.
Nanti 18 matanya mengerjap bingung. Ia tiba-tiba saja bersemangat.
Suasana tiba-tiba saja jadi kembali sedih.
Nanti 18 sedih dan mau menangis.
Nanti 32 ikut bersedih dan membuang muka, kemudian pergi lagi ke arah ruang tamu. Nanti 18 pun mengejarnya.
CUT TO
10. INT. Rumah Nanti (ruang tamu). Day
CAST: Nanti 18 tahun, Nanti 32 tahun, Ayah
Nanti 32 melihat ke luar jendela yang cerah dengan wajah sedih. Nanti 18 berada di belakangnya.
Nanti 32 menghadap Nanti 18.
Nanti 18 masih tidak terima ia tidak akan sama Senja.
Nanti 18 memotong ucapan Nanti 32 karena bingung.
Nanti 32 terang saja jadi kesal.
Nanti 32 mengejanya satu per satu yang disambut Nanti 18 dengan senyuman yang melebar, tapi Nanti 18 tahun bersedih.
Nanti 32 mendekati Nanti 18 untuk menghiburnya.
Nanti 18 tiba-tiba saja menangis deras.
NANTI 18
Jalanin hidup normal gimana? Kita aja meninggal di umur yang muda.
Nanti 32 menutup mata rapat-rapat, ia hanya bisa menatap Nanti 18 sedih. Nanti 18 berbicara sambil sesunggukan.
Tiba-tiba saja ayah yang wajahnya tegas dan agak seram muncul.
AYAH
Nanti, ngapain kamu nangis?
Nanti 32 menoleh pada Ayah dan matanya menajam. Nanti 18 memperhatikan Nanti 32 dan kembali menatap ayah.
Ayah kemudian pergi dari ruang tamu.
Nanti 32 napasnya memburu.
Nanti 18 buru-buru ke dapur karena ketakutan. Nanti 32 jadi gregetan.
Nanti 32 menyusul ke dapur.
CUT TO
11. INT. DAPUR. DAY
Cast: Nanti 18, Nanti 32, dan Ayah
Nanti 18 dan Nanti 32 melihat ayah yang duduk di dapur dan melipat tangannya di depan dada dengan ekspresi kesal.
Nanti 18 mengambil teflon, mengambil nasi di magic com, dan mulai memotong bawang. Kita dengarkan bunyi talenan.
Nanti 32 berdiri di samping Ayah.
Nanti 18 yang mendengarnya menasihati dirinya sendiri itu.
Ayah yang mendengarnya tiba-tiba jadi defensif.
Nanti 18 tentu langsung kaget.
Nanti 18 memasak sambil takut-takut.
Nanti 32 mengepalkan tangannya saking kesalnya. Napasnya memburu.
Nanti 18 terus memasak.
Nanti 18 merasa takut dan berusaha menenangkan Ayah.
Ayah kembali menyilangkan tangan di depan dada.
Nanti 18 buru-buru ambil piring dan menuangkan nasi goreng ke piringnya. Ia menyuguhkan piring itu pada Ayah.
Nanti 18 mengambilkan minum. Nanti 32 masih kesal.
Ayah menyendokkan nasi goreng ke mulutnya, tapi memuntahkannya lagi.
Nanti 18 kembali terkejut dan takut.
Nanti 32 kesal dan melemparkan sendok yang mengenai baju Ayah.
Ayah berdiri saking kaget dan marahnya.
Nanti 18 yang membelakangi Ayah, kemudian menghadapnya. Ia memelotot ke Nanti 32.
Ayah mengambil sendok dan mau lempar ke Nanti 18, tapi Nanti 32 jatuhin gelas di meja sampai terkena ayah. Ayah terkejut dan mengelap celananya.
Ayah kemudian berlari agak ketakutan. Nanti 18 mengacungkan jempol pada Nanti 32 saking senangnya dibantu.
Nanti 32 hanya cemberut.
CUT TO
12. EXT. LOTENG RUMAH NANTI – NIGHT
Cast: Nanti 32 tahun da Nanti 18 tahun
Kita perlihatkan punggung Nanti 32 dan Nanti 18 yang duduk bersebelahan. Mereka sedang memandangi bintang-bintang.
Nanti 32 menghela napas panjang.
Nanti 18 jadi penasaran dengan hal-hal yang ingin diketahuinya.
Nanti 32 memasang wajah iba.
Nanti 32 tahun berusaha menahan tangisnya.
Nanti 32 tahun berubah jadi senewen.
Nanti 32 tahun menunduk sedih. Nanti 18 tahun ikut sedih mendengarnya.
Nanti 18 diam dan menarik napas panjang. Ia kemudian berteriak kencang.
Nanti 32 melihat Nanti 18 dengan wajah jutek. Nanti 18 berdiri dan menunjuk ke Nanti 32.
Nanti 32 ikut berdiri saking kesalnya.
Nanti 18 mengambil ponselnya.
Nanti 32 mau merebut ponsel itu dari tangan Nanti 18, tapi kemudian ponselnya lepas. Nanti 32 mau mengambilnya (slow mo) dan mereka terjatuh terdengar bunti gedebug, tapi tidak kita perlihatkan bagaimana posisi terjatuhnya. Setelah itu hanya tersisa Nanti 18 yang bangkit kembali, terlihat oleh kamera.
Nanti 32 memutar tubuh untuk melihat ke sekitarnya. Ia kemudian melihat bajunya yang berbeda.
CUT TO