INT. RUMAH ANGGA - DAPUR - MALAM
Angga membuka pintu rumah. Oven itu dijepitnya di tangan kanannya.
Bu Ani yang sedang menonton TV di sofa membalikkan badannya, melihat Angga.
BU ANI
Gimana, Ngga?
Pandangan Bu Ani mengikuti langkah Angga seiring menghampirinya. Angga berhenti, berdiri di samping sofa.
ANGGA
Nggak bisa, Bu. Katanya heaternya yang kena. Dia partnya nggak ada buat dibenerin.
Bu Ani menoleh, mendesah pasrah.
ANGGA (CONT’D)
Gini deh..
Bu Ani kembali menatap Angga.
ANGGA (CONT’D)
Nanti pas gajian, kalo insya Allah Angga dapet di McD, Angga beliin baru.
BU ANI
Hmm... bener, nih?
ANGGA
Tapi ada syaratnya.
BU ANI
Apa?
ANGGA
Doa’in.
BU ANI
Ya ampun, tanpa diminta setiap hari Ibu juga selalu doain anak-anak Ibu.
Angga tersenyum.
[IMPORTANT NOTES: Mulai dari sini ke chapter-chapter berikutnya, tulisan masih dalam proses revisi draft kedua]
CUT TO:
INT. RUMAH ANGGA - RUANG KELUARGA - SIANG
Kita melihat 29 Juni 2020 pada sebuah kertas tanggalan.
Tiga hari selanjutnya adalah penantian bagi Angga. Meski sudah membuat kekacauan, dia masih tetap berharap bisa bekerja di McD.
Angga sedang nonton TV. Di tengah nonton dia cek handphonenya belum ada notifikasi.
INT. RUMAH ANGGA - KAMAR ANGGA - SIANG
Selesai sholat Dzuhur, Angga langsung beranjak ke HP-nya. Dia buka HP-nya dan belum melihat ada notifikasi.
INT. RUMAH ANGGA - KAMAR ANGGA - SIANG
CLOSE ON ANGGA MEROBEK KERTAS TANGGALAN. 30 Juni 2020.
INT. RUMAH ANGGA - DAPUR - SIANG
Keesokannya lagi Angga sedang mengangkat sebuah dandang besar, katering pesanan ibunya. Dia mengangkat dan membawanya keluar rumah.
BU ANI
Awas, hati-hati.
EXT. RUMAH ANGGA - TERAS - SIANG
Dia membantu menaruh dandang yang berat itu ditaruh di belakang jok motor sang pemesan katering ibunya.
ANGGA
Dah.
PEMESAN
Makasih ya, Mas.
Sang pemesan beranjak pergi dengan motornya. Pandangan Angga mengikuti sang pemesan seiring menjauh.
Kemudian dia kembali melihat handphonenya. Masih belum ada notifikasi email apapun.
INT. RUMAH ANGGA - KAMAR ANGGA - SIANG
CLOSE ON ANGGA MEROBEK KERTAS TANGGALAN. 31 Juni 2020.
INT. RUMAH ANGGA - DAPUR - SIANG
Hari ketiga. Angga gusar menatap handphonenya, menunggu email itu. Bu Ani sementara itu sedang masak, menyiapkan makan malam.
BU ANI
Belum ada kabar juga?
ANGGA
(gusar)
Belum, Bu.
BU ANI
Yaudah ini makan dulu. Anggika, ayo makan.
ANGGIKA (O.S.)
Iya, Bu, sebentar.
Angga masih gusar menatap layar handphonenya.
INT. RUMAH ANGGA - KAMAR ANGGA - SIANG
Dia berbaring di tempat tidurnya dengan handphone dia letakkan di dada. Angga melihat ke arah jam, sudah menunjukkan hampir pukul 00:00.
Angga mulai pasrah.
BEBERAPA SAAT KEMUDIAN--
Jam pun akhirnya tepat menunjukkan pukul 00:00 di handphone Angga. Di saat itu dia sadar bahwa dia tidak diterima.
FADE OUT:
EXT. RUMAH ANGGA TERAS - DAY
Angga sedang memoles motornya. Tiba-tiba Bu Ani datang dari dalam, duduk di bangku. Bu Ani memperhatikan anaknya yang secara telaten merawat motornya.
BU ANI
Kamu nggak mau ambil rukonya Uda Buyung aja? Bikin usaha sendiri?
ANGGA
(masih sambil moles)
Bikin apa, Bu?
BU ANI
Ya apa gitu yang simple-simple. Ayam atau apa.
ANGGA
Bikin usaha gitu kan butuh modal, Bu. Tabunganku cuma buat kuliahnya Anggika.
BU ANI
Masalah modal bisa pakai tabungan ib--
ANGGA
Nggak, nggak, nggak. Itu nggak akan pernah jadi pilihan Angga, Bu.
Bu Ani terdiam.
BU ANI
Terus kamu mau muter-muter lagi nyari kerja? Kan kamu tau susah.
Kali ini Angga terdiam.
INT. RUMAH ANGGA - KAMAR ANGGA - SIANG
Angga duduk di meja kerjanya, tampak sedang berfikir.
Angga kemudian membuka handphonenya dan video call Nadine. Dia menunggu beberapa saat sebelum akhirnya Nadine mengangkat.
INTERCUT AS NECESARRY.
NADINE
Hai.
ANGGA
Lagi ngapain kamu?
NADINE
Lagi ngafalin resep, besok ada demo masak di hotel.
ANGGA
Ganggu ya?
NADINE
Nggak, nggak kok.
ANGGA
Eh, Nad. Mau tanya deh..
NADINE
Apa?
ANGGA
Menurut kamu.. Gimana kalo buka kedai?
Nadine menertawakan.
NADINE
(terkekeh)
Emang bisa masak?
ANGGA
Ya nanti belajar sama ibu.
NADINE
Oo iya. Emang mau bikin apa kamu?
ANGGA
Ya..belum kepikiran, sih. Abis kayaknya nggak mungkin deh aku muter-muter lagi cari kerja.
NADINE
Yaudah, bagus.
ANGGA
Udah, gitu doang? Nggak ada masukkan gitu dari seorang chef?
NADINE
Ya aku seneng lah, nanti kan bisa makan gratis di tempat kamu.
ANGGA
Bisa-bisa, tapi masak sendiri ya.