EXT. HUTAN - PAGI (FLASHBACK)
Seorang gadis kecil berambut pendek (LARAS) sedang duduk di depan sebuah nisan menangis sendirian. Seorang gadis berambut panjang (WULAN) datang menghampiri si rambut pendek.
WULAN
LARAS
WULAN
Wulan mengulurkan tangannya ke Laras dan tersenyum hangat. Laras menatap Wulan dengan mata berair. Tangannya meraih tangan Wulan lalu berdiri. Laras mengelap sisa air matanya dan tersenyum. Wulan menarik tangan Laras untuk mengajaknya bermain.
WULAN
LARAS
FADE TO BLACK
EXT. HUTAN - SIANG (BACK TO PRESENT)
Pilar cahaya muncul di tengah hutan. Anom keluar dari cahaya.
ANOM
ANOM (V.O.)
Anom melihat area sekitarnya.
ANOM (V.O.)
Baju Anom berubah bernuansa fantasi.
TAYA (O.S.)
Taya muncul dari balik cahaya.
ANOM (V.O.)
Taya mengeluarkan cahaya dari tangan kirinya dan memunculkan buku bersampul burung hantu.
TAYA
Taya memasukkan buku tersebut ke dalam kantong yang berada di pinggang Anom.
ANOM
TAYA
ANOM
Dengan berat hati Anom melakukan apa yang diperintahkan Taya. Dalam sekejap buku burung hantu muncul di tangan Anom. Anom terkejut heran.
ANOM (V.O.)
TAYA
ANOM (V.O.)
TAYA
Anom mempraktekkan arahan Taya dan kitab di tangan Anom menghilang dalam sekejap.
ANOM (V.O.)
TAYA
ANOM (V.O.)
TAYA
Taya berjalan meninggalkan Anom. Anom masih berusaha menenangkan diri.
ANOM (V.O.)
Anom mengikuti Taya, masih sambil mengatur pikirannya. Taya hanya diam. Setelah agak kondusif, Anom mulai bermain dengan sihir dimensi, memunculkan dan menghilangkan buku berkali-kali.
ANOM (V.O.)
Setelah bosan, Anom mulai mengamati Kitab Pranatama.
ANOM (V.O.)
Anom membuka kitab.
INSERT Tulisan dalam buku :
Halaman 1 - Banarawa
Halaman 3 - Lakon Utama: Bawang Putih, Bawang Merah, Ibu Tiri
ANOM (V.O)
BACK TO SCENE
Anom membuka halaman berikutnya.
INSERT Tulisan dalam buku :
Halaman 4 - Pembuka: Setelah kehilangan Ayahnya, seorang gadis hidup bersama ibu dan saudari tirinya yang memperlakukannya layaknya budak.
BACK TO SCENE
ANOM (V.O.)
Anom membuka halaman berikutnya, tetapi semuanya kosong.
ANOM (V.O.)
INSERT FLASHBACK
Anom kecil menunduk dikelilingi teman-temannya.
TEMAN ANOM 1
TEMAN ANOM 2
TEMAN ANOM 3
TEMAN ANOM 4
TEMAN-TEMAN ANOM
BACK TO SCENE
ANOM (V.O.)
ANOM
TAYA
ANOM
Taya berhenti, berbalik badan dan memandangi Anom dengan wajah sedih.
ANOM
TAYA
ANOM
TAYA
TAYA
Wajah Anom memerah.
ANOM (V.O.)
Taya dan Anom melanjutkan perjalanan menyusuri hutan. Tanpa mereka sadari, mereka sudah berjalan hingga ke tepi hutan yang ternyata terletak di sebuah bukit. Taya menunjuk ke bawah bukit.
TAYA
Terlihat sebuah desa yang tak begitu jauh dari lokasi Taya dan Anom.
CUT TO:
EXT. PASAR - PAGI
Pasar terlihat sangat ramai. Anom dan Taya berjalan menyusuri keramaian. Semua mata wanita tertuju pada Anom, sementara mata para pria tak bisa lepas dari Taya. Berkali-kali Anom mencoba memalingkan dan menutupi wajahnya, terlihat sangat tidak nyaman. Sementara Taya melenggang dengan mantap.
ANOM
TAYA
ANOM
BRAKK!!
Tiba-tiba terdengar suara peti yang dibanting. Isinya berhamburan. Tampak dua pria sedang berkelahi. Yang satu berbadan besar, mendominasi pria lain yang berbadan kecil dan bertudung.
PRIA BESAR
PRIA KECIL
PRIA BESAR
Anom melihat kejadian itu dari kejauhan.
ANOM (V.O)
Tiba-tiba datang seorang gadis muda (PUTIH) datang menolong Pria Kecil.
GADIS
Perhatian Anom tertuju pada gadis itu
ANOM (V.O)
TAYA
ANOM
Anom terkejut. Anom merasa mendengar suara dengungan di kepalanya.
TAYA
Anom membuka kitab dan melihat ada halaman baru yang terisi.
INSERT Isi halaman:
Lakon - Bawang Putih
Usia - 19 tahun
Kisah - Bawang Putih dikenal sebagai anak yang jujur dan baik. Sejak ayahnya meninggal, ia tinggal bersama ibu dan saudara tirinya. Meski mendapat perlakuan yang tidak baik, Bawang Putih tetap tulus menyayangi keluarganya.
BACK TO SCENE
TAYA
ANOM
Si Pria Besar marah dengan si gadis karena ikut campur. Kakinya sudah siap menendang Putih.
PRIA BESAR
Taya berdiri di belakang Anom.
TAYA
Taya mendorong Anom sehingga Anom terkena tendangan si Pria Besar di bagian wajah. Putih dan Pria Kecil terkejut.
PRIA BESAR
Pria Besar mendorong Anom ke tembok.
ANOM (V.O.)
Sekilas Anom teringat dengan memori masa kecilnya saat ia dipukuli oleh ayahnya.
ANOM (V.O.)
Anom mencengkram tangan Pria Besar.
ANOM (V.O.)
Anom membuang tangan Pria Besar ke arah bawah, mencolok mata dan diikuti dengan memegang salah satu telinga Pria Besar untuk kemudian membenturkan kepala Pria Besar ke tembok. Seketika Pria Besar pingsan tak berdaya.
ANOM (V.O.)
Suasana pasar mendadak hening, kemudian warga pasar bersorak sorai seolah merayakan kemenangan bersama.
ANOM (V.O.)
Anom berdiri mengusap tangannya ke hidung; tidak berdarah.
ANOM (V.O)
Putih menghampiri Anom.
PUTIH
ANOM (V.O.)
Anom dan Putih saling pandang. Anom kemudian memandangi Taya yang berada di tengah kerumunan. Taya tersenyum.
Anom tertawa tipis.
ANOM (V.O.)