30 INT. RUANG ARYA DKK/QUBICLE TEKNORIA - PAGI
Arya berjalan menuju qubicle/ruang kerjanya. Kita melihat ekspresi Ghalia dan Barly panik.
ARYA
Helo guys. Ada apa nih? kok ekspresi kalian kaya nahan buang air besar gitu?
GHALIA
Ehm, nggak apa-apa kok bos.
ARYA
Eh, bener deh. BAB itu nggak boleh ditahan-tahan. Bahaya. Lagian toilet kantor bersih dan kosong kan..
BARLY
Eh iya kosong, kosong kok bos.
Arya menghampiri tempat Barly dan Ghalia.
ARYA
Oh iya Bar, Ghal. Update kita udah sampe mana?
GHALIA
Jadi begini, Pak Arya. Kita ada sedikit kendala.
ARYA
Kendala di mananya?
BARLY
(gugup)
Di data, pak.
ARY
Loh, kenapa sama datanya?
Ghalia dan Barly saling memandang dan panik.
BARLY
Datanya sebagian corrupt karena ilang pak.
ARYA
Jangan bercanda deh lo pada.
GHALIA
Maaf ya, tapi kita lagi nggak bercanda
ARYA
Hah? Eh Bar! kan gue udah suruh back-up semua data. Semua harus safe! Gimana sih lo?
BARLY
Waktu itu udah sempet di-back-up Pak. Tapi mati lampu, jadi belum seratus persen.
ARYA
Terus pas udah nyala gak lo back-up gitu?
BARLY
Udah gue back-up pas nyala. Tapi pas gue check sekarang datanya corrupt ya. Itu pasti efek mati lampu. Jadi datanya.. (dipotong Arya)
ARYA
Halah udah-udah. Gue nggak butuh alesan lagi. Lo tau kan ketika kita kerja dan nerima project ini tuh nggak main-main. Mana mau tau investor sama tindakan indisipliner dan nggak profesional gini! (beat)
GHALIA
Ya, tenang Ya. Kita masih bisa usahain semua. (menenangkan Arya)
ARYA
Halah. Kalian berdua kan yang bilang bisa bantu gue untuk ketemu lagi sama Shafana. Tapi malah kalian yang buat lubang dan jatohin gue ke dalem! (marah)
Tiba-tiba Suroso muncul dan melihat keributan yang terjadi.
SUROSO
Ada apa ini ribut-ribut?
ARYA
(terkaget dan terbata)
Eh...oh...enggak apa-apa pak.
SUROSO
Ah, nggak apa-apa kok tadi marah-marah gitu? kalian kan terkenal di Teknoria karena kekompakannya. Arya, coba jelasin kenapa?
ARYA
Boleh kita ngobrol di tempat lain pak?
SUROSO
Loh emang kenapa di sini?
ARYA
Ada hal urgent yang mau saya sampaikan, Pak.
Suroso menggelengkan kepalanya dan memberi gestur/isyarat untuk mengikutinya. Arya langsung mengikutinya dari belakang.
31 INT. KANTIN TEKNORIA - SIANG
Dua gelas kopi di atas meja kantin. Kita melihat ekspresi Arya gugup dan panik.
ARYA
Pak Suroso. Jadi, tadi ada insiden kecil antara saya, Ghalia dan Barly.
SUROSO
Insiden apa?
ARYA
Tapi tenang pak. Itu bukan hal yang perlu dibesar-besarkan. Everything's ok.
SUROSO
Loh kalau semuanya baik-baik aja berarti nggak ada sesuatu yang kamu sebut insiden itu kan?
ARYA
I..i...iya, Pak.
SUROSO
Iya apa?
ARYA
Iya insiden itu pak.
SUROSO
Jadi yang bener ada insiden apa enggak?
ARYA
Ada pak.
SUROSO
Nah itu. Terus apa? kok kamu muter-muter gini. Ayo cepat. Saya ada meeting lagi sama pimpinan lainnya dan ada hal urgent yang mau dibicarakan.
ARYA
Hal urgent apa pak?
SUROSO
Loh kamu dulu cerita. Tadi kan ada insiden.
ARYA
Iya, jadi begini pak. Sebagian data MEMORABILIA hilang. Ada sedikit kecerobohan dari tim. Tapi tenang Pak. Saya siap pasang badan dan cari solusi.
Suroso kaget. Ia tertegun.
SUROSO
Kenapa kabar buruk itu bisa datang barengan ya?
ARYA
Maksudnya gimana Pak?
SUROSO
Iya itu kabar buruk. Data MEMORABILIA hilang. Sementara saya juga mau kasih info penting ke kamu soal MEMORABILIA ini.
ARYA
Infonya bukan kabar buruk juga kan pak?
SUROSO
Nah, masalahnya itu Ya. Tadi saya bilang kan kenapa kabar buruknya bisa pas begini.(beat)Jadi kemarin saya, Michael dan Subagja meeting. Saya dapat laporan dari Michael kalau TEKNORIA ada guncangan internal.
ARYA
Guncangan internal gimana pak?
SUROSO
Kamu tahu kan awal perusahaan kita mau melakukan ekspansi?
ARYA
Mendekatkan teknologi ke semua kalangan dan membumi.
SUROSO
Ada lagi selain itu. Tentu saja bisnis. Nah, harapannya nanti MEMOBILIA akan sangat laku di pasaran. Tapi produk itu butuh budget yang nggak sembarangan. Dan kemarin laporan keuangan TEKNORIA sedang tidak stabil.
ARYA
Tapi pak, sebelum ada MEMORABILIA saya rasa keuangan perusahaan baik-baik aja.
SUROSO
Nah itu masalahnya. Setelah ditelusuri lebih lanjut ternyata guncanganya itu korupsi. Dan itu jelas bermasalah dengan pembiayaan MEMORABILIA
Arya termenung dan menghabiskan isi kopi hingga tersisa ampasnya saja.
32 INT. RUANG KERJA MICHAEL - SIANG
Kita melihat SANDRA (26) asisten pribadi MICHAEL sedang membawa beberapa berkas berisi laporan keuangan perusahaan.
SANDRA
Selamat siang, Pak Michael. Berikut ini adalah laporan mingguan Teknoria.
Michael melihat semua laporan tersebut dengan detil. Michael melihat ke arah SARAH (27) sekretaris yang sudah lama bekerja bersama Michael.
MICHAEL
Sarah ini tolong kamu cek lagi pembukuannya. Keluar masuk beberapa equipment di TEKNORIA dan beberapa hal yang di-development itu progress-nya perlu dicatat dan simpan.
SARAH
Baik pak. (tersenyum dengan kode tertentu dan mengambil berkas yang ada pada Sandra)
Michael tersenyum. Tidak lama Subagja masuk ke ruangan. Michael terkaget dan memasang wajah sedih dan turut bersimpati.
SUBAGJA
Chael, tolong periksa kembali. Apakah benar ada dugaan penyelewengan dana di TEKNORIA? Saya merasa masih ada yang janggal
MICHAEL
Pak Bagja. Saya mengerti kekhawatiran dan keraguan bapak. Tapi saya rasa TEKNORIA sebagai perusahaan besar juga harus aware dan tidak denial melihat ini semua
SUBAGJA
Maka dari itu. Saya percaya denganmu. Jadi coba ditelusuri lebih lanjut special case ini.
Sandra dan Sarah saling berpandangan. Sarah memeriksa kembali berkas yang dipegang Sandra. Subagja dan Michael melihat ke luar jendela kantor. Terlihat pemandangan kota dari lantai kantor yang tinggi.
33 INT. RUANG ARYA DKK/QUBICLE KANTOR - SIANG
Ghalia terlihat sedang bermain Tender: Modern Problems Require Modern Solutions. Aplikasi laris dari TEKNORIA yang berguna untuk mencari jodoh. Ia terlihat sedang swipe up kanan dan kiri di hapenya. Barly diam-diam mengintip dari belakang.
BARLY
Cielaah. Geser terus sampe tembus.
Ghalia terkaget dan langsung menutup aplikasi Tender.
GHALIA
Tembus-tembus, emangnya togel. Ah elo Bar bisanya ngintip dan ngagetin.
BARLY
Ya abis elu Ghal. Orang masih jam kerja malah nyari jodoh. Lagian bukannya lu masih sama yang ono?
GHALIA
Ih siapa pula yang nyari cowok. Ini cuma cari temen aja kok. Perluas relasi dan circle. Buat MEMORABILIA juga kan nanti.
BARLY
Nah..makanya lo bantu supaya datanya bisa balik lagi. Lo mau gagal?
GHALIA
Ya enggak lah Bar. Siapa yang mau karir di kantor stagnan terus.
Muncul Arya. Ia duduk di tempat kerjanya dan menyalakan laptop.
ARYA
Ehm. Omong-omong soal MEMORABILIA. Udah jatoh, tertimpa tangga pula kita.
GHALIA
Maksudnya Ya?
BARLY
Maaf Ya. Gue masih ngusahain ini supaya datanya balik lagi.
ARYA
Kalo gak balik gimana? dan kalian harus tau. Project ini kemungkinan akan dihentiin dari TEKNORIA. Lo semua pada bisa apa? minta maaf doang mah nggak laku di industri (kesal)
GHALIA
Masih soal data Ya? bukannya kita bisa ulang lagi semua sama-sama. Kita build lagi.
BARLY
Iya gue tau ini salah gue semua. Tapi kalo udah jadi bubur gini, bukannya kita meski buat nasi yang baru?
ARYA
Sayangnya kantor kita udah nggak maksimal ke arah situ. Udah nggak 100 persen support.
GHALIA
Aduh itu kenapa gara-garanya?
ARYA
Ada indikasi korupsi di kantor. Dan itu memengaruhi neraca keuangan. MEMORABILIA ini spend banyak budget.
Barly dan Ghalia saling menatap khawatir.
ARYA (CONT'D)
Tapi gue rasa kalo kantor gak nyediain dapur untuk masak nasi itu, kenapa nggak kita cari dapur sendiri? Atau tetep gunain dapur yang ada dengan apa adanya.
BARLY
Maksud lo Ya?
ARYA
Ya kalau kantor nyediaannya cuma seadanya, kenapa nggak kita manfaatin itu aja dulu. Jadi kita tetep gerak dengan buat prototipenya. Siapa tau kita bisa cari investor lain.
Ghalia menatap Barly dengan bahagia. Barly masih merasa tidak enak.
ARYA
Udah deh, lupain yang kemarin. Nggak solutif juga. Bener juga kata Ghalia, mending kita bangun lagi(tersenyum).
34 INT. RUMAH SUBAGJA - SIANG
Subagja sedang duduk dan berpikir tentang perusahaannya yang sedang tidak stabil akibat terdapat korupsi yang menimpa. Lylia masuk ke dalam ruangan membawa berkas yang sudah ia pelajari sebelumnya.
SUBAGJA
Lylia, kamu udah ketemu Arya?
LYLIA
Udah Pah, tapi aku mau kasih info yang lebih penting
SUBAGJA
Info apa nak? Memorabilia? kamu tahu dengan adanya ketidakstabilan di perusahaan seperti ini, membuat program-program yang sedang dikembangkan akan terancam berhenti.
Subagja memandang Lylia dengan tatapan nanar.
SUBAGJA (CONT'D)
Sementara Memorabilia sebuah aplikasi hologram yang sudah digemborkan sebagai penemuan mutakhir dari perusahaan. Namun, untuk merealisasikannya butuh budget yang tidak sedikit (beat)
LYLIA
Nah. Dari situ aku penasaran. Kemarin aku telusuri sendiri. Aku mau kasih tau hal yang penting soal neraca keuangan TEKNORIA.
SUBAGJA
Maksudmu gimana, Lylia?
LYLIA
Kemarin aku pelajari semua neraca ini. Dari debet, likuidasi, saham dan aset TEKNORIA.
SUBAGJA
Lalu bagaimana?
LYLIA
Ada hal yang nggak beres Pah. Ada skema fiktif dan permainan angka. Ada seseorang yang sepertinya kurang senang dengan calon aplikasi baru ini
Subagja mengernyitkan dahi dan memandang Lylia.