12 tahun kemudian....
Seorang gadis kecil memeluk boneka beruang nya dengan kuat. Ia terlihat ketakutan dengan hewan yang ada di depannya. "Mama Senja, itu apa?"
Perempuan yang memiliki senyum menawan itu mendekati anaknya, "Astaghfirullah! Nayara masuk dulu, ya. Itu ulat bulu, bisa bikin kulit Nayara gatal."
Gadis kecil bernama Nayara itu mengangguk, "Oke, Mama."
Senja, sang Ibu, mencoba menyingkirkan ulat itu dengan rantng, namun gagal.
"Ada apa, Ma?" tanya suaminya.
"Itu, Yah, ada ulat bulu. Untung Nayara enggak kenapa-napa."
"Ya, sudah. Biar Ayah buang. Mama temenin Nayara aja."
Senja mengangguk, ia menyusul Nayara yang sudah duduk manis bersama dua orang balita menggemaskan.
"Adam kemana, Nja?" tanya Davina.
"Itu, di depan."
Kalau kalian masih ingat, Adam adalah teman lama Senja yang pernah datang berkunjung dan memberitahu Senja bahwa ia telah bertunangan. Namun, dua tahun lalu, Sheila memilih menikah dengan orang lain.
"Sayang, Celio minta makan, nih."
Davina menoleh, "Kenapa enggak kamu aja, sih?"
Senja tertawa, Davina dan Gilang terlihat sama seperti dua belas tahun lalu, tidak ada perubahan.
"Anak lo udah bisa makan? Anak gue masih belum," kata Arya, ia sedang menggendong si kecil yang masih berumur empat bulan.
Steffi tertawa, "Iya, lah, sayang. Kan, Masahi belum bisa makan yang kasar. Harus yang halus dulu."
Setelah kematian Fajar, Senja memutuskan untuk kembali ke rumah lamanya dan bertemu kembali dengan Adam yang terlihat sangat patah hati. Ia di tinggalkan oleh Sheila yang memilih menikah dengan orang lain.
Lalu, beberapa bulan setelah Senja lulus kuliah, Adam tiba-tiba membawa orang tuanya ke rumah Senja. Laki-laki itu melamar Senja. Tidak ada alasan bagi Senja untuk menolak.
Seperti yang kalian tahu, Davina membangun rumah tangga bersama Gilang. Pasangan itu juga memiliki perjalanan asmara yag rumit. Berbeda dengan Steffi dan Arya yang langsung menikah.
Takdir memang tidak ada yang pernah tahu. Siapa jodoh kita, seperti apa masa depan kita, dan lain-lain. Itu adalah rahasia Allah.
...