RUANG TEMU
2. RUANG TEMU - (Sebuah Script Film) - Bagian 2

SC.43

INT. KAMAR BIMA - KOSAN - PAGI

Bima bangun tersentak sedikit kaget, perlahan melihat-lihat sekitar kamarnya dengan bingung.

(Intercut) Ponsel bima terlihat di atas meja dalam keadaan mati. Dan bima tiba-tiba mengambil ponsel itu. (Intercut) bima melihat ponselnya dan menyalakannya. (Intercut-BCU) terlihat beberapa panggilan tidak terangkat dan banyak sekali pesan masuk.

CUT TO:

SC.44

INT. RUMAH SAKIT - PAGI

Bima masuk dari pintu rumah sakit dan berlari kedalam

(Intercut) sementara itu terlihat ruangan administrative/resepsionis rumah sakit terdapat tiga orang perempuan sedang berjaga.

(Intercut) bima yang tiba di depan administrative/resepsionis dengan wajah yang sedikit panik dan bingung.

BIMA

(Panik + bingung)

Permisi, mbak. Saya mau tanya, ada pasien yang namanya nicole devian gak ya ?

RESEPSIONIST

Sebentar pak, saya cek dulu

Bima dengan wajah paniknya menengok kanan dan kiri seperti mencari-cari.

RESEPSIONIST (CONT'D)

Ada pak, atas nama Nicole Devian dan baru di pindah ruangkan tadi.

BIMA

Ada di ruangan mana sekarang ?

RESEPSIONIST

Di ruang Mawar Nomer 13 lantai 3 pak.

BIMA

(Sedikit senyum)

Makasih ya.

Bima lalu langsung bergegas dari tempat itu.

CUT TO:

SC.45

INT. KAMAR RUMAH SAKIT - PAGI

Nicole sedang terbaring diatas kasur rumah sakit, tangan kananya di perbang karena terdapat luka, jidatnya pun di berikan plester karena luka lecet. Dia hanya menatap dan mengobrol dengan wajah yang sayu / layu / lemas disertai sedikit senyuman.

(Intercut) dari arah pintu, pintu masih tertutup dan tiba-tiba bima datang, membuka pintu, melihat sejenak, lalu berjalan menhampiri.

(Intercut) Bima berjalan mendekat. Nicole lalu memandanginya.

BIMA

(Menatap Bingung)

Lo kenapa ?

Nicole lalu langsung memegang tangan bima, tak langsung bicara. Namun dari arah lain, akmal tiba-tiba menyerobot bicara.

AKMAL

Abis kejambretan, di todong pake piso sama orang,

di silet tangannya terus di dorong dia sampe jatoh.

Bima menoleh kearah akmal

BIMA

Lo ada disana pas kejadian ?

AKMAL

Gue dateng beberapa menit pas udah kejadian. Gue kata warga-warga disana.

(Menoleh kearah nicole)

Lagian sih lo, gue bilang suruh nunggu di tempat yang rame

malah nunggu di pinggir jalan, mana sepi lagi (Kesal)

NICOLE

(Menyesal)

Iye iye sorry, abis gue pas turun dari bus males nyari tempat lagi.

BIMA

Lo enggak coba buat berentiin taksi apa ?

NICOLE

(Kesal)

UDAHHH, Cuma engga ada yang mau berenti.

Mana batre hp gue tinggal 3%. Yaudah gue sms aja si akmal.

Bima menatap nicole dengan wajah penuh penyesalan sambil memegang balik tangannya

BIMA

Sorry, semalem gue ketiduran. Gue lupa

kalo elo kemaren minta anter gue. Sorry ya.

Nicole hanya mengangguk-ngangguk saja.

(Intercut) tiba-tiba pintu terbuka, dokter dan suster datang sambil memegang papan clipboard yang dipegang oleh suster.

(Intercut)

DOKTER

Kamu boleh pulang

NICOLE

Saya engga apa-apa kan dok ?

DOKTER

(Tertawa kecil)

Engga apa-apa, enggak fatal.

Cuma kamu kebanyakan pingsan aja semalem.

Orang-orang di satu ruangan itu pun (Akmal, Aryo, Bima, Nicole) akhirnya menatap satu sama lain dengan wajah yang lebih ceria dan tersenyum.

FADE IN:

SC.46

EXT. PARKIRAN RUMAH SAKIT - MENJELANG SIANG

Terlihat nicole yang berjalan dituntun oleh bima, aryo dan akmal. Nicole lalu masuk ke dalam mobil bima.

BIMA

Eh mal, yo. Kalian mau bareng gue apa kalian bawa kendaraan sendiri ?

ARYO

Gue pulang bareng akmal aja bim

BIMA

Oh yaudah. Mal lo bawa kendaraan sendiri ?

AKMAL

Iya gue bawa.

BIMA

Yaudah kalo gitu, gue duluan ya balik ke kosan.

Ngomong-ngomong kalian mau nitip MCD juga ga ?

Biar sekalian nanti gue bawain.

Akmal dan aryo kompak menjawab "IYA" secara bersamaan.

Akhrinya bima pun masuk kedalam mobil sementara aryo dan akmal pergi menuju ketempat dimana kendaraan mereka terparkir.

CUT TO:

SC.47

INT/EXT. MOBIL - MENJELANG SIANG

Sementara itu di dalam mobil, antara bima dan nicole hanya terduduk diam di hampir seperempat jalan. Hingga pada akhirnya nicole mengeluh kesakitan di tangan kanannya. Bima lalu memberhentikan mobilnya di pinggir jalan lalu memeriksa keadaan nicole.

BIMA

(Sedikit panik) Lo gapapa ?

NICOLE

(Sedikit kesakitan)

Gapapa, kayaknya efek obat biusnya abis deh.

BIMA

Yakin ?

NICOLE

Iya.

(tersenyum)

(Intercut) bima lalu kembali menggas mobilnya dan melanjutkan perjalanan.

CUT TO:

SC.48

EXT. SUASANA LAMPU MERAH - JALANAN - MENJELANG SIANG

(Close Up) Terlihat lampu lalu lintas yang menyala berwarna merah. Terlihat juga beberapa pedagang asongan yang berjualan keliling di sekitar lampu merah dan anak kecil yang sedang memakai kostum badut.

CUT TO:

SC.49

INT/EXT. MOBIL - MENJELANG SIANG

Bima dan nicole yang sedang menunggu lampu merah, lalu membuka percakapan.

NICOLE

(Wajah datar)

Lo kemaren abis dari mana ?

Bima menoleh kearah nicole

BIMA

Dari luar, gue abis jalan, sama senjani.

Bima lalu menoleh lagi kearah depan dan giliran nicole yang menoleh kearah bima.

NICOLE

(Bingung)

Hah ? Senjani ?

BIMA

Iya, anak kampus kita juga. Gue kemaren ketemu dia di perpus.

NICOLE

Gue gak pernah denger nama senjani

BIMA

Ya iyalah, dia baru masuk tahun ini.

NICOLE

Anak mana ?

BIMA

Ekonomi

NICOLE

Ohhh

Nicole memalingkan pandangannya dari bima ke arah kaca disampingnya.

(Intercut) Lampu sudah berganti hijau, mobil mereka lalu melaju lagi.

CUT TO:

SC.50

INT. WARUNG PINGGIR JALAN - SIANG

Terlihat aryo dan akmal yang sedang duduk di bangku kayu panjang warung pinggir jalan sambil menikmati dua gelas es teh manis di cuaca yang panas kala itu.

AKMAL

Yo, kira-kira kita kasih tau bima jangan ya ?

ARYO

Kasih tau apa ?

AKMAL

Tentang nicole

ARYO

Kasih tau kalo nicole suka sama bima ?

AKMAL

Iya

(Sambil meminum es teh manis)

ARYO

Gak usah lah, kayak anak kecil aja main kasih tau - kasih tau

AKMAL

Terus gimana ?

ARYO

Biarin itu jadi urusan mereka, jadi cerita mereka.

AKMAL

Kalo bima enggak peka-peka gimana ?

ARYO

Enggak selamanya mal, perasaan suka

harus di balas dengan rasa memiliki.

AKMAL

Bener juga sih lo, tapi gue takutnya aja si nicole.

Dia kan gak stabil emosinya, kita kan tau.

Aryo menoleh kearah akmal.

ARYO

Biarin mal, biarin dia berproses. Kita enggak punya hak buat ngatur mereka.

Walaupun nanti nicole gagal, seenggaknya dia udah belajar buat tumbuh jadi dewasa.

Akmal lalu terdiam dan mengangguk saja sebelum dia meminum dan menghabiskan es teh manisnya.

CUT TO:

SC.51

EXT/INT MOBIL - JALANAN - SIANG

(Intercut) Bima fokus menyetir dengan pandangan kedepan sementara nicole masih memandangi kaca jendela dengan ekspresi yang datar dan lesu.

BIMA

Lo kenapa ?

NICOLE

Gapapa

BIMA

Lo bohong, cerita aja sama gue lo kenapa.

Tenang aja, cerita lo gabakal bocor

NICOLE

Gapapa, gue cuma ngantuk kok.

BIMA

Ayolah, gue tau lo pasti nyembunyiin sesuatu kan ?

Nicole menghela nafasnya ,menoleh kearah bima dan menatapnya tajam.

NICOLE

(Tegas)

Gue gapapa, bim. Cuma ngantuk. Lo paham kan rasanya ?

Bangun sehabis pingsan semaleman ?

Bima lalu menoleh kearah nicole sesekali memandangnya lalu menoleh lagi kedepan.

BIMA

Iye iye, gue paham

NICOLE

Paham ?

BIMA

Iya, paham.

Nicole tertawa kecil

NICOLE

Kalo lo paham, seharusnya lo angkat telepon gue

kemaren malem. (Ucapnya dengan wajah datar sambil menatap jendela)

Bima memperlihatan ekspresi bingung sambil sesekali menoleh kearah nicole.

BIMA

(Bingung)

Kok, lo, nyambungya kesitu sih ?

NICOLE

Gapapa, gue cuma salah ngomong aja.

Bima hanya terdiam sambil fokus menyetir, dan setelah itu mereka berdua saling diam (Beat).

FADE IN/OUT:

SC.52

INT. KAMAR BIMA - KOSAN BIMA - MALAM

Malam itu dengan suasana hujan yang sangat deras, bima terlihat berdiri di depan jendela sambil melihat kearah luar. (Intercut-BCU) bima mencari kontak nicole di ponselnya lalu memencet panggilan. (Intercut - CU) Bima mendekatkan ponselnya ketelinga, menunggu panggilan teleponnya diangkat.

CUT TO:

SC.53

INT. KAMAR NICOLE - KOSAN NICOLE - MALAM

Ponsel nicole terlihat berdering, namun nicole sedang tidak ada di kamarnya, terlihat kosong. (Intercut-BCU) Dan ponsel itu dibiarkan berdering atas nama panggilan masuk dari bima (Beat).

FADE OUT:

SC.54

INT. LORONG KAMPUS - SIANG

Bima dan aryo berjalan diatara lorong kampus. Mereka membuka percakapan.

BIMA

Yo, ada yang aneh gak sih sama si nicole ?

ARYO

Enggak ada, perasaan lo doang kali

BIMA

Gue ngerasa kayak ada yang aneh

ARYO

Udah lo coba cari tau ?

BIMA

Belom sih

ARYO

Yaudah, lo cari tau dulu aja sana

BIMA

(Menghela nafas)

Iya juga sih.

Mereka masih berjalan di lorong kampus itu.

CUT TO:

SC.55

INT. CAFFE - SIANG

Ditengah siang yang sedikit mendung, Nicole terlihat sedang duduk di bangku cafe yang mengarah langsung kearah dinding kaca. Di depannya ada segelas strawberry juice dan kentang goreng.

(Intercut-CU) Nicole sedang memandang sibuk ponselnya sambil sesekali memakan kentang goreng. (Intercut) Nicole lalu menolehkan pandangannya menuju dinding kaca itu sambil melihat keadaan luar yang sedikit mendung dengan pandangan yang datar.

CUT TO:

SC.56

EXT. TAMAN KAMPUS - SIANG

Bima dan aryo yang lewat situ kemudian berhenti, lalu pandangan bima secara tidak sengaja melihat senjani. (Intercut) Senjani sedang duduk di kursi kayu panjang sambil membaca buku.

BIMA

(Memanggil)

SENJA...

CUT TO:

SC.57

INT. CAFFE - SIANG

Nicole yang sedang menatap kearah luar dinding kaca dengan wajah seperti sedang menunggu tiba-tiba menoleh kearah berlawanan, lalu tersenyum.

NICOLE

(Tersenyum)

Lo kemana aja sih ?

CUT TO:

SC.58

EXT. TAMAN KAMPUS - SIANG

Senjani yang sedang sibuk membaca buku akhirnya menoleh ke arah bima, dia menutup bukunya, tersenyum, lalu melambaikan tangannya.

(intercut) Bima dan aryo janlan menghampiri senjani.

CUT TO:

SC.59

INT. CAFFE - SIANG

Akmal datang dan lalu duduk di depan nicole, melemparkan senyum.

AKMAL

Udah lama nunggu ?

NICOLE

(Tersenyum)

Menurut lo ?

AKMAL

(Tertawa kecil)

Sorry, jakarta selalu macet.

Nicole tertawa kecil sambil menunduk dan sesekali melihat kearah akmal

CUT TO:

SC.60

EXT. TAMAN KAMPUS - SIANG

Senjani, bima dan akmal berkumpul di satu tempat yang sama. Bima duduk di samping senjani sedangkan akmal duduk di bangku di depan mereka.

BIMA

Apa kabar ?

SENJANI

(Tersenyum kecil)

Baik

BIMA

Kenalin, ini aryo

(Sambil menunjuk aryo)

SENJANI

(Menatap aryo)

Senjani

ARYO

(Terseyum kecil)

Hai

BIMA

Kamu ngapain disini nja ?

SENJANI

Gapapa, lagi baca aja. Kamu abis kelas ?

 BIMA

Iya

Tiba-tiba aryo menyambar.

ARYO

Sebenernya kita bolos

Bima lalu menatap aryo tajam

SENJANI

Kalian bolos ?

BIMA

(Mengelak)

Enggak kok enggak, kita baru aja pulang.

Bima lalu kembali mentap tajam aryo

BIMA (CONT'D)

Kamu gimana ,nanti ada kelas ?

SENJANI

Enggak ada

BIMA

Gimana kalo malem nanti kamu ikut aku

SENJANI

Ketempat kemarin ?

BIMA

Enggak, aku punya tempat yang bagus

SENJANI

(Mengangkat bahunya)

Asalkan bukan tempat yang aneh-aneh.

BIMA

Jadi dimana aku bisa jemput kamu ?

Aku belum tau alamat rumah kamu

SENJANI

Enggak jauh dari sini,

nanti aku hubungin kamu aja (tersenyum).

BIMA

Yaudah, kalo gitu aku pulang duluan ya.

Bima berdiri, lalu pegi dari tempat itu. Di ikuti oleh aryo yang hanya melambaikan tangan dan senyum ke senjani.

CUT TO:

SC.61

INT. CAFFE - SIANG

Sementara itu di cafe, percakapan antara akmal dengan nicole.

NICOLE

(Wajah datar)

Lo bener mal, mungkin gue sama dia cuma bisa sebatas temen.

Gue gabisa nyampur semuanya itu ke dia.

AKMAL

Bima ? Kenapa kok lo malah ngomong gitu

NICOLE

Yaaa, gue tau aja.

AKMAL

Terus gimana ?

NICOLE

Gak tau

AKMAL

(Menundukan kepalanya)

Tapi... Gue boleh ngomong sesuatu ?

NICOLE

(Memandangi akmal)

Ngomong apaan ?

Akmal terdiam, gugup, menggaruk kepalanya lalu menoleh kearah nicole dengan sedikit senyum

AKMAL

Eh... Engga jadi deh, engga penting juga (Tertawa kecil)

Nicole memandang heran akmal dan tertawa kecil, mereka berdua saling berbalas tawa kecil.

FADE IN:

SC.62

EXT. JALANAN - MOBIL - MALAM

Sementara itu bima dan senjani sedang berada di dalam mobil, berdua. (Intercut-CU) Senjani mengenakan kacamata serta rambut rambutnya yang dikuncir dan mengenakan jaket denim.

Senjani sesekali menatap kearah bima dan memalingkan kembali pandangannua kedepan.

BIMA

Kenapa ?

Senjani menengok kembali kearah bima

SENJANI

(Tersenyum)

Engga.

Bima pun sesekali melirik kearah senjani sekilas.

BIMA

kamu, kayak ada yang beda malem ini. Tapi apa ya ?

SENJANI

Beda apanya ?

BIMA

Gak tau, tapi aku ngerasa kayak harus natap kamu lama-lama

(Menatap senjani lalu tersenyum).

(Intercut) Bima dan senjani saling tatap dan tersenyum kecil di dalam mobil

CUT TO:

Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar