46 INT/EXT. PELATARAN/LOBBY LAPANGAN GOLF - PAGI
Kita melihat Michael sedang memukul bola di lapangan golf. Ia menawarkan ke Ghalia.
MICHAEL
Ghal sini.
GHALIA
Kenapa pak?
MICHAEL
Udah coba sini.
Ghalia menghampiri Michael.
MICHAEL
Coba kamu pukul.
GHALIA
Wah, Pak Michael aja. Saya nggak biasa Pak.
MICHAEL
Nah, makanya dibiasain biar bisa.
Michael memegang tangan Ghalia dan mencoba mengajarkan suatu posisi yang baik dalam memukul bola Golf.
MICHAEL
Bisnis itu kaya bola golf ini. Ketika nggak berani untuk mukul ya akan stuck di situ aja. Nah begitu juga sama kaya plan di kantor. Ada yang gak sesuai dengan keinginan kita, maka kita harus pukul itu bola biar gerak. Biar pindah. Dan bahkan biar lenyap sekalian (tersenyum nakal pada Ghalia).
Ghalia agak canggung dan coba ikut tersenyum dengan terpaksa.
47 INT. RUANG MAKAN RUMAH ARYA - SIANG
Arya sedang makan bersama hologram Shafana. Suasana senang dan haru menyelimuti mereka berdua.
ARYA
Shaf. Andai waktu bisa diulang ya.
HOLOGRAM SHAFANA
Kalau bisa, emang kamu mau apa?
ARYA
Mau kembali ke momen sebelum aku kehilangan kamu. Ketika kita masih sama-sama.
HOLOGRAM SHAFANA
Aku masih ada di sini Arya.
ARYA
Sebelum kamu berwujud seperti ini. Andai aja aku jemput kamu saat itu. Atau kamu nggak lewat jalan itu. Atau acaranya ditunda dulu atau... (dipotong Hologram Shafana)
HOLOGRAM SHAFANA
Aku ngerti perasaanmu. Namun ini udah takdir. Kamu nggak bisa menyangkal ini semua. Arya, apapun bentuknya kita tetap bahagia ya.
ARYA
Dan seperti sebelumnya kita pernah bahas. Kita sama-sama bahagia dan tumbuh sama-sama.
HOLOGRAM ARYA
Apa yang menjadi minatku..
ARYA
dan minatmu, selalu saling dukung. Oh iya kita jalan-jalan yuk.
48 INT/EXT. DI DALAM MOBIL/JALANAN - SORE
Arya dan Hologram Shafana pergi menuju suatu tempat. Arya menggelengkan kepala melihat kemacetan.
ARYA
Jalanan mau weekday atau weekend sama aja Shaf. Rame terus.
HOLOGRAM SHAFANA
Seru kan kalau rame, kamu nggak kesepian.
ARYA
(tertawa) ditambah ada kamu. Nggak sepi lagi.
49 EXT. TAMAN - SORE
Arya duduk di sebuah bangku taman. Pedagang es krim yang menjajakan dagangan dengan sepeda berlalu lalang. Pedagang es krim berhenti tepat di depan mereka.
PEDAGANG ES KRIM
Mas, boleh tanya?
ARYA
Tanya apa Pak?
PEDAGANG ES KRIM
Itu kok mas-nya ngobrol sama perempuan tapi bentuknya kaya setan.
ARYA
Heh maksud bapak gimana? (agak terpancing kesal)
PEDAGANG ES KRIM
Itu kok bentuknya kaya bayangan. Ada wujudnya tapi setengah-tengah gitu.
ARYA
(tertawa)
Iya Pak. Jadi ini teknologi baru dari TEKNORIA. Kita masih bisa bertemu sama orang yang kita sayang, meski ia telah meninggal.
PEDAGANG ES KRIM
Maksudnya mas-nya bisa hidupin orang yang udah mati? Mas-nya orang pinter?
ARYA
Maksudnya orang pinter Pak?
PEDAGANG ES KRIM
Ya kaya paranormal atau dukun gitu.
ARYA
Oh bukan pak. Ini pake teknologi. Bisa pake handphone.
Arya menunjukan hanphone-nya. Ia mematikan hologram tersebut dan menunjukan kamera di handphone-nya terdapat projector kecil yang bisa menampilkan hologram.
PEDAGANG ES KRIM
Wih canggih ya jaman sekarang. Orang selain udah bisa pesen makanan sama minuman, eh sekarang bisa mesen orang yang udah meninggal.
Arya tertawa.
PEDAGANG ES KRIM
Kalo handphone saya bisa diprogram gitu nggak mas? (mengeluarkan hp)
ARYA
Kebetulan kalau itu masih belum bisa pak.
PEDAGANG ES KRIM
Kebetulan anak saya udah meninggal setahun yang lalu. Saya kangen sama dia.
ARYA
Turut berduka ya pak.
PEDAGANG ES KRIM
Makasih mas. Jadi almarhum anak saya dulu kerja di proyek. Eh dia kejatuhan barang dari atas gedung dan meninggal. Harusnya pihak perusahaan itu ganti rugi yang layak dan kasih santunan. Eh malah saya nggak dapet apa-apa kecuali sepeda buat dagang ini.
Arya diam sejenak dan bersimpati dengan ucapan dari pedagang es krim tersebut.
ARYA
Pak, kalau saya beli es krimnya dua bisa?
PEDAGANG ES KRIM
Wah jangankan dua, kalo diborong sama sepedanya saya juga seneng bang.
Arya tersenyum dan kembali mengaktifkan hologram Shafana.
ARYA
Shafana, kita makan es krim bareng yuk.
PEDAGANG ES KRIM
Orang jaman sekarang makin gila. Ngomong sama bayangan. Ah bodo deh, yang penting dagangan gue kebeli.
Pedagang es krim tersebut meninggalkan Arya.
50 EXT. ROOFTOP KANTOR - MALAM
Arya dan Shafana menaiki tangga dan keluar dari pintu menuju sebuah ruangan yang indah. Semua dihiasi dengan lampu berwarna-warni, sofa yang mirip dengan di rumah mereka dan piringan hitam yang siap diputar. Arya dan Hologram Shafana berdansa bersama. Lagu sendu (ORIGINAL SOUNDTRACK) mengiringi suasana malam itu
ARYA
Sayang. Aku mau nanya..
HOLOGRAM SHAFANA
Silakan Arya..
ARYA
Kenapa kamu nggak kasih tau aku kalau kamu saat itu udah mulai mengandung?
HOLOGRAM SHAFANA
Aku mau kasih kejutan. Aku kan tau kamu nggak suka kejutan. Makanya aku mau kasih itu. Supaya kamu sebel sama aku (tersenyum)
Arya menggelengkan kepala dan ingatannya recall ke situasi di rumah sakit saat Shafana sekarat.
ARYA
Berarti aku bukan hanya kehilangan kamu Shaf...
Arya teriak dan emosi lalu diredakan oleh Hologram Shafana. Arya memeluk Hologram Shafana sambil terisak dan bersedih. Pelukan Arya semakin erat dan ternyata Hologram Shafana mulai memudar dan hilang.
Arya memeluk kekosongan. Lampu warna-warni, Shofa dan piringan hitam menghilang. Berganti dengan suasana rooftop saja yang kosong. Arya menangis dan teriak.
ARYA
SHAFANAAAAAAAA!
51 INT. RUANG ARYA DKK/QUBICLE TEKNORIA - SIANG
Barly di depan layar laptopnya. Ia terus meng-update hasil prototype yang sedang on-progress. Ghalia datang dan menuju mejanya.
GHALIA
Bar, Arya ke mana?
BARLY
Denger-denger kemarin dia ambil cuti Ghal.
GHALIA
Heh tumben. Mau ngapain dia ya?
BARLY
katanya sih mau fokus kerja. Biar MEMORABILIA cepet kelar.
GHALIA
Hih kocak ya. Biasanya kan orang cuti mau refreshing, santuy liburan gitu. Dia malah kerja, apa bedanya ya?
BARLY
Mungkin dia pengen cari suasana baru. Rutinitas di depan laptop dan beton-beton mungkin buat dia jenuh
GHALIA
Beton?
BARLY
Iya ini gedung-gedung kota. Dari beton kan?
Ghalia hanya terdiam. Tak lama Sandra yang merupakan asisten Michael datang.
SANDRA
Ghal, dipanggil bos.
GHALIA
Bos siapa? Pak Roso? Pak Bagja? Pak Wira? Arya?
SANDRA
Pak Michael dong.
Ghalia pun langsung keluar ruang bersama Sandra.
52 INT. RUANG KERJA MICHAEL - SIANG
Sandra dan Ghalia masuk ke dalam. Ghalia duduk di depan Michael.
MICHAEL
Ghalia, Ghalia (dengan nada mengejek) ada apa denganmu? kenapa MEMORANDUM itu bisa jalan lagi? (kecewa)
SANDRA
MEMORABILIA, pak
MICHAEL
Ah iya itu. Memory card
SARAH
MEMORABILIA, pak
MICHAEL
Ah iya iya. Apalah itu namanya. Aplikasi nggak penting. Jadi kenapa Ghalia?
GHALIA
Jadi gini pak. Kemarin Barly sempat ke apartemen saya dan dia ngeliat data yang udah saya back up di laptop saya.
MICHAEL
Terus?
GHALIA
Karena saya nggak bisa nolak dan nggak enak, akhirnya Barly dapet data itu.
MICHAEL
Aduh. Begini nih kalau jadi manusia punya sikap nggak enakan. Jadi nggak enak sendiri kan? (menggeleng)
GHALIA
Barly temen lama saya di kantor Pak. Bingung juga nolaknya.
MICHAEL
Ya kamu bilang kalau laptopnya lagi ada virus bisa dong.
GHALIA
Barly lebih canggih ilmunya daripada saya pak (memelas)
MICHAEL
Haduh. Haduh. Ya udah gini deh. Apa pun alasannya kalau tuh aplikasi jadi dan bisa launching ke publik, maka kestabilan perusahaan jauh lebih baik dibanding hari ini. Dan itu artinya?
GHALIA
Masalah.
MICHAEL
Nah. Lalu kelanjutan mimpimu itu?
GHALIA
Saya akan coba cari cara lain, Pak.