RUANG TEMU
10. RUANG TEMU - ( Sebuah Script Film ) - Bagian 10

 

SC.106

INT. KAMAR BIMA - RUMAH - MALAM

(LS) Kembali lagi terlihat kamar rumah bima yang dimana kursi meja belajar itu yang kosong itu masih terlihat sama dan meninggalkan buku catatan yang terbuka karena tertiup angin dari jendela yang terbuka.

Bima yang sedang berada di luar kamarnya itu pun lalu masuk kembali, berjalan sambil membawa secangkir kopi dan lalu duduk kembali di depan meja itu.

(BCU) Bima terlihat memegang kembali buku itu, dia lalu membuka kembali catatan yang belum kelar dia baca.

BIMA (V.O)

Tepat pada bulan November 2008, di saat musim sedang berada di antara hujan dan kemarau.

Dari situlah semua cerita itu mulai dibangun kembali.

 

FADE OUT

CUT TO:

MONTAGE

 

SC.107

INT. GALERI SENI - SIANG

Bima dan senjani yang sedang berjalan-jalan di sekitaran ruang pameran galeri seni, bergandengan, bercanda-canda.

BIMA (O.S)

Seperti edelweis yang abadi

 

CUT TO:

108

EXT. TROTOAR - PINGGIR JALAN - MALAM

Bima sedang menggandeng tangan senjani dan berjalan di pinggiran trotoar sambil mengobrol-ngobrol kecil dan bercanda. Bima disana terlihat mencoel pipi senjanji dengan tangannya yang telah lebih dulu di celupkan delana cup ice cream yang dia pegang sehingga membuat wajah sejani belepotan.

 

BIMA (O.S)

Yang tidak tau kapan harus mekar, dan kapan harus layu.

Kadang cerita-cerita itu pun memiliki makna yang sama

 

CUT TO:

 

SC.109

INT. PERPUSTAKAAN - KAMPUS - SIANG

Bima dan senjani yang sedang berdiri berseberangan mencari buku di rak buku perpusatakaan

 

BIMA (O.S)

Kapan harus berhenti dan kapan harus berjeda.

 

CUT TO:

SC.110

EXT. HALTE BUS - SORE

Bima dan senjani yang sedang duduk berdua menunggu bus datang di halte bus. Pandangan bima menatap kanan - kiri sedangkan senjani yang fokus membaca buku sambil menggunakan headset di kepalanya.

 

BIMA (O.S)

Aku hanya berusaha menikmati setiap detik yang diberikan tuhan.

 

CUT TO:

SC.111

EXT. ZEBRA CROSS/TROTOAR JALAN - JALAN - MALAM

Bima dan senjani terlihat sedang menyebrang di zebra cross, mereka lalu berjalan di atas trotoas jalan sambil bercanda kecil. Bima yang mengusap-ngusap rambut senjani dan senjani sambil mencubit bima sambil tertawa-tawa diantara sekeliling orang-orang yang lewat.

 

BIMA (O.S)

Tentang bagaimana hidup di dalam sebuah ruang temu tanpa perlu mengkhawatirkan perpisahan.

 

CUT TO:

 

SC.112

INT/EXT. DALAM BUS/METROMINI - SORE

Bima dan senjani duduk berdua di dalam bus, terlihat senjani sedang merebahkan kepalanya di sisi bahu bima.

BIMA (O.S)

Terkadang juga aku berpikir, Tentang sebuah anomali rasa yang datang secara tidak sengaja.

 

CUT TO:

 

SC.113

EXT. JEMBATAN LAYANG - PINGGIRAN JALAN - SORE

Bima dan sejnai sedang melihat langit senja yang turun di atas jembatan layang.

 

BIMA (O.S)

Apakah semua ini memang hanya sebuah kebetulan, atau memang ini semua sudah di rencanakan.

 

CUT TO:

 

SC. 114

INT/EXT. DI MOTOR - JALAN - MALAM

Bima dan senjani sedang menaiki motor dan sedang berjalan di atas jalanan kota. Bima sedang fokus menyetir motor sedangkan terlihat senjani yang mendekatkan wajahnya ke bima hingga dagunya di rebahkannya di bahu bima (Beat).

 

OFF MONTAGE

SLOW FADE TO BLACK

CUT TO:

 

SC.115

INT. KAMAR BIMA - RUMAH - MALAM

(Zoom out) Bima yang sedang duduk di meja belajarnya, di dalam ruangan yang terlihat sunyi.

FADE IN/OUT:

CUT TO:

Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar