RUANG TEMU
3. RUANG TEMU - (Sebuah Script Film) - Bagian 3

SC.63

INT. RUANG TENGAH - KOSAN BIMA - MALAM

Sementara itu terlihat aryo yang sedang menonton tv sendiri di ruang tengah kosan sambil menyantap satu bungkus kacang. Lalu tidak lama datang nicole dan juga akmal dan mereka langsung duduk di ruang tengah itu menghampiri aryo.

ARYO

(Sambil serius menonton)

Eh, kalian dari mana aja, gue sendirian disini.

NICOLE

Bima mana emang yo ?

ARYO

Jalan

NICOLE

Jalan ? Sama senjani ?

Aryo kaget karena dia merasa keceplosan memberitahu jika bima sedang jalan, dia lalu menutup mulutnya dan berbisik "Mampus gue keceplosan" dan lalu menatap nicole.

NICOLE (CONT'D)

Udah, bilang aja, gak usah bisik-bisik.

ARYO

(Heran)

Iya, kok lo tau kalo bima jalan sama senjani ?

NICOLE

Yaaa, gue tau aja. Gue juga tau senjani, bima yang ngasih tau sendiri ke gue.

Aryo yang sedang berbicara kepada nicole itu pun lalu memandangi akmal dengan wajah yang sedikit bingung dan lalu balik memandangi nicole.

NICOLE (CONT'D)

Eh iya ini gue bawain martabak buat lo, sisain buat bima juga ya.

ARYO

(Senang)

Lo emang paling tau banget isi kepala temen lo ini.

Akmal tiba-tiba menimbrung

AKMAL

Yaudah kalo gitu gue mau ke kamar dulu ya sebentar.

Akmal pun pergi ke kamarnya, dan di ruangan itu hanya menyisakan mereka berdua.

CUT TO:

SC.64

EXT. JALANAN - MOBIL - MALAM

Bima dan senjani masih di tempat yang sama, di dalam mobil sambil terjebak macet di lampu merah.

BIMA

Nja

SENJANI

Apa ?

BIMA

Kamu cantik banget hari ini

SENJANI

(Tertawa kecil)

Udah berapa orang cewe yang kamu bilang begini, bim ?

BIMA

Baru kamu sih (Sambil melirik senjani)

SENJANI

(Tertawa kecil)

Gak mungkin, kamu gak pinter bohong.

BIMA

(Tertawa Kecil)

Tapi seenggaknya aku udah nyoba

SENJANI

Maksud kamu ?

BIMA

Nyoba buat ngerayu malaikat yang ada disamping aku

(Melihat senjani, lalu tersenyum).

Senjani menunduk, memalingkan pandangannya kearah jendela mobil sampingnya, lalu menahan senyum di wajahnya (Beat).

CUT TO:

SC.65

INT. RUANG TENGAH - KOSAN BIMA - MALAM

Nicole dan aryo sedang duduk di ruangan tengah, aryo sangat fokus melihat film sedangkan nicole sedang membaca majalah yang tergeletak beberapa di meja ruang tamu. Sementara itu akmal datang dari lantai atas menuju mereka, lengkap dengan pakaian rapih dan rambut yang sedikit klimis.

AKMAL

Ayo cole, berangkat.

Nicole menoleh kearah akmal yang berdiri di belakangnya.

NICOLE

Sekarang ?

AKMAL

Iya

Aryo yang tadi sedang fokus menatap film lalu mengalihkan fokusnya memandang akmal dan nicole.

ARYO

Eh. Tunggu tunggu, kalian mau kemana ?

AKMAL

Jalan, berdua. Kenapa emang ?

ARYO

(Heran)

BERDUA ? Dan kalian gak ngajak gue

Nicole berdiri lalu mendekat ke aryo, menatap aryo dengan sedikit tertawa kecil.

NICOLE

(Tertawa kecil)

Maaf ya yo, kali ini kita mau jalan berdua dulu.

Besok-besok kalo jalan lagi, lo kita ajak deh.

(Intercut) Akmal yang sudah ada di pintu depan berdiri menunggu nicole

AKMAL

(Sedikit teriak)

COLE, AYO. NANTI KEMALEMAN.

(Intercut) Sementara itu nicole yang masih di ruang tengah bersama aryo.

NICOLE

Udah ya yo, gue berangkat dulu, daahh (Melambaikan tangan)

Nicole berjalan, melambaikan tangan kepada aryo dan meninggalkannya.

ARYO

(Teriak)

HEY

Terlihat di ruangan itu hanya ada aryo sendiri.

ARYO (CONT'D)

KALIAN NINGGALIN GUE SENDIRIAN ?

AKMAL (V.O)

(Teriak)

NGOBROL AJA SAMA MARTABAK

ARYO (CONT'D)

(Teriak)

HEYY !!

Aryo menggerutu dan sedikit kesal, dia lalu membanting dirinya terduduk diatas sofa dan kembali memalingkan wajahnya kearah TV

ARYO (CONT'D)

(Menghela nafas)

Akmal jalan sama nicole, bima jalan sama senja. Gue sama siapa, Asbak rokok ?

Aryo berbicara sendiri sambil menggerutu kesal.

CUT TO:

SC.66

INT. CAFFE - MALAM

Bima dan senjani sedang duduk berdua di caffe yang lumayan ramai lengkap dengan suara music jazz klasik. Seorang pelayan datang menghampiri mereka denga membawa buku note kecil yang dia bawa untuk mencatat pesanan.

BIMA

Kamu mau pesen apa ?

Senjani lalu mengambil buku menu dan melihat-lihat

SENJANI

(Bingung)

apa ya, aku lagi gak mau makan sih.

(Terdiam sejenak)

Aku pesen Iced lemon tea sama kentang goreng aja ya.

Pelayang itu mengangguk dan menulis/mencatat apa yang senjani katakan

PELAYAN

Ada lagi ?

SENJANI

Cukup mba

BIMA

Kalo saya pesen gelato dua, sama milshake madunya satu.

(Intercut) Pelayang itu lalu mencatat lagi apa yang bima ucapkan tadi, dan ketika dirasa cukup, sang pelayan itu lalu pergi meninggalkan mereka.

(Intercut)

SENJANI

Kamu pesen gelatonya banyak banget

BIMA

Buat kamu satu

SENJANI

(Heran)

Apa ? Aku kan gak mau gelato

BIMA

Makanya itu kamu harus coba

SENJANI

(Tersenyum)

Kamu emang ya, orang paling pemaksa yang pernah aku kenal.

Bima mengambil bunga wamar yang menjadi pajangan di vas bunga meja mereka dan lalu memberikannya kepada senjani.

BIMA

Dan kamu seperti bunga edelweish yang bikin aku selalu inign menatap lama.

Senjani tersenyum kecil, mengambil bunga itu dan memasukannya kembali kedalam vas.

SENJANI

(Tersenyum)

Itu bunga mawar kan ?

BIMA

Iya, aku tau. Aku cuma...

Senjani tiba-tiba menyambar berbicara.

SENJANI

(Tersenyum)

Cuma mencoba ?

BIMA

(Trsenyum)

Iya, mencoba.

Mereka berdua saling senyum. Lalu suasana menjadi bisu dan digantikan dengan suara musik jazz klasik (Play Music).

FADE IN:

SC.67

EXT. LANGIT LUAR - MALAM

Suara music jazz dari caffe itu masih terus terdengar. Sementara itu di langit-langit kota yang cerah, bintang muncul menjadi pembanding antara gelap dan cahayanya yang sedikit berbintik.

BIMA (V.O)

Oh iya, nja

SENJANI (V.O)

Kenapa ?

BIMA (V.O)

Aku ngeliat bintang di mata kamu

SENJANI (V.O)

(Tertawa)

Mulai kan, mulai

BIMA (V.O)

Kamu cantik malem ini

SENJANI (V.O)

(Tertawa)

Kamu mulai gak waras ya lama-lama

BIMA (V.O)

(Tertawa)

Terdengar suara mereka berdua yang sedang tertawa (V.O)

Sementara suasana masih sama, Suara music jazz dari caffe itu masih terus terdengar. Sementara itu di langit-langit kota yang cerah, bintang muncul menjadi pembanding antara gelap dan cahayanya yang sedikit berbintik (Beat).

CUT TO:

SC.68

INT. RUANG TENGAH - KONTRAKAN - MALAM

Di kosan bima terlihat aryo yang sedang fokus menonton film dengan memakan martabak dan di temani oleh akmal dan juga nicole yang telah pulang.

(Intercut) Dari arah pintu, pintu yang tertutup itu kemudian terbuka dan bima pun masuk kedalam wajah yang sedikit senyum-senyum.

(Intercut) di ruangan tengah yang sedang berkumpul, bima lalu berjalan kearah mereka semua.

AKMAL

Dari mana lo bim ?

BIMA

Refreshing di luar

NICOLE

Sama cewe ?

BIMA

Yaa, bisa dibilang gitu.

Bima lalu memberi dua bungkus martabak dan satu botol cocacola ukuran satu liter, yang dia taruh diatas meja.

BIMA (CONT'D)

Nih, oleh-oleh buat kalian semua

(Intercut) Terlihat Aryo yang tengah sibuk menonton lalu menoleh kearah bima sambil mengangkaat bungkusan martabak yang diberikan oleh nicoel tadi.

ARYO (CONT'D)

(Wajah datar)

Ini aja belom habis.

(Intercut)

BIMA

Gapapa yo, tambah-tambah.

Kalo gitu gue ke kamar dulu ya semua.

Bima lalu pergi ke kamarnya.

CUT TO:

SC.69

INT. RUANG TAMU - RUMAH SENJANI - MALAM

Terlihat ayah senjani yang tengah duduk di sofa ruang tamu dengan ibu senjani. Ayah senjani tengah menonton tv dengan pandangan yang datar dan fokus sedangkan ibu senjani yang duduk disampingnya terlihat lesu

(Intercut) Pintu rumah senjani terbuka, Senjani masuk dari luar.

SENJANI

(Teriak)

MAH... PAH...

Senjani pun memanggil kedua orang tuanya dengan nada yang sedikit teriak, dia lalu menutup lagi pintunya dan lalu berjalan ke arah ruang tamu.

(Intercut-POV) senjani melihat kedua orang tuanya yang tengah ada di ruang tamu

SENJANI (CONT'D)

Mah ? Pah ?

AYAH SENJANI

(Dengan nada yang sedikit keras)

DARI MANA KAMU JAM SEGINI BARU PULANG ?

SENJANI

Maaf, pah.

AYAH SENJANI

Mau jadi apa kamu malem-malem baru pulang ?

(Intercut-CU) Senjani hanya berdiri menunduk.

(Intercut)

AYAH SENJANI (CONT'D)

Mau jadi pelacur kamu ?

Tiba-tiba ibu senjani berdiri dan menampar ayah senjani, masih diselimuti wajah yang sedikit menahan marah

IBU SENJANI

(Marah)

JANGAN SE-ENAKNYA KAMU NGOMONG BEGITU !!

Ayah senjani terdiam sejenak, berdiri, lalu menatap tajam ibu senjani. Dengan ekspresi emosi dan pandangannya yang tajam.

AYAH SENJANI

Se enaknya ? Kamu bilang se enaknya?

(Marah)

KAMU LIAT ! LIAT ! LIAT ITU !

(Intercut) Senjani melihat mereka dengan pandangan yang sedikit sedih dan takut, dan lalu dia menyambar di sela-sela orang tuanya sedang berbicara.

SENJANI

(Marah)

UDAH ! UDAH ! ,PAH ! MAH !

Senjani yang mencoba menahan mereka

SENJANI (CONT'D)

(Marah)

UDAH !

(Intercut) Orang tua senjani lalu diam, ayahnya lalu menengok kearah senjani dengan wajah datar dan dingin.

AYAH SENJANI

Kamu masuk kamar sana

(Intercut) senjani dengan wajah menahan marah lalu masuk ke kamar degan segera.

CUT TO:

SC.70

INT. KAMAR SENJANI - RUMAH SENJANI - MALAM

Senjani masuk ke kamarnya dengan wajah yang menahan marah, membanting pintu dan menguncinya. Setelah itu dudu di kursinya sambil menatap cermin yang ada di depannya dengan tatapan marah dan sambil menahan tangis.

CUT TO:

SC.71

INT. RUANG TAMU - RUMAH SENJANI - MALAM

Orang tua senjani yang duduk saling diam di sofa ruang tamu dengan pandangannya mengarah kearah tv sedangkan pandangan ibu senjani yang menunduk dengan mata yang sedikit kosong, Suara tv pada waktu itu juga terdengar.

AYAH SENJANI

Kamu masih bela anak itu ?

IBU SENJANI

Kamu gak punya hak mas buat bilang itu semua ke senjani ?

Ayah senjani lalu memandangi ibu senjani.

AYAH SENJANI

Apa yang salah ? Aku cuma mau ngajarin dia

buat jadi anak yang bener, itu aja.

Lalu dia memalingkan lagi pandangannya kearah tv dan mengambil sebatang rokok, menyalakannya, lalu menghisapnya. Dan dia taruh rokok itu kembali ke asbak.

AYAH SENJANI (CONT'D)

Aku tau, senjani emang bukan sepenuhnya anak kandung kita.

(Intercut) Ibu senjani hanya terdiam dan sesekali menghapus air matanya yang sedikit keluar, dia lalu merapihkan duduknya dan mengarhkan pandagannya kedepan.

IBU SENJANI

Iya mas, aku paham, aku cuma gak mau kamu kasar banget sama dia.

Kalo kamu mau kasar cukup ke aku aja, jangan sampe senjani juga jadi korban.

(Intercut) Ayah senjani lalu mengambil rokok, berdiri, dan menghisapnya. Asap-asap rokok itu lalu sedikit memenuhi ruang tamu.

AYAH SENJANI

Kamu emang manusia paling keras kepala yang pernah aku kenal.

Aku mau dia didik pake aturanku, BUKAN ATURAN KAMU !!

Ayah senjani lalu pergi dari ruang tamu itu meninggalkan istrinya sendirian yang tengah duduk termenung di ruangan itu.

FADE IN:

CUT TO:

Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar