6. EXT. PARKIRAN RUMAH SAKIT – PAGI
CAST : JUNO (26 TAHUN), SERA (26 TAHUN), ARIS (27 TAHUN), RISTA (27 TAHUN)
Note : Hari yang berbeda dari scene sebelumnya.
Juno dan Sera keluar bersamaan dari mobil.
JUNO
Kamu enggak capek apa ikut aku terus tiap hari?
Juno melemparkan kunci mobilnya dan ditangkap oleh Sera.
SERA
Enggak.
JUNO
Ini udah lima hari, loh. Kamu enggak ada kerjaan apa?
SERA
Kan cuma persiapan mau buka butik.
JUNO
Enggak mau ganti kerjaan aja kamu? Jadi supir aku gitu sekalian.
Sera membuat gerakan seperti akan memukul Juno. Juno tertawa sambil mengambil ransel dan jasnya di jok belakang.
JUNO (CONT’D)
Pulang sana!
Sera mendengkus lalu berjalan memutar menuju tempat Juno berdiri. Dia meninju keras lengan Juno dulu baru masuk ke mobil.
Juno memandangi sampai mobil itu menjauh pergi. Kemudian dia berbalik. Dia tersentak mendapati dokter kembar yang juga bekerja di rumah sakit yang sama dengannya, ARIS (27) dan RISTA (27) sudah berdiri di hadapannya. Aris dengan senyum lebar, Rista melihat ke balik bahu Juno (mobil Juno yang menjauh).
JUNO
(Datar) Selamat pagi.
Juno kemudian segera beranjak, berjalan melewati celah di antara Aris dan Rista. Si kembar tersadar dan langsung mengikuti Juno. Aris merangkul bahu Juno.
ARIS
Yang tadi itu Sera, ya? Cewek yang bikin lo nolak kembaran gue?
Rista memelotot ke arah Aris lalu memukul kepala kembarnya itu dari belakang. Juno menurunkan tangan Aris dari bahunya.
JUNO
Saya enggak pernah bilang alasan saya nolak dia karena Sera. Sera itu sahabat saya.
RISTA
Beneran cuma sahabat?
ARIS
Sahabat iya, tapi lo suka kan sama dia?
RISTA
(Mendengkus jengkel ke arah Aris) Bisa diam enggak sih lo?
JUNO
No comment. Bukan urusan kalian juga.
Aris lagi-lagi merangkul bahu Juno.
ARIS
Eiii … Kita kan teman kerja, Jun, enggak ada salahnya saling cerita.
Juno cuma menggeleng.
CUT TO :
7. INT. LOBI RUMAH SAKIT – PAGI
CAST : JUNO (26 TAHUN), ARIS (27 TAHUN), RISTA (27 TAHUN), BASKORO — AYAH JUNO (54 TAHUN)
Juno, Rista, dan Aris berjalan memasuki lobi. Kita melihat lobi rumah sakit yang cukup ramai oleh pengunjung RS dan petugas kesehatan yang hilir mudik serta pengunjung RS yang duduk di kursi tunggu. Tiga orang tadi berjalan menuju lift. Sampai di depan lift, tidak jauh dari mereka ada ruangan yang di depannya berkerumun beberapa petugas rumah sakit. Satu orang di deoan mereka terlihat memberi arahan, Direktur Rumah Sakit—BASKORO (54). Aris menyikut lengan Juno.
ARIS
Bokap lo, tuh!
Juno hanya melirik tanpa minat dan menggumam.
ARIS (CONT’D)
Lo enggak nyapa?
JUNO
Ngapain? Di rumah juga ketemu. (Mengambil ponselnya dari saku) Kamu aja yang sapa. Saya mau terima telepon dulu.
Juno berjalan menjauhi Aris dan Rista menuju tempat yang agak sepi di sudut. Kemudian dia menerima panggilan video dari Sera.
JUNO
Apaan lagi?
INTERCUT TO :
8. EXT. PARKIRAN MCDONALDS – PAGI
CAST : JUNO (26 TAHUN), SERA (26 TAHUN), PUTRA-TUNANGAN SERA (28 TAHUN)
Kita melihat Sera yang melakukan panggilan video dengan Juno.
SERA
Jun, mobil kamu aku titip di parkiran McD, ya?
Sera mengarahkan kameranya ke area parkir dan mobil Juno.
SERA (CONT’D)
Ini nih, di sini!
JUNO
Hah? Kok ditinggal di situ, Ser?
SERA
Sorry … soalnya Putra tiba-tiba mau jemput …
Sera mengarahkan ponsel ke PUTRA (28), tunangannya. Putra menaikkan tangan sekenanya menyapa Juno.
SERA (CONT’D)
Katanya mau cari gedung dan urusin hal lainnya. Tapi dia minta ketemu di sini. Maaf ya … Nanti kuncinya aku kirimin lewat ojol.
JUNO
Ya udah, enggak apa-apa. Nanti selesai dinas aku ambil di sana.
SERA
Thank you, Jun! Love you! Muach!
JUNO
Iya. Aku tutup ya, udah telat dinas, nih.
SERA.
Oke, bye!
CUT TO :
9. EXT. PARKIRAN MCDONALDS – PAGI
Sera menutup panggilan dari Juno. Saat mendongak, dia melihat raut tidak senang Putra.
SERA
(Menghela napas) What?
PUTRA
Harus banget ya centil kayak gitu ke Juno? Sampai bilang ‘love you’ dan kiss-kiss segala?
SERA
Oh my God, Put! Kamu tau Juno itu sahabat aku dari kecil!
PUTRA
Only best friend?
SERA
(Membuka pintu mobil Putra) Jangan mulai, deh, Put.
PUTRA
Kamu enggak bakal tiba-tiba nyesal pilih aku dan bukan dia, kan?
Gerakan Sera terhenti.
SERA
Aku pilih dia sebagai sahabat dan kamu sebagai pasangan. You know it.
Putra mengangguk sembari tersenyum. Lalu dia masuk ke mobilnya. Sera termenung sesaat baru ikut masuk.
CUT TO :
10. INT. IGD RUMAH SAKIT – MALAM
SUPERIMPOSE : JANUARI 2021
Juno sedang menulis sesuatu di meja nurse station. Di sampingnya berdiri seorang perawat.
JUNO
Kak, Ibu yang di Bed 2 kalau paracetamol infusnya udah habis, ganti dengan cairan NaCl, ya.
PERAWAT 1
Baik, dok.
JUNO
Untuk Bapak yang di Bed 5 apa sudah dibawa USG?
PERAWAT 1
Sudah, dok. Baru aja dibawa. Oh iya, untuk pasien di ruang Tindakan, atas nama Pak Rizal, apa sudah bisa dipulangkan?
JUNO
Bi—
Perawat lain datang menyela.
PERAWAT 2
(Berbicara cepat) Dok, pasien rujukan yang dengan stroke perdarahan sudah tiba. Info dari perawat yang mengantar ada penurunan GCS1 dari 7 ke 5.
Juno dengan cepat menandatangani status pasien di hadapannya.
JUNO
Yang Pak Rizal tadi sudah bisa pulang ya, kak. Terima kasih.
Juno tergesa memberikan status pasien tadi ke PERAWAT 1 lalu bergegas mengikuti PERAWAT 2. Sementara berjalan, dia merasakan getaran ponselnya di saku jas. Diambilnya ponsel itu. Terlihat nama Sera di layar. Juno menekan gambar merah di layar, menyimpan kembali ponselnya, lalu mempercepat langkah.
CUT TO :
11. EXT/INT. MOBIL SERA – ANONYMOUS PLACE? – MALAM
Sera di kursi kemudi dengan ponsel di telinganya.
FX : Suara panggilan terputus.
Sera menjauhkan ponselnya. Close Up ponsel Sera, tertera di layar call ended. Sera menghela napas panjang. Tangannya kemudian mencengkram kuat setir di hadapannya, lalu dia membenamkan kepala di sana.
CUT TO:
12. INT. IGD RUMAH SAKIT – MALAM
Juno melepaskan sarung tangan latexnya dan membuang bekas pakai tersebut ke tempat sampah kuning. Kemudian dia mencuci tangan. Setelah selesai, dia mengecek ponselnya. Close Up layar ponsel Juno, tampak pesan chat dari Sera.
SERA (V.O)
Jun, kamu ada waktu enggak?
PERAWAT 1 (O.S)
Dok, status pasien Bed 1 dan 4 belum diisi!
JUNO
Oh iya, tunggu bentar, kak!
Juno dengan buru-buru mengetikkan balasan.
JUNO (V.O)
Aku lagi banyak pasien, Ser. Besok aku telepon, ya.
Juno memasukkan kembali ponselnya ke saku.
CUT TO :
13. INT. KAMAR JAGA DOKTER – RUMAH SAKIT – PAGI
Kita melihat kamar jaga dokter dengan dua tempat tidur susun yang saling berhadapan, satu meja belajar yang dipenuhi barang, sebuah lemari, dan gantungan di samping pintu kamar mandi yang digantugi beberapa jas dokter. Kita melihat jam di dinding menunjukkan hampir jam dua belas siang. Juno tidur menelungkup di bagian atas ranjang susun kamar jaga dokter. Baju yang dia kenakan masih scrub yang dikenakannya saat shift jaga UGD tadi malam. Kita melihat ponsel Juno yang sedang diisi daya tidak jauh darinya.
FX : Suara dering ponsel Juno.
Juno menggeliat disertai erangan. Dengan mata masih menutup dia menekan tombol volume di ponselnya, mematikan dering. Lalu dia berguling kembali.
FX : Getaran ponsel Juno.
Juno mengumpat pelan dan meraih ponselnya.
JUNO
(Suara serak baru bangun tidur) Halo?
Juno mendengarkan suara isakan dari orang di seberang telepon. Matanya masih terpejam, dahinya mengernyit heran.
JUNO
Halo?
LARISA (O.S)
(Suara lemah di sela-sela isakan) Juno … ini tante …
Mata Juno langsung terbuka lebar. Sontak ia bangkit dari tidurnya dan terduduk sambil menggeleng untuk menghilangkan kantuk.
Beat.
Juno mendengarkan Larisa bicara di seberang telepon.
JUNO
Iya, Tante, Juno lagi di rumah sakit. Kenapa, Tan?
Beat.
Juno kembali mendengarkan Larisa bicara. Tubuh Juno mendadak kaku, matanya membulat, dan napasnya tercekat. Seperti itu beberapa saat, kemudian ia menutup panggilan begitu saja, tergesa melompat turun dari tempat tidur dan berlari ke luar ruangan. Tanpa alas kaki, penampilan acak-acakan.
BEGIN MONTAGE – VARIOUS LOCATIONS
A. Koridor rumah sakit – Juno berlari kencang di koridor rumah sakit tanpa alas kaki, melewati meja perawat dan kamar-kamar pasien. Beberapa pengunjung rumah sakit dan perawat memandanginya heran dan penasaran.
B. Depan lift lantai 5 – Juno berhenti di depan lift. Dengan panik memencet tombol lift berkali-kali. Ia mendongak melihat panel lift yang masih menunjukkan angka satu. Sembari mengerang gusar, ia meninggalkan tempat itu.
C. Tangga darurat rumah sakit – Juno mendorong pintu tangga darurat dan tergesa menuruni tangga.
D. Koridor lantai 1 rumah sakit – Juno berdiri di perempatan koridor, penuh peluh dan napas memburu. Ia menoleh ke kiri dan kanan, menggumamkan IGD berkali-kali (tiba-tiba kebingungan mencari letak IGD).
E. Koridor depan pintu belakang IGD – Juno menabrak seorang keluarga pasien. Orang itu memandanginya heran, sedangkan Juno hanya menunduk seadanya lalu mendekati pintu IGD. Tangannya gemetar saat hendak mendorong pintu itu.
END MONTAGE