INT. RUMAH SAKIT - MALAM
Bu Ani sudah di atas kasur rumah sakit dan dilarikan ke Unit Gawat Darurat (UGD). Angga dan Anggika berada di sisi ibunya, wajah mereka sudah dibasahi air mata dan terus berusaha memanggil ibunya.
Sesampainya di depan ruang UGD, seorang perawat menyuruh Anggika dan Angga untuk menunggu di luar.
PERAWAT
Mas, adek, tolong tunggu di luar dulu ya.
Tangan Angga dan Anggika perlahan melepas kasur itu seiring dibawa masuk ke dalam ruang UGD.
Angga memeluk Anggika dengan tangisan.
[MONTAGE: Diiringi lagu Nadin Amizah - Seperti Tulang]
EXT. PEMAKAMAN - SIANG
[MUSIC ON]
AERIAL SHOT Menampakkan proses pemakaman Bu Ani.
Angga menaruh kepalanya di nisan sang ibu, perlahan menciumnya.
Nadine mendekap Anggika yang masih menangis menatap kuburan ibunya. Arman diam dalam duka di seberang Angga.
INT. RUMAH ANGGA - RUANG KELUARGA - MALAM
Pandangan Angga kosong di tengah pengajian. Masih tidak percaya semuanya terjadi secepat ini.
EXT. TERAS RUMAH - MALAM
Nadine dan Arman pamit pulang dari rumah Angga.
INT. RUMAH ANGGA - RUANG KELUARGA - MALAM
Angga beranjak masuk ke rumahnya, duduk di kursi dekat jendela, membungkukkan badannya.
[N.B: Scene di bawah ini dimulai saat lagu berada di menit 2:38, Nadin Amizah - Seperti Tulang]
Tangis Angga kembali pecah, terlihat dari getaran di pundaknya. Dia membangunkan badannya dan melihat ke depan.
INT. RUMAH ANGGA - RUANG KELUARGA - [FLASHBACK]
POV ANGGA-- melihat dari belakang ibunya yang ketiduran dengan posisi duduk dengan TV yang masih menyala. Beberapa saat kemudian Angga datang menghampiri dan membangunkan ibunya yang ketiduran.
Kita melihat scene itu lagi.
Ibu kemudian beranjak ke dapur, meninggalkan Angga yang menatapnya penuh haru.
INT. RUMAH ANGGA - RUANG KELUARGA - MALAM
Angga beranjak dari kursinya, “mengikuti” ibunya yang beranjak ke dapur. Dia terhenti di ujung lorong menatap ke meja makan.
INT. RUMAH ANGGA - DAPUR - MALAM - [FLASHBACK]
POV ANGGA-- melihat ibunya yang menemaninya makan. Ibu kemudian beranjak pergi ke kamarnya setelah mendengar ulasan Angga tentang gulai ayamnya. Kita bisa melihat percakapan di malam itu.
Mata Angga melebar. Bu Ani berjalan menghampirinya. Semakin mendekat, Bu Ani menembus badan Angga. Pandangan Angga masih mengikuti langkah ibunya yang masuk ke kamar. Dia kemudian melihat dirinya di meja makan yang melongo ditinggal pergi ibunya padahal dia belum selesai makan.
Dirinya yang ada di meja makan kemudian menghilang.
INT./INT. RUMAH ANGGA - LORONG DAPUR, DAPUR - MALAM
Angga melangkahkan kakinya memasuki dapur yang menyimpan ribuan momen dirinya dengan sang ibu.
Angga memutari meja makan, dia mengelus meja masak sisi kanan seiring melewatinya.
BU ANI
Masya Allah, asin banget.
Angga sontak menengok ke belakang.
INT. RUMAH ANGGA - DAPUR - MALAM
POV ANGGA-- Itu adalah hari pertamanya memasak. Ibunya dan Anggika mengomentari makanan Angga yang terasa asin. Angga menyaksikan momen itu, hingga dia yang mencoba makanannya sendiri dan benar terasa asin. Ibu dan Anggika meledeknya.
Bel berbunyi. Hari itu Bu Ani yang mau memeriksa siapa yang datang. Bu Ani kemudian beranjak ke depan meninggalkan Angga dan Anggika.
Kamera mengikuti Angga lagi dari belakang, perlahan dia mengikuti ibunya yang sudah lebih dulu di depan. Tapi dari lorong dia tidak melihat ibunya lagi. Angga melanjutkan langkahnya, menyusuri lorong yang terpajang foto-foto masa kecilnya bersama ibunya. Dia melihatnya tersenyum sambil masih terus melangkah.
INT. RUMAH ANGGA - RUANG KELUARGA - MALAM
Sampailah dia di ruang TV.
POV ANGGA-- dimana dia melihat momen ketika ibunya memberikan buku resepnya kepadanya. Kita bisa melihat percakapan malam itu sebelum Angga akhirnya memeluk sang ibu.
CLOSE ON ANGGA merogoh kantongnya, dan mengeluarkan notebook itu dari kantongnya.
Seketika kakinya lemas. Dia merelakkan badannya di dinding dan jatuh perlahan dalam tangisan.
[Scene di bawah ini harus pas dengan lirik: seperti tulang yang patah, dan tumbuh tidak sempurna.]
FADE OUT:
Layar masih hitam, kita mendengar suara bel rumah Angga berbunyi.
INT. RUMAH ANGGA - LORONG - SIANG
Angga tertidur di lorong. Anggika membangunkannya.
ANGGIKA
Bang..bang..
Angga terbangun dari tidurnya.
ANGGIKA (CONT’D)
Ada orang tuh.
ANGGA
(masih mengantuk)
Oo-h..iya..iya.
INT. RUMAH ANGGA - RUANG KELUARGA - SIANG
Angga membukakan pintu dan dia melihat orang yang sempat dia lihat berpamitan dengan ibunya beberapa waktu lalu. Dia ternyata adalah seorang debt collector.
DEBT COLLECTOR
Siang, Pak.
EXT. RUMAH ANGGA - SIANG
AERIAL SHOT menampakkan rumah Angga.
INT. RUMAH ANGGA - RUANG KELUARGA - CONTINUOUS
ARMAN (O.S.)
725 JUTA!
ANGGA
Dan harus dilunasin dalam waktu sebulan.
Nadine datang dari dapur membawa makanan untuk Angga.
NADINE
Nih, kamu makan dulu.
ANGGA
Makasih, Nad.
Angga mengambil piringnya.
NADINE
Terus gimana rencana kamu?
Angga mengangkat pundaknya.
ANGGA
Aku belum bisa mikir, Nad.
Angga perlahan memakan makanannya.
Suasana hening sejenak. Arman dan Nadine pun hilang akal untuk memecahkan masalah Angga.
Sayup-sayup kita mendengar tayangan televisi. Tiba-tiba iklan kompetisi masak itu tayang lagi.
Angga melihatnya, dia meletakkan piringnya.
ANGGA (CONT’D)
Kayaknya ini solusinya.
Arman dan Nadine melihat yang Angga lihat.
ANGLE ON TV-- Kita melihat iklan kompetisi memasak antar kedai:
HOST
DUA HARI LAGI! Kesempatan kamu untuk mendaftarkan kedaimu untuk bersaing dengan kedai di seluruh Indonesia dan memenangkan hadiah utama sebesar satu milyar rupiah! Tunggu apa lagi? Daftar sekarang!
NADINE
I’m in.
Angga dan Arman melihat Nadine.
ANGGA
Yakin, Nad?
Nadine mengangguk.
BEBERAPA SAAT KEMUDIAN--
Angga, Arman dan Nadine menatap laptop Angga.
ARMAN
Oke di sini syaratnya.. masing-masing kedai maksimal hanya bisa mengutus dua koki untuk berkompetisi. Mengisi form pada link berikut.. Blablabla.. dan harus mengirimkan minimal satu menu andalan kedai untuk dikurasi.
NADINE
Oke, let’s do it.
INT. RICE TO MEET YOU - KITCHEN - SIANG - KEESOKANNYA
QUICK CLOSE SHOTS:
- Nasi goreng yang sedang diaduk Nadine.
- Rendang yang sedang diaduk Rika.
- Arman menuangkan tiga potong rendang ke dalam layer lauk kemudian menutup kemasannya.
EXT. RICE TO MEET YOU - TERAS - SIANG
Angga dan Nadine sudah siap berangkat dengan mobil Nadine.
ARMAN
Goodluck, Ngga, Nad!
RIKA
Goodluck kaka-kaka!
NADINE
Doain ya!
Arman dan Rika melambaikan tangan seiring Nadine dan Angga pergi.