INT. RUMAH ANGGA - RUANG KELUARGA - MALAM
Angga membuka pintu rumah.
ANGGA
Assalamualaikum!
Angga langsung disambar ibunya dari dapur.
BU ANI (O.S.)
Ngga, sini, Ngga..
Angga menghampiri ibunya.
INT. RUMAH ANGGA - DAPUR - MALAM
ANGGA
Nggak usah Ibu panggil juga Angga pasti ke Ibu dulu.
Angga melihat Ibunya di meja makan berhadapan dengan ovennya yang rusak tadi.
ANGGA (CONT’D)
Kenapa, Bu?
Angga duduk di dekat Ibunya.
BU ANI
Tadi kan Ibu ngukus brownies. Ibu tinggalin sejam. Pas balik, belum mateng, tuh.
Angga melihat brownies setengah mateng itu di samping oven.
ANGGA
Ibu salah atur suhu, kali?
Angga mengangkat oven itu ke top table, mencolokkan kabelnya ke stop kontak.
ANGGA (CONT’D)
Tadi Ibu pasang suhu berapa?
BU ANI
160 derajat.
Angga memasang suhu 160 derajat dan timer selama setengah jam.
ANGGA
Dah, coba tunggu setengah jam.
TIMELAPSE Jarum jam dari angka 12 ke 6.
TING!
Angga kembali menghampiri oven itu. Dia membukanya dan memasukan tangannya perlahan ke dalamnya.
BU ANI
Gimana?
Angga masih meraba suhu panas di dalam oven itu.
ANGGA
Nggak panas, Bu.
Angga mengeluarkan tangannya.
BU ANI
Kan..
ANGGA
Abis mandi Angga bawa ke tempat service, deh.
BU ANI
Yaudah, deh. Tolong ya, Ngga..
CUT TO:
EXT. TUKANG SERVICE - MALAM
Seorang TUKANG SERVICE tampak mengotak-ngatik oven itu dengan sebuah alat khusus. Angga berdiri di sampingnya memperhatikan proses itu.
TUKANG SERVICE
Wah, ini, mah, heaternya kena, Bang.
ANGGA
Terus gimana? Bisa dibenerin?
TUKANG SERVICE
Buat heater oven kebetulan kita lagi nggak ada partnya, Bang. Lagi susah barangnya.
ANGGA
Yah..
Jeda. Angga terdiam sejenak, memikirkan upaya selanjutnya.
TUKANG SERVICE
Kalo mau paling ini, Bang, bayarin...
Si tukang service meletakkan tangannya di atas sebuah TV.
TUKANG SERVICE (CONT’D)
...TV. 24 inch, gambarnya masih bagus, paling cuma suara aja ilang sebelah.
ANGGA
Saya kan service oven, kenapa malah ditawarin TV?
TUKANG SERVICE
Ya siapa tau mau.
ANGGA
Hmmhh.. yaudah, deh, makasih, Bang.
TUKANG SERVICE
Yoo, mari, Bang.
Angga membawa kembali oven itu ke motornya. Baru dia menaruh oven itu di jok, HP-nya berdering. Dia mengambil HP-nya dari kantong celana dan mengangkat telfon itu.
ARMAN (O.S.)
Ya, napa, Man?
ANGGA
Lagi di mana, Ngga?
CUT TO:
INT. KOSAN ARMAN - MALAM
Ruangan yang gelap. Berkat cahaya lampu yang menembus dari ventilasi kita bisa melihat Angga yang sudah berdiri di atas tangga sedang memasang lampu.
ANGGA
(kepada Arman)
Dah, coba nyalain.
Click! Lampu menyala.
ANGGA (CONT’D)
Yailah, Man, gitu doang.
Angga turun dari tangga perlahan.
ARMAN
Ngeri jatoh kalo sendirian.
CUT TO:
EXT. NASI GORENG TEK-TEK - MALAM
CLOSE ON NASI GORENG yang sedang diaduk di wajan.
Angga dan Arman sudah duduk di belakang gerobak, menyantap nasi goreng mereka.
ARMAN
Terus gimana, tuh?
Angga menelan nasi gorengnya, kemudian menjawab:
ANGGA
Diwarning gua abis itu sama managernya. Diomelin, lah.
ARMAN
Kelar, sih..
Arman menyuap nasi gorengnya.
ANGGA
Belom kerja udah bikin masalah.
ARMAN
(sambil mengunyah)
Terus.. masih ngarep lu di sana?
ANGGA
Nggak tau, sih. Nunggu aja entar tiga hari.
ARMAN
Kalo nggak dapet?
Angga terdiam sejenak.
ANGGA
Nggak tau, deh.
Angga memainkan nasi gorengnya dengan sendok, mengaduk-aduknya tidak jelas. Dia memandang ke sebelah kirinya, melihat ramainya antrian nasi goreng gerobak pinggir jalan itu. Dia menatapnya beberapa detik sebelum kembali melihat ke piringnya dan menyuap sesendok nasi goreng lagi.