01.TITLE: JAKARTA, DESEMBER, 1987
02.INT.RUMAH DOI.KAMAR DOI – DAY
Cast : Selasa(21, biasa dipanggil Sela atau Doi. Hanya Ogut yang memanggilnya dengan sebutan Doi. Mahasiswi sekaligus dubber).
Doi duduk di meja belajarnya. Di pinggiran meja ada mesin tik dan berlembar-lembar kertas kosong beserta kertas karbon yang baru saja selesai dia gunakan untuk mengetik. Sejak dari tadi Doi menempel foto-foto profil OGUT RM di kertas yang telah dia ketik.
Ogut RM Band terdiri dari tiga orang; OGUT (gitar, keyboard dan vokal), ROMI (bass) dan MARTIN (drumb). Semua foto sudah ditempel, tinggal satu foto lagi yang belum ditempel;foto si Ogut yang tampak asik menyandang gitar di balik pinggangnya sambil memainkan keyboard di atas panggung pada sebuah acara di kampusnya Doi.
Doi memandangi foto terakhir itu sambil menarik napas panjang. Sebagai seorang dubber, Doi sering berlatih suara sendiri, kapan pun, di mana pun. Seperti orang gila yang bicara sendiri.
DOI
(Menandangi foto dengan gemas, suara normal) Gimana suaranya kalo kuntilanak ngeliat ada orang kayak gini?
Sambil mikir sesuatu Doi menggunting selotip, lalu menempel foto Ogut di kertas yang sudah dia ketik.
DOI
(Suara kuntilanak) : HI-HI-HI-lagi ngapain bujang kece sendirian malem-malem di atas panggung?
Doi mengambil RUGOS dan pensil yang di salah satu ujungnya terdapat penghapus. Doi mulai meletakkan RUGOS dengan hati-hati di salah satu foto. Doi masih bicara sendiri dengan selembar foto itu.
DOI
(Suara normal) Nah ini dia orang yang doyan cengar-cengir.
Doi menarik napas panjang lalu menggosok Rugos dengan hati-hati. Satu per satu huruf mulai dia gosok: O-G-U-T Lalu meneruskan bicara dengan foto itu. setelah selesai, dia menjilid lembar-lembar kertas yang sudah diketik dan ditempeli foto dengan stepler dan lakban hitam.
DOI
(Suara kuntilanak) Udah kelar, bujang kece... HI-HI-HI... Mudah-mudahan, (beat) produser seneng denger musiknya Ogut, dan tambah seneng lagi lihat proposal profil kayak begini. Hihihi...
Doi membolak-balik hasil ketikan dan tepelan fotonya di proposal profil band itu. Mencari-cari kalausaja ada yang kurang beres. Lagi-lagi matanya tertuju pada foto lelaki yang tampak begitu menghayati permainan keyboardnya di atas panggung.
DOI
(Suara normal) Gue heran ama nih orang.Kapan sih lu sedihnya, Gut? Pertama gue putusin, lu kayak biasa-biasa aja. (beat) Untung lu setia sama gue. Gue apa lagi. Sampe tiga kali gue putusin, lo masih begitu-begitu aja. Kalo lu dibilang enggak cinta gue mah, gue yang kebangetan. Cintanya sih cinta banget. Tapi buat bilang I LOVE YOU aja susah banget (beat).
Doi baru saja menyelesaikan membuat proposal profil Ogut RM, lalu membolak-baliknya dengan saksama, sambil berjalan menuju tape mungilnya yang berada di kamar. Dia letakkan proposal profil itu, dan membuka kaset SAKURA, karya FARIZ RM. Dinyalakannya tape, dan terdengar lagu SAKURA.
03.BEGIN SIMPLY ANIMATED TITLE SEQUENCE :
SAKURA BARCELONA
Suara lagu SAKURA Fariz RM terdengar. Adegan Doi yang sedang ikut menyanyikan lagu itu dengan animasi teknik lo-fi; teknik animasi sedehana dan relatif murah dengan sekuensis potongan gambar-gambar fotokopian hitam putih. Visual teks: JUDUL FILM, NAMA SUTRADARA, PEMAIN, DAN CREW, dengan tipografi seperti teknik cetak gosok seperti RUGOS. Visual ini sangat 80’s style.
04.EXT. PINGGIR JALAN. DI BAWAH POHON RINDANG – DAY
Cast : OGUT (31,pegawai toko musik, calon musisi dan pendiri OGUT RM )dan Doi
Ogut menunggu Doi sambil duduk di atas Vespa tuanya tepat di bawah bayang-bayang pohon yang rindang. Dengan kaos oblong dilapis jaket kulit warna cokelat yang sudah retak-retak, juga kacamata hitam ceng-dem (seceng adem)yang dia beli di pinggiran jalan Mayestik. Ogut asik mendengarkan Walkman entah lagu apa, kepalanya goyang-goyang kecil.
OGUT (Vo)
Doi ngay la-am yoi. Ogut mau congek sampe kelar side A ba-is dulu. (Subtitle: Doi yang lama ya. Gue mau mendengarkan lagu sampai selesai side A habis).
Tak lama kemudian, Doi datang dengan keadaan terengah-engah. Doi menutup mulutnya dengan jarinya, setengah berlari menghampiri Ogut yang sedang menunggu di tepi jalan itu. Jelly shoes warna krem yang dikenakan Doi sampai ada yang lepas saking paniknya.
Melihat Doi, Ogut langsung mematikan Walkmannya, lalu turun dari duduknya di Vespa.
Doi menarik lengan Ogut, dan Ogut mengikuti Doi jalan ke balik batang pohon yang rindang. Mereka seperti ingin bersembunyi di balik pohon yang rindang.
DOI
(Panik, setengah berbisik)Tadi papasan sama papa gue, enggak?
Melihat Doi panik, Ogut hanya tersenyum dan memandangi Doi denga hangat.
DOI (CONT’D)
Ini orang ditanya malah cengar-cengir. (beat) Lihat papa gue enggak, tadi dia nganter adek gue si Citra. Pasti lewat sini. Lo dari tadi di sini kan?
OGUT
(Masih senyum)Tadi Ogut cuma dadahin ja-ay seceplik (subtitle: tadi gue cuma kasih dadah aja sedikit.)
Doi bersungut-sungut mendengar jawaban Ogut.
DOI
(Gemas, setengah berbisik) Oguuuuuttt...
Ogut masih cengar-cengir.
DOI (COND’T)
Kan udah dibilangin. Jangan sampe ketemu orang rumah. Apalagi pake dadah-dadah segala. Ngeri, Gut! Gue ngeri kalo begini.
Masa sih kita baru jadian yang keempat kalinya musti putus lagi gara-gara pohon yang rindang? Masih ingat kan, Gut apa aja pantangannya?
Doi membalikkan badannya. Ngambek. Ogut mendekati Doi.
OGUT
(Berbisik) Inget. Gara labing siokap-siokap, kalo Doi my Bokin, yoi (subtitle: Tidak boleh bilang siapa-siapa kalau Doi pacar gue kan).
DOI
(berbisik) Ada tiga pantangan lagi, Gut!
OGUT
(Berbisik) Gara ke rokum doi. Gara suarjar rokum doi. (Subtile: Enggak boleh ke rumah doi. Enggak boleh telepon ke rumah doi)... Gara ke kampus Doi juga. Ye-ay?
Doi tersenyum, dan menganggukkan kepala.
OGUT (CONT’D)
(Menunjuk kepalanyadan dadanya dengan jari)Garain Ogut lupa. Nempel semua disokin. (subtitle: Enggak akan gue lupa, semua nempel di sini).
DOI
Jangan sampe papa gue liat lu jemput gue, Gut!
Ogut mengacungkan jempol tangan kanannya.
OGUT
69.(Subtitle: paham).
DOI
Lu juga enggak boleh ketemu Citra.
OGUT
Yoi.
DOI
Dia jeroannya isi mama. Gue enggak mau hubungan kita sampe mereka tau. Berabe urusannya.
Doi mengambil proposal profil Ogut RM dari tasnya.
DOI (CONT’D)
Puspa juga, Gut!
OGUT
Kenokap sama empok lu? (Subtite: ada apa dengan kakak perempuan mu?).
Doi menarik naspas panjang.
DOI
Jangan sampe pernah ketemu kakak gue juga. Dia dalemannya isi papa. kalo dia tau kita jadian, seisi rumah dan kampus bisa tau. Cari penyakit aja kalo ketemu dia.
Ogut memasukan Walkman ke dalam tas ranselnya.
DOI (CONT’D)
Pokoknya jangan. Titik.
OGUT
69. Doi.
DOI
Nih, udah jadi. Semoga hasilnya enggak memble.
Membuka kacamatanya lalu membelalakan matanya
OGUT
Jiralupat. Trimkokaaaaas, Doi (Subtitle: Rapi sekali. Terima kasih Doi). Produser yang ini pasti bakalan ngejengkang liat proposal profil kece begini.
Doi mengibas helaian rambutnya, berkacak pinggang, seperti bangga.
DOI
Tetap aja musiknya band lu itu yang jadi bahan jualannya, Gut. Proposal itu kan cuma tambahan.
Ogut membolak-balik dua jilid proposal profil.
OGUT
(Gembira) Kenokap gara dari dokul Ogut ngejengkangin tuh semua para produser bispak beginian. Yang sokat lagi? (Subtitle: kenapa enggak dari dulu gue taklukan para produser itu pake cara seperti ini. Yang satu lagi?
DOI
Yang pake karbon simpen aja, Gut.
OGUT
O, bisa buat ngejengkangin produser lain.
Doi menutup proposal profil yang sedang dibuka-buka Ogut.
DOI
Denger gue, Gut. Ini gak akan gagal. Suer. (beat) Lu sama produser itu cocok.
OGUT
69.
Doi memperhatikan jam yang melingkar di tangannya.
DOI
Ayo cepetan kita ngebut deh, Gut. Lama-lama di sini gue takut papasan sama mama. Langian janjian sama tuh produser kan jam satu siang, setengah jam lagi. Nanti malah ke gep mama gue lagi pulang arisan, bisa tambah gawat urusannya.
Ogut marapikan proposal profil band dan Walkmannya ke dalam ransel, lalu menyalakan Vespanya dan segera jalan memboncengi Doi.
OGUT
Cabut kokit (subtitle: berangkat kita)
CUT TO
Kalau jamanku itu yang "agakugu sagayagang digirigikugu segendigirigi".