32. INT. KANTOR KOTAK MIDAS RECORDS. RUANG KERJA BULE - THE NEXT TWO NIGHTS
Cast : Ogut, Romi, Martin, Bule dan sektetaris bule.
Ogut, Romi, dan Martin menghadap Bule sudah dengan materi lagu cengeng yang ditulis Ogut.Bule sengaja tidak memintanya dalam bentuk demo. Tapi Bule ingin mendengarnya secara langsung, live, di studio latihan milik Radio Midasswara.
Tapi sebelum itu, Bule ingin memperlihatkan draf kontrak kepada mereka.
Bule meminta sekretaris membagikan draf kontrak pada Ogut dan kawan-kawan.
BULE
Rose, mana draf kontraknya, kasih dong ke para musisi pabrik duit kita ini.
Rose membagikan draf itu ke Ogut dan kawan-kawan.
Setelah itu mereka mencoba membacanya dengan saksama.
Ogut dan kawan-kawan melihat-lihat draf itu
OGUT
Kokit bacanya di rokum aja ganagan. Terlalu banyak ini pasalnya.
BULE
Oke. Udah enggak sabar ya bikin gue nangis kejer sama lagu lu pada. Rose, tolong kumpulin lagi, gue yang pegang. Biar ini para pabrik duit konsen sama lagunya.
Rose mengumpulkan kembali berkas draf kontrak, dan memberikan ke Bule.
ROSE
Siap, Bos.
DOI
Maksud Ogut, pan belom tentu ganagan doyan dan pas sama ini lagu yang Ogut tulis.
BULE
Enggak mau gue buang waktu buang duit buat ngajak lu rekaman kalo lu enggak punya bakat gede, Gut
OGUT
Trimkokas, Gan. Tapi coba denger aja dulu.
BULE
Kita ke pindah ke studio.
33. INT. RADIO MIDASSWARA. STUDIO REKAMAN - NIGHT–
Cast : Ogut, Romi, Martin, dan Bule
Sebelum teken kontrak, Ogut, Romi, Martin bersiap memainkan lagu pesanan Bule.
Ogut di keyboard, gitar, dan vokal. Romi masih ngebetot bass, sedangkan Martin di drum.
LAGU DISKO 88 UNTUK PERTAMA KALINYA DIDENGARKAN DI DI LUAR GROUP MEREKA.
Bule kaget, dan duduk lemas di kursi lipat.
Baru dua menit dari enam menit durasi lagu DISKO 88 itu Bule melempar semua draf kontrak.
SLOW MOTION
Draf kontrak berhamburan. Kertas-kertas beterbangan. Romi dan Martin ekspresi kaget bukan main.
BULE
(Kecewa dan marah). Bukan sedih dan nangis, tapi gue mau pingsan.
OGUT
(Santai) Yoi, ini sedih menurut Ogut.
BULE
(Teriak) Ya tapi duit gue bukan buat ajojing yang enggak laku begini.
OGUT
(Santai) Gara minta doku lu-ay? Ogut gara!
BULE
Lu pada mau gue modalin, harus ikut kata gue. Pasar yang atur lu pada. Bukan selera musik lu yang ngatur.
Ogut mulai merapikan alat tasnya.
OGUT
(santai) Lu-ay, gara bisa bekul jeroan Ogut (Subtitle: Lu enggak bisa beli isi pikiran gue).
BULE
(Teriak) Buang-buang waktu gue aja lu pada.
ROMI
Kita sendiri cari terus definisi lagu cengeng. Ogut bikinnya begini.
Bule bangkit dari duduknya.
BULE
(Marah dan berteriak) Yang mau ikut gue bikin duit sesuai aturan gue, tinggal di sini. Yang mau kesurupan sama idealisme keluar dari sini. Romi? Martin? Siapa yang mau tetap sama gue di LUKA JERUK NIPIS BAND yang gue pimpin?
Ogut jalan santai. Medekati muka Bule yang tak mau melihat sosok Ogut yang mau keluar dari studio.
Ogut dan Bule close to closee. Face to face.
OGUT
Lagu ngek bukan jelek, bukan lagu rendahan. Cuma gout gara sabi sedih, jadi gout gara bisa bikin lagu ngek sesuai aturan lu-ay. Go-ut pulang. Gout mau ajojing di garasi sendiri.
Ogut melihat dua sahabat kentalnya. Mereka berdua saling berpandangan. Sebelum keluar Ogut memberikan pandangannya pada kedua teman kentalnya dalam bermusik.
OGUT (CONT’D)
Romi, Martin lu-ay pada punya jeroan (Subtite:isi kepala)masing-masing. Ikutin aja ketukan nada yang sekarang bunyi di jeroan lu.
BULE
Jangan lupa, lu kudu bayar cicilan keyboard Gut! Pikirin mateng-mateng tawaran gue.
Sebelum membuka pintu studio Ogut berhenti sejenak.
OGUT
(Santai) Lu ay, urus jeroan diri lu sendokur. Gara lu pikirin tanggo go-ut (Subtitle: Lu urus saja isi kepala lu sendiri. Jangan lu pikirin hutang gue).
Martin berdiri dari kursi.
MARTIN
Sebentar. Gue mau mau ngomong sama Ogut.
Martin terus mengikuti Ogut keluar studio dan ikut sampai parkiran.
MARTIN (CONT’D)
Gut, gue ikut ke rumah lu sekarang ya?
OGUT
Sabi, Tin.
MARTIN
Gue mau ambil drum gue malam ini juga. Boleh ya Gut?
Ogut menahan tawa. Sekali lagi Ogut setengah mati menahan tawa.
OGUT
Sabi, Tin. Sabi. Yoi kokit cabut ke rokum gout.