EXT. JALANAN - PAGI
Pagi itu jalanan sudah mulai kembali padat sejak pemerintah DKI Jakarta menerapkan PSBB Transisi. Sepanjang jalan Angga melihat pejalan kaki yang kompak memakai masker.
EXT. LAMPU MERAH - PAGI
Angga berhenti bersebelahan dengan seorang pengendara motor, bapak-bapak berperawakan sangar, yang menaruh maskernya di dagu. Gatel, Angga menegur.
ANGGA
Pak, maskernya.
(sambil memberikan gestur untuk menaikan maskernya)
PENGENDARA MOTOR
(sinis)
Siapa kamu ngatur-ngatur? Pemerintah?
Angga menoleh cuek, menghindari terjadi keributan.
Lampu hijau menyala, Angga melanjutkan perjalanannya.
EXT. BUBUR GEROBAK PINGGIR JALAN - PAGI
ANGGA
Biasa ya, Pak, nggak pake kacang.
Angga duduk di bangku panjang kayu khas kedai pinggir jalan. Di sebelahnya hanya ada seorang wanita, berusia sebayanya dengan setelan casual, sedang menyantap buburnya.
Beberapa saat kemudian bubur Angga datang.
ANGGA (CONT’D)
Makasih, Pak.
Angga mengaduk buburnya. Wanita itu, yang ternyata merupakan penganut ajaran bubur nggak diaduk, langsung melihat Angga sinis.
WANITA
(sinis)
Makan bubur kok diaduk.
Sadar sindiran itu untuknya, Angga menoleh sedetik kemudian memalingkan badannya, cuek.
EXT. JALANAN - DEPAN KANTOR ANGGA - PAGI
Dari luar pagar, sepanjang jalan menuju pintu masuk utama, Angga melihat pemandangan tidak biasa di kantornya. Seluruh karyawan tampak berkumpul di halaman kantor.
Sesampainya di pintu masuk, dia bertanya kepada SATPAM yang sedang berjaga di pos.
ANGGA
Ada apaan, nih, Pak?
SATPAM
Bu Dewi nyuruh pada kumpul, Mas. Katanya mau ada pengumuman. Nggak tau apaan.
Angga hanya mengangguk. Paling cuma apel pagi, pikirnya.
EXT. KANTOR FIRST TRAVEL - HALAMAN - CONTINUOUS
Perlahan Angga menerobos kerumunan karyawan. Dia melihat sekelilingnya sambil sesekali mendongakan leher, seperti mencari seseorang. Matanya tiba-tiba melebar begitu melihat sosok yang dicarinya di tengah kerumunan, seorang lelaki berkemeja marun yang tampak sedang sibuk dengan handphonenya.
Angga menghampirinya.
ANGGA
(menepuk pundak Arman)
Oy!
Perkenalkan ARMAN (29), sahabat sekaligus rekan satu departemen Angga di kantor. Tidak sulit menebaknya seorang keturunan Kupang pertama kali melihat wajahnya, dengan kulit cokelat dan rambut keritingnya.
ARMAN
Eh, baru dateng lu.
Arman hanya menengok Angga sedetik lalu kembali fokus ke handphonenya. Dia sedang bermain game.
ANGGA
Sempet-sempetnya lu.
Dari handphone Arman: “MANIAC!”
Arman tiba-tiba histeris, membuat Angga ikut menyimak. Dia kini hendak mengejar Savage. Suasana tiba-tiba intens di antara Angga dan Arman.
[N.B., MANIAC: Membunuh 4 lawan sekaligus, SAVAGE: Membunuh 5 lawan sekaligus. Istilah dalam game Mobile Legends.]
ANGGA (CONT’D)
Kejar, Man, kejar!
Arman memencet layar handphonenya makin semangat.
ANGGA (CONT’D)
Man!
ARMAN
Hiya! Hiya! Hiyaaa!
ANGGA
Maaannnn!
SAVAGE!
Angga dan Arman reflek teriak kegirangan, mengagetkan PARA KARYAWAN, membuat mereka jadi sorotan. Suasana seketika canggung, Angga dan Arman kikuk. Arman masih meneruskan permainannya.
Jeda.
ANGGA (CONT’D)
Eh, ini mau ada apaan?
ARMAN
Nggak tau, disuruh kumpul doang tadi.
Di depan tampak PARA ATASAN mulai keluar dari dalam kantor. Angga menyenggol Arman. Arman menengok ke depan, kaget, dia buru-buru memasukkan handphonenya ke kantong celana sambil masih berusaha menyelesaikan permainan.
ATASAN 1
Seluruh karyawan mohon merapihkan barisan. Jaga jarak dalam rangka mematuhi anjuran social distancing.
Seluruh karyawan bergegas merapihkan barisan. Suasana hening.
Para atasan sudah berdiri berjejer rapih. Angga melihatnya penuh tanya, sementara Arman tampak biasa saja.
Seorang wanita paruh baya berpakaian necis keluar dari dalam kantor menuju podium, itu Bu Dewi (44), Direktur. Wajahnya datar, nyaris tanpa ekspresi. Dia menarik nafas panjang sebelum akhirnya berbicara.
EXT. KANTOR FIRST TRAVEL - PODIUM - CONTINUOUS
BU DEWI
Bismillahirrahmanirrahim, assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh, selamat pagi semuanya.
Seluruh karyawan membalas salam Bu Dewi.
BU DEWI (CONT’D)
Pertama-tama.. saya mau mengucapkan terima kasih banyak kepada seluruh karyawan dan karyawati atas kerja keras dan loyalitasnya selama ini untuk First Travel.
EXT. KANTOR FIRST TRAVEL - HALAMAN - CONTINUOUS
Raut Angga mulai curiga. Perasaannya tidak enak mendengar kalimat pembuka itu.
EXT. KANTOR FIRST TRAVEL - PODIUM - CONTINUOUS
BU DEWI
Sungguh perjalanan yang menyenangkan lima tahun ini bersama teman-teman semua.
EXT. KANTOR FIRST TRAVEL - HALAMAN - CONTINUOUS
Giliran Arman memasang raut curiga.
ARMAN
Perasaan gua nggak enak, Ngga.
EXT. KANTOR FIRST TRAVEL - PODIUM - CONTINUOUS
BU DEWI
Di kesempatan pagi hari ini saya mau mengumumkan kabar tidak menyenangkan untuk kita semua, bahwa perusahaan akan melaksanakan pemutusan hubungan kerja atau PHK massal kepada seluruh karyawan dan karyawati First Travel.
Para karyawan terkejut, tidak terkecuali Angga dan Arman. Suasana riuh dalam hening.
BU DEWI (CONT’D)
Pelaksanaan PHK massal ini akan dilakukan secara bertahap. Tahap pertama akan dilakukan pada Kamis, 13 Juni 2020 sebanyak kurang lebih 1800 karyawan..